Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS

MERCU BUANA

SEMINAR PROPOSAL
TUGAS AKHIR

ANALISIS RESPON GETARAN PADA STRUKTUR BANGUNAN AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA


(Studi Kasus : Proyek Revitalisasi Wisma 48 Sport Center & Café)

Data Diri : Dosen Pembimbing :

Nila Yunieka 41115210027 Donald Essen ST, MT.


Latar Belakang

struktur bentang panjang ini rentan


terhadap getaran yang berlebihan dan
kompleks di bawah kegiatan aktivitas
berirama manusia seperti orang
bermain futsal yang mengakibatkan
getaran – getaran pada permukaan
lantai dan membuat orang-orang pada
bangunan tersebut tidak nyaman dan
ketakutan.

Oleh karena itu perlu adanya analisa


seberapa besar respon getaran pada
struktur lantai bangunan yang
mempunyai struktur baja yang sering
dipergunakan dalam pembangunan.
Identifikasi Masalah
 Seringkali dinamika struktur pada lantai diabaikan dalam tahap design struktur bangunan.
 Bangunan yang memiliki struktur baja dan bentang panjang akan sangat rentan terhadap getaran.
 Getaran yang diakibatkan oleh tingkat aktivitas manusia yang tinggi dapat menyebabkan
ketidaknyamanan pengguna bangunan tersebut.

Rumusan Masalah

 Bagaimana analisa respon dinamika struktur lantai pada bangunan ?


 Bagaimana perilaku respon dinamis lantai bangunan terhadap getaran yang diakibatkan gaya eksitas
dari aktivitas manusia ?
 Apa saja persyaratan dan batas – batas yang menjamin kenyamanan pengguna bangunan terhadap
getaran akibat gaya eksitasi aktivitas manusia ?
Batasan Masalah

 studi kasus “Proyek Revitalisasi Gedung Wisma 48”.


 Hanya menganalisa getaran yang terjadi pada lantai ruangan yang di fungsikan sebagai lapangan
futsal saja yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, bukan getaran yang terjadi pada struktur lantai
secara keseluruhan.
 Aktivitas manusia yang dijadikan sebagai objek gaya eksitasi dinamis adalah hanya aktivitas jenis
Running type load.

Tujuan Penelitian

Mengetahui respon getaran dan respon perilaku dinamis lantai bangunan lapangan futsal pada Wisma
48 akibat aktivitas manusia yang tinggi. Sehingga dapat diketahiu nilai batas parameter atau acceptance
criteria getaran yang nyaman bagi pengguna bangunan tersebut.
Dinamika Struktur
Suatu struktur memiliki frekuensi alami sebanyak derajat
kebebasan yang dimilikinya dan jika beban dinamik yang
Secara sederhana dinamika juga dapat diartikan diterima struktur memiliki frekuensi yang mendekati frekuensi
sebagai variasi atau perubahan terhadap waktu dalam alami dari struktur maka akan terjadi resonansi yang akan
konteks gaya yang bekerja (eksitasi) pada struktur. mengakibatkan keruntuhan atau collapse pada struktur.

Gaya eksitasi merupakan gaya yang dihasilkan dari Derajat kebebasan merupakan derajat independensi atau jumlah
kegiatan penghuni gedung pada lantai seperti berjalan, koordinat yang diperlukan untuk menyatakan posisi suatu
menari dan melompat yang menimbulkan gaya-gaya sistem struktur pada setiap saat tertentu
dinamis pada lantai yang dapat menyebabkan getaran
Semua benda yang memiliki massa dan elastisitas dapat bergetar bila
Dinamika Struktur mendapat gangguan dari luar berupa gaya. Getaran dapat dibedakan
menjadi dua yaitu getaran bebas (free vibration) dan getaran paksa
(forced vibration)

Free Vibration
(Getaran Bebas)

Analisis modal adalah analisa gaya dalam


Getaran bebas terjadi jika setelah diberi
atau biasa di sebut modal analisis free
gangguan awal sistem akan berosilasi
vibration, Hasil dari analisis modal yaitu
sendiri karena bekerjanya gaya yang ada
frekuensi natural , momen maksimum,
dalam sistem itu sendiri dan tidak ada gaya
geser maksimum, torsi maksimum, dan
dari luar yang bekerja.
lendutan maksimum.

Forced Vibration
(Getaran Paksa)
Analisa dinamik adalah analisa gaya luar atau
Getaran paksa terjadi karena rangsangan biasa di sebut analisa force vibration, beban
gaya dari luar atau biasa disebut eksitasi. eksitasi akibat aktivitas manusiaakan di analisis
Jika rangsangan itu berosilasi maka, sistem menggunakan fungsi waktu
dipaksa untuk bergetar pada frekuensi (time history) dengan menggunakan bantuan
rangsangan. software ETABS V.16
Beban Dinamis Akibat Aktivitas Manusia

Walking - Berjalan Running – Berlari Jumping - Melompat Dancing - Menari


RUNNING LOAD

Bentuk gerak ini dicirikan dari laju kecepatan, tingkat kecepatan,


dan fungsi waktu. Laju kecepatan mendominasi beban dinamis yang
di hasilkan, terkadang di berikan footfall per second (FF/s), tetapi
sifatnya sebagai frekuensi yang pemuatannya dalam Hz.

Untuk berlari berkisar 5,0 Hz.


Tingkat kecepatan pada pejalan kaki (vs) di gabungkan dengan laju kecepatan (fs) dan
panjang langkah kaki (ls). Setiap orang tentu saja berbeda-beda dari parameter ini,
sehingga (Bachmann and Ammann, 1987) memberikan nilai rata-rata dan interelasi
Fungsi Beban Vertikal

saat berlari grafik naik dan


menurun secara tajam, lalu dari
gerak laju rendah ke tinggi,
lebar grafik berkurang, dan
beban maksimum meningkat
Fungsi waktu pada berlari
menggunakan diskontinu kontak ground.
Analisis Respon Beban Dinamik
Fungsi Deret Fourier Menurut Ahli

Menurut Jii,Ellis :

Menurut Bachman,Hugo :

Dekomposisi harmonik ini adalah


transformasi Fourier diskrit dari
pembebanan fungsi , F(t)
Solusi Analisa Persamaan Dinamik

Solusi Analitis Solusi Numerik

Solusi analitis ialah penyelesaiannya dapat di Solusi numerik ialah untuk menyelesaikan analisis
lakukan menggunakan model matematika dengan getaran kontinu yang rumit dan rumus fourier,
rumus-rumus aljabar yang sudah baku. Untuk sehingga membutuhkan software finite element
membantu menyelesaikan solusi analitis dapat untuk menyelesaikan persamaannya. Software
menggunakan microsof excel. yang biasa digunakan adalah ETABS
Kriteria penerimaan digunakan untuk menentukan apakah sistem lantai akan dapat
diterima oleh sebagian besar penghuni, Kriteria penerimaan mengambil berbagai
bentuk seperti grafik / skala dan ketidaksetaraan karena penelitian telah dilakukan
untuk meningkatkan pemahaman kita tentang getaran dalam sistem struktural.

Acceptance Criteria Menurut A.J. Preflave, J.H. Rainer


Rentang frekuensi 1 hingga Rentang frekuensi 10 hingga
10 Hz 100 Hz
Keterangan
Akselerasi puncak [mm / s2] Kecepatan puncak [mm / s]

Just Perceptible 34 0.5

Clearly Perceptible 100 1.3

Disturbing/Unpleasant 550 6.8

Intolerable 1800 13.8


Acceptance Criteria Menurut Bachman,Hugo

lantai ruangan olahraga atau nilai ambang toleransi


yang dapat diterima adalah sekitar 5% g dan paling
tinggi 10% g.

Akselerasi maksimum pada lantai dibatasi sekitar 5% g.


Tingkat toleransi 5% g harus dikurangi menjadi 2% g
ketika orang duduk di sekitar lantai ruangan olahraga.

Akselerasi puncak kriteria getaran


yang dapat diterima di bangunan
[ISO 2631/2]
Acceptance Criteria Menurut H. Reiher,
and F.J. Meister

Menurut H. Reiher, and F.J. Meister


Acceptance criteria berdasarkan skala
penerimaan berdasarkan frekuensi lantai
dan amplitudo getaran
M E TO D O L O G I P E N E L I T I A N

Tugas akhir ini akan dilaksanakan dengan studi literatur, metode ini dilakukan dengan cara membaca dan memahami
buku-buku referensi, jurnal dan media lain yang berkaitan dengan pengolahan data secara umum untuk mengetahui
efek dari beban luar terhadap terhadap struktur bangunan gedung atau melakukan kajian tentang pembebanan hidup
akibat manusia bergerak
Proyek Revitalisasi Gedung Wisma 48
Sport Center dan Café
Jl Kebon Sirih – Jakarta Pusat.

Bangunan tersebut mempunyai 2 lantai dan


bangunan tersebut terdiri dari lapangan yang
berfungsi untuk bermain futsal dan cafe.

NOT OK

Diagram Alir
OK
Thank You

Anda mungkin juga menyukai