Aneurisma dapat terjadi di pembuluh darah mana saja di tubuh kita. Apabila aneurisma terjadi pada
pembuluh darah di dada, beberapa gejalanya adalah rasa sakit di dada, batuk yang menetap,
dan kesulitan untuk menelan.
Pada perokok sering terjadi aneurisma pada pembuluh darah di lutut, yang menimbulkan gejala
seperti tertusuk-tusuk di belakang lutut.
Apabila aneurisma terjadi pada pembuluh darah otak, gejalanya dapat berupa sakit kepala yang
hebat, bersifat berdenyut, dapat disertai atau tidak disertai dengan muntah. Komplikasi dari
aneurisma dapat menyebabkan terjadinya pecahnya pembuluh darah di otak, yang juga dikenal
dengan stroke. Namun, kasus ini belum banyak diketahui di Indonesia dan data tentang penyakit ini
masih sangat sedikit
z
Pencegahan Aneurisma Intrakranial
Tidak Merokok
Tidak mengonsumsi kafein
secara berlebihan
Koiling Endovaskular
Surgical Clipping
Prosedur ini dilakukan Flow Diverter
Tindakan bedah ini dengan memasukkan Tindakan ini dilakukan jika
dilakukan dengan selang khusus (kateter) dua prosedur di atas
membuka tulang kepala ke dalam pembuluh tidak dapat dilakukan.
dan dipasangkan penjepit darah di kaki, hingga Pada jenis pembedahan ini
pada tempat mencapai kepala. akan dipasang alat yang
pecahnya aneurisma. Selanjutnya, dokter akan disebut stent didalam
memasang alat untuk pembuluh darah,
menutup perdarahan sehingga darah dapat
(koil). Pembedahan ini mengalir tanpa bocor
dilakukan tanpa kembali
membuka tulang kepala.