Anda di halaman 1dari 59

PROSES KEPERAWATAN

Oleh : Syaifuddin Zainal, SKM, S.Kep, M.Kes


Sub Pokok Bahasan
 Pengertian proses keperawatan
 Langkah – langkah proses keperawatan
 Tujuan proses keperawatan
 Fungsi proses keperawatan
 Azas-azas proses keperawatan
 Manfaat penggunaan proses keperawatan
 Tahap – tahap proses keperawatan
Pengertian Proses Keperawatan
Banyak para ahli merumuskan pengertian dari
proses keperawatan sebagai berikut :
• Yura Walsh (1978)
PK adalah langkah-langkah sistematik untuk
menentukan masalah klien, merencanakan
penyelesaian masalah, mengimplementasikan
dan mengevaluasi apakah rencana yang dibuat
efektif dalam menyelesaikan masalah yang
terjadi.
 Wolf, Weitzel and Fuerts (1979)
PK adalah serangkaian perbuatan atau tindakan
untuk menetapkan, merencanakan dan
melaksanakan pelayanan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan
memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
 Depkes RI dan JICA (1982)
PK adalah suatu proses penilaian masalah yang
dinamis dalam usaha memperbaiki atau
memelihara pasien sampai ketaraf optimum
melalui suatu pendekatan yang sistemik untuk
mengenal dan membantu memenuhi kebutuhan
khusus pasien.
 Ann Marriner
PK adalah penerapan pemecahan masalah
keperawatan secara ilmiah untuk
mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan
secara sistematis, melaksanakan serta
mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang
telah dilaksanakan.
 Malinda Murray
PK adalah metode kerja dalam pemberian
pelayanan keperawatan untuk menganalisis
masalah pasien secara sistematik, menentukan
cara pemecahannya, melaksanakan tindakan dan
mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilaksanakan..
 Herber
PK adalah metode ilmiah yang digunakan untuk
mengkaji dan mendiagnosis status kesehatan
pasien/klien, merumuskan hasil yang dicapai,
menentukan intervensi, dan mengevaluasi
mutu dan hasil usaha yang dilakukan terhadap
pasien.
 Zaidin Ali (1987)
PK adalah metode asuhan yang ilmiah,
sistematis, dinamis, dan terus menerus serta
berkesinambungan dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan pasien/klien, dimulai dari
pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan tindakan, pelaksanaan dan
penilaian tindakan
Dari pengertian yang terakhir dapat dijelaskan bahwa
proses keperawatan mencakup aspek-aspek sbb :

 Strategi dalam memberikan asuhan keperawatan


baik individu, keluarga dan masyarakat.
 Bersifat ilmiah, karena metode ini melekat pada
badan ilmu keperawatan.
 Sistematis karena melalui proses yang berurutan
yang dimulai dari pengkajian, diagnosis,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
 Dilaksanakan terus menerus baik individu yang
sakit maupun sehat
 Memiliki lima langkah utama
 Pengkajian, yang meliputi pengumpulan data,
analisa data, perumusan masalah kesehatan /
keperawatan.
 Diagnosis keperawatan, meliputi penentuan
prioritas masalah keperawatan dan perumusan
diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan
mempunyai ciri tersendiri, karena lebih
menekankan kepada masalah kurang
pengetahuan, ketidakmauan dan
ketidakmampuan pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari akibat penyakit yang diderita.
 Perencanaan, meliputi penentuan tujuan,
tindakan dan evaluasi.
 Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
 Evaluasi, meliputi penilaian proses (pengkajian,
diagnosis, tindakan) dan penilaian hasil
tindakan.
 Berkesinambungan dari satu diagnosis
keperawatan kediagnosis keperawatan lain.
Langkah-langkah Proses Keperawatan

 Yura dan Wahls, dibagi menjadi 4 tahap yaitu


pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
 Susan dan Clemen membagi 6 tahap yaitu pengkajian,
analisis, perencanaan, implementasi, evaluasi dan
terminasi.
 Fuerst dkk membagi 4 tahap yaitu pengumpulan data,
pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan
 Freeman membagi 6 tahap yaitu membina hubungan
saling percaya dengan klien, pengkajian, penentuan
tujuan bersama keluarga dan orang tereekat klien,
merencanakan tindakan bersama klien, melaksanakan
kegiatan sesuai rencana dan hasil evaluasi
 SG. Baillon membagi 4 tahap yaitu pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
 Subdit perawatan kesmas Depkes RI membagi
4 tahap identifikasi, pengumpulan data, rencana
dan kegiatan dan serta penilaian.
 Pameela membagi 7 tahap yaitu pengumpulan
data, mengidentifikasi kemungkinan, diagnosis,
analisis terhadap klien, penetapan diagnosis,
perencanaan, implementasi dan evaluasi
 Zaidin Ali membagi 5 tahap yaitu pengkajian,
perumusan diagnosis keperawatan,
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan
dan penilaian tindakan
Tujuan Proses Keperawatan

Tujuan proses keperawatan adalah agar


diperoleh hasil asuhan keperawatan
yang bermutu, efektif, dan efesien sesuai
dengan kebutuhan dan agar
pelaksanaanya dilaksanakan secara
sistematis, dinamis, dan berkelanjutan
es Keperawatan
Fungsi Proses Keperawatan
 Memberikan pedoman dan bimbingan yang
sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan
dalam memecahkan masalah klien melalui
asuhan keperawatan.
 Memberi ciri profesionalisasi askep melalui
pendekatan pemecahan maslah dan
pendekatan komunikasi yang efektif dan
efesien.
 Memberi kebebasan pada klien untuk mendapat
pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dalam kemandiriannya dibidang
kesehatan
Azas-Azas Proses Keperawatan
 Keterbukaan, kebersamaan dan kemitraan.
 Manfaat semua kebutuhan/tindakan yang
diambil harus bermanfaat bagi kepentingan
pasien, tenaga keperawatan, dan institusi.
 Interdependensi terdapat saling
ketergantungan antara tenaga keperawatan,
oleh karena itu dibutuhkan kerjasama yang
baik diantara keduanya.
 Saling menguntungkan, masing-masing pihak
yang terlibat dalam hal ini perawat, klien dan
institusi memperoleh kepuasaan
Manfaat Penggunaan Proses Keperawatan

Pelaksanaan asuhan keperawatan melalui


pendekatan proses keperawatan sangat
bermanfaat bagi pasien, perawat dan institusi.
 Manfaat Untuk Pasien
Mendapatkan pelayanan keperawatan yang
bermutu efektif dan efesien. Asuhan keperawatan
yang diberikan telah dipilih sesuai dengan
kebutuhan pasien melalui proses pengumpulan
data, analisa data perumusan masalah, rencana
yang terarah, pelaksanaan sesuai dengan rencana,
dan hasil evaluasi yang terus menerus.
 Pasien bebas mengemukakan
pendapat/kebutuhannya demi mempercepat
kesembuhan.
 Melalui proses yang sistematik, proses
kesembuhan dapat dipercepat dan pasien
mendapat kepuasaan dari pelayanan yang
diberikan
 Manfaat untuk Tenaga Keperawatan
 Kemampuan intelektual dan teknis tenaga
keperawatan dapat berkembang sehingga
kemampuan perawat baik dalam berpikir kritis
analitis maupun keterampilan teknis juga
meningkat.
 Meningkatkan kemandirian tenaga keperawatan.
Dengan menggunakan proses keperawatan
maka diagnosis keperawatan, rencana tindakan,
pelaksanaan tindakan serta evaluasi pasien
dapat ditentukan tanpa harus bergantung
kepada tenaga kesehatan lain. (misalnya dokter)
sehingga prinsip kemitraan dapat diwujudkan
 Kepuasan yang dirasakan pasien akan semakin
meningkatkan citra perawat dimata masyarakat
 Manfaat untuk Institusi (Rumah Sakit)
 Bagi pengunjung (masuk/keluar pasien)
sehingga keuntungan yang diperoleh akan
meningkat.
 Citra Rumah Sakit akan bertambah baik di mata
masyarakat.
 Manfaat bagi Masyarakat
 Masyarakat mendapat pelayanan yang
berkualitas
Tahap – Tahap Proses Keperawatan

A. Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data
secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan
dianalisis sehingga masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi pasien baik fisik,
mental, sosial maupun spritual dapat ditentukan.
Tahap ini mencakup tiga kegiatan yaitu
pengumpulan data, analisa data, dan
penentuan masalah kesehatan serta
keperawatan.
o Pengumpulan Data
Tujuan
 Diperoleh data dan informasi mengenai
masalah kesehatan yang ada pada pasien
sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus
diambil untuk mengatasi maslah tersebut yang
menyangkut aspek fisik, mental, sosial, dan
spritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat
dan mudah dianalisis
Data yang dibutuhkan mencakup
 Segala sesuatu tentang pasien sebagai mahluk
bio-psiko-sosio-spritual
 Data yang berkaitan dengan segala sesuatu
yang mempengaruhi kesehatan
keluarga/masyarakat dan kebutuhan mereka
terhadap layanan kesehatan.
 Data tentang sumber daya (tenaga, peralatan
dan dana)yang tersedia untuk mengatasi
masalah yang terjadi.
 Data lingkungan yang mempengaruhi kesehatan
pasien.
Jenis Data
 Data Objektif yaitu data yang diperoleh
melalui suatu pengukuran, pemeriksaan, dan
pengamatan
 Data Subjektif yaitu data yang diperoleh dari
keluhan yang dirasakan pasien, atau dari
keluarga pasien/saksi lain.
Sumber Data
 Sumber data primer, yakni data yang
dikumpulkan dari pasien yang berdasarkan
hasil pemeriksaan.
 Sumber data sekunder, yakni data yang
diperoleh dari orang lain.
 Sumber lain yang dapat dipercaya
Cara Pengumpulan Data
 Wawancara/anamnesis

Wawancara/anamnesis adalah komunikasi timbal


balik berbentuk tanya jawab antara perawat dengan
pasien atau keluarga pasien tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan pasien. Dalam hal ini
perawat membina hubungan baik dengan pasien
sebelum memulai wawancara. Wawancara
dilakukan dengan penuh keramahan, keterbukaan,
menggunakan bahasa yang sederhana dan
kenyamanan pasien terjamin. Semua hasil
wawancara dicatat dalam format proses
keperawatan
 Pengamatan/Observasi
Pengamatan pasien dilakukan baik terhadap
fisik, perilaku dan sikap dalam rangka
menegakkan diagnosis keperawatan.
Pengamatan ini dilakukan dengan
menggunakan pancaindera yang terlibat
maka hasil pengamatan akan semakin baik.
Hasil pengamatan ini dicatat dalam format
proses keperawatan
 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah upaya menegakkan diagnosis
keperawatan dengan cara sbb :
 Inspeksi, yakni melihat bagian tubuh pasien yang sakit

 Palpasi, yaitu suatu pemeriksaan fisik yang dilakukan


dengan cara meraba bagian tubuh yang sakit.
 Auskultasi yaitu pemeriksaan fisik yang dilakukan

dengan cara mendengarkan bunyi bagian tubuh


tertentu dan biasanya menggunakan stetoskop.
 Perkusi, yakni suatu pemeriksaan yang dilakukan

dengan cara mengetukkan jari telunjuk/kepalan


tangan/alat (hammer).
 Analisis Data
Analisis data adalah kemampuan dalam
mengembangkan kemampuan berpikir rasional
sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
Langkah-langkah dalam menganalisa data sebagai
berikut
 Pengelompokkan Data
Data Fisiologis/biologis
 Riwayat kesehatan dan penyakit
 Masalah kesehatan saat ini
 Masalah gangguan fungsi sehari-hari
 Masalah risiko tinggi
 Pengaruh perkembangan terhadap kehidupan
 Data Psikologis
 Perilaku
 Pola emosional
 Konsep diri
 Gambaran diri
 Penampilan intelektual
 Tingkat pendidikan
 Daya ingat
 Data Sosial
 Status ekonomi
 Kegiatan rekreasi
 Bahasa dan komunikasi
 Pengarah kebudayaan
 Sumber-sumber masyarakat
 Faktor risiko lingkungan
 Hubungan sosial
 Hubungan dengan keluarga
 Pekerjaan
 Data Spritual
 Nilai-nilai/norma
 Kepercayan
 Keyakinan
 Moral
Tabulasi Data
 Data yang telah diperoleh kemudian
ditabulasi sehingga muda dibandingkan
dengan standar, diinterpretasi dan ditentukan
alternatif permaslahannya
Perumusan Masalah
 Dari analisa data yang telah dilakukan, dapat
dirumuskan beberapa masalah kesehatan.
Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat
diintervensi dengan asuhan keperawatan
(masalah keperawatan) tetapi ada juga yang
tidak dan lebih memerlukan tindakan medis,
selanjutnya disusun diagnosis keperawatan
sesuai dengan prioritas
Prioritas masalah ditentukan berdasarkan
kriteria penting dan segera. Penting dengan
mencakup kegawatan dan pabila tidak diatasi
akan menimbulkan komplikasi, misalnya
turgor kulit yang jelek pada kasus diare.
Segera mencakup waktu, misalnya pada
pasien stroke yang tidak sadar, maka
tindakan harus segera dilakukan untuk
mencegah komplikasi yang lebih parah atau
bahkan kematian
Prioritas masalah juga dapat ditentukan
berdasarkan hirarki kebutuhan menurut
Maslow, yaitu :
 Keadaan yang mengancam kehidupan
 Keadaan yang mengancam kesehatan
 Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
Diagnosis Keperawatan

Pengertian
 Pusdiklat Depkes RI Djj Keperawatan

Diagnosis keperawatan adalah pernyataan


yang jelas, singkat dan pasti tentang
masalah pasien serta pengembangannya
yang dapat di pecahkan atau diubah melalui
tindakan keperawatan
 Yura
Diagnosis keperawatan adalah
pernyataan/kesimpulan yang diambil dari
pengkajian status kesehatan pasien/klien.
 American Nursing Association
Diagnosis keperawatan adalah respons
individu pada masalah kesehatan yang aktual
dan potensial. Masalah aktual adalah
masalah yang diperoleh pada saat
pengkajian. Masalah potensial adalah
masalah yang mungkin timbul kemudian
 Lu Verne Wolft RN, MA dkk
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang
menggambarkan masalah spesifik yang berkaitan
dengan kedaan kesehatan seseorang dan
didasarkan pada penilaian perawatan yang bercora
negatif.
 Gordon
Diagnosis keperawatan adalah diagnosis yang
dibuat oleh perawat profesional yang
menggambarkan tanda dan gejala yang
menunjukkan maslah kesehatan yang dirasakan
pasien/klien dimana perawat yang berdasarkan
pendidikan dan pengalaman mampu menolongnya
 Christine S. Ibrahim
Diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan
yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan
masalah kesehatan pasien yang dapat diatasi
dengan tindakan keperawatan.
 Zaidin Ali
Diagnosis keperawatan adalah suatu pernyataan
yang tentang masalah ketidaktahuan dan/atau
ketidakmauan dan/atau ketidakmampuan
pasien/klien baik dalam memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari maupun dalam penanggulangan
masalah kesehatan tersebut berhubungan dengan
penyebab (etiologi) dan/atau gejala
Unsur – Unsur Diagnosis Keperawatan

 Pernyataan yang singkat, tegas, jelas (sitelas)


tentang keadaan kesehatan pasien.
 Pasien meliputi individu, keluarga dan
masyarakat baik yang sakit maupun yang sehat.
Perumusan Diagnosis Keperawatan
Ada dua bentuk dalam diagnosa keperawatan
 Aktual, yaitu diagnosis keperawatan yang
menjelaskan masalah nyata yang sudah ada pada
saat pengkajian dilakukan. Contoh : suhu 39 C, bibir
pecah, turgor jelek, diare 5 x sehari. Diagnosis :
Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan
kehilangan cairan yang berlebihan (diare).
 Potensial, yaitu diagnosis keperawatan yang
menjelaskan masalah nyata yang akan terjadi bila
tndakan keperawatan tidak dilakukan. Jadi dapat
dikatakan bahwa masalah belum terjadi tetapi
penyebab telah muncul. Contoh : Risiko tinggi
terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka
 Perumusan diagnosis keperawatan dapat
dilakukan dengan 2 cara, yakni :
Dengan rumus PES
Rumus : DK = P + E + S
Keterangan DK = Diagnosis Keperawatan
P = Problem/maslah
E = Etiologi
S = Sympton (gejala)
Contoh : Imobilitas (P), berhubungan dengan
pemasangan gips pada tungkai (E), yang
ditandai dengan rasa nyeri di daerah tungkai
(S).
o Dengan rumus PE
Rumus : DK = P + E
Contoh : Imobilitas (P), berhubungan dengan
pemasangan gips pada tungkai (E).
Ciri-ciri Diagnosis Keperawatan yang Baik

 Menggambarkan tanggapan individu (ketidaktahuan,


ketidakmauan, dan ketidakmampuan) terhadap
proses, kondisi, dan situasi penyakit.
 Berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia,
menurut hirarki kebutuhan Maslow.
 Berubah sesuai respons pasien terhadap penyakit.
Oleh karena itu, perjalanan proses keperawatan
tersebut berbentuk spiral.
 berisi petunjuk / saran bagi asuhan keperawatan
yang profesional dan mandiri.
 tidak menggunakan sistem klasifikasi medis
(kedokteran).
Penyusunan Rencana Keperawatan

Pengertian
 Hunt Jeniffer dan Mark

Rencana asuhan keperawatan adalah


catatan yang berisi intervensi dan rencana
keperawatan.
 Mayer

Rencana asuhan keperawatan adalah


pengkajian dan pengidentifikasian masalah
yang sistematis, penentuan tujuan, serta
strategi pelaksanaan pemecahan masalah
 Pusdiklat DJJ Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah
penyusunan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
masalah sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang telah ditentukan dengan
tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien.
 Lu Verne Wilft RN. M. Dkk
Rencana pelayanan keperawatan adalah
tindakan yang akan dilakukan ketika
memberikan pelayanan perawatan kepada
seseorang
 Zaidin Ali
Perencanaan keperawatan adalah perumusan
tujuan, tindakan dan penilaian rangkaian asuhan
keperawatan pada pasien/klien berdasarkan analisa
pengkajian agar masalah kesehatan dan
keperawatan pasien dapat diatasi.
 Dari defenisi diatas dapat dijelaskan bahwa
rumusan tujuan asuhan keperawatan harus
berfokus pada pasien jelas, singkat, dapat diukur,
dalam periode tertentu, realistik, dan ditentukan
bersama antara perawat dan pasien
 Pencapaian tujuan harus menggunakan
kriteria tertentu yang mencakup :
 Tujuan (T)
 Subjek (S) = Perilaku pasien yang dapat
diamati
 Predikat (P) = Suatu kondisi yang melengkapi
pasien
 Kriteria (Ka) = Untuk menentukan tercapainya
tujuan
 Kondisi (K2) = Sesuatu yang menyebabkan
asuhan keperawatan diberikan.
 Rumus : T = S + P + K1 + K2
Contoh :
Pasien (S) dapat bernapas secara normal (P)
tanpa bantuan kateter oksigen (K1) yang
dipasang perawat melalui saluran
pernapasan (K2).
Implementasi Keperawatan

Pelaksanaan tindakan keperawatan


merupakan langkah keempat dari proses
keperawatan. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan perawat harus bekerjasama
dengan anggota keperawatan lain dan
dengan pasien/keluarga dan petugas
kesehatan lain
Perawat harus selalu mengingat prinsip 6 S
setiap melakukan tindakan, yaitu :
 Senyum
 Salam, beri salam kepada pasien sesuai dengan
agama dan budaya setempat.
 Sapa, beri sapaan yang manis kepada
pasien/keluarga pasien, misal : Apakah ibu sudah
bisa tidur malam ?.
 Sopan santu, dalam artian perawat menghargai
hak-hak pasien.
 Sabar
 Syukur, perawat harus bersyukur apapun hasil
asuhan yang diberikan
Selain itu dalam memberikan pelayanan,
perawat harus melaksanakannya dengan :
 Displin, mengikuti tata tertib, norma-norma, kode
etik sesuai disiplin ilmu yang telah dikuasainya.
 Inovatif, yaitu perawat harus berwawasan luas
dan harus menyesuaikan diri dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), berdasarkan kepada iman dan taqwa
(IMTAQ).
 Rasional, perawat harus berpikir dan bertindak
secara rasional demi keselamatan pasien yang
dirawatnya
 Integrated, perawat harus mampu bekerjasama
dengan sesama profesi, tim kesehatan yang
lain, apsien atau keluarga pasien berdasarkan
azas kemitraan.
 Mampu dan mandiri, perawat harus mampu dan
mandiri serta kompeten.
 Urgem, perawat harus yakin dan percaya atas
kemampuannya dan bertindak dengan sikap
optimis bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan akan berhasil.
Perencanaan Penilaian (Evaluasi)

 Perencanaan evaluasi memuat keberhasilan proses


dan keberhasilan tindakan. Keberhasilan proses
dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara
proses dengan pedoman/rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat
dengan membandingkan antara tingkat kemandirian
pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai