Anda di halaman 1dari 28

Manajemen Laboratorium

MANAJEMEN LABORATORIUM (2 SKS)

Prof. Dr. Paningkat Siburian, M. Pd.

Jurusan Pendidkan Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universiras Negeri Medan

www.themegallery.com
Pengertian Manajemen
 Manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu: manus berarti tangan,
dan agere berarti melakukan.
 Jadi, managere berarti menangani.
 Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.

 Manajemen laboratorium ialah proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya
untuk mencapai tujuan pendidikan dalam laboratorium secara
efektif dan efisien.
 Manajemen dibutuhkan untuk: (1) mencapai tujuan; (2) menjaga
keseimbangan di antara tujuan – tujuan yang saling bertentangan,
misalnya: pemilik, karyawan, dan konsumen; (3) efektivitas dan
efisiensi

www.themegallery.com
Pengertian Efektivitas, Efisiensi, dan
Manajer
Efektif ialah mengerjakan sesuatu yang benar
Efisien ialah mengerjakan sesuatu dengan benar

Manajer ialah seseorang yang bertanggungjawab


terhadap pencapaian tujuan organisasi melalui
penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.
Sumber – sumber manajer meliputi manusia, finansial,
fisik, dan informasi (Lussier, 1997: 6).
Keterampilan manajemen meliputi: teknis, manusia dan
komunikasi, konseptual dan pengambilan keputusan

www.themegallery.com
Keterampilan Manajer

1. Keterampilan teknis adalah kemampuan


menggunakan metode dan teknik – teknik
melakukan sesuatu tugas.
2. Keterampilan manusia dan komunikasi adalah
kemampuan bekerja sama dengan orang dalam tim.
3. Keterampilan konseptual dan pengambilan
keputusan adalah kemampuan mengetahui ide – ide
abstrak, dan memilih alternatif untuk menyelesaikan
masalah.

www.themegallery.com
FUNGSI MANAJEMEN LABORATORIUM

1. PERENCANAAN 2. PENGORGANISASIAN
Pemilihan dan penentuan Penentuan sumber daya dan
kegiatan yang dibutuhkan,
tujuan ; dan
menyusun organisasi atau kel.
penyusunan program, kerja, penugasan wewenang
strategi, kebijakan, dll. dan tanggungjawab serta
koordinasi

3. PENGARAHAN
4. PENGENDALIAN
Motivasi, dan komunikasi
Penetapan standar,
kepemimpinan
pengukuran pelaksanaan,
mengarahkan anggota
dan pengambilan tindakan
mengerjakan sesuatu yang
korektif
menjadi tugasnya
Perencanaan

Premis Perencanaan (Siagian, 2008: 89 – 94):


1. Tujuan yang akan dicapai tidak terbatas, sedangkan
sumber yg tersedia atau mungkin tersedia terbatas.
Akibat premis ini, rencana yang dibuat harus
disesuaikan dengan sumber;
2. Suatu organisasi harus memperhatikan sikon dalam
masyarakat, baik bersifat positif maupun negatif
terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan;
3. Organisasi tdk dpt melepaskan diri dari beberapa
pertanggungjawaban, baik pada diri, bawahan, dan
masyarakat;
www.themegallery.com
Perencanaan
4. Manusia sebagai anggota organisasi memiliki
keterbatasan. Jadi, perlu diciptakan kerja sama.
Prinsip Perencanaan yang baik:
1. Rencana harus mempermudah pencapaian tujuan;
2. Rencana harus dibuat orang yg memahami tujuan
organisasi dan memiliki dedikasi yg tinggi;
3. Rencana harus dibuat orang yg memahami teknik
perencanaan;
4. Renana harus bersifat sederhana (sistematis, mudah
dipahami);
5. Rencana harus luwes;
6. Rencana harus bersifat praktis/dpt dicapai;
www.themegallery.com
Perencanaan

7. Dalam rencana ada pengambilan resiko;


8. Rencana harus merupakan forecasting (Peramalan
atas keadaan yg mungkin dihadapi); dan

Proses Perencanaan dipandang sebagai rangkaian


pertanyaan yg harus dijawab secara memuaskan,
yang meliputi: What; Where; When; How; Who; and
Why (5 WH) .

www.themegallery.com
Perencanaan

1. Apa kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka


mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya ?
2. Di mana kegiatan tertentu dilaksanakan ?
Pertanyaan ini meliputi letak bangunan organisasi yang
akan didirikan, tata ruang yang akan disusun, tempat
pelanggan yang akan dilayani, tempat sumber tenaga
kerja, sumber bahan yang diperlukan, tempat alat dan
perlengkapan.
3. Kapan kegiatan tertentu akan dilaksanakan ?
Pertanyaan ini memberikan jawaban yang menggambarkan
prioritas tahapan kegiatan, jadwal waktu kegiatan, tahapan
target yang akan dicapai.
www.themegallery.com
Perencanaan
4. Bagaimana cara melaksanakan kegiatan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan ?
Pertanyaan ini memberikan jawaban yang menggambarkan
rencana sistem dan tata kerja, standar yang harus dipenuhi,
cara pembuatan dan penyampaian laporan, cara menyimpan
dan mengelola dokumen.
5. Siapa yang melakukan kegiatan tertentu dalam rangka
mencapai tujuan ?
Pertanyaan ini memberikan jawaban yang menggambarkan
rencana pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Jadi, tergambar hierarkhi dan syarat – syarat yang harus
dipenuhi pelaksana tugas, pengadaannya, penempatannya,
www.themegallery.com
Perencanaan

pembinaannya, penggajiannya, dan pemberhentiannya.


6. Mengapa ?
Secara filosofis, pertanyaan mengapa adalah pertanyaan
yang terpenting dari semua pertanyan di atas, dan
ditujukan pada kelima pertanyaan yang mendahuluinya.
Jika didapatkan jawaban yang memuaskan terhadap
keenam pertanyaan di atas, maka terciptalah suatu rencana
Yang baik.

www.themegallery.com
Perencanaan
Tahapan penyusunan rencana program tahunan laboratorium:
Penyusunan rencana program tahunan laboratorium/bengkel
diawali dengan penetapan tim penyusun rencana tahunan oleh
kepala laboratorium/bengkel. Tim penyusun dapat terdiri dari
kepala laboratorium/bengkel, teknisi/laboran dan bila perlu
melibatkan guru mata pelajaran yang menjadi pengguna
laboratorium/bengkel. Tim bertugas mengumpulkan dan
merangkum usulan rencana program tahunan dan menyusun
draf usulan rencana tahunan laboratorium.
Draf usulan rencana tahunan yang telah tersusun disampaikan
dan dibahas bersama kepala laboratorium/bengkel. Hasil
pembahasan selanjutnya dilaporkan kepada kepala sekolah
untuk divalidasi dan disetujui oleh kepala sekolah dan
ditetapkan sebagai rencana program tahunan laboratorium.

www.themegallery.com
Organisasi dan Pengorganisasian

Manusia adalah makhluk organisasional, karena sejak lahir


manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.

Organisasi dibentuk untuk kepentingan manusia.

Organisasi bukan tujuan, tetapi sebagai alat manusia untuk


mencapai tujuan.

Organisasi berasal dari bahasa Latin, yaitu: organum yang


berarti alat, bagian, anggota badan.
www.themegallery.com
Organisasi dan Pengorganisasian
Griffin dan Morhead (1996) mengemukakan bahwa organisasi
ialah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan organisasi.
Organisasi ialah persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan definsi tersebut, dapat dikemukakan karakteristik
Organisasi, yaitu:
1. Adanya suatu tujuan yang ingin dicapai;
2. Adanya kelompok manusia yang diatur dan dikoordinasikan
secara sadar / formal;
3. Adanya sejumlah beban tugas yang ingin dikerjakan;
4. Adanya sejumlah sarana dan prasarana yg dibutuhkan;
www.themegallery.com
Organisasi dan Pengorganisasian
5Adanya pemimpin organisasi yang akan mengarahkan dan
menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan;
6. Adanya pembagian tugas, hubungan antar tugas, penentuan
wewenang dan tanggung jawab masing – masing anggota
organisasi;
7. Adanya kerja sama antara anggota organisasi.
Tujuan dan Manfaat organisasi:
(1) Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan
sumber daya yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan;
(2) meningkatkan efisiensi dan efektivitas melalui kerja sama;
(3) Sebagai wadah pemanfaatan sumber daya dan teknologi
secara bersama – sama;
www.themegallery.com
Organisasi dan Pengorganisasian
(4) Sebagai wadah pengembangan potensi dan
spesialisasi yang dimiliki individu;
(5) Sebagai wadah mendapatkan jabatan dan pembagian
kerja;
(6) Sebagai wadah mengelola lingkungan bersama;
(7) Sebagai wadah menggunakan kekuasaan dan
pengawasan
(8) Sebagai wadah mendapatkan penghargaan dan
memenuhi kebutuhan hidup;
(9) Sebagai wadah menambah pergaulan dan memanfaatkan
waktu luang.

www.themegallery.com
Pengorganisasian

Pengorganisasian ialah keseluruh proses pengelompokan


orang – orang, alat – alat, tugas – tugas, tanggung jawab,
dan wewenang agar tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Jadi, pengorganisasian menciptakan suatu organisasi sebagai
satu kesatuan yang digerakkan dalam rangka mencapai
tujuan.
Asas Pengorganisasian:
1. Asas tujuan organisasi. Tujuan organisasi harus jelas dan
rasional (dapat dicapai);
www.themegallery.com
Pengorganisasian

2. Asas kesatuan tujuan. Semua komponen organisasi dalam


menjalankan tugas pokok dan fungsinya memiliki
kesatuan tujuan (menuju arah yang sama);
3. Asas kesatuan perintah. Setiap bawahan menerima
perintah dan memberikan pertanggungjawaban hanya
kepada satu atasan;
4. Asas rentang kendali. Ada keterbatasan atasan untuk
memimpin sejumlah bawahan. Semakin bervariasi jenis
pekerjaan / jabatan para bawahan, maka semakin sedikit
para bawahan yang dapat dfipimpin dengan baik, namun
sebaliknya semakin seragam jenis pekerjaan / jabatan
www.themegallery.com
Pengorganisasian

para bawahan, maka semakin banyak jumlah bawahan


yang dapat dipimpin
5. Asas pendelegasian wewenang. Agar bawahan mampu
bekerja secara optimal, maka maka setiap bawahan
ddiberikan wewenang yang jelas;
6. Asas keseimbangan wewenang dan tanggung jawab.
Tanggung jawab seorang bawahan tidak melebihi
wewenangnya. Setiap pemberian tugas / jabatan kepada
bawahan harus diikuti dengan pemberian wewenang
yang jelas;

www.themegallery.com
Pengorganisasian

7. Asas tanggung jawab. Bawahan bertanggungjawab kepada


atasan yang melimpahkan sebagian kewenangannya;
8. Asas pembagian kerja. Semua pekerjaan dibagi habis
kepada para bawahan.
9. Asas penenmpatan personalia. Penempatan pegawai pada
jabatan tertentu, harus disesuaikan dengan pengetahuan,
keahlian, dan kepribadian yang dibutuhkan pada jabatan
tsb.”The right man on the right place”.

www.themegallery.com
Pengorganisasian

10. Asas Efisiensi. Dengan pengorbanan tertentu, memperoleh


hasil kerja yang optimum.
11. Asas koordinasi. Sebagai akibat dari prinsip “bagi tugas
habis”, setiap pegawai cenderung hanya memikirkan
tugasnya masing – masing, sehingga diperlukan keterpa –
duan pelaksanaan tugas melalui fungsi koordinasi
pimpinan.

www.themegallery.com
Pengarahan
Pengarahan adalah suatu kegiatan pemotivasian, pembimbingan, pemberian petunjuk, dan
instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana .

Pengarahan memberi petunjuk bagi bawahan tentang apa yang seharusnya dikerjakan atau apa
yang tidak boleh dikerjakan.

Tujuan pengarahan:
1. Menjamin Kontinuitas Perencanaan;
2. Membudayakan Prosedur Standar;
3. Menghindari Kemangkiran;
4. Membina Disiplin Kerja.

Ditinjau dari segi pentingnya manusia dan filsafat manajemen, fungsi pengarahan dinyatakan
sebagai fungsi terpenting dalam manajemen.
Siagian (2008: 106) mengemukakan bahwa untuk masa sekarang istilah yang paling tepat digunakan
untuk pengarahan adalah pemotivasian.
Asumsi yang mendasari pernyataan Siagian ialah bahwa manusia sebagai makhluk hidup bersedia
memberikan yang terbaik bagi dirinya, waktunya, tenaganya, dan keahliannya apabila ia diyakinkan

www.themegallery.com
Pengarahan

diyakinkan bahwa dia akan diberi imbalan yang setimpal dengan jasa – jasa yang diberikannya.

Secara implisit, pemotivasian berarti bahwa pimpinan organisasi berada di tengah-tengah bawahanny
dalam memberikan bimbingan, instruksi, nasihat, dan koreksi.
Pengguaan pemotivasian dalam fungsi pengarahan berbeda dengan Commanding yang memberikan
kesan bahwa pimpinan berada di atas dan tidak ikut serta mengamati pelaksanaan, karena pimpinan
berada terlalu jauh dari bawahannya.
Demikian halnya dengan actuating yang berarti pimpinan menggerakkan dari belakang, dan directing
yang memberikan kesan bahwa pimpinan berada di samping dan jauh dari yang dipimpin

www.themegallery.com
Pengarahan
Klasifikasi Kebutuhan Manusia

Dalam organisasi harus ada sinkronisasi tujuan, baik tujuan pribadi, kelompok, dan organisasi.
Jadi, sukses tidaknya seorang pemimpin organisasi untuk melaksanakan fungsi pengarahan
Sangat tergantung atas kemampuannya melakukan sinkronisasi tujuan tsb.

Setiap manusia normal mendasarkan hidupnya pada filsafat quid pro quo yang berarti sesuatu
untuk sesuatu .
Pepatahnya: Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.
Jadi, seseorang akan rela memberikan budinya, apabila ia yakin bahwa ia akan menerima balas
yang setimpal dengan budi yang diberikan.

Secara umum, ada dua macam kebutuhan manusia, yaitu:


1. Kebutuhan yang berbentuk materi; dan
2. Kebutuhan yang berbentuk nonmateri.

www.themegallery.com
Pengarahan
Abraham Maslow mengemukakan ada lima hirarkhi kebutuhan manusia yang dimulai dari
peringkat kebutuhan terendah sampai dengan peringkat kebutuhan tertinggi, yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis, yang meliputi: makanan, minuman, istirahat/tidur, dan berhubungan
seks;
2. Kebutuhan rasa aman;
3. Kebutuhan sosial;
4. Kebutuhan penghargaan; dan
5. Kebutuhan aktualisasi diri.

David Mc.Clelland membagi kebutuhan manusia, yaitu:


1. Kebutuhan akan prestasi;
2. Kebutuhan akan kekuasaan;
3. Kebutuhan untuk berafiliasi atau bersahabat.

www.themegallery.com
Pengendalian

Pengendalian adalah proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan kegiatan atas pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan.
Pengawasan adalah pengamatan pelaksanaan kegiatan untuk menjamin agar semua pekerjaan
yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berdasarkan definisi di atas, jelas adanya hubungan yang sangat erat antara perencanaan dan
Pengawasan, sehingga dapat dinyatakan bahwa perencanaan dan pengawasan merupakan
“dua sisi mata uang yang sama”.
Tanpa perencanaan, pengawasan tidak mungkin dapat dilakukan karena tidak ada pedoman
untuk melakukan pengawasan itu.
Sebaliknya, rencana tanpa pengawasan dapat menyebabkan penyimpangan dan / atau
penyelewengan yang serius tanpa ada alat untuk mencegahnya.
Ada pendapat yang menegaskan bahwa pengendalian lebih luas dari pengawasan, karena pengawas
hanya sebatas memberi saran, sedangkan tindak lanjutnya dilakukan oleh pengendali.
Istilah pengawasan dan pengendalian digunakan dalam pemerintahan (WASDAL)

www.themegallery.com
Pengendalian
Tujuan pengawasan dan pengendalian:
1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, dan
hambatan.

Manfaat pengawasan dan pengendalian:


1. Meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan; dan
2. Meningkatkan efisiensi;
Ciri Pengawasan:
1. Pengawasan harus bersifat fact finding dalam arti bahwa pengawasan harus menemukan
fakta tentang bagaimana tugas dijalankan dalam organisasi, yang dapat terkait dengan
faktor biaya, tenaga kerja, sistem, prosedur kerja, strktur organisasi, dan faktor pisikologis;
2. Pengawasan harus bersifat preventif, yang berarti dijalankan untuk mencegah timbulnya
penyimpangan dan penyelewengan dari rencana yang telah ditentukan;
3. Pengawasan diarahkan kepada masa sekarang, yang berarti bahwa pengawasan hanya
dapat ditujukan terhadap kegiatan – kegiatan yang kini sedang dilaksanakan;
4. Pengawasan hanyalah sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi. (Pengawasan tidak boleh
dipandang sebagai tujuan);
5. Pelaksanaan pengawasan harus mempermudah tercapainya tujuan;

www.themegallery.com
Pengendalian
6. Proses pelaksanaan pengawasan harus efisien;
7. Pengawasan tidak dimaksudkan untuk menentukan siapa yang salah jika ada ketidakberesan,
akan tetapi untuk menemukan apayang tidak betul; dan
9. Pengawasan harus bersifat membimbing agar pelaksana meningkatkan kemampuannya untuk
melakukan tugasnya.
Secara filosofis dinyatakan bahwa pengawasan itu mutlak perlu, karena manusia bersifat salah atau
paling sedikit bersifat khilaf.

Teknik Pengawasan:
1. Pengawasan Langsung; dan
2. Pengawasan Tidak Langsung

Pengawasn Langsung dapat berbentuk:


1. Inspeksi langsung;
2. On – the – spot observation; dan
3. On – the – spot report
Pengawasan Tidak Langsung merupakan pengawasan dari jarak jauh, di mana pengawasannya
Dilakukan melalui laporan yang disampaikan bawahan, baik dalam betuk tulisan maupun lisan.

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai