Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN MASYARAKAT

IMUNISASI PADA
BAYI BARU LAHIR
(BBL)
Dosen Pengampu:

SITI REYHANAH
TIA KUMALASARI
WAHDAH
WEITINA EMELIA. I
NUR FADILLAH

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


PEMBAHASAN
A. Pengertian Imunisasi
B. Tujuan Program Imunisasi
C. Manfaat Imunisasi
D. Imunisasi Di Indonesia
E. Program pengembanagan imunisasi (PPI) Di
Indonesia
F. Jadwal Pemberian Imunisasi Pada BBL
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten.

Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara


memasukkan vaksin ke dalam tubuh manuasia.
Kebal adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan
mengadakan pencegahan penyakit dalam rangka menghadapi serangan kuman
tertentu, namun kebal atau resisten terhadap suatu penyakit belum tentu kebal
terhadap penyakit lain (Depkes RI, 1994).

Vaksin adalah suatu bahan yang berasal dari kuman atau virus yang menjadi
penyebab penyakit, namun telah dilemahkan atau dimatikan, atau diambil
sebagian, atau mungkin tiruan dari kuman penyebab penyakit, yang secara
sengaja dimasukkan ke dalam tubuh seseorang atau kelompok orang dengan
tujuan merangsang timbulnya zat antipenyakit tertentu pada orang-orang tersebut
(Achmadi, 2006).
B. Tujuan Program Imunisasi
Tujuan dari imunisasi Menurut Depkes RI (2001), adalah untuk mencegah
penyakit dan kematian bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh wabah yang
sering muncul.

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan


kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan (pertussis),
campak (measles), polio dan tuberculosis (Notoadmojoe, 1997:39).

Tujuan dari peberian imunisasi: untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi


tertentu, apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat dicegah
gejala yang dapat menimbulkan cacat dan kematian (Dick. George, 1992:26).
C. Manfaat Imunisasi

1. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan


oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
2. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan
psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong
pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang
nyaman.
3. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan,
menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara.
D. Imunisasi Di Indonesia
Di Indonesia imunisasi adalah program kesehatan yang diatur
oleh Depatemen Kesehatan.
Pemerintah dan badan dunia seperti WHO maupun para ahli nasional menetapkan
sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok umur serta tata cara bagaimana
memberikan vaksin kepada anak-anak atau kelompok umur penerima vaksin
lainnya.
Dalam catatan internasional, pada akhir tahun 1990-an, Indonesia memiliki reputasi
pencapaian program imunisasi yang mengesankan, berkat sistem pelayanan yang
efektif.
Namun sejak dimulainya desentralisasi tampak adanya gambaran penurunan
dibeberapa daerah.
Secara spesifik program imunisasi di Indonesia memiliki target cakupan imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa atau kelurahan
pada tahun 2010.
E. Program pengembanagan imunisasi (PPI) Di I
ndonesia
Perlindungan terhadap jenis vaksin penyakit utama
(Sesuai dengan program pemerintah DepKes tentang PPI)

1. BCG (Bacille Calmette Guerin)


2. DPT (difteri, pertussis dan tetanus)
3. polio
4. campak
5. Hepatitis B
Sambungan... E. PPI Di Indonesia

 BCG (Bacille Calmette Guerin)

Imunisasi BCG berguna untuk mencegah penyakit tuberculosis berat.


Misalnya TB paru berat.
Imunisasi ini sebaiknya diberikan sebelum bayi berusia 2-3 bulan.
Dosis untuk bayi kurang setahun adalah 0,05 ml dan anak 0,10 ml.

a. Tempat penyuntikan : lengan kanan atas


b. Kontra indikasi : anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat Penyuntikan
c. Efek samping: Imunisasi BCG umumnya jarang dijumpai efek samping. Akan tetapi, pada
beberapa anak kadang terjadi pembengkakan kelenjar getah bening setempat yang
terbatas, tapi biasanya sembuh dengan sendirinya walaupun lambat.
Sambungan... E. PPI Di Indonesia

 DPT (difteri, pertussis dan tetanus)

a. Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Coryneba


cterium diphtheria. Penyakit ini merangsang saluran pernafasan
terutama terjadi pada balita.
b. Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit infeksi akut yang disebab
kan oleh Bordotella pertusis pada saluran pernafasan. Penyakit ini
merupakan penyakit yang cukup serius pada bayi usia dini dan
tidak jarang menimbulkan kamatian.
c. Tetanus merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan
oleh Clostridium tetani.
Sambungan... E. PPI Di Indonesia
 Sambungan... DPT (difteri, pertussis dan tetanus)
Imunisasi DPT dasar diberikan tiga kali sejaka anak berumur 2 bulan dengan interval 4-6 minggu.
DPT1 diberikan umur 2-4 bulan, DPT2 umur 3-5 bulan, dan DPT 3 diberikan umur 4-6 bulan.
Imunisasi DPT pada bayi tiga kali (3 dosis) akan memberikan imunitas 1-3 tahun.

a. Tempat penyuntikan : di paha bagian luar


b. Kontra indikasi: Panas diatas 38oC, panas tinggi dan kejang atau penurunan kesadaran dan syok. Anak
yang sakit parah, Anak yang diduga menderita batuk rejan dalam tahap awal
c. Efek samping: Menimbulkan efek samping seperti demam tinggi atau kejang yang disebabkan oleh pertus
isnya.

Untuk mengatasinya orang tua bisa melakukan:


a. Memberi obat pereda demam 2-3 hari sebelum imunisasi dilakukan
b. Jika anak masih demam maka berikan obat pereda demam
c. Hendaknya imunisasi DPT pada saat tubuh anak dalam kondisi sehat.
Sambungan E. PPI Di Indonesia

 Polio
Berguna untuk Memberikan kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.
Poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio (tipe I, II dan III)
Virus polio akan merusak bagian anterior (bagian muka) susunan saraf pusat tulang belakang. Untuk
imunisasi dasar (3x pemberian) vaksin diberikan 2 tetes per oral dengan interval tidak kurang dari 2 m
inggu.
Diberikan segera setelah lahir pada kunjungan pertama.

a. Tempat pemberian obat : tetes mulut


b. Kontra indikasi : Anak menderita penyakit akut atau demam tinggi (diatas 38oc), Muntah atau diar
e, Penyakit kanker atau hipogamaglobulin, Terinfeksi virus HIV/AIDS, Sedang menjalani pengoba
tan streroid dan pengobatan radiasi umum, serta, Anak dengan mekanisme kekebalan terganggu
c. Efek samping: Berupa kejang-kejang, mengalami pusing, diare ringan, dan sakit otot.
Sambungan E. PPI Di Indonesia

 Campak
Imunisasi yang diberikan saat usia 9 bulan dan bermanfaat dalam memberikan perlindungan
terhadap penyakit campak.
Biasanya penyakit campak akan menyebabkan batuk, pilek, sakit tenggorokan, sulit bernafas
dan bintik-bintik merah pada bagian kulit. bahkan penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

a. Tempat penyuntikan : lengan kiri atas


b. Kontra indikasi: Panas diatas 38oC, Anak sakit parah, Anak menderita TBC tanpa pengobat
an, Anak yang defisiensi gizi dalam derajat berat, Riwayat kejang demam
c. Efek samping: 15 % anak mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari. Biasan
ya reaksi ini terjadi antara 8-12 hari setelah pemberian vaksin campak. Efek samping
lainnya yang lebih berat adalah ensefalitis (radang otak). Tetapi kasus ini sangat jarang
terjadi; kurang dari 1 dari setiap 1 sampai 3 juta dosis yang diberikan.
Sambungan E. PPI Di Indonesia
 Hepatitis B
Memberikan kekebalan aktif terhadap hepaitis B.
Penyakit hepatitis B merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B.
imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin setelah lahir yaitu 0-7 hari setelah lahir.
Pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi baru lahir harus berdasarkan apakah ibu mengandung virus h
epatitis B aktif atau tidak pada saat melahirkan.
Ulangan imunisasi hepatitis B dapat dipertimbangkan pada umur 10-12 tahun.
Apabila sampai usia 5 tahun anak belum pernah memperoleh imunisasi hepatitis B maka diberikan s
ecepatnya.

a. Tempat penyuntikan : paha bagian luar


b. Kontra indikasi : tidak ada
c. Efek samping: pada umumnya tidak ada, tetapi hanya berupa keluhan nyeri pada bekas suntikan ,
yang disusul demam ringan, dan pembengkakan. Namun reaksi ini ini bisa menghilang dalam
waktu 2 hari.
F. Jadwal Pemberian Imunisasi Pada BBL
Tabel jadwal pemberian imunisasi pada BBL
Umur Vaksin Tempat
Bayi lahir di rumah:
0 bulan Hb1 Rumah
1 bulan BCG, Polio 1 Posyandu/tempat pelayanan lain
2 bulan DPT/Hb kombo1, Polio 2 Posyandu/tempat pelayanan lain
3 bulan DPT/Hb kombo2, Polio 3 Posyandu/tempat pelayanan lain
4 bulan DPT/Hb kombo3, Polio 4 Posyandu/tempat pelayanan lain
9 bulan Campak Posyandu/tempat pelayanan lain
Bayi lahir di
RS/RB/bidan praktek:
0 bulan Hb1, Polio 1, BCG RS/RB/bidan
2 bulan DPT/Hb kombo1, Polio 2 RS/RB/bidan/posyandu
3 bulan DPT/Hb kombo2, Polio 3 RS/RB/bidan/posyandu
4 bulan DPT/Hb kombo3, Polio 4 RS/RB/bidan/posyandu
9 bulan Campak RS/RB/bidan/posyandu

Anda mungkin juga menyukai