Anda di halaman 1dari 10

49

V. DERET PANGKAT

V.A. HIMPUNAN KEKONVERGENAN


Sampai saat ini telah kita pelajari deret-deret yang terdiri dari konstanta-konstanta

yang berbentuk a n dengan an merupakan sebuah bilangan. Pada bab ini akan
n1

dipelajari deret fungsi yaitu suatu deret yang berbentuk a n (x ) . Salah satu contoh dari
n 1
deret fungsi ini adalah,

sin nx sin x sin 2 x sin 3x
 2
=
1

4

9
+ . . .
n 1 n
Apabila x disubtisusikan dengan suatu nilai, misalkan x = 1 maka akan diperoleh

sin n sin 1 sin 2 sin 3
 2
=
1

4

9
+ . . .
n 1 n
Deret ini adalah deret yang terdiri dari konstanta-konstanta yang sudah kita kenal.
Ada dua pertanyaan penting yang harus dijawab mengenai deret fungsi ini, yaitu
u Untuk nilai x manakah deret tersebut konvergen ?
v Ke fungsi apakah deret tersebut konvergen, atau dengan kata lain berapakah jumlah S(x)
deret tersebut ?
Pada umumnya pertanyaan-pertanyaan ini dapat dijawab dalam pelajaran kalkulus
lanjutan, namun dalam hal khusus, pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa dijawab dalam
kalkulus elementer. Contohnya adalah deret fungsi khusus seperti deret pangkat. Suatu
deret pangkat dalam x berbentuk,

 an x n = a0  a1x  a2 x 2  a3 x 3 + . . .
n0
o
(aox dapat dianggap sebagai ao, juga apabila x = 0). Untuk deret pangkat ini kita dapat
menjawab kedua pertanyaan di atas seperti yang diperlihatkan dalam contoh berikut.

Contoh V.1

Untuk nilai-nilai x manakah deret pangkat  ax n = a  ax  ax 2  ax 3 + . . . konvergen,
n0
dan berapakah jumlahnya ?. Anggap a ¹ 0.

Jawab :
Dalam bab II telah kita pelajari deret geometrik yang berbentuk,

ar k 1
= a  ar  ar 2  ar 3 . . .
n 1
a
Deret geometrik adalah konvergen untuk -1 < r < 1 dan jumlahnya adalah Sn = .
1 r
Deret geometrik ini sama dengan deret yang ditanyakan di atas, yaitu dengan mengganti r
dengan x. Karena itu deret yang ditanyakan di atas adalah konvergen untuk -1 < x < 1.
Jumlahnya adalah,
DND
50

a
S(x) =
1 x

Himpunan bilangan riil yang anggota-anggotanya membentuk suatu deret pangkat


konvergen dinamakan himpunan kekonvergenan. Himpunan kekonvergenan ini
mempunyai bentuk suatu selang, bisa berbentuk selang tertutup (Gambar V.1a), selang
terbuka (Gambar V.1b), sebagian tertutup dan sebagian terbuka (Gambar V.1c dan d),
seluruh bilangan riil (Gambar V.1d) dan berupa selang yang menyempit menjadi satu titik
(Gambar V.1g). Jadi himpunan kekonvergenan tidak mungkin terdiri atas dua bagian
selang yang lepas seperti [-1, 1]È[2, 4]. Dalam Contoh V.1, himpunan kekonvergenannya
berbentuk selang terbuka, yaitu (-1,1). Sifat-sifat himpunan kekonvergenan ini diberikan
dalam teorema berikut.

a
HimpunanKekonvergenan

b  
HimpunanKekonvergenan

c
HimpunanKekonvergenan

d  HimpunanKekonvergenan

f
HimpunanKekonvergenan

g 
O
HimpunanKekonvergenan

Gambar V.1. Himpunan kekonvergenan

Teorema V.1

Himpunan kekonvergenan sebuah deret pangkat ax n selalu berbentuk selang
n 0
yang berupa salah satu dari ketiga jenis berikut,
u Satu titik x = 0
u Selang (-R, R), mungkin ditambah salah satu atau kedua titik ujungnya.
u Seluruh himpunan bilangan riil.

Dalam u , v dan w , dikatakan radius kekonvergenan (r) masing-masing adalah 0, R dan ¥.

Bukti :

DND
51

n
Andaikan deret konvergen di x = x1 ¹ 0. Maka lim a n x1 = 0, sehingga terdapat N
n 
dengan a n x1n < 1 untuk n ³ N. Jadi, untuk setiap x dengan x  x1 diperoleh,
n n
x x
an x n  an x1n <
x1 x1
 n
x
hubungan ini berlaku untuk semua n ³ N. Oleh karena  x1
adalah deret geometriik
n 1
dengan hasil bagi kurang dari 1, maka deret ini konvergen. Jadi berdasarkan Uji Banding,

deret  an x n konvergen. Telah diperlihatkan bahwa apabila sebuah deret pangkat
n 0
konvergen di x1, maka deret tersebut konvergen mutlak untuk setiap x sedemikian rupa
sehingga x  x1 .
Dilain pihak, andaikan sebuah deret pangkat divergen di x2. Maka deret ini divergen
untuk semua x dengan x  x2 , sebab jika deret ini konvergen di x1 dengan x1  x2 ,
maka menurut uraian di atas, deret ini akan konvergen pula di x2, yang bertentangan
dengan sifat yang diketahui (hipotesis) bahwa deret divergen di x2.

Contoh V.2
Tentukanlah himpunan kekonvergenan dan radius kekonvergenan deret,

xn 2 3
 (n  1)2 n = 1  21 2x  13 2x2  41 2x 3  . . .
n0

Jawab :
Beberapa suku dalam deret di atas dapat berharga negatif apabila x negatif. Karena itu
untuk menguji kekonvergenan deret ini akan digunakan Uji Hasil Bagi Mutlak, yaitu

 lim 
= n
x n 1 



xn 
 = lim  x n 1   (n  1)2 n 
 
n 1
 ( n  2) 2   (n  1)2 n  n
 ( n  2) 2 n 1   xn 
x n 1 x 11/ n x
= lim = lim =
n  2 n2 2 n  1 2 / n 2
x
Apabila  = < 1 maka deret konvergen mutlak, hal ini berarti deret konvergen.
2
Apabila  = x > 1, maka deret divergen. Jadi deret konvergen untuk x < 2
2
dan divergen untuk x > 2. Apabila x = 2 atau x = -2, Uji Hasil Bagi Mutlak tidak
memberikan kepastian apa-apa. Akan tetapi jika x = 2, maka deret tersebut menjadi,
 
2n 1
 n
=  (n  1)
n  0 ( n  1) 2 n 0

Deret ini adalah deret harmonik. Seperti telah kita ketahui, deret harmonik adalah
divergen. Sedangkan apabila x = -2 maka deret menjadi,
  
( 2 ) n ( 1) n 2 n ( 1) n
 n
=  n
= 
n  0 ( n  1) 2 n  0 ( n  1) 2 n  0 ( n  1)

Deret ini adalah deret harmonik ganti tanda yang konvergen. Jadi himpunan
kekonvergenan deret yang ditanyakan adalah -2 £ x < 2 atau dituliskan juga [-2, 2).

DND
52

Himpunan kekonvergenan ini dilukiskan dalam Gambar V.2. Sedangkan radius


kekonvergenannya adalah r = 2.

H
i
mp
un
a
nK
e
ko
n
v
er
g
en
an
 

2 2

Gambar V.2

Contoh V.3

xn
Tentukan himpunan kekonvergenan dan radius keonvergenan deret  n!
n0

Jawab :
Gunakan Uji Hasil Bagi Mutlak,
 x n 1   xn   x n 1   n!  x 1
 = lim     = lim    n  = lim = x lim =0
n   ( n  1)!   n!  n   ( n  1)!   x  n  n  1 n  n  1

Jadi deret konvergen untuk semua x, atau himpunan kekonvegenannya adalah seluruh
bilangan riil (Gambar V.3) dan r = ¥.

Himpunan Kekonvergenan

Gambar V.3

Contoh V.4

Tentukanlah himpunan kekonvergenan dan radius kekonvergenan deret  n! x n
n0

Jawab :
Gunakan Uji Hasil Bagi Mutlak,
0, jika x = 0
n 1
( n  1)! x
 = lim lim (n  1)
= n x = x lim
n  n! x n n

(n  1) =
¥ jika x ¹ 0
Jadi deret konvergen hanya untuk x = 0 (Gambar V.4) dan r = 0.

Himpunan Kekonvergenan

0

Gambar V.4
V.B. DERET PANGKAT DALAM (x - a)
Sebuah deret yang yang berbentuk.

DND
53


an ( x  a ) n  a0  a1( x  a)  a2 ( x  a) 2  a3( x  a) 3  . . .
n=0

dinamakan deret pangkat dalam x - a. Sifat-sifat yang berlaku bagi deret pangkat dalam x,
berlaku juga untuk deret pangkat dalam (x - a). Khususnya himpunan kekonvergenan
berbentuk salah satu selang berikut.
u Titik tunggal x = a.
v Selang (a - R, a + R), mungkin ditambah dengan salah satu atau kedua titik ujungnya
(Gambar V.5).
w Seluruh himpunan bilangan riil.
Untuk u, v dan w radius kekonvergenannya (r) adalah, a, R dan ¥.

Himpunan Kekonvergenan

aR a a+R

Gambar V.5

Contoh V.5

( x  1) n
Tentukan himpunan kekonvergenan dan radius kekonvergenan deret  2
n  0 ( n  1)

Jawab :
Kita gunakan Uji Hasil Bagi Mutlak
( x  1) n 1 ( x  1) n ( x  1) n 1 ( n  1) 2
 = lim 2 = lim
n  ( n  2) ( n  1) 2 n  ( n  2)
2
( x  1) n
2
lim x  1 (n  1) = (n  1) 2
= n x  1 lim
2 n  ( n  2) 2
( n  2)

= x 1 lim
n 2  2n  1 lim 1  2 / n  1 / n = x  1
= x  1 n
2
n  n  4n  4 1  4 / n  4 / n2
Jadi deret ini konvergen apabila x  1 < 1, atau -1 < x - 1 < 1 atau 0 < x < 2 dan deret
divergen untuk x  1 > 1.
Untuk x = 0 deret menjadi,

(1) n 1 1 1
 ( n  1) 2  1    . . .
4 9 16
n 0

Deret ini adalah deret-p ganti tanda dengan p = 2 > 1, berdasarkan Uji Kekonvergenan
Mutlak deret ini konvergen.
Untuk x = 2 deret menjadi,
 
( 2  1) n 1 1 1 1
 ( n  1) 2 =  ( n  1) 2 = 1  
4 9 16
 . . .
n 0 n 0

Deret ini adalah deret-p dengan p = 2 > 1, jadi deret konvergen.


Dari pengujian di atas diperoleh bahwa himpunan kekonvergenan deret yang
ditanyakan adalah 0 £ x £ 2 atau selang [0, 2] (Gambar V.6) dan r = 1.

DND
54

H
i
mp
un
a
nK
e
ko
n
v
er
g
en
an
 
0 1 2
Gambar V.6

Contoh V.6
Tentukanlah himpunan kekonvergenan dan radius kekonvergenan deret berikut,
( x  2) 2 ln 2 ( x  2) 3 ln 3 ( x  2) 4 ln 4
   . . .
2.9 3 . 27 4 . 81
Jawab :
( x  2) n ln n
Suku ke-n deret ini adalah, un = untuk n ³ 2. Jadi deret dapat dituliskan
n . 3n
dalam bentuk,

( x  2) n ln n

n . 3n
n2

Dengan menggunakan Uji Hasil Bagi Mutlak diperoleh,


n 1
lim  ( x  2) ln(n  1)   
n 1
lim ( x  2) ln( n  1) ( x  2) n ln n n 3n
 = n n 1 n = n n 1 n

( n  1) 3 n3  (n  1) 3   ( x  2) ln n 

lim  x  2  n   ln(n  1)  
  =
x  2 lim  n ln( n  1) 
= n  3  n  1  ln n   3 n 
 n  1 ln n 


x  2 lim  1  lim  ln( n  1)  x2
=     =
3 n  1  1 / n  n  ln n  3

x2 x2
Jadi deret konvergen untuk < 1 atau -1 < < 1 atau -3 < x +2 < 3 atau
3 3
x2
-5 < x < 1, dan deret divergen untuk > 1.
3
Sekarang kita periksa titik-titik ujung himpunan kekonvergennnya yaitu -5 dan 1.
Untuk x = -5, deret menjadi,
 
(5  2) n ln n 
(  3) n ln n ln n ln 2 ln 3 ln 4
 n . 3n
=  n . 3n
=  (1) n
n
=
2

3

4
 . . .
n2 n 2 n2

Dengan menggunakan Uji Deret Ganti Tanda diperoleh bahwa deret ini konvergen.
Untuk x = 1, deret menjadi,
 
(1  2) n ln n 3n ln n 
ln n ln 2 ln 3 ln 4
 n . 3 n
=  n . 3 n
=  n
=
2

3

4
 . . .
n 2 n2 n 2

Dengan menggunakan Uji Banding dengan deret harmonik diperoleh bahwa deret ini
divergen. Jadi himpunan kekonvergenan deret yang ditanyakan adalah -5 £ x < 1 atau
selang [-5, 1) dan r = 3.

DND
55

V.C. PENDIFERENSIALAN DAN PENGINTEGRALAN DERET PANGKAT


Dari bagian yang lalu telah diketahui bahwa himpunan kekonvergenan deret pangkat

a nx
n
berupa sebuah selang. Selang ini adalah daerah asal sebuah fungsi baru S(x),
n 0
yaitu jumlah deret pangkat tersebut. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, dapatkah
kita menyusun rumus sederhana untuk S(x) tersebut. Memang sangat sulit untuk
menentukan rumus sederhana untuk S(x) ini, walaupun demikian, untuk jumlah deret
geometri, jumlah deretnya sudah kita ketahui yaitu,

a
S(x) = ax n =
1 x

, -1 < x < 1
n 0

Pertanyaan yang lebih mudah untuk jumlah deret pangkat ini adalah mengenai sifat-
sifat yang dimiliki oleh jumlah deret geometrik ini seperti apakah S(x) dapat dapat
didiferensialkan dan diintegrasikan atau tidak ? Jawabannya dapat seperti yang dinyatakan
dalam Teorema V.2 berikut.

Teorema V.2
Andaikan S(x) adalah jumlah deret pangkat pada selang I. Jadi

S(x) = a nx
n
= a 0  a1 x  a 2 x 2  a 3 x 3  . . .
n 0

Apabila x ada di dalam I, maka berlaku,


 
u S’(x) =  Dx ( a n x n ) =  na nx
n 1 2
= a1  2a 2 x  3a 3 x  . . .
n 0 n 0
x  x 
an
v  S ( t ) dt =  a n t n dt = n 1x n1
=
0 n0 0 n0
1 1 1
a 0 x  a1 x 2  a 2 x 3  a 3 x 4  . . .
2 3 4

Contoh V.7
Gunakan Teorema V.2 untuk mendapatkan rumus-rumus jumlah dua deret baru dari
jumlah deret geometrik berikut.
1
= 1 + x + x2 + x3 + . . ., -1 < x < 1
1 x
Jawab :
Apabila jumlah deret geometrik tersebut kita diferensialkan suku demi suku, maka akan
diperoleh,
1
= 1 + 2x + 3x2 + 4x3 + . . ., -1 < x < 1
(1  x ) 2
Sedangkan apabila kita integrasikan suku demi suku diperoleh,
x x x x x
1
 1  t
  
dt = dt  tdt  t 2 dt  t 3 dt  . . . 
0 0 0 0 0

DND
56

2 3 4
Jadi,  ln(1  x ) = x  x  x  x  . . . , -1 < x < 1
2 3 4
Jika x diganti dengan -x dan ruas kiri dan kanan dikalikan dengan -1, maka akan diperoleh

2 3 4
ln(1 x ) = x  x  x  x  . . ., -1 < x < 1
2 3 4

Contoh V.8
Tentukan deret pangkat yang menggambarkan tan-1x.

Jawab:
x
1
tan x =
-1
1 t 2 dt (i)
0

Deret geometrik dalam soal V.7 adalah,


1
= 1 + x + x2 + x3 + . . ., -1 < x < 1
1 x
Apabila kita ganti x dalam deret geometrik di atas dengan -t2 maka diperoleh,
1 2 4 6
2 = 1 - t + t - x + . . ., -1 < t < 1 (ii)
1 t
Masukan persamaan (ii) ke (i) diperoleh,
x x
1
tan x =
-1
1  t
2 4
 6
2 dt = (1  t  t  t  . . . ) dt
0 0

x 3 x5 x 7
atau tan-1x = x     . . . -1 < x < 1
3 5 7

Contoh V.9
Tentukan rumus untuk jumlah deret,
x2 x3
S(x) = 1  x    . . .
2 ! 3!

Jawab :
Dari Contoh V.3 diperoleh bahwa deret ini konvergen untuk semua x. Apabila ruas kiri
dan kanan didiferensialkan, akan diperoleh
x2 x3
S’(x) = 1  x    . . .
2! 3!
jadi S(x) = S’(x) untuk semua x, dan S(0) = 1. Persamaan diferensial ini mempunyai
jawaban tunggal, yaitu S(x) = ex karena hanya ex saja yang jika didifernsialkan hasilnya
tetap ex juga. Jadi,

DND
57

x2 x3
ex = 1  x    . . .
2! 3!

Contoh V.10.
2
Tentukan deret pangkat untuk e x

Jawab :
Apabila dalam deret pangkat untuk ex dalam Contoh V.9 harga x diganti dengan -x2, maka
diperoleh,

2 x4 x6
e x = 1  x2  
2! 3!
 . . .

V.D. SOAL LATIHAN


Tentukanlah himpunan kekonvergenan dan radius kekonvergenan deret pangkat
dalam Soal 1-11. Petunjuk : Tentukan terlebih dahulu rumus untuk suku ke-n, kemudian
gunakan Uji Hasil Bagi Mutlak.
x x2 x3 x4 x5 x3 x5 x7 x9
1.     . . . 2. x     ...
1. 2 2 . 3 3 . 4 4 . 5 5 . 6 3! 5! 7! 9!
x 2 x3 x 4
3. x  2x 2  3x 3  4x 4  . . . 4. 1  x    . . .
2 3 4

x x2 x3 x4 x x 2 x3 x 4
5. 1     . . . 6. 1     . . .
1. 3 2 . 4 3 . 5 4 . 6 2 2 2 23 2 4

22 x 2 23 x 3 24 x 4 x 2 x 2 3x 3 4 x 4 5 x 4
7. 1  2 x     . . . 8.      . . .
2! 3! 4! 2 3 4 5 6

( x  1) ( x  1) 2 ( x  1) 3 ( x  1) 4
9.     . . .
1 2 3 4

( x  1) ( x  1) 2 ( x  1) 3
10. 1     . . .
2 22 23

( x  5) (x + 5) 2 (x + 5) 3 ( x  5) 4
11.     . . .
1. 2 2.3 3. 4 4.5
Tentukanlah himpunan kekonvergenan dan radius kekonvergenan deret pangkat dalam
Soal 12-20.
  
xn xn n! x n
12.  n 13. n  14. n 
n0 2 n  0 ( n  1)2 n0 n
 3
( n!)2 n  n
xn 
 (2 n  1)!  n
15.  x 16.  3
17.    x
n  0 (2 n )! n0 n n  0 (2 n )! 

DND
58

  
22 n ( x  1) n ( x  3) n
18.  2n x 2n
19.  2 20. 
n0 n  1
n
n0 n  0 ( n  1) 2

21. Tentukanlah jumlah S(x) deret ( x  3) n
. Untuk nilai x manakah rumus itu
n0
berlaku ?.
22. Tentukanlah himpunan kekonvergenan deret setiap deret berikut.
 n 
(2 x  3) n
(a)  (3nx.21) n (b)  (1) n
4n n
n0 n0

Tuliskanlah deret pangkat yang jumlahnya f(x) dalam Soal 23-31, dan tentukanlah radius
kekonvergenannya.
1 1 x2
23. f(x) = 24. f(x) = 25. f(x) =
x 1 (1  x ) 2 1 x
1 x2
x
26. f(x) =
2  3x
27. f(x) =
1 x4
28. f(x) =  ln(1  t )dt
0

1 1 x
29. f(x) = 30. f(x) = 31. f(x) =
(1  x 2 ) (3  x ) (1  x ) 2

Tentukanlah jumlah deret pangkat dalam soal 32-40


  
n2 n
32.  nx n
33.  (1) n
nx n 34. (2 ) n
n1
x
n 0 n0 n 0
 n n   2 n 1
x 3n
35.  2 nx 36. (1) n
n!
37.  22xn  1
n 1 n 0 n 1

38. x  x 2  x 3  x 4  x 5  . . .
1 x x2 x3
39.     . . .
2 ! 3! 4 ! 5!
4 x 2 8 x 3 16 x 4
40. 2 x     . . .
2 3 4
Gunakanlah hasil dalam Contoh V.3 untuk menyusun deret pangkat dalam x dari fungsi
yang diketahui dalam Soal 41-44.
2
41. f(x) = e  x 42. f(x) = xe x
43. f(x) = e x  e  x 44. f(x) = e 2 x  1  2 x

DND

Anda mungkin juga menyukai