Anda di halaman 1dari 6

LEMBAGA-LEMBAGA PENEGAKAN HUKUM DI

INDONESIA
Untuk menjalankan hukum
sebagaimana mestinya, maka
dibentuk beberapa lembaga
penegak
hukum yang bersinergitas antara
lembaga penegak hukum itu
sendiri, seperti:
Tugas pokok kepolisian yang terdapat dalam
Pasal 3 Undang-Undang No. 2 tahun 2002
Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
yaitu;
a) Memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat;
Lembaga b) Menegakkan hukum; dan
Kepolisian c) Memberikan perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat.

Oleh karena itu dalam kaitannya dengan hukum,


khususnya Hukum Acara Pidana, Kepolisian negara
bertindak sebagai penyelidik dan penyidik.
Lembaga kejaksaan
Dalam Undang-Undang No. 16 tahun 2004
tentang Kejaksaan Republik Indonesia Pasal 1
dinyatakan bahwa: “Jaksa adalah pejabat
fungsional yang diberi wewenang oleh undang-
undang untuk bertindak sebagai penuntut umum
dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap serta
wewenang lain berdasarkan undang-undang”.
Lembaga kejaksaan mempunyai tugas pokok yakni untuk
menyaring kasus yang layak diajukan ke pengadilan,
mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan misalnya
membuat surat dakwaan, melakukan pembuktian dimuka
siding dan melakukan penuntutan serta melaksanakan
putusan pengadilan. (H. Edi Setiadi dan Kristian, 2017:114)
Lembaga kehakiman

Berdasarkan UUD 1945 yakni dalam Bab IX Kekuasaan


Kehakiman. Pasal 24 UUD 1945 menyatakan:
1. Kekuasaan Kehakiman merupakan kekuasaan yang
merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan;
2. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada
di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,
lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan
oleh sebuah Mahkamah Konstitusi;
3. Badan-badan lain yang fungsinya berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman diatur dalam undang-undang.
Lembaga advokat atau pengacara

Adapun yang menjadi tugas Advokat seperti


yang dimaksud dalam Pasal 1 angka (2) Undang-
Undang No. 35 tahun 1999 tentang
Advokat,ialah: “Jasa Hukum adalah jasa yang
diberikan Advokat berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum,
menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi,
membela, dan melakukan tindakan hukum lain
untuk kepentingan hukum klien.
Hadirnya Advokat untuk, mewujudkan jaminan kesederajatan bagi setiap
orang di hadapan hukum (equality before the law).
Sebagaiman yang tercantum dalam Pasal 28D ayat (1) UUD NRI 1945:
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.”

Anda mungkin juga menyukai