Anda di halaman 1dari 11

Etiologi Kriminal

Aliran - aliran Kriminologi


Teori Kriminologi
Macam - macam perspektif
Kriminologi
Aliran - aliran Kriminologi
1. Aliran klasik
Muncul pada awal abad ke 18 hingga awal abad 19,
yang dipelopori oleh Cessare Becarria dan Jeremy
betham yang memunculkan gagasan “ Bahwa
perilaku kriminal bersumber dari sifat dasar manusia
sebagai makhluk Hedonistic sekaligus rasional “ yang
artinya setiap manusia selalu mengkalkulasi untung
rugi dari setiap perbuatanya dan bebas memilih
melakukan kejahatan atau tidak sesuai dengan
kebutuhanya.
2. Aliran Positif
Dipelopori Cesare Lambrosso Aliran ini muncul
pada abad 19, yang menyatakan bahwa manusia
dipandang tidak memiliki kebebasan berkehendak,
tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan
internal manusia itu sendiri dan meliputi tiga
segmen yaitu :
• Segmen Biologis
• Segmen Psikologis
• Segmen Social positivism
3. Aliran neo klasik
Memiliki dasar yang sama dengan aliran klasik
yakni manusia memiliki rasio dan
bertanggungjawab atas perbuatanya, namun aliran
ini memiliki beberapa perbedaan yaitu :
• Perubahan pada doktrin kehendak bebas
• Pengakuan keadaan mental individu
• Perubahan doktrin tanggungjawab
• keterangan ahli dalam beracara di pengadilan
4. Aliran Kritis
Aliran ini memusatkan perhatian pada kritik
terhadap intervensi kekuasaan dalam menentukan
suatu perbuatan sebagai kejahatan, yang dapat
diartikan didalam aliran ini terdapat pandangan
persepsi yang berbeda mengenai ketetapan sebuah
perbuatan Hukum antara pembuat Hukum
(pemerintah) dengan masyarakat
Teori - Teori Kriminologi
1. Teori Assosiasi differensiasi
Menurut Sutherland, perilaku kriminal dapat
dipelajari melalui assosiasi dengan para pelanggar
norma masyarakat dan pelanggar norma hukum,
dengan mempelajari kejadian, motif, dorongan,
sikap, dan rasionalisasi para pelaku.
2. Teori Tegang (Strain Theory)
Teori ini beranggapan bahwa manusia melakukan
kejahatan karena dorongan sosial, yang
menciptakan tekanan, stress kemudian munculah
kejahatan
3. Teori kontrol sosial
Teori ini tidak melihat individu sebagai orang yang
secara intrinsik patuh pada hukum, namun
menganut pandangan antitesis dimana orang belajar
untuk tidak melakukan tindak pidana, terdapat
empat unsur kunci dari teori ini yaitu :
• Kasih sayang
• Komitmen
• Keterlibatan
• Kepercayaan
4. Teori Label
Teori label menggunakan landasan berpikir
pandangan norma, dimana sebab terjadinya
kejahatan karena masyarakat memberikan
pandangan buruk terhadap seseorang di masyarakat.

5. Teori Psikoanalitik
Yaitu teori yang menggunakan keilmuan psikoanalitik
yang telah dikembangkan oleh sigmund freud terkait
dengan psikologi manusia terhadap perilaku
kejahatan
Perspektif Kriminologi
1.Perspektif Konsensus
Dasar dari perspektif ini adalah masyarakat yang
dianggap relatif stabil dan terintegrasi dengan baik,
struktur sosial dilandasi oleh beberapa kesepakatan
yaitu :
• Hukum adalah kehendak masyarakat
• Hukum memberikan layanan yang adil
• Suatu pelanggaran hukum mencerminkan keunikan
2. Perspektif pluralis
Perspektif Pluralis adalah suatu pandangan yang
mengakui adanya perbedaan kelompok dan
perbedaan nilai serta kepentingan, perbedaan
antara suatu kelompok sosial dengan kelompok yang
lain terletak pada sengketa tentang benar dan tidak
benar, dalam perspektif ini sistem hukum bertugas
untuk melindungi kepentingan masyarakat banyak.
3. Perspektif Konflik
Sama halnya dengan Perspektif Pluralis, Perspektif
Konflik juga mengakui adanya perbedaan dalam
struktur sosial, akan tetapi dalam teori ini
perbedaan tersebut menimbulkan konflik
kekuasaan, Hukum berfungsi untuk kepentingan
penguasa guna mempertahakan kekuasaan, dalam
perspektif ini Hukum bergerak karena ada daya
paksa dari sistem Hukum yang dilaksanakan
penguasa terhadap kelas rendah.

Anda mungkin juga menyukai