Anda di halaman 1dari 22

HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL WARALABA,

MERK, DAN INDIKASI GEOGRAFIS

Nindi Catur Sekardini 1217217027


Firandri Oktama 1217217021
Nanda
Waralaba
• Pasal 1 Peraturan Pemerintah Republik Nomor 42 Tahun 2007 tentang
Waralaba menyebutkan bahwa waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh
orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas
usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti
berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain
berdasarkan perjanjian waralaba.

• Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Nomor 42 Tahun 2007 tentang


Waralaba menegaskan bahwa salah satu kriteria waralaba adalah Hak
Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar, yang dimaksud dengan Hak
Kekayaan Intelektual yang telah terdaftar tersebut adalah Hak Kekayaan
Intelektual yang terkait dengan usaha seperti merek, hak cipta, paten, dan
rahasia dagang, sudah didaftarkan dan mempunyai sertifikat atau sedang dalam
proses pendaftaran di instansi yang berwenang.
• Waralaba dalam perspektif Hak Kekayaan Intelektual adalah suatu
pemberian lisensi atau hak untuk memanfaatkan, menggunakan secara
bersama-sama dua jenis Hak Kekayaan Intelektual tertentu, yaitu
Merek dan Rahasia Dagang.

• HaKI merupakan unsur yang sangat signifikan dalam waralaba tanpa


ada HaKI yang terdapat dalam waralaba maka dapat dikatakan suatu
usaha bukanlah waralaba, oleh karena itu perlindungan hukum HaKI
dalam perjanjian waralaba menjadi sangat penting dalam mendukung
usaha waralaba.
Tata Cara dan Pesyaratan Penerbitan
Surat Tanda Pendaftaran Usaha Waralaba :

1. Mengisi Daftar Isian Permohonan STPUW paling lambat 30 hari kerja terhitung
sejak tanggal berlakunya perjanjian.

2. Daftar isian permohonan STPUW yang telah diisi dan ditandatangani oleh
Penerima Waralaba atau kuasanya diatas kertas bermaterai, diserahkan kepada
pejabat penerbit STPUW dengan dilampirkan :
• Copy KTP
• Copy Izin Usaha Departemen/Intansi Teknis
• Copy TDP
• Copy Perjanjian Waralaba
• Copy Keterangan tertulis(Prospektus usaha) Pemberi Waralaba
• Copy Surat Keterangan Legalitas Usaha Pemberi Waralaba
3. Copy dokumen harus disertakan dokumen asli dan STPUW setelah selesai
pemeriksaan mengenai keabsahannya.

Pejabat Penerbit STPUW


Pejabat Penerbit STPUW
membuat surat penolakan
menerbitkan STPUW jika
jika Daftar Isian STPUW
Daftar Isian STPUW
dinilai belum lengkap dan
lengkap dan benar, paling
benar, paling lambat 5
lambat 5 hari.
hari kerja.
MEREK
Hak Merek
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15/2001 pasal 1 ayat 1, hak
merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam
kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek memiliki beberapa
istilah :

Merek dagang adalah Merek Kolektif adalah


Merek jasa adalah merek
merek yang digunakan merek yang digunakan pada
yang digunakan pada jasa
pada barang yang barang atau jasa dengan
yang diperdagangkan oleh
diperdagangkan oleh karakteristik yang sama
seseorang atau beberapa
seseorang atau beberapa yang diperdagangkan oleh
orang secara bersama-
orang secara bersama- beberapa orang atau badan
sama atau badan hukum
sama atau badan hukum hukum secara bersama-
untuk membedakan sama untuk membedakan
untuk membedakan
dengan jasa-jasa sejenis dengan barang atau jasa
dengan barang-barang
lainnya. sejenis lainnya.
sejenis lainnya.
Siapa yang Berhak Kapan Sebaiknya
Mendaftarkan Suatu Merek Harus
Merek ? Didaftar?

Prinsip first to file yang dianut


dalam sistem perlindungan
Merek Terdaftar tidak
Merek di Indonesia membuat
mempersyaratkan baik
siapapun - baik perorangan
"kebaruan (novelty)" ataupun
maupun badan hukum - yang
"keaslian (originality)". Namun
pertama kali mendaftarkan
hal ini tidak berarti
suatu merek untuk kelas dan
pendaftaran merek tidak time-
jenis barang/jasa tertentu,
sensitive sama sekali. Merek
dianggap sebagai pemilik hak
juga menganut prinsip first to
atas merek yang bersangkutan
file.
untuk kelas dan jenis
barang/jasa tersebut
Tata Cara Pendaftaran Merek
1. Penelusuran Merek
2. Persyaratan Pengajuan Permohonan
Setelah mengujungi website www.dgip.go.id untuk pendaftaran merek,
siapkan persyaratan untuk mendaftarkan merek. Berikut beberapa
persyaratan yang biasanya diminta untuk registrasi merek:
• Pemohon mengisi biodata seperti Nama, Alamat dan
Kewarganegaraan
• Menyiapkan 30 Contoh merek berukuran maksimal 9x9cm , minimal
2x2 cm
• Menyiapkan daftar barang atau jasa yang diberi merek
• Surat pernyataan kepemilikan dari pemohon
• Surat Kuasa
• Fotokopi KTP Pemohon
• Fotokopi NPWP
3. Prosedur Pendaftaran Merk
Prosedur pendaftaran merek terbagi dua, yaitu pengajuan merek oleh pemohon
langsung (mengisi formulir pendaftaran, surat keteragan usaha UMKM, etiket merek,
surat kuasa khusus, bukti pembayaran pendaftaran merek dan bukti penerimaan
permintaan pendaftaran merek) dan melalui proses verifikasi yang dilakukan oleh
Ditjen HKI.
4. Pemeriksaan Formalitas dan Pemeriksaan Substantif
Pemeriksaan Formalitas Pertama adalah diperiksanya kelengkapan persyaratan
registrasi merek tertentu. Kemudian pemeriksaan substantif yang dilakukan selama 9
bulan.
5. Pengajuan Keberatan
Setelah disetujui, 10 hari setelahnya Ditjen HKI akan mengumumkan permohonan
tersebut dalam sebuah berita resmi merek selama 3 bulan. Apabila pihak pemohon
keberatan maka bisa mengajukan secara tertulis ke Ditjen HKI.
6. Pemeriksaan Kembali
Ditjen HKI akan melakukan pemeriksaan kembali terhadap pemohon yang
mengajukan keberatan dan diselesaikan paling lama 2 bulan. Jika tidak ada masalah
dalam waktu 30 hari Ditjen HKI akan menerbitkan dan memberikan Sertifikat Merek
kepada pemohon.
Merek yang Tidak Dapat Didaftarkan

• Merek tidak dapat didaftar apabila Merek tersebut mengandung


salah satu unsur di bawah ini :
a. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum;
b. Tidak memiliki daya pembeda;
c. Telah menjadi milik umum; atau
d. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau
jasa yang dimohonkan pendaftarannya
Indikasi Geografi
Indikasi Geografis

• Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang
dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam,
faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi,
kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.

• Tanda yang digunakan sebagai Indikasi Geografis dapat berupa etiket atau
label yang dilekatkan pada barang yang dihasilkan. Tanda tersebut dapat
berupa nama tempat, daerah, atau wilayah, kata, gambar, huruf, atau kombinasi
dari unsur-unsur tersebut..
Siapa yang Berhak
Siapakah Pemakai Indikasi
Mengajukan Pendaftaran
Geografis?
Indikasi Geografis ?

•Lembaga yang mewakili


masyarakat di kawasan geografis
tertentu yang mengusahakan suatu Pemakai Indikasi Geografis adalah
barang dan/atau produk berupa: pihak yang mendapat izin dari
(1). sumber daya alam; pemegang Hak atas Indikasi
(2). barang kerajinan tangan; atau Geografis yang terdaftar untuk
(3). hasil industri. mengolah dan/atau memasarkan
barang dan/atau produk Indikasi
•Pemerintah daerah provinsi atau Geografis.
kabupaten/kota.
Manfaat Perlindungan Indikasi Geografis

• Memperjelas identifikasi produk dan menetapkan standar produksi dan proses diantara para
pemangku kepentingan Indikasi Geografis;
• Menghindari praktek persaingan curang, memberikan perlindungan konsumen dari
penyalahgunaan reputasi Indikasi Geografis;
• Menjamin kualitas produk Indikasi Geografis sebagai produk asli sehingga memberikan
kepercayaan pada konsumen;
• Membina produsen lokal, mendukung koordinasi, dan memperkuat organisasi sesama pemegang
hak dalam rangka menciptakan, menyediakan, dan memperkuat citra nama dan reputasi produk;
• Meningkatnya produksi dikarenakan di dalam Indikasi Geografis dijelaskan dengan rinci tentang
produk berkarakater khas dan unik;
• Reputasi suatu kawasan Indikasi Geografis akan ikut terangkat, selain itu Indikasi Geografis juga
dapat melestarikan keindahan alam, pengetahuan tradisional, serta sumberdaya hayati, hal ini
tentunya akan berdampak pada pengembangan agrowisata.
Permohonan Indikasi Geografis
Tidak Dapat Didaftar Jika:
• Bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan,
moralitas, agama, kesusilaan, dan ketertiban umum;
• Menyesatkan atau memperdaya masyarakat mengenai reputasi, kualitas,
karakteristik, asal sumber, proses pembuatan barang, dan atau kegunaannya; dan
• Merupakan nama yang telah digunakan sebagai varietas tanaman dan digunakan
bagi varietas tanaman yang sejenis, kecuali ada penambahan padanan kata yang
menunjukkan faktor indikasi geografis yang sejenis.

Jangka Waktu Pelindungan Indikasi Geografis


• Indikasi Geografis dilindungi selama terjaganya reputasi, kualitas, dan
karakteristik yang menjadi dasar diberikannya pelindungan Indikasi Geografis
pada suatu barang.
Tata Cara Pendaftaran Indikasi-Geografis

Tahap Pertama : Mengajukan Permohonan


• Permohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh Pemohon dengan mengisi
formulir dalam rangkap 3 (tiga) kepada Direktorat Jenderal
• Surat kuasa khusus, apabila Permohonan diajukan melalui Kuasa;
• Bukti pembayaran biaya
• Buku Persyaratan yang terdiri atas: Nama Indikasi-geografis; Nama barang yang dilindungi;
Uraian mengenai karakteristik dan kualitas yang membedakan; Uraian mengenai lingkungan
geografis serta faktor alam dan faktor manusia; Uraian tentang batas -batas daerah dan peta
wilayah yang dicakup; Uraian mengenai sejarah dan tradisi yang berhubungan dengan
pemakaian Indikasi-geografis; Uraian yang menjelaskan tentang proses produksi, proses
pengolahan, dan proses pembuatan yang digunakan; Uraian mengenai metode yang
digunakan; dan Label yang digunakan pada barang dan memuat Indikasi-geografis.
• Uraian tentang batas-batas daerah dan/atau peta wilayah yang dicakup oleh Indikasi-
geografis yang mendapat rekomendasi dari instansi yang berwenang.
Tahap Kedua : Pemeriksaan Administratif
• Pada tahap ini pemeriksa melakukan pemeriksaan secara cermat dari permohonan untuk melihat
apabila adanya kekurangan-kekurangan persyaratan yang diajukan. Jika ada kekurangan
Pemeriksa dapat mengkomunikasikan hal ini kepada pemohon untuk diperbaiki dalam tenggang
waktu 3 (tiga) bulan dan apabila tidak dapat diperbaiki maka permohonan tersebut ditolak.

Tahap Ketiga : Pemeriksaan Substansi


• Pada tahap ini permohonan diperiksa. Tim Ahli yang terdiri dari para pemeriksa yang ahli pada
bidangnya memeriksa isi dari pernyataan-pernyataan yang telah diajukan untuk memastikan
kebenarannya dengan pengkoreksi, setelah dinyatakan memadai maka akan dikeluarkan Laporan
Pemeriksaan yang usulannya akan disampaikan kepada Direktorat Jenderal. Dalam Permohonan
ditolak maka pemohon dapat mengajukan tanggapan terhadap penolakan tersebut, Pemeriksaan
substansi dilaksanakan paling lama selama 2 Tahun.
Tahap Keempat : Pengumuman
• Dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari sejak tanggal disetujuinya Indikasi-geografis
untuk didaftar maupun ditolak, Direktorat Jenderal mengumumkan keputusan tersebut dalam
Berita Resmi Indikasi-geografis selama 3 (tiga) bulan. Pengumuman memuat: nomor
Permohonan, nama lengkap dan alamat Pemohon, nama dan alamat Kuasanya, Tanggal
Penerimaan, Indikasi-geografis dimaksud, dan abstrak dari Buku Persyaratan.

Tahap Ke Lima : Oposisi Pendaftaran.


• Setiap orang yang memperhatikan Berita Resmi Indikasi Geografis dapat mengajukan oposisi
dengan adanya Persetujuan Pendaftaran Indikasi Geografis yang tercantum pada Berita Resmi
Indikasi Geografis. Oposisi diajukan dengan membuat keberatan disertai dengan alasan-alasannya
dan pihak pendaftar / pemohon Indikasi geografis dapat mengajukan sanggahan atas keberatan
tersebut.
Tahap Ke Enam : Pendaftaran
• Terhadap Permohonan Indikasi Geografis yang disetujui dan tidak ada oposisi atau sudah
adanya keputusan final atas oposisi untuk tetap didaftar. Tanggal pendaftaran sama dengan
tanggal ketika diajukan aplikasi. Direktorat Jenderal kemudian memberikan sertifikat
Pendaftaran Indikasi Geografis, Sertifikat dapat diperbaiki apabila terjadi kekeliruan.

Tahap Ketujuh: Pengawasan terhadap Pemakaian Indikasi-Geografis


• Pada Tahap ini Tim Ahli Indikasi-geografis mengorganisasikan dan memonitor pengawasan
terhadap pemakaian Indikasi-geografis di wilayah Republik Indonesia. Dalam hal ini berarti
bahwa Indikasi Geografis yang dipakai tetap sesuai sebagaimana buku persyaratan yang
diajukan.
Tahap Kedelapan : Banding
• Permohonan banding dapat diajukan kepada Komisi Banding Merek oleh
Pemohon atau Kuasanya terhadap penolakan Permohonan dalam jangka waktu 3
(tiga Bulan) sejak putusan penolakan diterima dengan membayar biaya yang
telah ditetapkan.
Kasus Merek
• Kasus sengketa Sepeda Motor Tossa Krisma dengan Honda Karisma. Kasus ini
berawal dari kesalahan penemu merek. Jika dilihat secara seksama merek
antara Krisma dan Karisma memiliki penyebutan kata yang sama. Tossa
krisma di produksi oleh PT. Tossa Sakti, sedangkan Karisma di produksi oleh
PT. Astra Honda Motor. Gunawan Candra sebagai pemilik merek krisma
mengajukan gugatan ke PT. Astra Honda Motor atas merek tersebut.
Menurut Gunawan candra PT. Astra Honda Motor telah menggunakan merek
tersebut dan tidak sesuai dengan yang terdaftar di Direktorat Merek Dirjen
HKI dan KEMENKUMHAM bahkan PT. Astra Honda Motor diduga telah
menggunakan merek tidak sesuai dengan prosedur karena aslinya huruf
karisma di desain dengan huruf balok dan berwarna hitam putih, sedangkan
pada kenyataannya PT Astra Honda Motor memproduksi motornya dengan
merek Karisma.

Anda mungkin juga menyukai