Anda di halaman 1dari 19

FUNGSI PEMBANGKIT UNTUK KOMBINASI

Diajukan untuk melengkapi tugas mata kuliah seminar matematika

Oleh:

NAMA : IIN INDRIYANI N.S


NIM : 1484202006

DOSEN PEMBIMBING
ZULFAH M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
FAKULTAS PENDIDIKAN
BANGKINANG
RIAU
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Fungsi Pembangkit untuk Kombinasi oleh IIN INDRIYANI N.S


(1484202006) telah diseminarkan dan di pertahankan di depan penguji pada hari.
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan seminar mata kuliah yang berjudul fungsi pembangkit untuk kombinasi.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah seminar
Matematika serta menambah wawasan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:

1. Bpk prof. Dr. Amir Luthfi selaku Rektor universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau
2. Ibu Yusnira M.S selaku Dekan I Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Riau
3. Ibu Astuti Yunus,M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidkan Matematika.
4. Ibuk Zulfah Hasni M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan mengarahkan penulis dalam penyusunan makalah ini.
5. Keluarga dan teman teman khususnya Mahsiswa Program study matematika
unuversitas pahlawan tuanku tambusai riau yang memberikan dukungan ,semangat dan
bantuan berupa motivasi kepada penulis

Penulis menyadari bahan ini masih jauh dari kesempurnaan,baik dari segi referensi
maupun dari segi isi,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Bangkinang,29 April 2017

Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup Pembahasan.. 2
1.3 Batasan masalah. 3
1.4 Tujuan penulisan. 3
1.5 Metode penulisan 3

BAB II MATERI PENDUKUNG


2.1 Deret Kuasa. 3
2.2 Operasi fungsi pembangkit.. 4
2.3 Defenisi fungsi pembangkit. 5

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Fungsi Pembangkit 6
3.3 Fungsi pembangkit untuk Kombinasi.. 7

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 14
4.2 Saran.. 15

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Menyelesaikan permasalahan ada banyak sekali pilihan metode yang dapat digunakan,
misalnya saja, tentang metode pembuktian. Kita bisa menggunakan metode reduction ad
absurdum yag memanfaatkan fajta bahwa hanya salah satu dari P atau nagasi P yang benar .
Seperti halnya dalam masalah matematika diskrit . ada banyak metode yang dapat kita
pergunakan dalam menyelesaikan permasalahan.

Makalah ini akan dibahas tentang saah satu metode yang dapat dipergunakan untuk
memecahkan masalah. Metode ini dinamakan Fungsi Pembangkit . Fungsi Pembangkit adalah
salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Dengan men-
translasi persoalan ke dalam dunia Fungsi Pembangkit, maka kita dapat menggunakan
sifat-sifat khusus dari Fungsi Pembangkit sebagai jalan untuk memecahkan masalah.

Fungsi Pembangkit ini bisa kita perlakukan sebagaimana fungsi-fungsi pada umumnya.
Misal saja melakukan operasi diferensial. Hal ini membuat ada yang beranggapan bahwa Fungsi
Pembangkit merupakan jembatan antara matematika diskrit dan kontinu. Fungsi Pembangkit
memiliki banyak penggunaan, misalnya untuk menyelesaikan permasalahan rekurensi, counting,
membuktikan identitas kombinatorika, maupun aplikasi-aplikasi lain yang beragam.

1.2 Raung Lingkup Pembahasan

Dalam ini penulis, akan membatasi pembahasan fungsi pembagkit. Yaitu hanya pada
fungsi pembangkit biasa untuk permasalahn kombinasi,penulis juga memberikan dan
menyajikan beberapa materi pendukung sebagai pengingat yang dapat mendukung materi pokok
yang di sajikan dalam makalah i
BAB II
MATERI PENDUKUNG
2.1 Deret Kuasa

a x
n 0
n
n

Deret tak hingga yang berbentuk disebut deret kuasa. Bila terdapat bilangan positif R

| x | R
sedemikian sehingga deret kuasa ini konvergenuntuk setiap x dengan , maka R disebut radius

( x 0)
kekonvergenan. Ada kalanya suatu deret kuasa tidak konvergen untuk semua nilai x dan
dikatakan deret tersebut divergen. Dalam tulisan ini, pembahasan tidak difokuskan pada kekonvergenan

x n a x
n 0
n
n

deret kuasa tersebut, melainkan lebih pada koefisien-koefisien dari . Dalam hal ini, bentuk
dipandang sebagai ekspresi formal saja. Deret kuasa yang demikian disebut sebagai deret kuasa formal.

f (x )
Dalam Kalkulus, telah dikenalbahwa deret Taylor fungsi di sekitar x = 0 mempunyai bentuk
sebagai berikut.


1
f (x)
n! f
n 0
(n)
(0) x n

1 1
f (0) f ' (0) x f " (0) x 2 f ' ' ' (0) x 3 ....
2! 3!
=

Dengan formula tersebut, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut.


1 1 2 1 3
e x n!x
n 0
n
1 x
2!
x
3!
x
1. = = + + ...untuk |x| < 1

1
1 x
x
n 0
n

1 x x 2 x 3 ....
2. = = ..untuk |x| < 1
1

(1 x) 2 nx
n 1
n 1

1 2 x 3 x 2 4 x 3 ....
3. = = untuk |x| < 1
1
1 x 2 x 4 x 6 x 8 ....
1 x 2

4.

5. Teorema Binomial
Untuk setiap bilangan real u, bilangan bulat nonnegatif k, dan |x| < 1, berlaku:

u (u 1)(u 2)...(u k 1)

u k , jika k 0
u
(1 x) u x
k 0 k

1
k!
, jika k 0
k
= , dengan =

2.2 Definisi Fungsi Pembangkit

a n a0 , a1 , a 2 ,....
Misal adalah suatu barisan (fungsi numerik diskret). Fungsi Pembangkit Biasa

an
(FPB) dari barisan didefinisikan sebagai berikut.

a
n 0
n xn
a 0 a1 x a 2 x 2 a3 x 3 ....
= ...........(2.1)

an
Fungsi Pembangkit Eksponensial (FPE) dari didefinisikan sebagai berikut.


xn x2 x
an
n 0 n!
a 0 a1 x a 2
2!
a 3 3 ...
3!
= .(2.2)

x2 x3
ex 1 x 2! 3!
Perhatikan bahwa = + + + . adalah Fungsi Pembangkit Biasa (FPB) dari barisan

1 1
2! 3!
(1, 1, , , .) atau Fungsi Pembangkit Eksponensial (FPE) dari barisan (1, 1, 1, 1, .)

Jika diketahui suatu barisan, maka dapat ditentukan fungsi pembangkit dari barisan tersebut dalam
bentuk sesederhana mungkin.Perhatikan contoh berikut.
Contoh 2.1

Tentukan bentuk sederhana fungsi pembangkit biasa (FPB) dari barisan-barisan berikut.

1 1
2! 3!
a. (0, 0, , , .)
b. (0, 2, 4, 6, ., 2n, .)

Jawab

a. Fungsi pembangkit biasa (FPB) dari barisan yang dimaksud adalah


1 2 1 3
x x
2! 3!
A(x) = + + .

1 2 1 3
x x
2! 3!
= (1 + x + + + .) x 1

ex x 1
=

b. Fungsi pembangkit biasa (FPB) yang dimaksud adalah

2 x 4 x 2 6 x 3 ... 2nx n ....


A(x) =


2 x 1 2 x 3 x 2 ... nx n 1 ....
=

2x
(1 x) 2
=

2.3 Operasi Fungsi Pembangkit


Penjumlahan, pengurangan, maupun perkalian dua fungsi pembangkit atau lebih, dapat dilakukan
dengan cara yang sama seperti halnya menjumlah, mengurangkan, ataupun mengalikan dua polinomial
atau lebih.

an x n
n 0
b x
n 0
n
n

Misal diketahui A(x) = dan B(x) = .


(a n bn ) x n
n 0
A(x) B(x) = dan

( a n bnk )x n
n 0 k 0
A(x) B(x) =

( a n ) (bn ) (c n ) cn a b
k 0
k nk
(c n )
Apabila , ,dan adalah barisan yangmemenuhi = , maka disebut
(an ) (bn ) (c n ) (a n ) (bn )
konvolusi dari dan , yang ditulis = *

Contoh 2.2

Tentukan barisan(fungsi numerik) yang bersesuaian dengan fungsi pembangkit biasaberikut.

x5 x6
P ( x)
1 x

Jawab

x5 x6
P ( x)
1 x x 5

x 6 1 x x 2 x 3 ...
Misal =

x 5 x 6 2 x 7 .2 x 8 ....
=

Jadi, barisan yang bersesuaian adalah (0, 0, 0, 0, 0, 1, 1, 0, 0, .).

Dapat juga diselesaikan dengan cara sebagai berikut.

x5 x6
P( x )
1 x ( x 5 x 6 )(1 x) 1
=

c
n 0
n xn

= .
x5 x6 (a n )
Perhatikan bahwa adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan = (0, 0, 0, 0, 0, 1, 1, 0,

(1 x) 1 (bn )
0, .). Sedangkan adalah fungsi pembangkit biasa dari barisan = (1, 1, 1, , 1, ).

bi cn a k bn k
k 0
a
k 0
k
cn
Karena =1,untuk setiap i, maka = = . Jadi, barisan yang bersesuaian adalah ( )=
(0, 0, 0, 0, 0, 1, 2, 2, , 2, .).

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Definisi Fungsi Pembangkit

Fungsi pembangkit merupakan alat untuk menangani masalah-masalah pemilihan dan


penyusunan dengan pengulangan. Fungsi ini berguna untuk menyelesaikan masalah yang tidak
memperhatikan urutan.
3.3 Fungsi Pembangkit untuk Kombinasi
Misal terdapat tiga macam objek: a, b, dan c. Diperbolehkan memilih

sebanyak 0, 1, atau 2 objek a

sebanyak 0 atau 1 objek b, dan

sebanyak 0 atau 1 objek c.

Berapakahbanyaknya cara memilih k objek?Untuk menjawab pertanyaan ini akan diterapkan

ak
fungsi pembangkit. Misal adalah banyaknya cara memilih k objek. Akan dicoba menghitung fungsi

a
k 0
k xk

pembangkit biasa A(x) = . Karena objek a dapat dipilih 0, 1, atau 2 kali; dan objek b dapat
dipilih 0 atau 1 kali; dan objek c dapat dipilih 0 atau 1 kali, maka ekspresi yang digunakan adalah:

[( ax ) 0 ( ax)1 (ax) 2 ][(bx) 0 (bx)1 ][( cx ) 0 (cx)1 ]


...... (2.3)

(ax )1 (ax) 2
Perhatikan bahwa mengindikasikan objek a terpilih satu kali; mengindikasikan objek a

(bx) 0
terpilih dua kali; demikian pula mengindikasikan objek b tidak terpilih, dan seterusnya.
Selanjutnya, ekspresi (2.3) dapat disederhanakan menjadi sebagai berikut.

(1 ax a 2 x 2 )(1 bx )(1 cx )
atau

1 (a b c) x ( ab bc ac a 2 ) x 2 (abc a 2 b a 2 c ) x 3 a 2 bcx 4
.... (2.4)

x3
Perhatikan bahwa koefisien dalam (2.4) memberikan semua kemungkinan memilih 3 objek
(dengan syarat yang diperbolehkan), yaitu: a, b, dan c; atau a, a, dan b; atau a, a, dan c. Demikian pula

x2
koefisien dari memberikan semua kemungkinan memilih dua objek yaitu: a dan b; atau b dan c; atau
a dan c; atau a dan a. Hal yang sama berlaku untuk koefisien-koefisien lainnya. Jika a, b, dan c (dalam
1 3x 4 x 2 3x 3 x 4
(2.4) masing-masing disubtitusi dengan 1, diperoleh ekspresi . Jelaslah bahwa

xk
( a k ) dengan syarat yang
koefisien dalam ekspresi ini menyatakan banyaknya cara memilih k objek
diperbolehkan. Misalnya terdapat 4 cara memilih 2 objek; terdapat 3 cara memilih 1 objek; dan hanya
a k = 0, untuk k > 4. Selanjutnya ekspresi
satu cara memilih 4 objek. Perhatikan bahwa

1 3x 4 x 2 3x 3 x 4 (1 x x 2 )(1 x )(1 x)
A(x) = =

disebut fungsi pembangkit dari permasalahan menentukan banyaknya cara memilih k objek dari 3 macam
objek, dengan syarat objek pertama (objek a) paling banyak dapat dipilih 2 kali; objek kedua (objek b)
paling banyak dapat dipilih 1 kali; dan objek ketiga (objek c) paling banyak dapat dipilih 1 kali.

Secara umum diperoleh teorema sebagai berikut.

n1 n2
Misal terdapat p tipe objek; dan terdapat objek tipe 1, objek tipe 2,

np ak
, objek tipe p. Misal menyatakan banyaknya cara mengambil k
objek dengan syarat diperbolehkan mengambil sembarang banyak objek

ak a
k 0
k xk

tiap tipe. Fungsi pembangkit untuk adalah A(x) = ,dengan


Contoh2.3

Tentukan fungsi pembangkit untuk banyaknya cara memilih r objek dari n objek jika tidak diperbolehkan
terdapat pengulangan.

Jawab

Terdapat n objek. Karena tidak boleh terdapat pengulangan, maka tiap objek hanya dapat dipilih 0 atau 1
kali. Sehingga fungsi pembangkit yang dimaksud adalah sebagai berikut.

A(x) = (1 + x)(1 + x) (1 + x) ..... (1 + x) .(sebanyak n faktor)

n
n r
(1 x) n
r 0 r
x

= = ....(Teorema binomial)

n

xr r
Perhatikan bahwa koefisien dalam A(x), yaitu , menyatakan banyaknya cara memilih r
objek dari n objek yang ada jika tidak diperbolehkan terdapat pengulangan.

Contoh2.4

Tentukan banyaknya cara memilih r objek dari n objek yang diketahui jikaboleh terdapat pengulangan

Jawab

tr
Misal menyatakan banyak cara memilih r objek. Karena ada n macam objek dan tiap objek dapat

tr
dipilih berulang (tanpa batas), maka fungsi pembangkit untuk adalah:

(1 x x 2 ....)(1 x x 2 ....)(1 x x 2 ...)


A(x) = (n faktor)

(1 x x 2 ...) n
=
1
| x | 1 1 x 1 x x 2 ....
Karena untuk , = , maka

n
1

1 x
A(x) =

(1 x) n
=


n

r 0 r
(1) r x r

xr
Untuk r > 0, koefisien dalam A(x) adalah

n (n)( n 1)...( n r 1)
(1) r (1) r
r r!
=

(1) r n( n 1)( n 2)...( n r 1)


(1) r
r!
=

n(n 1)...( n r 1)
r!
=

(n r 1)( n r 2)...( n 1)n


r!
=

(n r 1)( n r 2)...( n 1) n(n 1)!


r!(n 1)!
=

(n r 1)!
r!(n 1)!
=

n r 1

r
=
n n 0 1

0 1
0
x r
0
Untuk r = 0, koefisien dari dalam A(x) adalah = . Sehingga, untuk r 0,

n n r 1
r

r (1) r
berlaku = . Dengan demikian, jelaslah bahwa


n r 1 r
(1 x ) n
r 0 r
x

=

Jadi, banyaknya cara memilih r objek dari n objek jika pengulangan diperbolehkan samadengan

n r 1

xr r
koefisien dalam A(x), yaitu .

Sebelum membicarakan contoh selanjutnya, perlu diingat bahwa untuk x 1 dan n bilangan cacah
berlaku identitas sebagai berikut.

1 x n 1
1 x 1 x x 2 x 3 .... x n
=

Contoh 2.5

Tentukan banyaknya caramemilih k huruf dari huruf-huruf pembentuk kata SURABAYA sedemikian
sehingga setiap konsonan terpilih paling sedikit satu dan setiap vokal terpilih paling banyak 10.

Jawab

Perhatikan bahwa kata SURABAYA terdapat 6 huruf yang berbeda: yaitu:

Konsonan: S, R, B, Y

Vokal : U dan A.
Karena setiap konsonan terpilih paling sedikit satu, maka setiap konsonan tersebut berasosiasi dengan

( x x 2 x 3 x 4 x 5 ...)
faktor dalam fungsi pembangkit. Selanjutnya, karena setiap vokal dapat
dipilih sebanyak-banyaknya 10, maka setiap vokal tersebut berasosiasi dengan sebuah faktor

(1 x x 2 ... x10 )
. Dengan demikian, fungsi pembangkit dari permasalahan di atas adalah:

( x x 2 x 3 x 4 x 5 ...) 4 (1 x x 2 ... x 10 ) 2
A(x) =
2
1
4
1 x 11
1
1 x 1 x
=

x 4 (1 x 11 ) 2 (1 x ) 6
=

( x 4 2 x 15 x 26 )(1 x) 6
=


6 r 1 r
)
x
(x 2x x
4 15 26
r 0 r
=


6 r 1 r 4
6 r 1 r 15 6 r 1 r 26

r 0 r
x 2
r
x
r
x
r 0 r 0
=

xk
Banyaknya cara yang dimaksud samadengan koefisien dalam A(x) , yaitu

0 ; jika k 4

k 1
; jika 4 k 14
k 4

k 1 k 10
k 4
2 ; jika 15 k 25
k 15
k 1 k 10 k 21
2 ; jika k 26
k 4 k 15 k 26
=
Dari contoh-contoh di atas, kita lihat bahwa fungsi pembangkit tidak tergantung dari banyaknya
objek yang diambil. Fungsi pembangkit biasa dapat digunakan untuk memecahkan masalah
pendistribusian (penempatan) objek-objek yang identik ke dalam sel-sel (kotak-kotak) yang berbeda.

Contoh2.6

Tentukan banyaknya cara menempatkan 60 objek yang identik ke dalam 4 sel (kotak) yang berbeda
sedemikian sehingga setiap kotak mendapat paling sedikit 1 objek.

Jawab

Karena terdapat 4 kotak dan tiap kotak terdapat paling sedikit satu objek, maka fungsi pembangkit untuk
permasalahan ini adalah:

( x x 2 x 3 ...) 4
A(x)=

x 4 (1 x x 2 ...) 4
=

4
1

x 1 x
4

4 r 1 r

3 r r 4
r 1

r
x
r
x
r 4 r 4

x 4 r 0 r 0
= = =

Jadi, banyaknya cara menempatkan 60 objek yang identik ke dalam 4 kotak yang berbeda

x 60
sedemikian hingga tiap kotak mendapat paling sedikit satu objek samadengan koefisien dalam A(x),

56 3 59

56 56
yaitu = = 32.509.

Fungsi Pembangkit Biasa (FPB) juga dapat digunakan untuk menentukan banyaknya penyelesaian
(solusi) bulat dari suatu persamaan linier dengan beberapa peubah.

Contoh2.7

Tentukan banyaknya solusi bulat dari persamaan berikut.


x1 x 2 x3 x 4 x5 100 xi 0
, , i {1, 2, 3, 4, 5}

Jawab

Perhatikan bahwa (0, 0, 0, 25, 75), (0, 5, 20, 5, 70), dan (2, 3, 7, 28, 60) masing-masing adalah solusi
bulat dari persamaan tersebut.Karena dalam persamaan itu terdapat 5 peubah, maka fungsi pembangkit

xi
dari permasalahan itu memuat 5 faktor. Selanjutnya, karena setiap peubah 0, maka setiap faktor dari

(1 x x 2 x 3 ....)
kelima faktor dalam fungsi pembangkit tersebut adalah . Sehingga fungsi
pembangkit dari permasalahan di atas adalah

(1 x x 2 x 3 ....) 5
A(x) =
5
1
5 r 1 r

1 x

r 0 r
x

= =

x 100
Banyaknya solusi bulat yang dimaksud samadengan koefisien dalam A(x), yaitu

5 100 1 104

100 100
BAB IV
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai