Pmet. Penel. Kuantitatif
Pmet. Penel. Kuantitatif
1
Kompetensi:
• Memahami Peraturan Perundangan Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Filsafat Dalam
Kaitannya dengan Pendidikan Kristen
Indikator :
• Menjelaskan peraturan-peraturan tentang pen-
didikan dasar menengah (Dikdasmen) dan
pendidikan tinggi (Dikti)
• Mendiskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
sistem pendidikan di Indonesia
J. Priyanto Widodo
Tujuan Pembelajaran:
• Mahasiswa dapat menjelaskan peraturan
perundangan dan filsafati tentang sistem pendidikan
jenjang pendidikan dasar menengah dan jenjang
pendidikan tinggi
• Mahasiswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan sistem dan filsafat
pendidikan di Indonesia
• Memiliki sikap positif terhadap perubahan sistem
pendidikan di Indonesia
J. Priyanto Widodo
PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN
The Liang Gie (2004:61) mendefinisikan Filsafat ilmu
Segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan
mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
4
MANFAAT FILSAFAT PENDIDIKAN
5
Pendidikan dan filsafat tidak terpisahkan, karena
- Akhir dari pendidikan adalah akhir dari filsafat, yaitu
kearifan (wisdom).
- Alat dari filsafat adalah alat dari pendidikan, yaitu
pencarian (inquiry), yang akan mengantar seseorang pada
kearifan.
6
TRI PUSAT PENDIDIKAN
(Keluarga, Gereja, Sekolah)
• LEARNING TO BE
KOMPETENSI
6. Create
5. Evaluate
4.Analyze
3. Apply
2. Understand
1. Remember
APAKAH PENDIDIKAN ITU?
1. Ki Hajar Dewantoro
Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin), pikiran
(intelek), dan jasmani anak.
2. Dalam GBHN Tahun 1973
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur
hidup. 17
3. UU RI No. 2 Tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan
datang.
4. UU RI No. 20 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
18
5. Dalam Bahasa Yunani (Paedagogiek)
Pendidikan artinya: Pais artinya anak, gogos artinya
membimbing, menuntun, mengarahkan, iek artinya
ilmu. Jadi Paedagogiek artinya ilmu yang
membicarakan bagaimana cara memberikan bimbingan
kepada anak.
6. Dalam Bahasa Inggris (Education)
Kata latinnya Educare. Ek artinya keluar, Ducare artinya
mengantar, mengarahkan, membimbing, memimpin.
Jadi educare artinya nara didik/anak atau membawa
keluar, yang tersimpan dalam jiwa anak untuk dituntun
agar tumbuh benar.
19
7. Pendidikan Inggris-nya education, dari bahasa Latin
educatus : berarti ducare yang artinya to lead.
Diawali dengan e artinya out. Jadi to lead out artinya
kegiatan memimpin keluar.
8. Makna edukasi ada tiga dimensi :
a. dari mana starting pointnya
b. dari mana prosesnya
c. kemana memimpinnya
9. Kata educatus diartikan merawat, memperlengkapi
dengan gizi yang sehat. Gizi pendidikan yang sesuai
standard.
20
PENGERTIAN PAK
1. Formal Education
Format Pendidikan yang terinstitusi, bertingkat secara
hirarkis.
2. Informal Education
Proses pendidikan seumur hidup, dalam pengalaman
sehari-hari.
3. Non Formal Education
Format pendidikan yang terorganisir dan sistematis,
dilaksanakan diluar framework/structur formal
education, menghasilkan sistem belajar yang spesial.
22
TUJUAN PENDIDIKAN KRISTEN
23
3. MEMPUNYAI MOTIVASI, TUJUAN, VISI, MISI
yang unik yaitu berfokus: dasar Kristus, dasar
Alkitab, dalam dinamika pekerjaan Roh Kudus.
24
MODEL PENDIDIKAN KRISTEN
27
DASAR THEOLOGIS PENDIDIKAN KRISTEN
29
FONDASI THEOLOGIS KOMPETENSI
A. PENGERTIAN PROFESI
1. Pengertian Profesi ialah bahasa latin proffesio, dua
pengertiannya ialah janji atau ikrar dan pekerjaan.
Secara universal pengertiannya mencakup “apa saja”
dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang
dilakukan dengan keahlian tertentu.
2. Kata profesi indentik dengan kata “keahlian, yang
diartikan seorang yang melakukan tugas profesi
sebagai seorang ahli (expert).
3. Profesi ialah jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian (experties), tanggung jawab, dan kesetiaan
dari para pelakunya.
31
KKNI adalah
Pengguna lulusan kerangka penjenjangan
ASOSIASI INDUTSRI kualifikasi kerja yang
9 menyandingkan,
Kemenakertrans menyetarakan,
8 mengintegrasikan,
sektor pendidikan dan
7 pelatihan serta
pengalaman kerja dalam
6 rangka pemberian
ASOSIASI PROFESI 5 pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan jabatan kerja
Pengembangan 4 di berbagai sektor.
individu & karir
3
Kemendikbud perwujudan mutu dan jati diri
2 bangsa Indonesia terkait
Pengembangan
keilmuan, pengetahuan,
1 dengan sistem pendidikan dan
dan keterampilan pelatihan serta program
INSTITUSI PENDIDIKAN peningkatan SDM secara
nasional
S3
Spesialis S3
(Terapan) 9
S2 8 S2
(Terapan)
Profesi
7
D IV 6 S1
D III 5
D II 4
DI
3
SMK SMA
2
1
B. PENGERTIAN PROFESIONAL
1. Kata profesional diadaptasikan dari istilah bahasa
Inggris, yaitu : proffesion yang artinya pekerjaan atau
karir.
2. Dalam UU Guru & Dosen No. 14/2005 (Pasal 1 ayat
4) dinyatakan bahwa, “profesional adalah
kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan
keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain”.
3. Jadi profesional adalah orang yang menyandang
jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan
keahlian atau keterampilan yang tinggi.
34
CIRI KEPRIBADIAN GURU
PROFESIONAL
44
2. Prinsip Dasar Dalam Aktivitas Metode Mengajar :
a. Menguasai Materi/Isi Pelajaran :
Pembina/Pengajar harus mengetahui apa
yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Dengan wibawa seorang pengajar, yang
menguasai materi pelajaran, memungkinkan
tercapai target pencapaian pelajaran dan
murid interest terhadap pelajaran.
b. Mengetahui dengan jelas Sasaran Pokok
Pengajaran :
1) Pengajaran harus mempunyai inti sasaran
yang jelas (sumber pengetahuan).
45
2) Sasaran pengajaran harus bertitik tolak dari
konsep murid (ada unsur pengertian).
3) Hasil sasaran pengajaran harus mencapai
hasil belajar (mencapai sikap keseharian
ada buah).
4) Hasil sasaran pengajaran dapat dicapai
(menghasilkan keterampilan).
c. Mempunyai Susunan Materi yang Sistematis :
Pengajaran yang sistematis yang rapi tersusun
menghasilkan sebuah seni belajar mengajar
yang teratur dan mudah dipahami.
46
d. Menggunakan banyak contoh/ilustrasi :
fleksibel.
STANDAR
STANDAR
PEMBAYARAN
ISI
STANDAR STANDAR
NASIONAL STANDAR
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN PROSES
STANDAR STANDAR
SARANA DAN KOMPETENSI
PRASARANA STANDAR KELULUSAN
PENDIDIKAN DAN
TENAGA
KEPENDIDIKAN
50
GURU & MEDIA PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
1. Media Pembelajaran faktor penunjang
keberhasilan untuk memberikan kontribusi
pendidikan.
2. Media Pembelajaran berperan penting dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Media Pembelajaran salah satu komponen sangat
diperlukan untuk peningkatan mutu pendidikan,
khususnya PAK.
4. Pembelajaran ialah aktivitas untuk membimbing
peserta didik untuk mengalamai perubahan
dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan
spiritual.
51
B. DEFINISI MEDIA
1. Kata media berasal dari bahasa Latin, medius yang
artinya, “tengah”, “pengantara atau perantara”.
2. Menurut AECT (Association of Education and
Communication Technology), Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan, media ialah segala bentuk
dan saluran yang digunakan orang untuk
menyampaikan pesan atau informasi.
3. Menurut National Education Association (NEA)
Asosiasi Pendidikan Nasional, media ialah segala
bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio
visual. 52
C. DEFINISI PEMBELAJARAN
1. Istilah pembelajaran berasal dari kata “belajar”,
bukan “ajar”, atau bukan juga kata kerja “mengajar”.
Dengan demikian, “pembelajaran” tidak sama
dengan “pengajaran”. Dari istilah “pembelajaran”
menunjuk pada peserta didik yang belajar,
sementara istilah “pengajaran” mengarah pada guru
yang mengajar.
2. Kata “pembelajaran” sebagai suatu kondisi yang
diciptakan untuk membuat seseorang melakukan
kegiatan belajar. Khususnya untuk peserta didik.
53
D. DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media pembelajaran adalah perantara yang
digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat
bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa
pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
(siswa).
2. Definisi media pembelajaran dapat juga diartikan
sebagai proses pembelajaran untuk dapat
menyalurkan informasi atau pesan serta sebagai
perantara komunikasi dalam proses belajar
mengajar.
54
E. CIRI-CIRI MEDIA PEMBELAJARAN
60
I. PERTIMBANGAN MEMILIH MEDIA
1. Akses
2. Biaya
3. Teknologi
4. Organisasi
5. Kebaruan
6. Keamanan/kenyamanan
61
J. KRITERIA MEDIA PEMBELAJARAN
3. Memiliki alternatif
5. Netral
62
CONTOH MATRIKS SILABUS
(IKHTISAR SUATU PELAJARAN) DAN PROTOTIPE
(MODEL YANG MULA-MULA, CONTOH ASLI,
BENTUK DASAR, BENTUK ASAL) SAP
(SATUAN ACARA PERKULIAHAN)
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (PAK).
(DENGAN PERIKOP PIDATO PENGAJARAN MUSA
DARI ULANGAN 6:4-9)
GURU AGUNG.
74