KELOMPOK 3:
1. LISA LAILA RAFIDA ( 17205019 )
2. NOVIA MAULINA ( 18205064 )
DOSEN :
Dr. Armiati, M.Pd
Defenisi 2
Misalkan G sebuah graph, sebuah sikel di G yang memuat semua
titik di G disebut sikel Hamilton. Jika G memuat sikel Hamilton
maka G disebut graph Hamilton.
Defenisi 3
Graph sederhana G disebut graph maximal non Hamilton jika G non
Hamilton dan penambahan sebuah sisi sebarang yang menghubungkan 2
titik yang tidak berhubungan langsung di G menghasilkan graph baru
yang Hamilton.
Defenisi 4
Misalkan G sebuah graph. Sebuah lintasan di G yang memuat semua titik
di G disebut Lintasan Hamilton. Graph non Hamilton yang memuat
lintasan Hamilton disebut graph semi-Hamilton
Teorema 3
Jika G graph sederhana dengan n titik (n ≥ 3) dan untuk setiap dua titik u
dan v yang tidak berhubungan langsung di G berlaku d(u) + d(v) ≥ n, maka
graph G Hamilton.
Bukti:
Andaikan G bukan Graph Hamilton, karena 𝑛 ≥ 3 maka G bukan
graph komplit 𝐾𝑛 . Akibatnya, terdapat dua titik G yang tidak
berhubungan langsung. Bentuk graph G1 dari G dengan
menambahkan sebuah sisi yang menghubungkan yang tidak
berhubungan langsung tersebut. Jika G1 bukan graph Hamilton,
maka graph G1 bukan graph komplit, sehingga ada dua titik yang
tidak berhubungan langsung di Graph G1. Bentuk graph G2 dari G1
dengan cara menambahkan sebuah sisi yang menghubungkan dua
titik yang tidak berhubungan langsung tersebut. Jika G2 bukan graph
Hamilton maka di G2 bukan graph komplit, proses penambahan sisi
ini bisa dilanjutkan sampai diperoleh graph maksimal non Hamilton
Gk. Penambahan sisi dengan cara seperti di atas menghasilkan graph
sederhana yang baru dengan n titik, 𝑛 ≥ 3, dan
𝑑𝐺𝑘 𝑢 + 𝑑𝐺𝑘 𝑣 ≥ 𝑛, ∀𝑢, 𝑣 ∉ 𝐸 𝐺𝑘 ............................................(1)
contoh penerapan Teorema 3
V2
V1 V3
V5 V4
G
Jika G graph sederhana dengan n titik, n ≥ 3 dan d(v) ≥ n/2 untuk setiap v ∈
V(G), maka graph G graph Hamilton.
Bukti:
𝑛
Karena untuk setiap 𝑣 ∈ 𝑉(𝐺) berlaku 𝑑 𝑣 ≥ 2, maka
untuk setiap dua titik 𝑢 dan 𝑣 yang tidak berhubungan
𝑛 𝑛
langsung berlaku 𝑑 𝑢 + 𝑑 𝑣 ≥ + = 𝑛
2 2
contoh penerapan Teorema 4
Bukti:
Karena G beraturan-k, maka untuk setiap 𝑣 ∈
2𝑘−1
𝑉(𝐺), 𝑑 𝑣 = 𝑘 ≥ 2 berdasarkan Teorema
5, disimpulkan G graph Hamilton.
contoh penerapan Teorema 5
V2
V3
V1
V4
V7
V5
V6
Bukti:
Karena G graph bipartisi, maka setiap sikel di G
panjangnya genap. Misalkan 𝐶 = 𝑣1 , 𝑣2 , … , 𝑣𝑛 , 𝑣1 sikel
Hamilton di G, karena panjang C adalah 𝑛, maka 𝑛 genap.
Tanpa menghilangkan keumuman, misalkan titik 𝑣1 ∈ 𝐴1 .
Karena 𝑣1 𝑣2 ∈ 𝐸 𝐶 ⊆ 𝐸 𝐺 dan 𝐺 bipartisi, maka 𝑣3 ∈
𝐴. Karena 𝑣3 𝑣4 ∈ 𝐸 𝐶 ⊆ 𝐸 𝐺 dan 𝐺 bipartisi, maka
𝑣4 ∈ 𝐵; dan seterusnya. Karena 𝑣1 di 𝐴 dan 𝑣1 𝑣𝑛 ∈
𝐸 𝐶 ⊆ 𝐸 𝐺 dan 𝐺 bipartisi, maka 𝑣𝑛 ∈ 𝐵. Perhatikan
bahwa titik-titik 𝐶 yang berindeks ganjil terletak di 𝐴 dan
titik-titik 𝐶 yang berindek genap terletak di 𝐵. Sehingga,
𝐴 = 𝑣1 , 𝑣3 , 𝑣5 , … , 𝑣𝑛−1 dan
𝐵 = 𝑣2 , 𝑣4 , 𝑣6 , … , 𝑣𝑛 .
𝑛
Jelas bahwa 𝐴 = 2 = 𝐵 . Teorema terbukti.
Teorema 7
5
Perhatikan graph 𝐺 pada Gambar 5, dalam hal ini banyaknya titik G adalah 𝑛 = 5 dan1 ≤ 𝑗 ≤
2
Misalkan 𝑮 sebuah graph planar 𝒏 titik dengan sikel Hamilton 𝑪, maka terhadap sikel 𝑪
diperoleh
𝒏
𝒊 − 𝟐 𝒓𝒊 − 𝒓𝒊 ′ = 𝟎
𝒊=𝟑
Perhatikan pada graph 𝐺 pada Gambar 6, graph ini merupakan graph planar
dan hamilton. Sikel 𝐶 = 𝑣1 , 𝑣2 , 𝑣3 , 𝑣4 , 𝑣5 , 𝑣10 , 𝑣9 , 𝑣8 , 𝑣7 , 𝑣6 , 𝑣1 adalah sikel
Hamilton pada graph 𝐺. Sikel Hamilton ini mempartisi bidang (muka-muka) 𝐺
menjadi dua jenis yaitu muka-muka (daerah-daerah) yang terletak di interior
𝐶 dan muka-muka (daerah-daerah) yang terletak di eksterior 𝐶. Ada 4 muka
𝐺 di interior 𝐶, masing-masing muka dibatasi oleh 4 sisi dan terdapat 3 muka
di eksterior 𝐶. Ada 2 muka yang masing-masing dibatasi 5 sisi dan ada 1
daerah yang dibatasi 4 sisi.
Misalkan,
ri = banyak muka di interior C yang dibatasi oleh i sisi
ri'= banyak muka di exterior C yang dibatasi oleh i sisi
maka dari graph di atas diperoleh
𝑟3 = 0, 𝑟3 ′ = 0 ; 𝑟4 = 4, 𝑟4 ′ = 1
𝑟5 = 0, 𝑟5 ′ = 2 ; 𝑟6 = 0, 𝑟6 ′ = 0
𝑟𝑖 = 0, ∀𝑖 , 7 ≤ 𝑖 ≤ 10 ; 𝑟𝑖 ′ = 0, ∀𝑖 , 7 ≤ 𝑖 ≤ 10
Sehingga,
10
𝑖 − 2 𝑟𝑖 − 𝑟𝑖 ′ = 1 0 − 0 + 2 4 − 1 + 3 0 − 2 + ⋯ + 8 0 − 0 = 0
𝑖=3