PEMAKAIAN BAJU, TUTUP KEPALA,

MASKER, DAN ALAS KAKI BEDAH

Kelompok 4
1. Aken Larasati (P1337420117001)
2. Ibnu Tsaqif M. (P1337420117004)
3. Ira Afristiani (P1337420117011)
4. Putri Rona (P1337420117008)
5. Yeni Ekasari (P1337420117011)
6. Yulfian Nugroho(P1337420117035)
Definisi Pemakaian Baju, Tutup
Kepala, Masker dan Alas Kaki Bedah

 Pemakaian baju operasi, tutup kepala, masker,

dan alas kaki kamar bedah adalah kegiatan yang
dilakukan oleh seorang dokter, perawat, atau
petugas kesehatan lainnya sebelum memasuki
ruang operasi sebagai ruang restriktif atau super
ketat saat akan melakukan kegiatan operasi.
 Tujuan Pemakaian Baju, Tutup Kepala,
Masker dan Alas Kaki Bedah

1. Baju Operasi
Bertujuan mencegah terjadinya kontaminasi dari perawat,
mencegah pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik
pertahanan).

2. Tutup Kepala
Tutup kepala mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di
rambut dan kulit kepala petugas terhadap alat-alat daerah steril.
 3. Masker Bedah
Masker bedah bertujuan mencegah membran mukosa petugas
terkena kontak dengan percikan darah dan cairan tubuh,
mencegah kontak droplet dari mulut dan hidung yang
mengandung mikroorganisma.
4. Alas Kaki Bedah
Memakai alas kaki bedah bertujuan untuk melindungi kaki
petugas dari tumpahan atau percikan darah, cairan tubuh lainnya,
mencegah dari kemungkinan trauma benda tajam
Baju Operasi
Baju tindakan operasi terdiri dari dua potong, yaitu bawahan (celana
panjang) dan bagian atas yang bebentuk baju kurung tanpa risleting,
kancing ataupun tali. Adapun maksud dan tujuan pakaian khusus
petugas kamar operasi ini dibuat seperti demikian adalah supaya
pakaian tersebut bisa mempermudah kinerja dokter dan staffnya
dalam melakukan tindakan operasi.

 Cara pemakaian :
Cara untuk memakai baju maupun celana operasi adalah seperti kita
memakai baju dan celana biasa. Karena menggunakan prinsip bersih.
Dan juga baju itu saat di kamar operasi akan berada di bawah lapisan
gaun operasi.
 Tutup Kepala

 Topi harus cukup besar untuk menutup semua rambut.

Dan harus dipasang dengan teknik benar dan pastikan
perawat nyaman memakainya.
 Prosedur Memakai :
1. Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti
pakaian dengan baju khusus
2. Topi harus menutupi seluruh rambut kepala
3. Topi diikatkan cukup kuat
 Masker bedah

 Prosedur pemakaian
1. Memasang masker harus bercermin sehingga terpasang dengan tepat di
tengah dan menutupi bagian di hidung dan mulut. Bila ada
jambang/jenggot harus tertutup bila perlu harus memakai topi khusus
2. Satu masker untuk satu kali pemakaian
3. Bagian berwarna masker menghadap keluar, dengan strip logam di bagian
atas
4. Tali atau pita elastik ditempatkan dengan benar untuk menjaga masker
tetap ditempatnya
5. Masker harus benar-benar menutup mulut, hidung dan dagu
6. Strip logam menempel pada batang hidung dan masker harus menutup
wajah
7. Hindari menyentuh masker setelah dipasang pada wajah
8. Saat lepas masker, hindari menyentuh bagian luar ini karena mungkin
dipenuhi kuman
9. Setelah melepaskan masker maka masukkan masker kedalam kantung
plastik atau dibungkus kertas sebelum memasukkan ke dalam sampah
yang memiliki tutup
10. Segera ganti masker jika masker rusak ataupun kotor
 Alas Kaki Bedah
 Alas kaki bedah dari karet memiliki daya elastisitas
yang baik tidak mudah habis karena gesekan, dan tidak
mudah panas, tidak mudah licin, serta ringan.
 Prosedur Pemakaian :
1. Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi
seluruh ujung dan telapak kaki
2. Sepatu pelindung harus digunakan selama di dalam
ruang operasi dan tidak boleh dipakai ke luar
3. Sandal, sepatu terbuka dan telanjang kaki tidak
dianjurkan
 Faktor Yang Harus Diperhatikan
pada Pemakaian APD
• Kenakan APD sebelum kontak dengan pasien, umumnya
sebelum memasuki ruangan.
• Gunakan dengan hati-hati jangan menyebarkan kontaminasi.
• Lepas dan buang secara hati-hati
• Lepas dan buang secara hati-hati ketempat limbah infeksius
yang telah disediakan di ruangan ganti khusus. Lepas masker di
luar ruangan.
• Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah
membersihkan tangan sesuai pedoman.