Anda di halaman 1dari 22

Lina Contesa, SST. M.

Kes
Bila ibu gagal beradaptasi
terhadap perubahan yang
dialaminya maka
kemungkinan dapat terjadi
masalah gangguan
kesehatan jiwa yaitu :

Kemurungan pasca
melahirkan (Depresi
Postpartum Blues)
Depresi pasca melahirkan
(postpartum depresion)
Psikosa pasca melahirkan
(postpartum psikosa)
Depresi ringan dan sepintas pada
postpartum, ditandai dengan :
Menangis
Merasa sangat lelah
Insomnia
Mudah tersinggung
Sulit konsentrasi
Gangguan hilang dengan sendirinya dan
membaik
setelah 2-3 hari, kadang-kadang sampai 10 hari

Distress psikologis meningkat dalam 12 bulan


pertama setelah melahirkan (Johnson 1989;
Paltiel 1993)
 Seberapa baik wanita
beradaptasi sebagai ibu
tergantung pada hubungan
keluarga sebelumnya,
gangguan perasaan selama
fase siklus menstruasi dan
penggunaan obat hormonal,
dukungan dari suami dan
faktor yang saling terkait
lainnya.
 Keterbatasan diri dan
perubahan perasaan ringan
yang bersifat sementara
terjadi 30 % sampai 80 %
pada ibu yang baru
melahirkan.
 Kekecewaan emosional
(hamil,bersalin)
 Rasa sakit pada masa nifas awal
 Kelelahan, kurang tidur
 Cemas terhadap kemampuan
merawat bayi
 Takut tidak menarik lagi bagi
suami
Penanganan
 Tidak memerlukan tindakan serius
 Kecuali antisipasi, pemahaman, rasa aman
 Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang
melahirkan
 Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada
depresi psikotik  sedih/berduka yang
berlebihan dan berkepanjangan.
 Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3
bulan pertama setelah melahirkan atau sampai
bayi berusia setahun.
 Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala
depresi : sedih, berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan
Walaupun etiologi belum diketahui
secara pasti tetapi menurut
penelitian :

 Faktor biologis karena perubahan hormon


selama masa pasca melahirkan

 Faktor psikologis termasuk sikap negatif


sebelumnya tentang mengasuh anak dan
keadaan kehidupan yang menegangkan

 Faktor sosial seperti tidak mendapatkan


dukungan dari suami, hubungan perkawinan
yang tidak harmonis.
4. Depresi selama masa pasca
melahirkan dapat timbul lagi dan
gejala bisa berlanjut sampai satu
tahun kemudian.

WASPADA !!!
 Pikiran bunuh diri
 Ancaman kekerasan terhadap anak
 Waham paranoid
!!!PERLU PERAWATAN KHUSUS,
KONSULTASI PSIKIATRI!!!
 Jarang terjadi

 Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu


setelah melahirkan berupa halusinasi dan
perilaku yang tidak wajar

 Penyebab mungkin berhubungan dengan


perubahan tingkat hormonal, stres psikologis
dan fisik serta sistem pendukung yang tidak
memadai (Bobak & Jensen, 1987)

 Sering dialami oleh ibu yang mengalami


abortus, kematian bayi dalam kandungan
maupun kemudian bayi dilahirkan.
 Perasaan kesedihan dan dukacita ini
berkaitan dengan kehilangan bayi
karena keguguran, IUFD, meninggal
setelah lahir atau bayi yang cacat

 Ada 2 hal yang perlu diketahui


tentang rasa sedih :
1. Individual
Megungkapkan rasa sedih dengan
menangis, mengadu pada orang lain tetapi
juga ingin menyendiri agat tetap tenang dan
kuat.

Bidan dan keluarga harus tetap memberikan


dukungan dan bersabar serta menghargai
cara orang tsb mengatasi kesedihannya
2. Tidak Dapat Diramalkan
Perkembangan Rasa Dukacita
(Glen Davidson, 1979)
 Syok dan mati rasa
 Mencari-cari dan merindukan
 Disorientasi
 Reorganisasi
Pengkajian
Dengan pertanyaan terbuka meliputi :
1. Pengaruh kelahiran :
 Perasan ibu…?
 Yang paling berkesan…?
2. Interaksi ibu dan bayi :
 Perasan menjadi ibu
 Perasaan saat bersama bayi
 Tanggapan ibu terhadap perasaan bayi
 Perhatian apa yang diberikan terhadap
keamanan dan kesehatan bayi
3. Dukungan dan aktivitas sosial
 Hubungan ayah dan bayi
 Masih terlibat kegiatan sosisl (menyenangkan
atau tidak)
4. Harga Diri
Perasan saat ini dibandingkan
sebelum melahirkan…?
Adaptasi…?
Perasaan kondisi fisik…?
Suasana hati yang dominan…?
Masa depan…?
5.Stres keluarga
6. Masalah psikologis PP
7. Sos – ek, pekerjaan
8. Rencana perawatan bayi
9. Lingkungan rumah

PERHATIAN !!!
Pengkajian ini cukup rumit bagi
nakes
Sulit mengungkapkan
Terkesan mencampuri / tidak tepat
Hargai nilai-nilai yang dianut
Kebutuhan :

1. Gangguan komunikasi : kurangnya interaksi


ibu – bayi berhubungan dengan pengetahuan
ibu yang kurang tentang respon bayi
2. Cemas b/d stres perubahan struktur
keluarga dan transisi menjadi ortu
3. Koping individu tidak efektif b/d stres tugas
dan tanggung jawab sebagai ortu dan
perawatan anak
4. Konflik peran ortu b/d kelahiran bayi
1. Bantu klien beradaptasi dengan peran
sebagai ibu (Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaan tentang kelahiran)
2. Bantu klien untuk dapat menerima dan
menghadapi perasaannya sendiri
3. Anjurkan klien untuk istirahat saat bayi tidur
4. Libatkan partisipasi keluarga (bahwa klien
butuh istirahat)
5. Diskusikan mengenai perawatan bayi
6. Ajarkan respon perilaku bayi, anjurkan
melakukan interaksi saat bayi tenang, jaga
privacy saat interaksi.
7. Tingkatkan keterampilan sebagai ortu
◦ Meningkatkan kemampuan untuk
merawat bayi
◦ Ajarkan ortu tentang perilaku bayi dan
sinkronisasi
8. Bantu mempererat hubungan pasutri
Dorong pasutri untuk melihat sisi
positif antara mereka
Diskusikan tentang hal-hal yang
membahagiakan dan menyulitkan
 Bantu mengatasi perubahan
hubungan seksual :
 Jelaskan bahwa masalah seksual
bisa menjadi kurang interest karena
tangisan bayi, kelelahan.
 Posisi yang sesuai
9. Libatkan keluarga dalam perawatan bayi
10.Waspadai perasaan in adekuat sebagai orang
tua
11.Bantu sibling beradaptasi
 Libatkan sibling
 Anjurkan orang tua memanfaatkan
waktu tertentu bersama sibling
 Klien melakukan kontak dini dengan bayi dan
memeprlihatkan perilaku positif (+) dalam
mempererat kasih sayang
 Klien mengekpresikan perasaannya tentang
persalinan
 Klien mengungkapkan pemahaman tentang waktu
yang tepat untuk berinteraksi dengan bayi
 Klien menerima kehadiran dan keadaan bayi
 Klien memberi respon secara tepat
terhadap isyarat komunikasi bayi
 Klien memperlihatkan kemampuan
dalam merawat bayi
 Klien mengizinkan sibling
mengunjungi bayi dan ikut dalam
perawatan
 Ayah mengungkapkan harapan yang
realistik terhadap pemulihan ibu PP
 Kakek / nenek memberi dukungan
terhadap pasutri, sibling dan bayi

Anda mungkin juga menyukai