Pembimbing :
dr. Wery Sompa.Sp,S
Ketidakseimbangan Ringan sampai sedang; dapat berjalan Berat; tidak dapat berdiri tegak atau
berjalan
Mual,Muntah Bias berat Bervariasi
Hilang pendengaran, Sering Jarang
Tinnitus
Simptom neurology non Jarang Sering
auditori
Latency setelah maneuver Lebih lama (sampai 20 detik) Lebih singkat (sampai 5 detik)2
diagnostic provokatid
Adapun untuk mendiagnosisi pasien tersebut
dilakukan langkah ;
1. Riwayat Penyakit
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
ADAPUN PENATALAKSANAAN UNTUK:
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NS
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Gunung Lantimojong III No 59
Tanggal Pemeriksaan : 26-April-2019
Tanggal MRS : 26-April-2019
Rumah Sakit : RS. PELAMONIA
No. CM : 65.02.94
. ANAMNESIS
a). Keluhan Utama : Pusing berputar
1). Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang pasien perempuan berumur 57 tahun dibawa keluarganya ke RS dengan
keluhan pusing Seperti melayang-layang yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu hingga
tadi subuh. Pasien merasa benda dihadapannya berputar. Kadangkala Pasien merasa
berputar seperti ingin jatuh. Pusing dirasakan terus menerus. Pasien mengeluh merasa
mual disertai muntah dengan frekuensi 4 kali dan berkeringat dingin. Keluhan pusing
melihat benda berputar dirasakan terus menerus sehingga pasien memutuskan untuk
datang kerumah sakit. . Pasien mengeluhkan timbul suara berdengung. Nyeri kepala
(+) sejak 2 minggu lalu dan tegang pada leher, Riwayat hipertensi (+) DM (+)
pingsang (-) As. Urat (+) Kolesterol (+) serta riwayat trauma (-). BAB dan BAK dalam
batas normal. Riwayat Pengobatan Amlodipine 5 mg.
2). Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (+) DM (+) Kolesterol (+) Asam
Urat (+)
3) Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal
4). Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan : Pasien adalah
seorang Ibu Rumah Tangga
5). Riwayat pengobatan: Pasien mengkonsumsi obat amlodipin
Tanggal Anamnesis Terapi
26 April 2019 S/ P/
Seorang pasien perempuan berumur 57 tahun dibawa keluarganya ke
IVFD RL 20 tetes / menit
RS dengan keluhan pusing Seperti melayang-layang yang dirasakan
Vastigo 2x1 tab
sejak 4 hari yang lalu hingga tadi subuh. Pasien merasa benda
Inj Ranitidin Ap/12 jam/iv
dihadapannya berputar. Kadang Pasien merasa berputar seperti ingin
Inj Ketorolac Ap/12 jam/iv
jatuh. Pusing dirasakan terus menerus. Pasien mengeluh merasa mual
Flunarizin 2x1
disertai muntah dengan frekuensi 4 kali dan berkeringat dingin.
Keluhan pusing melihat benda berputar dirasakan terus menerus
sehingga pasien memutuskan untuk datang kerumah sakit. . Pasien EKG
O/ GCS E4M6V5
Refleks Fisiologik :
TD 140/90 mmHg
Biseps : (+) / (+)
N 90x/m Triseps : (+) / (+)
A/ Vertigo berat
27 April 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual (+)
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
A/ Vertigo berat
28April 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual (+)
Muntah (-) IVFD RL 20 tetes / menit
Terapi Lanjut
O/ GCS E4M6V5
TD 160/100 mmHg Vastigo 2x1 tab STOP
N 90x/m Ganti dengan natrium
P 22x/m
S 36 C diklofenat 3x1
Caps PDF 2x1
Motorik :
Dimendhidrinat 2x1
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
Motorik :
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
O/ GCS E4M6V5
TD 160/90 mmHg
N 84x/m
S 36, C
P: K: T:
Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
Refleks Patologik (-)
Keluhan Pusing (tapi masih bisa beraktifitas) Rasa mau guling-guling (pusing
hebat)
Keringat dingin + +
Etiologi Infark, tumor otak, radang otak, epilspsi Pada labirin : BPPV (70%),
Vertigo merupakan gejala dari berbagai kelainan, baik pada organ pendengaran
maupun otak (medulla, pons, dan serebelum), sehingga secara umum dikelompokkan atas
vertigo sentral dan perifer. Vertigo merupakan keluhan yang dapat dijumpai dalam praktek,
umumnya disebabkan oleh kelainan/gangguan fungsi alat-alat keseimbangan, bisa alat dan saraf
vestibuler, koordinasi gerak bola mata (di batang otak) atau serebelar.
Penatalaksanaan berupa anamnesis yang teliti untuk mengungkapkan jenis vertigo dan
kemungkinan penyebabnya, terapi dapat menggunakan obat dan atau manuver-manuver
tertentu untuk melatih alat vestibuler dan atau menyingkirkan otoconia ketempat yang stabil;
selain pengobatan kaudal jika penyebabnya dapat ditemukandan diobati. Sehingga dapat
disimpulakan diagnosis pada penderita meliputi: