Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.T DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)


DI RUANG DAHLIA

RACHMAT DWI PRASETYO


1811040066
DEFINISI

Gagal jantung kongestif, atau dalam istilah medis disebut


dengan congestive heart failure (CHF) adalah kondisi di mana jantung
tidak memompa cukup darah ke organ tubuh dan jaringan lain. Ketika
salah satu atau dua bagian jantung tidak memompa darah keluar,
darah akan menumpuk dalam jantung atau menyumbat di organ atau
jaringan. Akibatnya, darah menumpuk di sistem peredaran darah
Jantung manusia yaitu terdiri dari:
ANATOMI 1. Perikardium :untuk melumasi jantung
selama berdenyut shg tidak terjadi
gesekan yg menyakitkan antara jantung
dan organ sekitarnya.
2. Serambi/ atrium : kanan (menerima
darah kotor dari tubuh untuk dibawa ke
pembuluh darah), kiri (menerima darah
bersih dari paru-paru)
3. Ventrikel : kanan (mempompa darah
kotor dari jantung ke paru2),kiri:
mempompa darah bersih dari jantung
ke seluruh tubuh.
4. Katup ada 4 yg berfungsi menjaga aliran
darah mengalir ke satu arah.
5. Pembuluh darah : arteri (membawa
darah yg kaya O2dari jantung ke seluruh
tubuh), vena (membawa darah yg krg
O2 dari seluruh tubuh kembali ke
jantung), kapiler(menghubungkan arteri
terkecil dg vena terkecil).
Bila kekuatan jantung untuk merespons stres tidak mncukupi dalam memenuhi

kebutuhan metabolisme tubuh, jantung akan gagal untuk melakukan tugasnya sebagai

organ pemompa, sehingga terjadilah yang namanya gagal jantung. Pada tingkat

awal, disfungsi komponen pompa dapat mengakibatkan kegagalan jika cadangan

jantung normal mengalami payah dan kegagalan respons fisiologis tertentu dan

penurunan curah jantung adalah penting. Semua respons ini menunjukkan upaya

tubuh untuk mempertahankan perfusi organ vital normal.


Patofisiologi Sebagai respons terhadap gagal jantung, ada tiga mekanisme respons primer, yaitu

meningkatnya aktivitas adrenergik simpatis, meningkatnya beban awal akibat

aktivitas neurohormon, dan hipertrofi ventrikel. Ketiga respons ini mencerminkan

usaha untuk mempertahankan curah jantung.

Mekanisme-mekanisme ini mungkin memadai untuk mempertahankan curah jantung pada

tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini pada keadaan normal.
IDENTITAS DIRI PASIEN
Nama : Ny. T
Tempat/Tanggal Lahir: Purbalingga, 26 Desember 1960
Umur : 59 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal Masuk RS : 12 Februari 2019
Sumber Informasi : Pasien dan keluarga
Status Perkawinan : Menikah
Lama Bekerja : -
Alamat : Babakan rt 2/6 Kalimanah purbalingga
RIWAYAT KESEHATAN PASIEN :
KELUHAN UTAMA :
Pasien mengatakan perutnya membesar dan sering sesak napas

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


Pasien dating dari IGD RS. Margono Sokardjo Rustam tanggal 12 Februari 2019 dengan keluhan
sesak napas perut dan kaki bengkak TD : 149/76 mmHg, R : 28x/menit, N : 78x/menit S : 36,5⸰C.

RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Pasien mengatakan pernah di rawat di RS Purbalingga dengan keluhan yang sama pasien juga
mempunyai riwayat penyakit DM
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Pasien mengatakn keluarga pasien ada yang mempunyai riwayat penyakit DM yaitu ibu pasien.
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF HASIL PENGKAJIAN
ETIOLOGI PROBLEM
(SYMTOM)

DS :
- Pasien mengatakan perut membesar dan kaki membengkak
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
DO :
- Pasien terlihat kaki bengkak
- Pasien terlihat perut membesar Berkurangnya curah jantung Kelebihan Volume Cairan
- Pasien tempak lemas
- TD : 130/80 mmHg
- RR ; 20x/ menit
- S : 36,5°C
- N : 86x/menit
DS :
- Pasien mengatakan terkadang sesak napas
DO :
- Pasien terlihat sesak
- Pasien tempak lemas
Keletihan otot pernafasan Pola napas tidak efektif
- TD : 130/80 mmHg
- RR ; 20x/ menit
- S : 36,5°C
- N : 86x/menit
- Terpasang nasal kanul 5 liter
DS :
- Pasien mengatakn cepat lelah
- Pasien mengatakan lemas
DO : Ketidakseimbangan Antara Suplai dan kebutuhan oksigen Intoleransi Aktivitas
- Pasien terlihat lemas
- Pasien hanya berbaring di tempat tidur
PERENCANAAN
NOC Perencanaan
DATA
(NIC : ONEC)
Kelebihan Volume Cairan b.d Setelah dilakukan tindakan - Pertahankan catatan
Berkurangnya Curah Jantung asuhan keperawatan selama 1 x 8 intake dan output yang
DS : jam, masalah Kelebihan Volume
akurat
- Pasien mengatakan perut Cairan dapat teratasi, dengan
kriteria hasil : - Pasang urin kateter
membesar dan kaki membengkak
jika diperlukan
- Pasien mengatakan badan terasa Indikator Awal Target
Terbebas
- Kaji lokasi dan luas
lemas
dari edema
DO : kelelahan 2 4
Monitor masukan dan keluaran
dan
- Pasien terlihat kaki bengkak
kecemasan makanan / cairan
- Pasien terlihat perut membesar Edema 2 4 - Monitor hasil lab yang
- Pasien tempak lemas sesuai dengan retensi
Keterangan :
- TD : 130/80 mmHg 1. Gangguan Ekstrem cairan (BUN, Hmt,
- RR ; 20x/ menit 2. Berat Osmolitas)
3. Sedang
- S : 36,5°C
4. Ringan
- N : 86x/menit
5. Tidak ada gangguan
IMPLEMENTASI
Paraf
Dx Kep Implementasi Respon Pasien Perawat

- Memonitor TTV TD : 130/80 mmHg Rachmat


- Memonitor pengeluaran dan N : 86x/ menit
pemasukan cairan RR : 20x/menit
- Berkolaborasi dengan medis S : 36,5°C
Keluarga pasien paham cara
mengontrol input dan output cairan
Kelebihan
Volume Cairan
b.d
berkurangnya
curah jantung
EVALUASI
Paraf
Dx Kep Data SOAP Perawat

DS : S : Pasien dan keluarga mengatakan selalu Rachmat


- Pasien mengatakan perut membesar dan mengontrol input dan output cairan yang masuk
ketubuh
kaki membengkak
O : Pasien terlihat kaki bengkak
- Pasien mengatakan badan terasa lemas
- Pasien terlihat perut membesar
DO :
- Pasien tempak lemas
- Pasien terlihat kaki bengkak
- Pasien tampak terpasang DC
Kelebihan - Pasien terlihat perut membesar - Pasien kurang tidur
Volume Cairan - Pasien tempak lemas
A : Masalah Kelebihan Volume Cairan
b.d - TD : 130/80 mmHg
berkurangnya - RR ; 20x/ menit Indikator Awal Target Sekarang
curah jantung - S : 36,5°C Terbebas
- N : 86x/menit dari
kelelahan 2 4 3
dan
kecemasan
Edema 2 4 3

P : Lanjutkan Intervensi
KOMPLIKASI
Jika pasien tidak segera ditangani dengan baik, maka kemungkinan yang akan terjadi
yaitu :
Apabila hasil laboratorium dari ureum, kreatinin, kalium tetap tinggi dan tidak segera
mendapat pengobatan, maka pasien akan mengalami gagal ginjal karena suplai darah
ke ginjal berkurang.
• JUDUL : DEEP BREATHING EXERCISE DAN ACTIVE RANGE OF
MOTION EFEKTIF MENURUNKAN DYSPNEA PASIEN CONGESTIVE
HEART FAILURE
• Populasi : penelitian menggunakan quasi eksperimen
berjumlah 32 responden Penelitian ini dilakukan oleh
Novita Nurmalasari pada tahun 2017, dengan hasil dan
kesimpulan bahwa penerapan terapi ini terbukti efektif
menurunkan dyspnea yang membuat jantung mampu memompa
darah ke seluruh tubuh pada pasien CHF.
• Intervensi : Terapi ini dilakukan dengan cara melakukan
deep breathing exercise selama 5 siklus (1 siklus 1

JURNAL
menit yang terdiri dari 5 x nafas dalam dengan jeda 2
detik setiap 1 x nafas), kemudian dilanjutkan dengan
active range of motion secara bertahap dengan masing-

TERKAIT
masing gerakan dilakukan 5 kali
• Comparation : Latihan tersebut dilakukan sebanyak 3 x
sehari selama 3 hari. Terapi non farmakologis ini
direkomendasikan sebagai bentuk pilihan intervensi
untuk mengurangi dyspnea pada pasien CHF.
• Outcome :DEEP BREATHING EXERCISE DAN ACTIVE RANGE OF
MOTION EFEKTIF MENURUNKAN DYSPNEA PASIEN CONGESTIVE
HEART FAILURE
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai