Anda di halaman 1dari 19

Pemilihan Topik

Pembatasan Topik
Pemilihan Judul
Menentukan Tujuan Penulisan
Menentukan Bahan Penulisan
Menentukan Kerangka Karangan
Syarat-syarat dalam pemilihan topik:
1. Menarik perhatian penulis,
2. Diketahui/dipahami penulis,
3. Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial,
4. Bermanfaat,
5. Jangan terlalu luas.
Merumuskan Tujuan
Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan diantaranya:
1) Usahakan merumuskan tujuan dalam satu kalimat yang
sederhana,
2) Ajukan pertanyaan dengan menggunakan salah satu kata
tanya terhadap rumusan yang kita buat,
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan
yang kita ajukan, berarti rumusan tujuan yang kita buat sudah
cukup jelas dan tepat.

Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik
adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada
diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

Menelusuri Topik
Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik:
1) Fokuskan topik agar mudah dikelola,
2) Ajukan pertanyaan,
3) Mengidentifikasi pembaca karya ilmiah,
4) Menentukan cakupan isi materi karya ilmiah.
Tujuan:
 Menghindari tulisan yang out of topic,
 Membuat penulis menulis dengan penuh
keyakinan dan kepercayaan,
 Memungkinkan penulis mengadakan
penelitian yang lebih intensif,
 Dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah,
 Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang dipilih masih
dapat dirinci lebih lanjut?
 Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih,
 Menampilkan informasi latar belakang,
 Menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian,
 Memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai
dengan hipotesis,
 Menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu,
 Membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi).
Judul

Gambaran mutu
tulisan
Topik yang diteliti tidak mengandung masalah
yang terlalu luas namun juga tidak terlalu
sempit.

Belum banyak diteliti orang lain. Kalaupun sudah


ada penelitian lain, studi ini mengambil sisi lain, sisi
tertentu, yang selama ini tidak memperoleh
perhatian.

Kriteria
Judul
Diungkapkan dalam kalimat yang simpel, tetapi mampu
menunjukkan dengan jelas independent variabel dan
dependent variabel-nya.

Judul harus dapat menunjukkan problematik yang terkandung di dalam


tema yang akan diteliti.
 Menyampaikan maksud dari penulisan
karya ilmiah atau penelitian yang akan di
buat, sehingga pembaca dapat
mengetahui manfaat yang diperoleh dari
karangan ilmiah tersebut.
 Tujuan penulisan dapat dinyatakan
dengan dua cara, yaitu:
(1) Dalam bentuk tesis,
(2) Dalam bentuk pernyataan maksud.
 Tesis adalah perumusan singkat yang
mengandung tema dasar dari sebuah
karangan.
 Dengan kalimat tesis, penulis dapat
menentukan bahan yang akan menjadi tulisan.
 Fungsi tesis bagi sebuah karangan adalah
sama seperti kalimat topik atau kalimat utama
bagi sebuah alinea (paragraf). Oleh sebab itu,
tesis tidak diperkenankan lebih dari satu
kalimat.
Ciri-ciri tesis yang baik:
1) Berisi gabungan rumusan topik,
2) Penekanan topik sebagai suatu pengungkapan pikiran,
3) Pembatasan dan ketetapan rumusan,
4) Berupa kalimat lengkap terdapat subjek dan predikat
(objek),
5) Menggunakan kata khusus dan denotatif (lugas),
6) Berupa pernyataan positif – bukan kalimat tanya, bukan
kalimat seru, dan bukan kalimat negatif,
7) Dapat mengarahkan, mengembangkan, dan
mengendalikan penulisan,
8) Dapat diukur dan dibuktikan kebenarannya.
 Pengungkapan maksud dilakukan tidak
bermaksud untuk mengembangkan gagasan
yang merupakan tema tulisan tujuan penulisan
melainkan juga menunjukkan arah
pengembangan tulisan selanjutnya.
 Pernyataan maksud itu sekaligus mencakup
struktur tulisan serta pemilihan bahan yang
diperlukan.
 Memberi suatu gambaran atau ungkapan atau
kesan, misalnya tema-tema mengenai kenang-
kenangan, autobiografi, deskripsi, dan narasi.
Bahan penulisan adalah semua informasi yang
digunakan untuk menyusun karya tulis ilmiah
bersumber dari fakta dan data.
 Informasi dapat diperoleh dari:
1. Bahan pustaka,
2. Wawacara,
3. Angket,
4. Observasi/pengamatan,
5. Kewenangan,
6. Penulisan draft,
7. Kebijakan-kebijakan,
8. Laporan penelitian .
Kerangka karangan merupakan rencana
penulisan yang memuat garis-garis besar dari
suatu karangan yang akan dibuat, dan
merupakan rangkaian ide-ide yang disusun
secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan
teratur.
 Menjamin penulisan bersifat konseptual,
menyeluruh, dan terarah,
 Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang
berbeda-beda,
 Menghindari penggarapan topik dua kali atau
lebih,
 Mencegah pembahasaan keluar dari sasaran
yang sudah dirumuskan dalam topik judul,
masalah, tujuan,
 Mencegah ketidaklengkapan bahasan,
 Untuk memudahkan penulis mencari informasi
pendukung suatu karangan yang berupa data
atau fakta.
 Tesis atau pengungkapan maksud harus
jelas ,
 Tiap unit dalam kerangka karangan hanya
mengandung satu gagasan,
 Pokok-pokok dalam kerangka karangan
harus disusun secara logis,
 Harus menggunakan pasangan
simbol yang konsisten.
 Merumuskan tema dan menentukan
judul suatu karangan,
 Mengumpulkan bahan,
 Menyeleksi bahan,
 Mengembangkan kerangka karangan.
 Urutan waktu (kronologis)
Berdasarkan pada runtutan atau tahapan
kejadian.
 Urutan waktu (spasial)
Urutan ruang atau urutan spasial menjadi
landasan yang paling penting, bila topik yang
diuraikan mempunyai pertalian yang sangat
erat dengan ruang atau tempat.
 Topik yang ada
Suatu pola peralihan yang dapat dimasukkan
dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan
topik yang ada. Suatu barang, hal, atau
peristiwa sudah dikenal dengan bagian-bagian
tertentu.

Anda mungkin juga menyukai