Anda di halaman 1dari 76

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM PERSARAFAN
STRUKTUR & FUNGSI
• Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut
neuron dan jaringan penunjang yang disebut neuroglia .
• Tersusun membentuk sistem saraf pusat ( SSP ) dan
sistem saraf tepi ( SST ).
• SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan
sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP
yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
• Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan
kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme
sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan.

Anfis Persarafan 2
STRUKTUR & FUNGSI
• Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang
bersumber dari lingkungan internal maupun
eksternal menyebabkan berbagai perubahan
dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi
sehingga tubuh tetap seimbang.
• Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan
berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal
sebagai kegiatan refleks.
• Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka
akan terjadi kondisi yang TIDAK SEIMBANG
atau SAKIT.
Anfis Persarafan 3
Bagaimana Stimulasi dapat
menghasilkan suatu aktifitas ?
• Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf yang
selanjutnya akan dihantarkan oleh sistem saraf tepi
dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat.
• Bagian sistem saraf tepi yang menerima rangsangan
disebut reseptor, dan diteruskan menuju sistem saraf
pusat oleh sistem saraf sensoris.
• Di sistem saraf pusat impuls diolah dan diiterpretasi
untuk kemudian jawaban atau respon diteruskan
kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor yang
berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir.
• Sistem saraf yang membawa jawaban atau respon
adalah sistem saraf motorik.

Anfis Persarafan 4
Bagaimana Stimulasi dapat
menghasilkan suatu aktifitas ?
• Bagian sistem saraf tepi yang mencetuskan jawaban
disebut efektor.
• Jawaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang
dipengaruhi oleh kemauan ( volunter ) dan jawaban yang
tidak dipengaruhi oleh kemauan ( involunter ).
• Jawaban volunter melibatkan sistem saraf somatis
sedangkan yang involunter melibatkan sistem saraf
otonom.
• Efektor dari sitem saraf somatik adalah otot rangka
sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya
adalah otot polos, otot jantung dan kelenjar Sebasea.

Anfis Persarafan 5
FUNGSI
• Menerima informasi (rangsangan) dari dalam maupun
dari luar tubuh melalui saraf sensory . Saraf sensori
disebut juga Afferent Sensory Pathway.
• Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf
perifer dan sistem saraf pusat.
• Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat medula
spinalis maupun di otak untuk selanjutnya menentukan
jawaban atau respon.
• Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf
motorik ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau
modifikasi dari tindakan. Saraf motorik disebut juga
(Efferent Motorik Pathway).

Anfis Persarafan 6
SEL SARAF (NEURON)
• Merupakan sel tubuh yang berfungsi mencetuskan dan
menghantarkan impuls listrik.
• Neuron merupakan unit dasar dan fungsional sistem
saraf yang mempunyai sifat exitability artinya siap
memberi respon saat terstimulasi.
• Satu sel saraf mempunyai badan sel disebut Soma
yang mempunyai satu atau lebih tonjolan disebut
Dendrit. Tonjolan-tonjolan ini keluar dari sitoplasma sel
saraf.
• Satu dari dua ekspansi yang sangat panjang disebut
akson. Serat saraf adalah akson dari satu neuron. Satu
berkas neuron ditunjukan pada gambar 1.1

Anfis Persarafan 7
Neuron (Vander Sherman Luciano, 1990)

Anfis Persarafan 8
SEL SARAF (NEURON)
• Dendrit dan badan sel saraf berfungsi sebagai pencetus
impuls sedangkan akson berfungsi sebagai pembawa
impuls.
• Sel-sel saraf membentuk mata rantai yang panjang dari
perifer ke pusat dan sebaliknya, dengan demikian impuls
dihantarkan secara berantai dari satu neuron ke neuron
lainnya.
• Tempat dimana terjadi kontak antara satu neuron ke
neuron lainnya disebut Sinaps.
• Pengahantaran impuls dari satu neuron ke neuron
lainnya berlangsung dengan perantaran zat kimia yang
disebut neurotransmitter

Anfis Persarafan 9
Sebelum kita lanjutkan !!

Coba sebutkan bagian dari sel saraf


(neuron) !!!

Anfis Persarafan 10
Sinaps (Brunner,Suddarth,1997)

Anfis Persarafan 11
Jaringan Penunjang
• Jaringan penunjang saraf terdiri atas Neuroglia
• Neuroglia adalah sel-sel penyokong untuk
neuron-neuron SSP, merupakan 40% dari
volume otak dan medulla spinalis.
• Jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron
dengan perbandingan sekitar 10 berbanding 1.
• Ada 4( empat ) jenis sel neuroglia yaitu:
Mikroglia, epindima, astrogalia, oligodendroglia

Anfis Persarafan 12
MIKROGLIA
• Mempunyai sifat fagositosis. Kalau jaringan
saraf rusak maka sel-sel ini bertugas untuk
mencerna atau menghancurkan sisa-sisa
jaringan yang rusak.
• Jenis ini ditemukan diseluruh susunan saraf
pusat dan di anggap berperan penting dalam
proses melawan infeksi.
• Sel-sel ini mempunyai sifat yang mirip dengan
sel histiosit yang ditemukan dalam jaringan
penyambung perifer dan dianggap sebagai sel-
sel yang termasuk dalam sistem retikulo
endotelial sel.
Anfis Persarafan 13
EPINDIMA

Berperan dalam produksi cairan


cerebrospinal. Merupakan neuroglia yang
membatasi sistem ventrikel susunan saraf
pusat. Sel ini merupakan epitel dari
pleksus choroideus ventrikel otak.

Anfis Persarafan 14
Astroglia

• Berfungsi sebagai penyedia nutrisi esensial yang diperlukan oleh


neuron dan membantu neuron mempertahankan potensial
bioelektris yang sesuai untuk konduksi dan transmisi sinaptik.
• Astroglia mempunyai bentuk seperti bintang dengan banyak
tonjolan.
• Astrosit berakhir pada pembuluh darah sebagai kaki I
perivaskuler dan menghubungkannya dalam sistem transpor
cepat metabolik.
• Kalau ada neuron-neuron yang mati akibat cidera, maka astrosit
akan berproliferasi dan mengisi ruang yang sebelumnya dihuni
oleh badan sel saraf dan tonjolan-tonjolannya.
• Kalau jaringan SSP mengalami kerusakan yang berat maka
akan terbentuk suatu rongga yang dibatasi oleh astrosit.

Anfis Persarafan 15
Oligodendroglia
• Merupakan sel yang bertanggungjawab
menghasilkan myelin dalam SSP.
• Setiap oligodendroglia mengelilingi beberapa
neuron, membaran plasmanya membungkus
tonjolan neuron sehingga terbentuk lapisan
myelin.
• Myelin merupakan suatu komplek putih
lipoprotein yang merupakan insulasi sepanjang
tonjolan saraf.
• Myelin menghalangi aliran ion kalium dan
natrium melintasi membaran neuronal .
Anfis Persarafan 16
Sistem Saraf Pusat
• Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
medula spinalis.
• Dibungkus oleh selaput meningen yang
berfungsi untuk melindungi otak dan
medula spinalis dari benturan atau trauma.
• Meningen terdiri atas tiga lapisan yaitu
Durameter, Arachnoid dan Piamater.

Anfis Persarafan 17
Rongga Epidural (Epidural Space)

• Berada diantara tulang tengkorak dan


durameter.
• Rongga ini berisi pembuluh darah dan
jaringan lemak yang berfungsi sebagai
bantalan.
• Bila Cedera mencapai lokasi ini akan
menyebabkan perdarahan yang hebat
oleh karena pada lokasi ini banyak
pembuluh darah sehingga
mengakibatkan perdarahan epidural
Anfis Persarafan 18
Rongga Subdural
(Subdural Space)

Berada diantara durameter dan


archnoid . Rongga ini berisi berisi
cairan serosa.

Anfis Persarafan 19
Rongga Sub Arachnoid
(Sub Arachnoid Space)
• Terdapat diantara arachnoid dan piameter.
Berisi cairan cerebrospinalis yang salah satu
fungsinya adalah menyerap guncangan atau
shock absorber. Cedera yang berat disertai
perdarahan dan memasuki ruang sub arachnoid
yang akan menambah volume CSF sehingga
dapat menyebabkan kematian sebagai akibat
peningkatan tekanan intra kranial.
• Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula
spinalis. Pada uraian berikut ini akan disajikan
secara mendalam
Anfis Persarafan 20
• Pernah melihat otak ¿
• otak bagian manakah yang anda
lihat ¿

Anfis Persarafan 21
OTAK
• Otak, terdiri dari otak besar yang disebut Cerebrum, otak
kecil disebut cerebellum dan batang otak disebut Brainstem.
• Beberapa karateristik khas Otak orang dewasa yaitu
mempunyai berat lebih kurang 2% dari berat badan dan
mendapat sirkulasi darah sebenyak 20% dari cardiac out put
serta membutuhkan kalori sebesar 400 Kkal setiap hari.
• Otak merupakan jaringan yang paling banyak menggunakan
energi yang didukung oleh metabolisme oksidasi glukosa.
Kebutuhan oksigen dan glukosa otak relatif konstan, hal ini
disebabkan oleh metabolisme otak yang merupakan proses
yang terus menerus tanpa periode istirahat yang berarti.
• Bila kadar oksigen dan glukosa kurang dalam jaringan otak
maka metabolisme menjadi terganggu dan jaringan saraf
akan mengalami kerusakan.

Anfis Persarafan 22
Cerebrum
• Terdiri dari dua belahan yang disebut Hemispherium Cerebri
dan keduanya dipisahkan oleh fisura longitudinalis.
• Hemisperium Cerebri terbagi menjadi hemisper kanan dan
kiri. Hemisper kanan dan kiri ini dihubungkan oleh bangunan
yang disebut Corpus Callosum.
• Hemisper Cerebri dibagi menjadi lobus-lobus yang diberi
nama sesuai dengan tulang diatasnya, yaitu:
– Lobus Frontalis, bagian cerebrum yang berada dibawah
tulang frontalis
– Lobus Parietalis, bagian cerebrum yang berada dibawah
tulang parietalis
– Lobus Occipitalis, bagian cerebrum yang berada dibawah
tulang occipitalis
– Lobus Temporalis, bagian cerebrum yang berada dibawah
tulang temporalis
Anfis Persarafan 23
Pemetaan Lobus Otak
• Lobus frontal (kuning),
• Lobus Parietal (biru
muda),
• Lobus Temporal (biru
tua),
• Lobus oksipitalis (pink)

Sumber: Brunner,Suddarth (1997 )

Anfis Persarafan 24
OTAK
• Secara struktural, Cerebrum terbagi menjadi bagian
korteks yang disebut korteks cerebri dan sub korteks
yang disebut struktur sub cortikal.
• Korteks cerebri terdiri atas korteks sensorik yang
berfungsi untuk mengenal ,interpretasi impuls sensosrik
yang diterima sehingga individu merasakan, menyadari
adanya suatu sensasi rasa/indra tertentu.
• Korteks sensorik juga menyimpan sangat banyak data
memori sebagai hasil rangsang sensorik selama
manusia hidup.
• Korteks motorik berfungsi untuk memberi jawaban atas
rangsangan yang diterimanya.

Anfis Persarafan 25
Struktur sub kortikal
• Basal ganglia
– Melaksanakan fungsi motorik dengan merinci dan mengkoordinasi
gerakan dasar, gerakan halus atau gerakan trampil dan sikap tubuh.
• Talamus,
– merupakan pusat rangsang nyeri
• Hipotalamus
– Pusat tertinggi integrasi dan koordinasi sistem saraf otonom dan terlibat
dalam pengolahan perilaku insting seperti makan, minum, seks dan
motivasi
• Hipofise
– Bersama dengan hipothalamus mengatur kegiatan sebagian besar
kelenjar endokrin dalam sintesa dan pelepasan hormon.

Anfis Persarafan 26
Struktur Sub kortikal
(Vander Sherman Luciano,1990)

Anfis Persarafan 27
Cerebelum (Otak Kecil)

• Terletak di bagian belakang kranium menempati fosa


cerebri posterior di bawah lapisan durameter Tentorium
Cerebelli. Di bagian depannya terdapat batang otak.
• Berat cerebellum sekitar 150 gr atau 8-8% dari berat
batang otak seluruhnya.
• Cerebellum dapat dibagi menjadi hemisper cerebelli
kanan dan kiri yang dipisahkan oleh vermis.
• Fungsi cerebellum pada umumnya adalah
mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot sehingga
gerakan dapat terlaksana dengan sempurna.

Anfis Persarafan 28
Batang Otak atau Brainstern

• Terdiri atas diencephalon, Mid Brain, Pons


dan Medula Oblongata.
• Merupakan tempat berbagai macam pusat
vital seperti pusat pernafasan, pusat
vasomotor, pusat pengatur kegiatan
jantung dan pusat muntah, bersin dan
batuk.

Anfis Persarafan 29
Batang Otak atau Brainstern
1. N. Olfactorius
– Saraf ini berfungsi sebagai saraf sensasi penghidu, yang terletak
dibagian atas dari mukosa hidung di sebelah atas dari concha
nasalis superior.
2. N. Optikus
– Saraf ini penting untuk fungsi penglihatan dan merupakan saraf
eferen sensori khusus. Pada dasarnya saraf ini merupakan
penonjolan dari otak ke perifer.
3. N. Oculomotorius
– Saraf ini mempunyai nucleus yang terdapat pada
mesensephalon. Saraf ini berfungsi sebagai saraf untuk
mengangkat bola mata
4. N. Trochlearis
– Pusat saraf ini terdapat pada mesencephlaon. Saraf ini
mensarafi muskulus oblique yang berfungsi memutar bola mata

Anfis Persarafan 30
Batang Otak atau Brainstern
5. N. Trigeminus
– Saraf ini terdiri dari tiga buah saraf yaitu saraf
optalmikus, saraf maxilaris dan saraf mandibularis
yang merupakan gabungan saraf sensoris dan
motoris. Ketiga saraf ini mengurus sensasi umum
pada wajah dan sebagian kepala, bagian dalam
hidung, mulut, gigi dan meningen.
6. N. Abducens
– Berpusat di pons bagian bawah. Saraf ini
menpersarafi muskulus rectus lateralis. Kerusakan
saraf ini dapat menyebabkan bola mata dapat
digerakan ke lateral dan sikap bola mata tertarik ke
medial seperti pada Strabismus konvergen.

Anfis Persarafan 31
Batang Otak atau Brainstern
7. N. Facialias
– Saraf ini merupakan gabungan saraf aferen dan eferen.
Saraf aferen berfungsi untuk sensasi umum dan
pengecapan sedangkan saraf eferent untuk otot wajah.
8. N. Statoacusticus
– Saraf ini terdiri dari komponen saraf pendengaran dan
saraf keseimbangan
9. N. Glossopharyngeus
– Saraf ini mempersarafi lidah dan pharing. Saraf ini
mengandung serabut sensori khusus. Komponen motoris
saraf ini mengurus otot-otot pharing untuk menghasilkan
gerakan menelan. Serabut sensori khusus mengurus
pengecapan di lidah. Disamping itu juga mengandung
serabut sensasi umum di bagian belakang lidah, pharing,
tuba, eustachius dan telinga tengah.
Anfis Persarafan 32
Batang Otak atau Brainstern
10 N. Vagus
– Saraf ini terdiri dari tiga komponen:
– Komponen motoris yang mempersarafi otot-otot pharing yang
menggerakkan pita suara
– Komponen sensori yang mempersarafi bagian bawah pharing
– Komponen saraf parasimpatis yang mempersarafi sebagian
alat-alat dalam tubuh
11. N. Accesorius
– Merupakan komponen saraf kranial yang berpusat pada
nucleus ambigus dan komponen spinal yang dari nucleus
motoris segmen C 1-2-3. Saraf ini mempersarafi muskulus
Trapezius dan Sternocieidomastoideus.
12. Hypoglosus
– Saraf ini merupakan saraf eferen atau motoris yang
mempersarafi otot-otot lidah. Nukleusnya terletak pada
medulla di dasar ventrikularis IV dan menonjol sebagian pada
trigonum hypoglosi. Anfis Persarafan 33
Struktur Batang Otak
(Barbara C.Long, 1997)

Anfis Persarafan 34
MEDULA SPINALIS
 Medula spinalis merupakan perpanjangan medula
oblongata ke arah kaudal di dalam kanalis vertebralis
mulai setinggi cornu vertebralis cervicalis I memanjang
hingga setinggi cornu vertebralis lumbalis I - II.
 Terdiri dari 31 segmen yang setiap segmennya terdiri
dari satu pasang saraf spinal.
 Dari medula spinalis bagian cervical keluar 8 pasang ,
dari bagian thorakal 12 pasang, dari bagian lumbal 5
pasang dan dari bagian sakral 5 pasang serta dari
coxigeus keluar 1 pasang saraf spinalis.
 Seperti halnya otak, medula spinalispun terbungkus oleh
selaput meninges yang berfungsi melindungi saraf
spinal dari benturan atau cedera.

Anfis Persarafan 35
MEDULA SPINALIS
• Gambaran penampang medula spinalis memperlihatkan
bagian-bagian substansia grissea dan substansia alba.
• Substansia grisea ini mengelilingi canalis centralis sehingga
membentuk columna dorsalis, columna lateralis dan columna
ventralis. Massa grisea dikelilingi oleh substansia alba atau
badan putih yang mengandung serabut-serabut saraf yang
diselubungi oleh myelin.
• Substansi alba berisi berkas-berkas saraf yang membawa
impuls sensorik dari SST menuju SSP dan impuls motorik
dari SSP menuju SST.
• Substansia grisea berfungsi sebagai pusat koordinasi refleks
yang berpusat di medula spinalis.Disepanjang medulla
spinalis terdapat jaras saraf yang berjalan dari medula
spinalis menuju otak yang disebut sebagai jaras acenden dan
dari otak menuju medula spinalis yang disebut sebagai jaras
desenden.
Anfis Persarafan 36
MEDULA SPINALIS
• Subsatansia alba berisi berkas-berkas saraf yang berfungsi
membawa impuls sensorik dari sistem tepi saraf tepi ke
otak dan impuls motorik dari otak ke saraf tepi.
• Substansia grisea berfungsi sebagai pusat koordinasi
refleks yang berpusat dimeudla spinalis.
• Refleks-refleks yang berpusat di sistem saraf puast yang
bukan medula spinalis, puast koordinasinya tidak di
substansia grisea medula spinalis.
• Pada umumnya penghantaran impuls sensorik di
substansia alba medula spinalis berjalan menyilang garis
tenga.
• ImPuls sensorik dari tubuh sisi kiri akan dihantarkan ke
otak sisi kanan dan sebaliknya. Demikian juga dengan
impuls motorik. Seluruh impuls motorik dari otak yang
dihantarkan ke saraf tepi melalui medula spinalis akan
menyilang. Anfis Persarafan 37
MEDULA SPINALIS
• Upper Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang
berasal dari korteks motorik serebri atau batang otak yang
seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam sistem saraf
pusat.
• Lower motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang
berasal dari sistem saraf pusat tetapi serat-serat sarafnya keluar
dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan
berakhir di otot rangka.
• Gangguan fungsi UMN maupun LMN menyebabkan kelumpuhan
otot rangka, tetapi sifat kelumpuhan UMN berbeda dengan sifat
kelumpuhan UMN.
• Kerusakan LMN menimbulkan kelumpuhan otot yang ‘lemas’,
ketegangan otot (tonus) rendah dan sukar untuk merangsang
refleks otot rangka (hiporefleksia).
• Pada kerusakan UMN, otot lumpuh (paralisa/paresa) dan kaku
(rigid), ketegangan otot tinggi (hipertonus) dan mudah ditimbulkan
refleks otot rangka (hiperrefleksia).
Anfis Persarafan 38
MEDULA SPINALIS
• Berkas UMN bagian medial, dibatang otak akan saling
menyilang.
• Sedangkan UMN bagian Internal tetap berjalan pada sisi
yang sama sampai berkas lateral ini tiba di medula
spinalis.
• Di segmen medula spinalis tempat berkas bersinap
dengan neuron LMN. Berkas tersebut akan menyilang.
Dengan demikian seluruh impuls motorik otot rangka
akan menyilang, sehingga kerusakan UMN diatas
batang otak akan menimbulkan kelumpuhan pada otot-
otot sisi yang berlawanan.

Anfis Persarafan 39
MEDULA SPINALIS
• Salah satu fungsi medula spinalis sebagai
sistem saraf pusat adalah sebagai pusat refleks.
Fungsi tersebut diselenggarakan oleh
substansia grisea medula spinalis.
• Refleks adalah jawaban individu terhadap
rangsang, melindungi tubuh terhadap pelbagai
perubahan yang terjadi baik dilingkungan
internal maupun di lingkungan eksternal.
• Kegiatan refleks terjadi melalui suatu jalur
tertentu yang disebut lengkung refleks

Anfis Persarafan 40
Lengkung Reflek

Vander Sherman Luciano, 1990


Anfis Persarafan 41
Lengkung refleks
• Reseptor: penerima rangsang
• Aferen: sel saraf yang mengantarkan impuls dari
reseptor ke sistem saraf pusat (ke pusat refleks)
• Pusat refleks : area di sistem saraf pusat (di medula
spinalis: substansia grisea), tempat terjadinya sinap
((hubungan antara neuron dengan neuron dimana terjadi
pemindahan /penerusan impuls)
• Eferen: sel saraf yang membawa impuls dari pusat
refleks ke sel efektor. Bila sel efektornya berupa otot,
maka eferen disebut juga neuron motorik (sel saraf
/penggerak)
• Efektor: sel tubuh yang memberikan jawaban terakhir
sebagai jawaban refleks. Dapat berupa sel otot (otot
jantung, otot polos atau otot rangka), sel kelenjar.
Anfis Persarafan 42
Fungsi medula spinalis
A. Pusat gerakan otot tubuh terbesar yaitu
dikornu motorik atau kornu ventralis.
B. Mengurus kegiatan refleks spinalis dan
refleks tungkai
C. Menghantarkan rangsangan koordinasi
otot dan sendi menuju cerebellum
D. Mengadakan komunikasi antara otak
dengan semua bagian tubuh.
Anfis Persarafan 43
SISTEM SARAF TEPI
• Kumpulan neuron diluar jaringan otak dan medula spinalis
membentuk sistem saraf tepi (SST).
• Secara anatomik digolongkan ke dalam saraf-saraf otak sebanyak
12 pasang dan 31 pasang saraf spinal.
• Secara fungsional, SST digolongkan ke dalam:
 Saraf sensorik (aferen) somatik : membawa informasi dari kulit, otot
rangka dan sendi, ke sistem saraf pusat.
 Saraf motorik (eferen) somatik : membawa informasi dari sistem saraf
pusat ke otot rangka
 Saraf sesnsorik (eferen) viseral : membawa informasi dari dinding
visera ke sistem saraf pusat.
 Saraf mototrik (eferen) viseral : membawa informasi dari sistem saraf
pusat ke otot polos, otot jantung dan kelenjar. Saraf eferen viseral
disebut juga sistem saraf otonom.
• Sistem saraf tepi terdiri atas saraf otak (S.KRANIAL) dan saraf
spinal.
Anfis Persarafan 44
Saraf Otak (s.kranial)

Bila saraf spinal membawa informasi impuls dari


perifer ke medula spinalis dan membawa impuls
motorik dari medula spinalis ke perifer, maka ke
12 pasang saraf kranial menghubungkan jaras-
jaras tersebut dengan batang otak. Saraf
cranial sebagian merupakan saraf campuran
artinya memiliki saraf sensorik dan saraf motorik

Anfis Persarafan 45
komponen saraf kranial
• Komponen sensorik somatik : N I, N II, N VIII
• Komponen motorik omatik : N III, N IV, N VI, N
XI, N XII
• Komponen campuran sensorik somatik dan
motorik somatik : N V, N VII, N IX, N X
• Komponen motorik viseral
– Eferen viseral merupakan otonom mencakup N III,
N VII, N IX, N X
– Komponen eferen viseral yang ‘ikut’ dengan
beberapa saraf kranial ini, dalam sistem saraf
otonom tergolong pada divisi parasimpatis kranial.
Anfis Persarafan 46
Saraf Spinal
• Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari
medula apinalis dan kemudian dari kolumna
vertabalis melalui celah sempit antara ruas-ruas
tulang vertebra. Celah tersebut dinamakan
foramina intervertebrelia.
• Seluruh saraf spinal merupakan saraf campuran
karena mengandung serat-serat eferen yang
membawa impuls baik sensorik maupun motorik.
Mendekati medula spinalis, serat-serat eferen
memisahkan diri dari serat –serat eferen.
• Serat eferen masuk ke medula spinalis membentuk
akar belakang (radix dorsalis), sedangkan serat
eferen keluar dari medula spinalis membentuk akar
depan (radix ventralis).
Anfis Persarafan 47
Saraf Spinal
• Setiap segmen medula spinalis memiliki sepasang saraf
spinal, kanan dan kiri. Sehingga dengan demikian
terdapat 8 pasang saraf spinal servikal, 12 pasang saraf
spinal torakal, 5 pasang saraf spinal lumbal, 5 pasang
saraf spinal sakral dan satu pasang saraf spinal
koksigeal.
• Untuk kelangsungan fungsi integrasi, terdapat neuron-
neuron penghubung disebut interneuron yang tersusun
sangat bervariasi mulai dari yang sederhana satu
interneuron sampai yang sangat kompleks banyak
interneuron .
• Dalam menyelenggarakan fungsinya, tiap saraf spinal
melayani suatu segmen tertentu pada kulit, yang disebut
dermatom. Hal ini hanya untuk fungsi sensorik. Dengan
demikian gangguan sensorik pada dermatom tertentu
dapat memberikan gambaran letak kerusakan.
Anfis Persarafan 48
Sistem Saraf Somatik
Dibedakan 2 berkas saraf :
• Saraf eferen somatik : membawa impuls motorik ke otot
rangka yang menimbulkan gerakan volunter yaitu
gerakan yang dipengaruhi kehendak.
• Saraf eferen viseral : membawa impuls mototrik ke otot
polos, otot jantung dan kelenjar yang menimbulkan
gerakan/kegiatan involunter (tidak dipengaruhi
kehendak). Saraf-saraf eferen viseral dengan ganglion
tempat sinapnya dikenal dengan sistem saraf otonom
yang keluar dari segmen medula spinalis torakal 1 –
Lumbal 2 disebut sebagai divisi torako lumbal (simpatis).

Anfis Persarafan 49
Sistem Saraf Somatik
...Saraf eferen viseral (lanjutan...)
• Serat eferen viseral terdiri dari eferen preganglion dan
eferen postganglion. Ganglion sistem saraf simpatis
membentuk mata rantai dekat kolumna vertebralis yaitu
sepanjang sisiventrolateral kolumna vertabralis, dengan
serat preganglion yang pendek dan serat post ganglion
yang panjang.
• Ada tiga ganglion simpatis yang tidak tergabung dalam
ganglion paravertebralis yaitu ganglion kolateral yang
terdiri dari ganglion seliaka, ganglion mesenterikus
superior dan ganglion mesenterikus inferior.
• Ganglion parasimpatis terletak relatif dekat kepada alat
yang disarafinya bahkan ada yang terletak didalam
organ yang dipersarafi.
Anfis Persarafan 50
Sistem Saraf Somatik
...Saraf eferen viseral (lanjutan...)
• Semua serat preganglion baik parasimpatis maupun
simpatis serta semua serat postganglion parasimpatis,
menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia perantara.
• Neuron yang menghasilkan asetilkolin sebagai zat kimia
perantara dinamakan neuron kolinergik sedangkan
neuron yang menghasilkan nor-adrenalin dinamakan
neuron adrenergik.
• Sistem saraf parasimpatis dengan demikian dinamakan
juga sistem saraf kolinergik, sistem saraf simpatis
sebagian besar merupakan sistem saraf adrenergik
dimana postganglionnya menghasilkan nor-adrenalin
dan sebagian kecil berupa sistem saraf kolinergik
dimana postganglionnya menghasilkan asetilkolin.
Anfis Persarafan 51
Sistem Saraf Somatik
...Saraf eferen viseral (lanjutan...)
• Distribusi anatomik sistem saraf otonom ke alat-alat visera,
memperlihatkan bahwa terdapat keseimbangan pengaruh
simpatis dan parasimpatis pada satu alat.
• Umumnya tiap alat visera dipersarafi oleh keduanya. Bila
sistem simpatis yang sedang meningkat, maka pengaruh
parasimpatis terhadap alat tersebut kurang tampak, dan
sebaliknya.
• Dapat dikatakan pengaruh simpatis terhadap satu alat
berlawanan dengan pengaruh parasimpatisnya. Misalnya
peningkatan simpatis terhadap jantung mengakibatkan kerja
jantung meningkat, sedangkan pengaruh parasimpatis
menyebabkan kerja jantung menurun.
• Terhadap sistem pencernaan, simpatis mengurangi kegiatan,
sedangkan parasimpatis meningkatkan kegiatan pencernaan.
• Atau dapat pula dikatakan, secara umum pengaruh
parasimpatis adalah anabolik, sedangkan pengaruh simpatis
adalah katabolik. Anfis Persarafan 52
Anfis Persarafan 53
Sirkulasi darah
pada sistem saraf pusat
• Sirkulasi darah pada sistem saraf terbagi atas sirkulasi
pada otak dan medula spinalis. Sirkulasi darah Otak
• Dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang dikirim ke
otak sebagai Blood Flow Cerebral adalah 20% cardiac
out put atau 1100-1200 cc/menit untuk seluruh jaringan
otak yang berat normalnya 2% dari berat badan orang
dewasa.
• Untuk mendukung tercukupinya suplai oksigen, otak
mendapat sirkulasi yang didukung oleh pembuluh darah
besar.

Anfis Persarafan 54
otak mendapat suplai darah
1. Arteri Carotis Interna kanan dan kiri
– Arteri communicans posterior
Arteri ini menghubungkan arteri carotis interna dengan arteri
cerebri posterior
– Arteri choroidea anterior, yang nantinya membentuk plexus
choroideus di dalam ventriculus lateralis
– Arteri cerebri anterrior
Bagian ke frontal disebelah atas nervus opticus diantara belahan otak
kiri dan kanan. Ia kemudian akan menuju facies medialis lobus
frontalis cortex cerebri. Daerah yang diperdarahi arteri ini adalah:
• Facies medialis lobus frontalis cortex cerebri
• Facies medialis lobus parietalis
• Facies convexa lobus frontalis cortex cerebri
• Facies convexa lobus parietalis cortex cerebri
• Arteri cerebri media
– Arteri cerebri media
2. Arteri Vertebralis kanan dan kiri

Anfis Persarafan 55
Arteri Cerebri Media
• Berjalan lateral melalui fossa sylvii dan kemudian
bercabang-cabang untuk selanjutnya menuju daerah
insula reili.
• Daerah yang disuplai darah oleh arteri ini adalah
Facies convexa lobus frontalis coretx cerebri mulai dari
fissura lateralis sampai kira-kira sulcus frontalis
superior, facies convexa lobus parielatis cortex cerebri
mulai dari fissura lateralis sampai kira-kira sulcus
temporalis media dan facies lobus temporalis cortex
cerebri pada ujung frontal.

Anfis Persarafan 56
Arteri Vertebralis kanan dan kiri
• Arteri vertebralis dipercabangkan oleh arteri sub
clavia. Arteri ini berjalan ke kranial melalui foramen
transversus vertebrae ke enam sampai pertama
kemudian membelok ke lateral masuk ke dalam
foramen transversus magnum menuju cavum cranii.
• Arteri ini kemudian berjalan ventral dari medula
oblongata dorsal dari olivus, caudal dari tepi caudal
pons varolii.
• Arteri vertabralis kanan dan kiri akan bersatu menjadi
arteri basilaris yang kemudian berjalan frontal untuk
akhirnya bercabang menjadi dua yaitu arteri cerebri
posterior kanan dan kiri.

Anfis Persarafan 57
Arteri Vertebralis kanan dan kiri
• Daerah yang diperdarahi oleh arteri cerbri
posterior ini adalah facies convexa lobus
temporalis cortex cerebri mulai dari tepi bawah
sampai setinggi sulcus temporalis media, facies
convexa parietooccipitalis, facies medialis lobus
occipitalis cotex cerebri dan lobus temporalis
cortex cerebri.
• Anastomosis antara arteri-arteri cerebri
berfungsi utnuk menjaga agar aliran darah ke
jaringan otak tetap terjaga secara continue
Anfis Persarafan 58
Arteri Vertebralis kanan dan kiri
• Sistem carotis yang berasal dari arteri carotis
interna dengan sistem vertebrobasilaris yang
berasal dari arteri vertebralis, dihubungkan oleh
circulus arteriosus willisi membentuk Circle
of willis yang terdapat pada bagian dasar otak.
• Selain itu terdapat anastomosis lain yaitu antara
arteri cerebri media dengan arteri cerebri
anterior, arteri cerebri media dengan arteri
cerebri posterior.

Anfis Persarafan 59
Sirkulasi Darah cerebral
(Barbara C.Long,1997)

Anfis Persarafan 60
Bagaimana dengan sirkulasi pada
medula spinalis ?

Anfis Persarafan 61
SUPLAI DARAH
MEDULA SPINALIS
• Medula spinalis mendapat dua suplai darah dari
dua sumber yaitu:
1). Arteri Spinalis anterior yang merupakan
percabangan arteri vertebralis
2). Arteri Spinalis posterior, yang juga
merupakan percabangan arteri vertebralis.
• Antara arteri spinalis tersebut diatas terdapat
banyak anastomosis sehingga merupakan
anyaman plexus yang mengelilingi medulla
spinalis dan disebut vasocorona.

Anfis Persarafan 62
SUPLAI DARAH
MEDULA SPINALIS
• Vena di dalam otak tidak berjalan bersama-
sama arteri.
• Vena jaringan otak bermuara di jalan vena yang
terdapat pada permukaan otak dan dasar otak.
• Dari anyaman plexus venosus yang terdapat di
dalam spatum subarachnoid darah vena
dialirkan kedalam sistem sinus venosus yang
terdapat di dalam durameter diantara lapisan
periostum dan selaput otak.

Anfis Persarafan 63
Cairan Cerebrospinalis (CSF)

• Cairan cerebrospinalis atau banyak orang terbiasa


menyebutnya cairan otak merupakan bagian yang
penting di dalam SSP yang salah satu fungsinya
mempertahankan tekanan konstan dalam kranium.
• Cairan ini terbentuk di Pleksus chroideus ventrikel otak,
namun bersirkulasi disepanjang rongga sub arachnoid
dan ventrikel otak.
• Pada orang dewasa volumenya berkisar 125 cc, relatif
konstan dalam produksi dan absorbsi. Absorbsi terjadi
disepanjang sub arachnoid oleh vili arachnoid.

Anfis Persarafan 64
CSF
• Ada empat buah rongga yang saling
berhubungan yang disebut ventrikulus
cerebri tempat pembentukan cairan ini
yaitu :
– Ventrikulus lateralis , mengikuti hemisfer
cerebri
– Ventrikulus lateralis II
– Ventrikulus tertius III dtengah-tengah otak
– Ventrikulus quadratus IV, antara pons varolli
dan medula oblongata
Anfis Persarafan 65
Ventrikulus Otak
(Vander Sherman Luciano,1990)

Anfis Persarafan 66
CSF
• Ventrikulus lateralis berhubungan dengan
ventrikulus tertius melalui foramen monro.
• Ventrikulus tertius dengan ventrikulus quadratus
melalui foramen aquaductus sylvii yang terdapat
di dalam mesensephalon.
• Pada atap ventrukulus quadratus bagian tengah
kanan dan kiri terdapat lubang yang disebut
foramen Luscka dan bagian tengah terdapat
lubang yang disebut foramen magendi.

Anfis Persarafan 67
CSF
• Sirkulasi cairan otak sangat penting dipahami karena
bebagai kondisi patologis dapat terjadi akibat perubahan
produksi dan sirkulasi cairan otak.
• Cairan otak yang dihasilkan oleh flexus ventrikulus
lateralis kemudian masuk kedalam ventrikulus lateralis,
dari ventrikulus lateralis kanan dan kiri cairan otak
mengalir melalui foramen monroi ke dalam ventrikulus III
dan melalui aquaductus sylvii masuk ke ventrikulus IV.
• Seterusnya melalui foramen luscka dan foramen
megendie masuk kedalam spastium sub arachnoidea
kemudian masuk ke lakuna venosa dan selanjutnya
masuk kedalam aliran darah.

Anfis Persarafan 68
Sirkulasi Cerebrospinalis

Anfis Persarafan 69
• Mengapa harus ada cairan di otak ?

• Mengapa cairan otak menjadi komponen


penting dalam mempertahankan
keseimbangan ??

Anfis Persarafan 70
FUNGSI CAIRAN OTAK
• Sebagai bantalan otak agar terhindar dari
benturan atau trauma pada kepala
• Mempertahankan tekanan cairan normal
otak yaitu 10 – 20 mmHg
• Memperlancar metabolisme dan sirkulasi
darah diotak.

Anfis Persarafan 71
komposisi cairan otak
• Warna : Jernih , disebut
Xanthocrom
• Creatinin: 0,4 –1,5 mg%
• Osmolaritas pada
• Glukosa : 54 – 80 mg%
suhu 30 C : 281 mOSM
• SGOT : 0 - 19 unit
• Keseimbangan asam basa
• PH : 7,31 • LDH : 8 – 50
• PCO2 : 47,9 mmHg unit
• HCO3 : 22,9 mEq/lt • Posfat : 1,2 – 2,1 mg%
• Ca : 2,32mEq/lt • Protein : 20 –40 mg%
• Cl : 113 –127 mEq/lt pada cairan Lumbal
: 15 25 mg% pada cairan
Cisterna
: 5 – 25 mg% pada cairan
Ventrikuler
Anfis Persarafan 72
komposisi cairan otak

• Elektroporesis Protein LCS:


– Prealbumin : 4,6 %
– Albumin : 49,5%
– Alpha 1 Globulin : 6,7%
– Alpha 2 Globulin : 8,7%
– Beta dan Lamda Globulin : 18,5%
– Gamma Globulin : 8,2%

Anfis Persarafan 73
komposisi cairan otak

 Kalium : 2,33 – 4,59 mEq/lt


 Natrium : 117 – 137 mEq/lt
 Urea : 8 –28 mg%
 Asam urat : 0,07 –2,8 mg%
 Sel : 1 - 5 limposit/mm3

Anfis Persarafan 74
Daftar istilah
Stimulasi : perangsangan Sensibilitas : kemampuan
Reseptor : bagian saraf membedakan
penerima berbagai
rangsangan rangsangan
Efektor : bagian saraf yang Dermatom : segmentasi kulit
mencetuskan Regurgitas : aliran balik
jawaban Artefak : gambaran palsu
Volunter : dibawah kemauan hantaran
Involunter : diluar kemauan impuls akibat
Impuls : rangsangan perubahan
Parese/paralise: kelumpuhan arus listrik
Fasikulasi : kedutan Lesi : kerusakan/gangguan

Anfis Persarafan 75
Anfis Persarafan 76

Anda mungkin juga menyukai