Anda di halaman 1dari 29

Aulia Faimah annisa

Pembimbing :
dr. Wery Sompa.Sp,S

BAGIAN ILMU KESEHATAN SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITASMUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2018-2019
A. PENDAHULUAN

Vertigo merupakan suatu sensasi berputar, pasien merasa bahwa dia


ataupun lingkungannya berputar. Seringkali vertigo terjadi dengan seketika,
kadang-kadang, dan ketika berat umumnya dubarengi dengan mual, muntah
dan jalan yeng terhuyung-huyung.2
KLASIFIKASI

Adapun penyebab dari vertigo diantaranya : 2. Vertigo non vestibular


1. Vertigo vestibular
Disebabkan oleh polineuropati, mielopati,
a. Vertigo perifer disebabkan oleh Benign artrosis servikalis, trauma leher, presinkop,
Paroxismal Positional Vertigo (BPPV), hipotensi ortostatik, hiperventilasi, tension
Meniere’s Disease, neuritis vestibularis, headache, penyakit sistemik.6
oklusi arteri labirin, labirhinitis, obat
ototoksik, autoimun, tumor nervus
VIII, microvaskular compression, fistel
perilimfe.

b. Vertigo sentral disebabkan oleh migren,


CVD, tumor, epilepsi, demielinisasi,
degenerasi.
Tampilan Vertigo Perifer Vertigo sentral
Nistagmus Kombinasi horizontal dan torsional; Murni vertical, horizontal atau
dihambat oleh fiksasi dari mata ke suatu torsiobak; tidak dihambat oleh fiksasi
obyek; menghilang selama beberapa hari; mata ke suatu obyek; bias berlangsung
arahnya tidak berubah dengan tatapan mingguan sampai bulanan; arahnya
ketiap sisi bias berubah dengan tatapan kea rah
fase cepat dari nistagmus

Ketidakseimbangan Ringan sampai sedang; dapat berjalan Berat; tidak dapat berdiri tegak atau
berjalan
Mual,Muntah Bias berat Bervariasi
Hilang pendengaran, Sering Jarang
Tinnitus
Simptom neurology non Jarang Sering
auditori
Latency setelah maneuver Lebih lama (sampai 20 detik) Lebih singkat (sampai 5 detik)2
diagnostic provokatid
Adapun untuk mendiagnosisi pasien tersebut
dilakukan langkah ;

1. Riwayat Penyakit
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
ADAPUN PENATALAKSANAAN UNTUK:

VERTIGO SENTRAL VERTIGO PERIFER


Medikamentosa :

>> Antiedema serebri 1. Barbeceau Manuver.


>> Antagonis reseptor H-1 2. Log Roll maneuver
>> Benzodiazepin 3. Gufoni
4. Forced Prolonged Position
Operatif :

>> Tindakan operatif untuk kasus-kasus


>> Spondilosis servikalis bila ada penekanan pada
>> arteria vertebralis
>> Tumor / perdarahan serebellum
>> Tumor serebello pontin
>> Tumor ventrikel IV
>> Rehabilitasi
B. LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. NS
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jl. Gunung Lantimojong III No 59
Tanggal Pemeriksaan : 26-April-2019
Tanggal MRS : 26-April-2019
Rumah Sakit : RS. PELAMONIA
No. CM : 65.02.94
. ANAMNESIS
a). Keluhan Utama : Pusing berputar
1). Riwayat Penyakit Sekarang :
Seorang pasien perempuan berumur 57 tahun dibawa keluarganya ke RS dengan
keluhan pusing Seperti melayang-layang yang dirasakan sejak 4 hari yang lalu hingga
tadi subuh. Pasien merasa benda dihadapannya berputar. Kadangkala Pasien merasa
berputar seperti ingin jatuh. Pusing dirasakan terus menerus. Pasien mengeluh merasa
mual disertai muntah dengan frekuensi 4 kali dan berkeringat dingin. Keluhan pusing
melihat benda berputar dirasakan terus menerus sehingga pasien memutuskan untuk
datang kerumah sakit. . Pasien mengeluhkan timbul suara berdengung. Nyeri kepala
(+) sejak 2 minggu lalu dan tegang pada leher, Riwayat hipertensi (+) DM (+)
pingsang (-) As. Urat (+) Kolesterol (+) serta riwayat trauma (-). BAB dan BAK dalam
batas normal. Riwayat Pengobatan Amlodipine 5 mg.
2). Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (+) DM (+) Kolesterol (+) Asam
Urat (+)
3) Riwayat Penyakit Keluarga : Disangkal
4). Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan : Pasien adalah
seorang Ibu Rumah Tangga
5). Riwayat pengobatan: Pasien mengkonsumsi obat amlodipin
Tanggal Anamnesis Terapi

26 April 2019 S/ P/
Seorang pasien perempuan berumur 57 tahun dibawa keluarganya ke
 IVFD RL 20 tetes / menit
RS dengan keluhan pusing Seperti melayang-layang yang dirasakan
 Vastigo 2x1 tab
sejak 4 hari yang lalu hingga tadi subuh. Pasien merasa benda
 Inj Ranitidin Ap/12 jam/iv
dihadapannya berputar. Kadang Pasien merasa berputar seperti ingin
 Inj Ketorolac Ap/12 jam/iv
jatuh. Pusing dirasakan terus menerus. Pasien mengeluh merasa mual
 Flunarizin 2x1
disertai muntah dengan frekuensi 4 kali dan berkeringat dingin.
Keluhan pusing melihat benda berputar dirasakan terus menerus
sehingga pasien memutuskan untuk datang kerumah sakit. . Pasien EKG

mengeluhkan timbul suara berdengung. Nyeri GDS

O/ GCS E4M6V5
 Refleks Fisiologik :
TD 140/90 mmHg
Biseps : (+) / (+)
N 90x/m Triseps : (+) / (+)

P 20x/m Radius :tidak dievaluasi


Ulna :tidak dievaluasi
S 36 C
KPR : (+) / (+)
 Motorik :
APR : (+) / (+)
P: K: T:  Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo berat
27 April 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual (+)

Muntah (+)  IVFD RL 20 tetes / menit

O/ GCS E4M6V5  Terapi lanjut


 Metformin 3x1
TD 160/100 mmHg
 Dimendhidrinat 2x1
N 90x/m

P 22x/m GDS 211 mg/dl


S 36 C
 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo berat
28April 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual (+)
Muntah (-)  IVFD RL 20 tetes / menit
 Terapi Lanjut
O/ GCS E4M6V5
TD 160/100 mmHg  Vastigo 2x1 tab STOP
N 90x/m  Ganti dengan natrium
P 22x/m
S 36 C diklofenat 3x1
 Caps PDF 2x1
 Motorik :
 Dimendhidrinat 2x1
P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo Vestibuler perifer


DM tipe II
S/ P/
29 April 2019 Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual (+)
Muntah (+) 1x telinga kiri berdengung (+), bibir mencong ke Terapi lanjut
kiri (+) Autonom : BAK : lancer BAB terakhir 2x kemarin
encer, ampas ada  IVFD RL 20 tetes / menit

O/ GCS E4M6V5  Inj citicoline 500 mg/12 jam/iv


TD 200/100 mmHg
N 84x/m Rencana ct scan kepala hari ini
S 36, C

 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)

 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo vestibuler sentral


DM tipe II
Hemiparese sinistra tipika ec susp NHS
30 April 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual (+) Muntah  IVFD RL 20 tetes / menit
(+) 1x telinga kiri berdengung (+), bibir mencong ke kiri (+)  Terapi lanjut
Autonom : BAK : lancer BAB terakhir 2x kemarin encer, ampas  Amlodipine 10 mg 1x1
ada  Clopidogrel 1x1
O/ GCS E4M6V5  Inj lasix Ap iv extra
TD 200/100 mmHg
N 84x/m
S 36, C
 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo Vestibuler sentral


DM tipe II
01 Mei 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+)
 Terapi Lanjut
O/ GCS E4M6V5
TD 180/90 mmHg
N 84x/m
S 36, C
Nn.Cr lain : parese N VII dan XII sinistra
 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo Vestibuler dan sentral


DM tipe II
Hemiparese Sinistra Tipika ec Susp NHS
02 Mei 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual
(+) Muntah (+) 1x  Terapi Lanjut
 Cek eletrolit, darah rutin dan profil lipid
O/ GCS E4M6V5
TD 180/90 mmHg
N 84x/m
S 36, C

Nn.Cr lain : parese N VII dan XII sinistra


 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo Vestibuler dan sentral


DM tipe II
Hemiparese Sinistra Tipika ec Susp NHS
03 Mei 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) Mual
(+) Muntah (+) 1x  Terapi Lanjut
 KSR 600 mg 2x1
O/ GCS E4M6V5
TD 160/90 mmHg
N 84x/m
S 36, C

Nn.Cr lain : parese N VII dan XII sinistra


 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo Vestibuler dan sentral


DM tipe II
Hemiparese Sinistra Tipika ec Susp NHS
04 Mei 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) badan
terasa bergetar  Terapi Lanjut
 KSR 600 mg 2x1
O/ GCS E4M6V5
TD 160/90 mmHg
N 84x/m
S 36, C

Nn.Cr lain : parese N VII dan XII sinistra


 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo Vestibuler dan sentral


DM tipe II
Hemiparese Sinistra Tipika ec Susp NHS
05 Mei 2019 S/ P/
Pusing berputar (+) pagi ini, Nyeri kepala (+) badan
terasa bergetar, bibir mencong ke kiri, badan lemah  Terapi Lanjut
sebelah kiri  KSR 600 mg 2x1

O/ GCS E4M6V5
TD 160/90 mmHg
N 84x/m
S 36, C

Nn.Cr lain : parese N VII dan XII sinistra


 Motorik :

P: K: T:

 Refleks Fisiologik :
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dievaluasi
Ulna : tidak dievaluasi
KPR : (+) / (+)
APR : (+) / (+)
 Refleks Patologik (-)

A/ Vertigo Vestibuler dan sentral


DM tipe II
Hemiparese Sinistra Tipika ec Susp NHS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PROFIL LIPID DAN ELEKTROLIT DARAH RUTIN GULA DARAH SEWAKTU


FOTO CT SCAN KEPALA
CT SCAN KEPALA
C. DISKUSI

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


neurologis yang dilakukan terhadap pasien, dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami vertigo vestibuler tipe Sentral.

Pasien dibawa ke RS dengan keluhan utama, yaitu pusing berputar melihat


objek berputar. Terkadang pasien juga merasa berputar seperti ingin jatuh.
Berdasarkan keluhan utama, kita dapat menyimpulkan bahwa pasien
mengalami vertigo. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa vertigo
adalah adanya sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan
sekitarnya dimana pasien merasa ruangan sekitarnya atau dirinya berputar.
Vertigo dapat dianggap sebagai salah suatu perasaan hilang keseimbangan,
yang disebabkan oleh gangguan alat keseimbangan tubuh yang disebut juga
Vertigo Vestibuler, atau disebabkan bukan oleh gangguan alat keseimbangan
yang disebut Vertigo Non vestibuler. Rasa berputar hebat yang dialami pasien,
lama timbulnya vertigo, hilang timbul, serta gejala penyerta lainnya, yaitu
adanya keringat dingin, dan muntah, Berdasarkan letak lesi, vertigo dapat
dibedakan menjadi vertigo sentral dan vertigo perifer.
Gejala Vertigo vestibuler Vertigo non vestibuler

Sifat vertigo Rasa berputar (true vertigo) Melayang, hilang keseimbangan

Serangan Episodik Kontinu, konstan

Mual dan muntah + -

Gangguan pendengaran +/_ -

Gerakan pencetus Gerakan kepala Gerakan objek visual

Gambar 1. Perbedaan Vertigo vestibuler dan non vestibuler


Seorang pasien perempuan berumur 57 tahun dibawa keluarganya ke RS
dengan keluhan pusing Seperti melayang-layang yang dirasakan sejak 4 hari yang
lalu hingga tadi subuh. Pasien merasa benda dihadapannya berputar. Kadang
Pasien merasa berputar seperti ingin jatuh. Pusing dirasakan terus menerus. Pasien
mengeluh merasa mual disertai muntah dengan frekuensi 4 kali dan berkeringat
dingin. Keluhan pusing melihat benda berputar dirasakan terus menerus sehingga
pasien memutuskan untuk datang kerumah sakit. Nyeri kepala (+) sejak 2 minggu
lalu dan tegang pada leher, Riwayat hipertensi (+) DM (+) pingsang (-) As. Urat
(+) Kolesterol (+) serta riwayat trauma (-). BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat Pengobatan Amlodipine 5 mg. Semua data anamnesis ini mengarahkan
kita bahwa vertigo yang dialami pasien adalah vertigo tipe sentral. didapatkan
gejala dan tanda dari lesi sentral yang mungkin terjadi, seperti pada follow up
adanya kelemahan anggota gerak, rasa hilangnya sensasi anggota gerak, mulut
mencong, bicara pelo, kesadaran menurun tidak ditemukan pada pasien ini, adanya
hipertonus, reflex patologis tidak ditemukan pada pasien ini, dan tanda lesi UMN
lainnya.
Untuk memastikan penyebab vertigo, kita dapat melakukan pemeriksaan
neurologis sederhana, yaitu pemeriksaan nistagmus. Pada pasien ini, setelah
melakukan pemeriksaan nistagmus, didapatkan nistagmus horizontal pada
kedua mata (berubah/circuler). Hal tersebut menandakan kausa sentral.

GEJALA TIPE SENTRAL TIPE PERIFER

Keluhan Pusing (tapi masih bisa beraktifitas) Rasa mau guling-guling (pusing

hebat)

Keringat dingin + +

Gejala lain Minimal/tidak ada Ada gejala lain

Nistagmus Circuler/vertikal/berubah Horizontal/rotator

Etiologi Infark, tumor otak, radang otak, epilspsi Pada labirin : BPPV (70%),

meniere, ototoxik, labirintis

pada saraf vestibuler, neuritis

Gambar 2. Perbedaan Vertigo Sentral dan Perifer6


Dari anamnesis, Pasien mengeluhkan timbul suara berdengung. Tidak ada riwayat
demam sebelumnya, dan pada saat sakit pasien tidak mengalami demam, sehingga kausa
infeksi seperti Labirintitis akut dan Neuritis Vestibuler dapat disingkirkan. Tidak ada riwayat
trauma sebelum serangan vertigo, sehingga gangguan keseimbangan akibat trauma dapat
disingkirkan. Tidak didapatkan penggunaan obat – obat ototoksik pada pasien, sehingga
kausa obat – obatan dapat disingkirkan.

Penyebab – penyebab tersering dari vertigo sentral , yaitu iskemik


serebrovaskuler yang paling sering terjadi.2 dimana pada pasien ini didapatkan hasil
Pemeriksaan Ct scan yaitu Infark serebellum sinistra dan Brain Atrofi. Jadi bias disimpulkan
pasien ini memiliki syarat yang cukup untuk dikatakan vertigo sentral.
Adapun pengobatan vertigo itu sendiri dengan menggunakan
betahistine (vastigo) pemberian obat dengan fungsi peningkatan aliran darah
pada vertigo lebih sering diberikan. Survey internasional menemukan bahwa
betahistin lebih banyak digunakan dalam pengobatan berbagai jenis vertigo.
mekanisme efek vertigolitik atau betahistin yang menaikkan aliran vena
kranial.8 Pemberian betahistin pada vertigo perifer dibandingkan dengan
plasebo menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan terhadap frekuensi,
intensitas, dan durasi serangan vertigo perifer. Beberapa obat ditemukan
memiliki aktivitas antivertigo. Betahistin menyerupai histamin untuk terapi
gangguan vaskuler dan vasomotor, dipakai untuk pengobatan vertigo,
motionsickness, dan gangguan vestibuler sentral atau perifer.
KESIMPULAN

Vertigo merupakan gejala dari berbagai kelainan, baik pada organ pendengaran
maupun otak (medulla, pons, dan serebelum), sehingga secara umum dikelompokkan atas
vertigo sentral dan perifer. Vertigo merupakan keluhan yang dapat dijumpai dalam praktek,
umumnya disebabkan oleh kelainan/gangguan fungsi alat-alat keseimbangan, bisa alat dan saraf
vestibuler, koordinasi gerak bola mata (di batang otak) atau serebelar.
Penatalaksanaan berupa anamnesis yang teliti untuk mengungkapkan jenis vertigo dan
kemungkinan penyebabnya, terapi dapat menggunakan obat dan atau manuver-manuver
tertentu untuk melatih alat vestibuler dan atau menyingkirkan otoconia ketempat yang stabil;
selain pengobatan kaudal jika penyebabnya dapat ditemukandan diobati. Sehingga dapat
disimpulakan diagnosis pada penderita meliputi:

Diagnosis Klinis : Vertigo Central


Diagnosis Topis : Vertigo Vestibular
Diagnosis Etiologis : Infark Serebellum sinistra

Anda mungkin juga menyukai