Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

STROKE
Oleh :
Kelompok 1
Saiful kamal
Bustami
Lutfiadi
Richa yunita
Rosnita bakri
Maisura
Maksalmina
Yusniati
Irma wati
khairiah
Definisi

• Stroke adalah gangguan peredaran darah otak


yang menyebabkan defisit neurologis mendadak
sebagai akbat iskemia atau hemoragi sirkulasi
saraf otak. (Mansjoer, 2007)
• Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena
terjadi gangguan peredaran darah di otak yang
menyebabkan terjadinya kematian jaringan di
otak sehingga mengakibatkan seseorang
menderita kelumpuhan atau kematian. (Batticaca,
2008)
Etiologi

Hipoksia Umum

Haemoragi Hipoksia Setempat

Thrombosis Cerebral
Patofisiologi

• Setiap kondisi yang meyebabkan perubahan perfusi darah pada


otak yang menyebabkan keadaan hipoksia. Hipoksia yang
berlangsung lama dapat menyebakan iskemik otak. Iskemik yang
terjadi dalam waktu yang singkat kurang dari 10-15 menit dapat
menyebabkan defisit sementara dan bukan defisit permanen.
Sedangkan iskemik yang terjadi dalam waktu lama dapat
menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan infark pada
otak.
• Setiap defisit fokal permanen akan bergantung pada daerah otak
mana yang terkena. Daerah otak yang terkena akan
menggambarkan pembuluh darah otak yang terkena. Pembuluh
darah yang paling sering mengalami iskemik adalah arteri serebral
tengah dan arteri karotis interna. Defisit fokal permanen dapat
diketahui jika klien pertama kali mengalami iskemik otak total yang
dapat teratasi.
Manifestasi Klinis

Defisit neurologis mendadak,


Kadang-kadang tidak terjadi penurunan kesadaran,
Terjadi terutama pada usia >50 tahun,
Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya
hemiparesis) yang timbul mendadak,
Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan
(gangguan hemisensorik),
Perubahan mendadak pada status mental (kesadaran
menurun),
Mulut mencong atau tidak simetris ketika
menyeringai,
Pemeriksaan Diagnostik

• Angiografi serebral
• Skan Tomografi Komputer
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
• Ultrasonografi doppler (USG doppler)
• Elektroensefalogram (Electroencephalogram-EEG)
• Sinar X tengkorak
• Pemeriksaan laboratorium
Penatalaksanaan Medik

Non pembedahan
Terapi antikoagulan.
Phenytonin (Dilantin) dapat digunakan untuk mencegah
kejang.
Enteris-coated,
Epsilon-aminocaproic acid (Amicar)
Calcium channel blocker
Pembedahan
Karotid endarteretomi untuk mengangkat plaque
atherosclerosis.
Superior temporal arteri-middle serebra arteri
ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
 Identitas klien
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Aktivitas/istirahat
 Sirkulasi
 Integritas Ego.
 Eliminasi
 Makanan/caitan
 Neuro Sensori
 Nyaman/nyeri
 Respirasi
 Keamanan
 Interaksi social
Diagnose Keperawatan

1. Ketidakefektifan Perfusi jaringan serebral


berhubungan dengan aliran darah ke otak
terhambat
2. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan penurunan sirkulasi ke otak
3. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
kerusakan neurovaskuler
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan kesadaran
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
1. Ketidak efektifan Setelah dilakukan tindakan NIC :
Perfusi jaringan keperawatan selama 3 x 24 Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring (Monitor tekanan
serebral b.d aliran jam, diharapkan suplai aliran intrakranial)
darah ke otak darah keotak lancar dengan 1. Berikan informasi kepada keluarga
terhambat. kriteria hasil: 2. Monitor tekanan perfusi serebral
NOC : 3. Catat respon pasien terhadap stimuli
Circulation status 4. Monitor tekanan intrakranial pasien dan respon
Tissue Prefusion : cerebral neurology terhadap aktivitas
Kriteria Hasil : 5. Monitor jumlah drainage cairan serebrospinal
1. mendemonstrasikan status 6. Monitor intake dan output cairan
sirkulasi yang ditandai 7. Restrain pasien jika perlu
dengan : Terapi oksigen
a. Tekanan systole dandiastole 1. Bersihkan jalan nafas dari sekret
dalam rentang yang 2. Pertahankan jalan nafas tetap efektif
diharapkan 3. Berikan oksigen sesuai intruksi
b. Tidak ada 4. Monitor aliran oksigen, kanul oksigen dan sistem humidifier
ortostatikhipertensi 5. Beri penjelasan kepada klien tentang pentingnya pemberian
oksigen
Lanjutan...
No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan
2 Kerusakan komunikasi Setelah dilakukan tindakan 1. Libatkan keluarga untuk membantu
verbal b.d penurunan keperawatan selama 3 x 24 jam, memahami / memahamkan informasi dari /
sirkulasi ke otak diharapkan klien mampu untuk ke klien
berkomunikasi lagi dengan kriteria 2. Dengarkan setiap ucapan klien dengan
hasil: penuh perhatian
1. dapat menjawab pertanyaan yang 3. Gunakan kata-kata sederhana dan pendek
diajukan perawat dalam komunikasi dengan klien
2. dapat mengerti dan memahami 4. Dorong klien untuk mengulang kata-kata
pesan-pesan melalui gambar 5. Berikan arahan / perintah yang sederhana
3. dapat mengekspresikan setiap interaksi dengan klien
perasaannya secara verbal 6. Programkan speech-language teraphy
maupun nonverbal 7. Lakukan speech-language teraphy setiap
interaksi dengan klien
EVALUASI
• Evaluasi berfokus pada klien, baik itu individu
ataupun kelompok. Proses evaluasi
memerlukan beberapa ketrampilan, antara
lain : kemapuan menetapkan rencana asuhan
keperawatan, pengetahuan mengenai standar
asuhan keperawatan, respon klien yang
normal terhadap tindakan keperawatan, dan
pengetahuan tentang, konsep keperawatan
(Deswani, 2011).
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai