Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

HIV/AIDS + SJS
Oleh:
Uzwad Mirmizwa
1730912310136

Pembimbing:
DR. dr. M. Darwin Prenggono, Sp.PD-KHOM

BAGIAN / SMF PENYAKIT DALAM


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM / RSUD ULIN
BANJARMASIN
Agustus, 2018
HIV (Human Immunodeficiency Pada tahun 2013 World Health Organization (WHO)
Virus) adalah sejenis virus yang mengumumkan 34 juta orang di dunia mengidap virus HIV
menyerang sistem kekebalan penyebab AIDS
tubuh manusia dan dapat
menimbulkan AIDS. Indonesia sampai dengan Maret 2016 tercatat jumlah ODHA
yang mendapatkan terapi ARV sebanyak 65.826 dari 33 provinsi
dan 300 kab/kota
Virus ini menyerang organ-
organ vital sistem
kekebalan tubuh manusia,
seperti sel T4 CD4+
makrofag, dan sel
dendritik.
3:1

Sistem pertahan tubuh


rusak
Secara umum, tanda-tanda
utama yang terlihat pada
seseorang yang sudah sampai
tahap AIDS adalah :
• Berat badan menurun
lebih dari 10% dalam
waktu singkat
• Demam tinggi
berkepanjangan (lebih dari
1 bulan)
• Diare berkepanjangan
(lebih dari 1 bulan)
gejala-gejala tambahan :
• Batuk berkepanjangan
• Kelainan kulit dan iritasi
• Infeksi Jamur pada mulut
dan kerongkongan
• Pembengkakan kelenjar
getah bening di selruh
tubuh.
Penegakan Diagnosis

Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Diagnosis
Fisik Penunjang

Keluhan Umum Temuan Konfirmasi Penegakan


-Penurunan berat badan - Sesuai infeksi - CD4 HIV/AIDS
- diare berkepanjangan oportunistik yang - 3 metode pemeriksaan
- demam berkepanjangan menginfeksi Elisa dan Western Blood
A1 , A2, A3 reaktif = + HIV
TATALAKSANA
Pengobatan Pencegahan Kotrimoksasol
Terapi Anti retroviral (ARV)
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama : Tn. A
Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan: SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kandangan
MRS : 23 Mei 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Kulit melepuh
Riwayat Penyakit Sekarang :
Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluh kulit melepuh 2 hari SMRS, kulit melepuh
muncul secara perlahan-lahan. Pasien menyadari muncul pertama kali di dada berupa
bercak-bercak merah kemudian menyebar ke perut, punggung, paha, pergelangan kaki
hingga keseluruh tubuh. Bercak merah ini lalu berubah menjadi melepuh seperti
terbakar. Pasien juga merasa kulitnya panas dan nyeri jika bergesekan dengan benda
lain, pasien mengaku adanya sariawan disekitar mulut, nyeri tenggorokan disertai nyeri
saat menelan. Pasien pernah mengalami demam lama kira-kira 8 bulan yang lalu, pasien
juga kadang-kadang mengeluhkan batuk berdahak. Pasien mengatakan terjadinya
penurunan berat badan drastis yang terlihat dari pakaian yang biasanya pas menjadi
sangat longgar. Pasien lalu memeriksakan diri dan didiagnosis dengan HIV. Sebelum
muncul keluhan ini pasien mengkonsumsi terapi HIV yaitu ARV selama kurang lebih 6
bulan.
Riwayat Penyakit Dahulu :
dulu pernah dirawat dirumah sakit kandangan selama 4 hari karna toxoplasmosis.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Composmentis, GCS = E4 V5 M6 Antropometri : BB = 43 kg, TB = 160 cm
Status Gizi : kurang, IMT = 16,79kg/m2 (kurus)

Tanda Vital
Tekanan Darah : 100/60 mmHg Denyut Nadi : 86 kali permenit
Frekuensi Nafas : 20 kali permenit Temperatur : 38,8oC
1. Kepala dan Leher :Bentuk mesosefali, sikatrik (-), pembengkakan (-), pembesaran KGB (-/-), nyeri tekan (-/-
), bruit (-), peningkatan JVP (-/-), makula eritema.
2. Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva hiperemis (+/+), palpebra edema (+/+), produksi air
mata berlebihan
3. Thoraks :gerakan simetris fremitus raba (+/+) Vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing(-/-).
4. Cor : batas jantung membesar (+)
5. Abdomen : Cembung, Bising usus normal, Nyeri tekan epigastrium (-) hepatomegali (-), splenomegali
(-),
6. Ekstremitas atas dan bawah : pitting edema (+) akral hangat (+)
7. Kulit : Tugor kulit baik, ada makula eritema seluruh tubuh, bula erosif (+), Rash (+)
8. Rektum : hemoroid eksterna (-), sfingter ani tertutup
9. Neurologi : tremor (-), kelemahan (-), saraf kranial dalam batas normal, refleks fisiologis dalam batas
normal, refleks patologis (-)
POMR
No. Masalah Rencana Rencana Terapi Rencana Rencana Edukasi
Diagnosis Monitoring
1. SJS - 1. Hentikan obat yang 1. KU  Beritahukan
dikonsumsi 2. TTV alasan
2. Bedrest 3. Ur/Cr pengobatan
3. IVFD NS 1500 cc/3jam 4. Urin dihentikan
lanjut 20 tpm output/24 jam sementara
4. Inj Fluconazole 1 x 20mg 5. Keadaan klinis  Nutrisi harus
5. Inj Ceftriaxone 2x1 g Kondisi kulit tercukupi
6. Inj PCT 3x1 Prn
7. Inj. Omeprazole1x40 mg
8. Rawat bersama dengan
bagian kulit
2 HIV (B20) - 1. Mulai terapi setelah SJS Jumlah CD4
mereda
2. Nistatin drop 3 x 4 cc
3. Contrimoxazol 4x240 mg
4. ARV (AZT + 3TC + NVP)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 24 Mei 2018 (RSUD Ulin Banjarmasin)

Nilai FAAL LEMAK DAN JANTUNG


Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan LDH 1355 225 – U/L
HEMATOLOGI 450
Hemoglobin 8.4 12.00-15.00 g/dL HATI
Leukosit 0.95 4.65-10.3 ribu/uL SGOT 80 0 – 46 U/L
Eritrosit 3.14 4.00-5.30 juta/uL SGPT 63 0 – 45 U/L
Hematokrit 25.5 37.00-47.00 vol% GINJAL
Trombosit 204 150–356 ribu/uL Ureum 34 10– 50 Mg/dL
RDW-CV ---- 12.1-14.0 % Creatinin 1.32 0.7 – Mg/dL
MCV, MCH, MCHC 1.4
MCV 81.5 75.0-96.0 Fl IMUNO-SEROLOGI
MCH 26.8 28.0-32.0 Pg CD4 6 >350 Cell/u
MCHC 32.9 33.0-37.0 % L
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 26Mei 2018 (RSUD Ulin Banjarmasin)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Hemoglobin 8.7 12.00-15.60 g/dL
Leukosit 0.93 4.65-10.3 ribu/uL
Eritrosit 3.19 4.00-5.30 juta/uL
Hematokrit 25.6 37.00-47.00 vol%
Trombosit 217 150– 356 ribu/uL
RDW-CV ----- 12.1-14.0 %
MCV, MCH, MCHC
MCV 80.3 75.0-96.0 Fl
MCH 27.3 28.0-32.0 Pg
MCHC 34.0 33.0-37.0 %
PENATALAKSANAAN
DIAGNOSIS
 Penghentian penggunaan obat
 Diet Lunak Bebas
 IVFD NS 1500 cc/3jam  lanjut 20 tpm
Steven Johnson  Inj Fluconazole 1 x 20mg
Syndrome + HIV  Inj Ceftriaxone2x1 g
(B20)  Inj PCT3x1Prn
 Inj. Omeprazole 1x40 mg
 Nistatin drop 3 x 4 cc
 Contrimoxazol 4x240 mg
 Duviral 2x1
 Neviral2x1
=
PEMBAHASAN
KASUS vs TEORI
KASUS TEORI

Pada kasus pasien menunjukkan gejala-gejala


penyakit yang mengarah kepada diagnosis HIV
• Tn, A 34 th Gizi Kurang yaitu, Berat badan menurun lebih dari 10%
• Nyeri pada kulit (+) dalam waktu singkat, demam tinggi
• Melepuh dan seperti terbakar (+) berkepanjangan (lebih dari 1 bulan), diare
• Demam lama, penurunan berat badan berkepanjangan (lebih dari 1 bulan).
drastis
Pada kasus muncul keluhan yang merupakan
• Pemeriksaan fisik salah satu komplikasi dari terapi ARV pada
- TTV : TD 100/60, nadi 8-x/m, pasien HIV yaitu SJS.
pernafasan 20x/menit dan suhu 38,8 c
- Kulit : Tugor kulit baik, ada makula
eritema seluruh tubuh, bula erosif (+),
Rash (+)
KASUS vs TEORI
KASUS TEORI

Pada pemeriksaan laboratorium Virus HIV menyerang organ-organ


didapatkan adanya penurunan kadar vital sistem kekebalan tubuh
CD4 yaitu 6. manusia, seperti sel T4 CD4+
makrofag, dan sel dendritik. HIV
merusak sel T4 CD4+ secara
langsung dan tidak langsung,
sehingga akhirnya pada
pemeriksaan jumlah CD4 akan
turun.
KASUS vs TEORI
KASUS TEORI

PENTALAKSANAAN AWAL Tatalakasana yang diberikan pada pasien


 Penghentian penggunaan obat SJS yang mengidap HIV/AIDS yaitu
 Diet Lunak Bebas penghentian penggunaan obat apapun
 IVFD NS 1500 cc/3jam  lanjut 20 yang dikonsumsi selama 3 minggu terakhir
tpm yang diduga mengakitbakn keluhan pada
 Inj Fluconazole 1 x 20mg pasien, pengobatan suportif dan
 Inj Ceftriaxone2x1 g melanjutkan terapi ARV bila keluhan sudah
 Inj PCT3x1Prn mereda.
 Inj. Omeprazole 1x40 mg
 Nistatin drop 3 x 4 cc
 Contrimoxazol 4x240 mg
 Duviral 2x1
 Neviral2x1
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai