Anda di halaman 1dari 15

FAAL KEBUNTINGAN

KELOMPOK 1
KRISTOANDI POETTING (1709010001)
VIVI SUMANTI (1709010005)
MOSCATIA T. MUDA (1709010009)
DIANA REBEKA OTU (1709010010)
TERESITA MAXIMA UA LAKAWOLO (1709010013)
MARIA SKOLASTIKA PENI (1709010014)
Tipe plasenta
1. Berdasarkan perlekatan dengan endometrium

Plasenta Diffusa ; kuda dan babi


 Hampir seluruh permukaan chorion dan endometrium uterus bersama-sama membentuk plasenta

Plasenta cotyledonaria ; Pada sapi, kerbau, domba, kambing, dan ruminansia lainnya
 Vili korion berkelompok (kotiledon), Kotiledon berlekatan dengan karunkula endometrium

Plasenta zonaria ; pemakan daging seperti kucing dan anjing


 Plasentanya berbentuk seperti pita, berwarna agak putih mengitari uterus dibagian tengah allantochorionnya.

Plasenta Discoidalis ; hewan primate dan rodensia.


 Plasentanya berbentuk cakram atau oval, jumlah satu atau dua buah.
2. Berdasarkan luruh atau tidaknya endometrium pada saat partus
Plasenta nondeciduata
 Pada saat partus, endometrium tetap utuh
Semidesiduata
 Endmetrium luruh sebagian pada saat partus
Desiduata
 Endometrium luruh semua
3. Tipe plasenta berdasarkan hubungan korion dengan endometrium
Epiteliokorial ; babi dan kuda
 Epitel endometrium berhubungan dengan korion
Sindesmokorial ; ruminansia
 Sebagian epitel endometrium meluruh, jaringan penunjang berhubungan dengan korion
Endoteliokorial : karnivora
 endotel pada endometrium induk langsung berhubungan dengan korion
Hemokorial ; primata dan rodensia
 Darah induk angsung berhubungan dengan korion
Fungsi plasenta
1. Fungsi endokrin
Memproduksi hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG), hormon protein, human
plasental laktogen (hPL), estriol dan estrogen

2. Fungsi metabolik
Respirasi, barier nutrisi, ekskresi, penyimpanan

3. Pelindung dari mikoorganisme luar


Mekanisme plasentasi
■ Selaput ekstra embrio pada mamalia dibentuk saat tahap blastula gastula setelah
implantasi. Pada waktu 1 hari setelah fertilisasi, embrio mempunyai lebih dari 100 sel yang
tersusun di sekitar rongga tengah tahap blastosit
■ Pada bagian paling luar terdapat epitel yang mengelilingi rongga blastosit merupakan
akan berkembang menjadi kumpulan sel yang disebut
rongga yang disebut trofoblas
plasenta dengan jaringan sebagai inner cell massa yang
mesoderm. selanjutnya akan berkembang
menjadi proper embrio dan
beberapa
■ Embrio akan mencapai uterus pada tahap blastosit dan akan membranekstraembrionik

melakukan implantasi.
■ Trofoblas mensekresi enzim-enzim Blastosit mampu menembus trofoblas akan masuk
dinding uterus dalam endometrium
dan akan menebal.
■ saat blastosit terimplantasi ke uterus, massa sel bagian dalam akan membentuk lapisan
epiblas dan hipoblas
■ Lapisan epiblas yang akan menjadi tiga lapisan germinal embrio dan lapisan
hipoblas yang akan membentuk kantung kuning telur
■ gastrulasi oleh pergerakan ke arah dalam sel-sel epiblas akan menghasilkan embrio
berlapis tiga yang dikelilingi oleh mesodermekstraembrionik yang memperbanyak
diri.
Indikasi kebuntingan secara
eksternal kuda dan kerbau
■ Lewat catatan recording
■ Adanya anestrus
■ Pembesaran abdomen
■ Berat badan meningkat
■ Adanya gerakan fetus
■ Kelenjar air susu membesar
■ Gerakan sapi lambat
■ Bulunya mengkilat
■ Kuda betina bila bunting tidak mau didekati oleh pejantan sedangkan
bila tidak bunting, maka dia bersedia untuk dikawini
■ perut membesar, bulu yang mengkilat, jalan yang lambat, aktivitas
menurun tidak seperti biasanya dan gelisah (Blakely dan Bade, 1995).
Periksan perektal dan USG
■ USG adalah gelombang suara frekuensi tinggi. Suara yang dapat didengar ke telinga manusia
bervariasi antara 20 hingga 20.000 Hertz (Hz) (Siklus per detik)
■ Ultrasound ditransmisikan ke pasien dari transduser dan menyebar melalui jaringan. Sinar
ultrasound dipantulkan kembali, sebagian diserap atau seluruhnya diserap. Energi mekanis ini
diubah kembali menjadi sinyal listrik
■ Jenis metode dan definisi
Anechoic ( sonolucent )
■ Sebuah jaringan gagal untuk mencerminkan sinar USG tidak menghasilkan gema (misalnya A
diisi cairan folikel) dan muncul hitam.
Mode modulasi amplitudo.
■ Tampilan satu elemen (satu dimensi) dengan waktu (jarak) pada sumbu horizontal.
B-Mode. Modulasi Kecerahan
■ Suatu pemindaian A-mode gabungan dengan amplitudo diterjemahkan ke dalam skala
kecerahan. Lokasi di layar terkait dengan posisi dan kedalaman.
USG Doppler
■ Saat balok ultrasound memenuhi benda bergerak, ultrasound yang dipantulkan adalah frekuensi yang
meningkat atau turun, tergantung pada apakah gerakan bergerak ke arah atau menjauh dari transduser.
Echogenic
■ Sebuah struktur yang menyebabkan pantulan sinar ultrasound yang ditandai. Perubahan echogenecity
dalam struktur homogen dapat mengindikasikan perubahan patologis.
Hipoechoic
■ Menampilkan penurunan echogenecity .
■ Gambar yang dihasilkan dari USG yang direfleksikan setelah aktivasi sekuensial array transduser
ditampilkan pada layar dengan kecepatan yang cukup untuk memberikan tampilan gambar hidup.
Linear array
■ Distribusi kristal piezoelektrik sepanjang kepala pemindai. Gambar yang dihasilkan umumnya berbentuk
segi empat.
Mode M-Mode Motion.
■ Tampilan B-mode satu dimensi yang cepat diperbarui dengan waktu pada sumbu kedua untuk
memungkinkan mempelajari struktur yang bergerak. Digunakan dalam kardiologi.
Menyebarkan
■ Ketika balok ultrasound menemukan benda kecil di jalurnya energi balok tersebar ke segala
arah.
Sector scan
■ Sebuah gambar pieslice / sektor berbentuk diproduksi di layar. Sinyal awal dihasilkan oleh satu
atau sejumlah kecil kristal piezoelektrik yang berputar
Pembayangan
■ Disebabkan oleh redaman yang parah (penurunan kekuatan sinar ultrasound dengan
penyerapan, percikan dan refleksi) sehingga gagal menembus cukup dalam.
Transduser
■ Kristal piezoelektrik atau elemen yang mengubah energi listrik menjadi mekanik.
Menentukan kebuntingan pada kerbau
■ 30-45 hari
Servik dan uterus biasanya berada pada canal pelvis. Salah satu kornua menjadi bertambah
besar dan terisi oleh cairan. CL berada pada bagian kornua uteri yang bunting. Pada tahap
ini, digunakan teknik membran slip untuk menentukan kebuntingan dengan sangat hati-hati
karena dapat merusak embrio dan kebuntingan bisa berakhir.
■ 45-60 hari
Serviks khas berada pada rongga pelvis. Kornua uterus yang bunting mulai jatuh dengan
sedikit cairan terisi pada kornua lain yang tidak bunting. Amnion kira-kra sebesar telur ayam
betiina. Menggunakan teknik membran slip untuk menentukan kebuntingan, namun tekanan
yang kuat/keras dapat merusak membran.
■ 60-90 hari
Serviks berpindah pada posisi anterior, puntiran jelas saat saluran diangkat. Kornua yang
bunting berada pada bagian anterior dari tepi pelvis. Amnion kira-kira seperti buah anggur
dan fetus kira-kira seperti tikus kecil. Sangat sulit memindahkan tangan disekitar uterus yang
bunting. Pada tahap kebuntingan ini, perlu dilakukan palpasi dengan tingkat ketelitian yang
tinggi.
■ 90-12- hari
Serviks berada pada tepi pelvis. Korpus uteri menjadi lebih besar dan cairan terisi kira-kira sebesar bola kaki dan
uterus biasanya jatuh ke pinggir pelvis. Pada tahap inifetus berukuran seperti kucing kecil dan plasentomnya dapat
teraba.
■ 120-150 hari
Serviks hampir seluruhnya melewati pinggir pelvis. Korpus dan kornua uteri sangat mudah dipalpasi. Plaentom
berukuran perempat bagian dan fetus berukuran seperti kucing besar.
■ 150-180 hari
Serviks melewati pinggir pelvis. Seluruh uterus terentang, terisi dengan cairan dan jatuh kedalam rongga abdomen.
Plasentomnya kira-kira sebesar uang 50 sen. Ada bunyi pada arteri uterus
■ 180-210 hari
Kebuntingan mudah dideteksi, kepala fetus mendekati rongga pelvis dan dapat dipalpasi. Ukuran fetus sebesar anjing
beagle. Plasentomnya kira-kira sebesar uang dollar perak. Ada bunyi arteri uterus yang sangat kuat.
■ > 210 hari
Kebuntingan sangat mudah dideteksi. Fetus berada pada rongga pelvis dan kepalanya muah diraba. Bunyi arteri
uterusnya sangat kuat saat ditekan dengan jari.
■ 180-210 hari
Kebuntingan mudah dideteksi, kepala fetus mendekati rongga pelvis dan dapat dipalpasi. Ukuran fetus sebesar anjing
beagle. Plasentomnya kira-kira sebesar uang dollar perak. Ada bunyi arteri uterus yang sangat kuat.
■ 210 hari
Kebuntingan sangat mudah dideteksi. Fetus berada pada rongga pelvis dan kepalanya muah diraba. Bunyi arteri
uterusnya sangat kuat saat ditekan dengan jari.
Indikasi Kebuntingan Secara Eksternal, Dan USG Serta Penentuan Usia
Kebutingan Pada Anjing, Kucing Dan Babi

1. Anjing
■ Anjing yang sedang bunting akan menunjukan tanda-tanda seperti tidak terlalu banyak bergerak,
cendrung mencari tempat yang tenang, dan pada alat kelaminnya agak bengkak dan keluar endir
■ Metode pemeriksaan dengan Ultrasonography (USG) dapat mendeteksi secara dini kebuntingan pada
anjing, perkembangan fetus dan perkiraan kelahiran (Sridevi,2013)
■ Pada anjing kintamani kantiong amion dapat diamati pada hari ke 18 serupa dengan yangditemukan
pada anjing beagle (Yager et alAE, 1992).
■ Jaringan uterus mengelilingi kantongamion dengan citra hiperechoic pemeriksaan dini pada kantong
amion dapat terlihat pada hari 10-20 (Cartee dan Rowles.1984;England et al, 1990).
■ Embryo mulai terlihat pada hari ke 23 denganbentukan oblongechogenic pada hari ke 25 mulai
membesar serta terlihan penipisan padakantong amion lapisan uterus terlihat hiperechoid dimana
plasenta mulai terbentuk (Nyland,2015) .
■ Detak jantung terlihat jelas pada hari ke 28 dimana labih lambat daripada rata-rata pada beagle
dimana dapat terlihat pada hari ke 25 (Yager AEet al, 1992)
■ Pada hari ke 43 bilik jantung mulai terlihat dimana jantung berwarna hipoecoic hingga anecoic dimana
4 bilikjantung bisa dibedakan dengan batas septa echoic antar ruangan (Yager et alAE, 1992).
■ Lambungterlihat pada hari ke 57 dengan potongan sagittal dengan citra anecoic. Sesuai dengan
yangditemukan pada rata-rata pada beagle antara 57-63 hari (Yager AE,et al 1992) .
■ Mendekati kelahiran cairan amion semakin menipis dan telihat penebalan pada dinding amion
(Nyland,2015
2. Kucing
■ Pemakaian USG dibantu dengan pemakaian gel yang berfungsi untuk membantu meningkatkan
perambatan gelombang suatu yang dipancarkan oleh transduser
■ menurut Goddard (1995) kantung kebuntingan mulai dapat terlihat pada hari ke17 setelah kawin, akan
terbentuk bulat, struktur anechoic, rata-rata memiliki 2mm. Kantung kebuntingan berisi fetal pada
cairan amniotil yang pertama kali terlihat 24-28 umur kebuntingan.
■ Pada hari ke-28 dalam jaringan fetus dapat terdeteksi denyut jantung yang berdenyut antara 120-140
kali permenit dan umumnya pergerakan fetus terlihat. Menurut Goddart (1995), denyut jantung dapat
dideteksi pada umur kebuntingan ke-24 hari, ditandai dengan kerlap-kerlip yang cepat di bagian tengah
massa fetus.
■ . Denyut jantung fetus biasanya dua kali denyut jantung induk antara 150-220 kali permenit (Jakson
2004).
■ Penetapan jumlah fetus dilakukan pada awal kebuntingan, paling mudah pada 28-35 hari kebuntingan
ketika fetus masih kecil.
■ Menurut Zambeli dan Prati (2006), setelah kebuntingan ke-50 cairan alantois terlihat sangat sedikit
mengelilingi fetus.
■ Pada dua puluh hari akhir kebuntingan ginjal dapat terlihat dan lebih ecogenik dari ginjal hewan biasa.
Veskularisasi fetus lebih jelas, usus mungkin dapat terdeteksi (Goddart 1995).
3. Babi
■ . Puncak peningkatan besar litter ini terjadi pada kelahiran ke-5 sampai ke-7, kemudian menurun lagi.

Anda mungkin juga menyukai