2. Sebuah tangga memiliki n buah anak tangga. Saudara diminta untuk menaiki
tangga tersebut dengan aturan sebagai berikut:
“Setiap kali melangkah, saudara diperbolehkan melangkah satu atau dua anak
tangga sekaligus”.
Penyelesaian:
3. berapa banyak daerah yang terbentuk jika terdapaat n-garis digambar pada
bidang datar dengan syarat:
a. setiap dua garis harus berpotongan di satu titik.
b. Tidak boleh ada 3 garis yang melalui 1 titik
Penyelesaian:
Misalkan: 𝑎𝑛 = banyak daerah yang terbentuk, jika terdapat n-garis digambar
pada bidang datar dengan syarat yang diberikan.
Jelas bahwa 𝑎𝑛 = 1
Untuk 𝑛 ≥ 1, rr untuk 𝑎𝑛 dapat diperoleh dengan cara berikut:
kn
k1 kn-1
k2...
Misalkan telah tergambar (n-1) garis pada bidang datar dengan syarat tersebut,
maka terbentuk 𝑎𝑛−1 daerah. Jika garis ke-n dibuat dengan dua syarat yang
sama, maka garis ke-n akan memotong (n-1) garis sebelumnya di (n-1) titik
potong yang berbeda, sehingga (n-1) titik potong tersebut mempartisi garis ke-n
menjadi n bagian. Setiap bagian garis membagi 1 daerah sebelumnya menjadi 2
daerah, sehingga setiap bagian garis ke-n menambah satu daerah dari daerah
sebelumnya. Akibatnya terjadi penambahan n daerah.
Dengan demikian daerah yang terbentuk ditunjukkan dengan RR:
𝑎 = 𝑎𝑛−1 + 𝑛, 𝑛 ≥ 1
{ 𝑛
𝑎0 = 0, 𝑎1 = 1
Menyelesaikan RR tersebut:
Misalkan
∞ ∞
𝑛=0 𝑛=1
∑ 𝑎𝑛 𝑥 = ∑ 𝑎𝑛−1 𝑥 + ∑ 𝑛𝑥 𝑛
𝑛 𝑛
∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 − 𝑎0 𝑥 0 = 𝑥 ∑ 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛−1 + ∑ 𝑛𝑥 𝑛
𝑛=0 𝑛=1 𝑛=0
1
Dari F2: 1−𝑥 = ∑∞
𝑛=0 𝑥
𝑛
1
Dideferensial: (1−𝑥)2 = ∑∞
𝑛=0 𝑛𝑥
𝑛−1
𝑥
Kalikan dengan x: (1−𝑥)2 ∑∞
𝑛=0 𝑛𝑥
𝑛
𝑥
𝑃(𝑥) − 1 = 𝑥. 𝑃(𝑥) +
(1 − 𝑥)2
𝑥
(1 − 𝑥)𝑃(𝑥) = 1 +
(1 − 𝑥)2
1 𝑥
𝑃(𝑥) = +
1 − 𝑥 (1 − 𝑥)3
∞ ∞ ∞ ∞
3+𝑛−1 𝑛+2
= ∑ 𝑥𝑛 + ∑ ( ) 𝑥𝑛 = ∑ 𝑥𝑛 + ∑ ( ) 𝑥 𝑛+1
𝑛=0 𝑛=0 𝑛 𝑛=0 𝑛=0 𝑛
∞ ∞
𝑛+1
= ∑ 𝑥𝑛 + ∑ ( ) 𝑥𝑛
𝑛=0 𝑛=0 𝑛−1
Jadi solusi untuk RR adalah:
1 ,𝑛 = 0
𝑎𝑛 = { 𝑛+1
1+( ),𝑛 ≥ 1
𝑛−1
1 ,𝑛 = 0
𝑎𝑛 = { (𝑛 + 1)𝑛
1+( ),𝑛 ≥ 1
2
1 ,𝑛 = 0
2
𝑎𝑛 = { 𝑛 +𝑛
1+( ),𝑛 ≥ 1
2
1 ,𝑛 = 0
2
𝑎𝑛 = { 𝑛 + 𝑛 + 2
,𝑛 ≥ 1
2
𝑛2 + 𝑛 + 2
𝑎𝑛 = ,𝑛 ≥ 0
2
Misalkan 𝑎𝑛 = 𝑥 𝑛 diperoleh:
𝑎𝑛 + 𝑐1 𝑎𝑛−1 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘 = 0
𝑥 𝑛 + 𝑐1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑥 𝑛−𝑘 = 0
Setiap suku dibagi dengan pangkat terendah yaitu 𝑥 𝑛−𝑘 maka diperoleh
persamaan karakteristiknya yaitu:
𝑥 𝑘 + 𝑐1 𝑥 𝑘−1 + ⋯ + 𝑐𝑘 = 0 … (∗)
Maka akar-akar karakteristiknya diperoleh:
𝑥1,2 = 𝑥1 (𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 2)
Sehinga solusi umum diperoleh:
𝑎𝑛 = 𝑝1 (𝑛1−1 )𝑥1 𝑛 + 𝑝2 (𝑛2−1 )𝑥2 𝑛
= 𝑝1 (𝑥1 )𝑛 + 𝑝2 𝑛(𝑥1 )𝑛
Subtitusikan 𝑝1 dan 𝑝2 adalah sembarang konstanta ke dalam solusi umum
sehingga diperoleh solusi homogen relasi rekursif sebagai berikut:
𝑎𝑛 = (𝑥1 )𝑛 + 𝑛(𝑥1 )𝑛
b. Bila 𝑥1 adalah akar karakteristik rangkap tiga, tunjukkan bahwa 𝑥1 𝑛 , 𝑛𝑥1 𝑛
𝑛
dan 𝑛2 𝑥1 adalah solusi-solusi dari (3.2.1)
Penyelesaian:
𝑎𝑛 + 𝑐1 𝑎𝑛−1 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘 = 0
Misalkan 𝑎𝑛 = 𝑥 𝑛 diperoleh:
𝑎𝑛 + 𝑐1 𝑎𝑛−1 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑎𝑛−𝑘 = 0
𝑥 𝑛 + 𝑐1 𝑥 𝑛−1 + ⋯ + 𝑐𝑘 𝑥 𝑛−𝑘 = 0
Setiap suku dibagi dengan pangkat terendah yaitu 𝑥 𝑛−𝑘 maka diperoleh
persamaan karakteristiknya yaitu:
𝑥 𝑘 + 𝑐1 𝑥 𝑘−1 + ⋯ + 𝑐𝑘 = 0 … (∗)
Maka akar-akar karakteristiknya diperoleh: 𝑥1,2 = 𝑥1 (𝑟𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝 3)
Sehinga solusi umum diperoleh:
𝑎𝑛 = 𝑝1 (𝑛1−1 )𝑥1 𝑛 + 𝑝2 (𝑛2−1 )𝑥2 𝑛 + 𝑝3 (𝑛3−1 )𝑥3 𝑛
= 𝑝1 (𝑥1 )𝑛 + 𝑝2 𝑛(𝑥1 )𝑛 + 𝑝3 𝑛2 (𝑥1 )𝑛
Penyelesaian:
digambar pada bidang datar dengan syarat yang diberikan. Jelas bahwa 𝑎0 = 2
L1 L2 . . . L. n-1 Ln
Misalkan telah tergambar (n-1) lingkaran pada bidang datar dengan syarat
tersebut, maka terbentuk 𝑎𝑛−1 daerah. Jika garis ke-n dibuat dengan dua syarat
yang sama, maka lingkaran ke-n akan memotong (n-1) lingkaran sebelumnya di
(n-1) titik potong yang berbeda, sehingga (2n-2) titik potong tersebut mempartisi
garis ke-n menjadi (2n-2) bagian. Setiap bagian busur lingkaran membagi 1
daerah sebelumnya menjadi 2 daerah, sehingga setiap bagian busur lingkaran ke-
(2n-2) daerah.
𝑎 = 𝑎𝑛−1 + 2𝑛 − 2, 𝑛 ≥ 1
{ 𝑛
𝑎0 = 0, 𝑎1 = 1
Menyelesaikan RR tersebut:
Misalkan
∞ ∞
𝑛=0 𝑛=1
diperoleh:
∞ ∞ ∞ ∞
∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 = ∑ 𝑎𝑛−1 𝑥 𝑛 + 2 ∑ 𝑛𝑥 𝑛 − 2 ∑ 𝑥 𝑛
𝑛=1 𝑛=1 𝑛=1 𝑛=1
∞ ∞ ∞ ∞
𝑛 0 𝑛−1
∑ 𝑎𝑛 𝑥 − 𝑎0 𝑥 = 𝑥 ∑ 𝑎𝑛−1 𝑥 + 2 ∑ 𝑛𝑥 − 2 ∑ 𝑥 𝑛 + 2𝑥 0
𝑛
1
Dari F2: 1−𝑥 = ∑∞
𝑛=0 𝑥
𝑛
1
Dideferensial: = ∑∞
𝑛=0 𝑛𝑥
𝑛−1
(1−𝑥)2
𝑥
Kalikan dengan x: (1−𝑥)2 ∑∞
𝑛=0 𝑛𝑥
𝑛
𝑥 1
𝑃(𝑥) − 2 = 𝑥. 𝑃(𝑥) + 2 − 2 +2
(1 − 𝑥)2 1−𝑥
2𝑥 2
(1 − 𝑥)𝑃(𝑥) = 2
− +4
(1 − 𝑥) 1−𝑥
2𝑥 2 4
𝑃(𝑥) = 3
− 2
+
(1 − 𝑥) (1 − 𝑥) 1−𝑥
∞ ∞ ∞
3+𝑛−1 2+𝑛−1
𝑛
= 2𝑥 ∑ ( )𝑥 − 2∑( ) 𝑥 + 4 ∑ 𝑥𝑛
𝑛
∞ ∞ ∞
𝑛+2 𝑛+1
𝑛
= 2𝑥 ∑ ( )𝑥 − 2∑( ) 𝑥 + 4 ∑ 𝑥𝑛
𝑛
∞ ∞ ∞
𝑛+1 𝑛+1
= 2𝑥 ∑ ( ) 𝑥𝑛 − 2 ∑ ( ) 𝑥𝑛 + 4 ∑ 𝑥𝑛
𝑛=1 𝑛 − 1 𝑛=0 𝑛 𝑛=0
𝑛+1
−2 ( )+4 ,𝑛 = 0
𝑎𝑛 = { 𝑛
𝑛+1 𝑛+1
2( ) − 2( ) + 4, 𝑛 ≥ 1
𝑛−1 𝑛
−2(𝑛 + 1) + 4 ,𝑛 = 0
𝑎𝑛 = { (𝑛 + 1)𝑛
2( ) − 2(𝑛 + 1) + 4 , 𝑛 ≥ 1
2
−2𝑛 + 2 ,𝑛 = 0
𝑎𝑛 = { 2
𝑛 + 𝑛 − 2𝑛 − 2 + 4, 𝑛 ≥ 1
−2𝑛 + 2 ,𝑛 = 0
𝑎𝑛 = {
𝑛2 − 𝑛 + 2 ,𝑛 ≥ 1
𝑎𝑛 = 𝑛2 − 𝑛 + 2, 𝑛 ≥ 0
Ruas kiri
∑~ 𝑛 1 2 3
𝑛=1 𝑎𝑛 𝑥 = 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 + 𝑎3 𝑥 + ⋯
= (𝑎0 + 𝑎1 𝑥1 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎3 𝑥 3 + ⋯) - 𝑎0
= p(x) – 2
Ruas kanan 1
∑~ 1 2 3
𝑛=1 𝑎𝑛−1 = 𝑎0 𝑥 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 + ⋯
= 𝑥(𝑎0 + 𝑎1 𝑥1 + 𝑎2 𝑥 2 + 𝑎3 𝑥 3 + ⋯)
= x p(x)
Ruas kanan 2
~
∑ 𝑛(𝑛 − 1) 𝑥 𝑛 = 2𝑥 2 + 6𝑥 3 + 12𝑥 4 + ⋯
𝑛=1
= 2𝑥 2 (1 + 3𝑥 + 6𝑥 2 + ⋯ )
Eliminasi (5) dan (6) serta (5) dan (7), sehingga diperoleh
2C1 3 C3 0 .............. (8)
14 C1 24 C3 5 .............. (9)
2 3
8. Ilustrasi, misalkan:
𝑎𝑛 menyatakan banyaknya barisan binair n-angka yang memuat “0” sebanyak
bilangan genap dan “1” sebanyak bilangan genap
𝑏𝑛 menyatakan banyaknya barisan binair n-angka yang memuat “0” sebanyak
genap dan memuat “1”sebanyak ganjil
𝑐𝑛 menyatakan banyaknya barisan binair n-angka yang memuat “0” sebanyak
ganjil dan “1” sebanyak genap
Relasi rekursif untuk 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 , 𝑐, dan 𝑑𝑛 diberikan oleh sistem rekursif berikut:
𝑎𝑛 = 𝑏𝑛−1 + 𝑐𝑛−1
𝑏𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 𝑏𝑛−1
𝑐𝑛 = 𝑎𝑛−1 + 𝑐𝑛−1
= 𝑎0 + 𝑥(𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + 𝑏2 𝑥 2 + ⋯ ) + 𝑥(𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + ⋯ )
= 1 + 𝑥 𝐵(𝑥) + 𝑥 𝐶(𝑥)
𝐵(𝑥) = 𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + 𝑏2 𝑥 2 + ⋯
= 𝑏0 + (𝑎0 + 𝑏0 )𝑥 + (𝑎1 + 𝑏1 )𝑥 2 + ⋯
= 0 + 𝑥(𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + ⋯ ) + 𝑥(𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + 𝑏2 𝑥 2 + ⋯ )
= 𝑥 𝐴(𝑥) + 𝑥 𝐵(𝑥)
𝐵(𝑥) − 𝑥𝐵(𝑥) = 𝑥𝐴(𝑥)
𝐵(𝑥)(1 − 𝑥) = 𝑥𝐴(𝑥)
𝑥 𝐴(𝑥)
𝐵(𝑥) =
1−𝑥
𝑥 𝐴(𝑥)
=
1−𝑥
(1 − 𝑥)𝐵(𝑥)
𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴(𝑥) =
𝑥
𝐶(𝑥) = 𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + …
= 𝑐0 + (𝑎0 + 𝑐0 )𝑥 + (𝑎1 + 𝑐1 )𝑥 2 + …
= 0 + 𝑥 ( 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥 2 + … ) + 𝑥 ( 𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + 𝑐2 𝑥 2 + … )
= 𝑥𝐴(𝑥) + 𝑥𝐶(𝑥)
𝐶(𝑥) − 𝑥𝐶(𝑥) = 𝑥𝐴(𝑥)
𝐶(𝑥)(1 − 𝑥) = 𝑥𝐴(𝑥)
𝑥 𝐴(𝑥)
𝐶(𝑥) =
1−𝑥
Dengan demikian kita punya system persamaan :
𝐴 (𝑥) = 1 + 𝑥 𝐵 (𝑥) + 𝑥 𝐶 (𝑥)
𝐵 (𝑥) = 𝑥 𝐴(𝑥) + 𝑥 𝐵(𝑥)
𝐶 (𝑥) = 𝑥𝐴(𝑥) + 𝑥𝐶(𝑥)
Maka:
1 1
𝐴 (𝑥) = 1 + 2𝑥 2 ( . )
(1 − 2𝑥) (𝑥 + 1)
1 1
𝐵(𝑥) = 𝑥( . )
(1 − 2𝑥) (𝑥 + 1)
1 1
𝐶(𝑥) = 𝑥( . )
(1 − 2𝑥) (𝑥 + 1)
Selanjutnya kita cari koefisien𝑥 𝑛 dalam A (x), B (x), dan C (x)
Karena,
1 1
𝐴 (𝑥) = 1 + 2𝑥 2 ( . )
(1 − 2𝑥) (𝑥 + 1)
∞ ∞
𝑘 𝑘+1
𝐴 (𝑥) = 1 + 2 ∑(2) ( 𝑥 ) ∑(−1)𝑘 ( 𝑥 )𝑘+1
𝑘=0 𝑘=0
Maka,
𝑎𝑛 = 1 + 2. (2 )𝑛−1 (−1)𝑛−1
atau,
1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 = 0
𝑎𝑛 = {1 − 2𝑛 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ≥ 2}
1 + 2𝑛 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
Karena,
1 1
𝐵 (𝑥) = 𝑥( . )
(1 − 2𝑥) (𝑥 + 1)
∞ ∞
= 𝑥 ∑(2) ( 𝑥 ) ∑(−1)𝑘 ( 𝑥 )𝑘
𝑘 𝑘
𝑘=0 𝑘=0
∞ ∞
Maka
𝑏𝑛 = (2 )𝑛−1 (−1)𝑛
atau,
0 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 = 0
𝑏𝑛 = { 2𝑛−1 , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ≥ 2 }
−(2𝑛−1 ) , 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
b. a0 1 , b0 c0 0
a n 2a n1 bn 1 cn 1 , n 1
bn bn 1 c n 1 4 n 1 , n 1
cn cn 1 bn 1 4 n 1 , n 1
Misalkan A(x), B(x) dan C(x) berturut-turut adalah fungsi pembangkit biasa dari
an, bn dan cn. maka
A( x) a 0 x a1 x 2 a 2 x 3
a 0 x (2a 0 b0 c0 ) x 2 (2a1 b1 c1 ) x 3
x 2 x (a 0 x a1 x 2 ) x (a 0 x a1 x 2 ) x (a 0 x a1 x 2 )
x 2 x A( x) x B( x) x C ( x)
B( x) b0 x b1 x 2 b2 x 3
b0 x (b0 c0 4 0 ) x 2 (b1 c1 41 ) x 3
0 x (b0 x b1 x 2 ) x (c0 x c1 x 2 ) x (4 0 x 41 x 2 )
x B( x) x C ( x) x (4 x) n
n 0
1
x B ( x ) x C ( x ) x
1 4x
C ( x) c0 x c1 x 2 c 2 x 3
c0 x (c0 b0 4 0 ) x 2 (c1 b1 41 ) x 3
0 x (c0 x c1 x 2 ) x (b0 x b1 x 2 ) x (4 0 x 41 x 2 )
x C ( x) x B( x) x (4 x) n
n 0
1
x C ( x ) x B ( x ) x
1 4x
Sehingga diperoleh
A( x) x 2 x A( x) B( x) x C ( x)
1
B ( x ) x B ( x ) x C ( x ) x
1 4x
1
C ( x ) x C ( x ) x B ( x ) x
1 4x
Dengan penyelesaian
x
A( x)
1 2x
1
B( x)
2 5x
1
C ( x)
2 5x
Karena
x
A( x)
1 2x
1
x
1 2x
x 2 n x n
n 0
2 n x n 1
n 0
2 n 1 x n
n 1
Maka a n 2 n 1
Atau
1 , n 1
a n n 1
2 , n2
Karena
1
B( x)
2 5x
1 1
2 5
1 x
2
n
1 5
xn
2 n 0 2
n
15
Maka bn
22
Atau
1
2 , n0
bn n
1 5 , n 1
2 2
Karena
n
15
C ( x) B( x) maka c n
22
Atau
1
2 , n0
cn n
1 5
, n 1
2 2