Anda di halaman 1dari 21

Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

TUGAS PEDAGOGIK

MODUL 1

TUGAS AKHIR
Nama : I Wayan Gustama, S.Pd.
No Peserta PPG : 19220115410505
Prodi PPG : [154] – Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn)
N U PTK : 5158770671130003
Asal Sekolah : SMA Negeri Bali Mandara

Setelah mempelajari Modul 1 dengan 3 Kegiatan Belajar, saya memiliki gagasan


pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran Abad 21 yaitu dengan pendekatan
kontekstual, model Problem Based Learning (Modifikasi), melalui metode diskusi
kelompok, tanya jawab, dan peta konsep.
Model Problem Based Learning akan memberikan kesempatan peserta didik
sebagai pusat kegiatan pembelajaran, dan guru hanya sebagai fasilitator. Informasi-
informasi yang bersifat faktual dibangun oleh peserta didik dengan memanfaatkan IT
dan sumber belajar yang relevan, dikolaborasikan melalui metode diskusi kelompok
sehingga menemukan konsep yang diharapkan sesuai tuntutan Kompetensi Dasar yang
dipelajari.
Penilaian pembelajaran dirancang dengan penilaian autentik yang melikupi tiga
ranah penilaian, yaitu penilaian sikap melalui observasi, penilaian pengetahuan melalui
test di Quipper Schoool, dan penilaian keterampilan melalui unjuk kerja atau praktik.
Penerapan IT sebagai salah satu ciri pembelajaran Abad 21 dalam penilaian adalah
penggunaan Quipper School dalam penilaian pengetahuan, sehingga disamping dapat
menantang peserta didik, juga memudahkan guru dalam menganalisis hasil penilaian.
Adapun rancangan pembelajaran dan penilaian sebagaimana yang diuraikan di atas,
tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terlampir.

1|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri Bali Mandara


Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Base Learning),
peserta didik dapat memberikan alternatif solusi yang berkaitan dengan
kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, memiliki keterampilan mendemonstarsikan hasil
analisis, Menghargai terkait fungsi dan kewenangan lembaga-lembaga Negara
menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945sebagai
bentuk sikap beriman dan bertaqwa serta Bersikap peduli terhadap lembaga-
lembaga di sekolah sebagai cerminan dari lembaga-lembaga Negara

2|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

C. Kompetensi Dasar (KD) & Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

NO Kompetensi Dasar NO Indikator Pencapaian


Kompetensi

1.3 Menghargai terkait fungsi dan 1.3.1 Menerima fungsi lembaga-lembaga


kewenangan lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang
Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk sikap
Tahun 1945 sebagai bentuk sikap beriman dan bertaqwa
beriman dan bertaqwa
Menghargai fungsi lembaga-
lembaga Negara menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik
1.3.2 Indonesia Tahun 1945 sebagai
bentuk sikap beriman dan bertaqwa

2.3 Bersikap peduli terhadap lembaga- 2.3.1 Memiliki sikap peduli terhadap
lembaga di sekolah sebagai lembaga-lembaga Negara menurut
cerminan dari lembaga-lembaga Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
Negara
Menumbuhkan rasa empati terhadap
lembaga-lembaga Negara menurut
Undang-Undang Dasar Negara
2.3.2 Republik Indonesia Tahun 1945

3.3 Menganalisis kewenangan lembaga- 3.3.1 Menjelaskan Pengertian sistem


lembaga Negara menurut Undang- politik
Undang Dasar Negara Republik Mengidentifikasi infra
Indonesia Tahun 1945 3.3.2
suprastruktur dan supra struktur
politik

Mengidentifikasi kewenangan
3.3.3 Lembaga-Lembaga Negara RI
menurut UUD NRI Tahun 1945

Menganalisis Impeachment dalam


3.3.4 Ketatanegaraan RI

Menganalisis Tata Kelola


Pemerintahan yang Baik

3|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

Menunjukan Partisipasi Warga


3.3.5
Negara dalam Sistem Politik RI

3.3.6

4.3 Mendemonstarsikan hasil analisis Menyaji hasil analisis tentang


tentang fungsi dan kewenangan kewenangan lembaga-lembaga
lembaga-lembaga Negara menurut Negara menurut Undang-Undang
Undang-Undang Dasar Negara
Dasar Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun 1945
Tahun 1945 .

D. Materi Pembelajaran
Materi Pelajaran PPKn Kelas X Bab adalah Pembelajaran Kewenangan Lembaga-
Lembaga Negara menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan
Sub-Bab sebagai berikut.
1. Fakta
a. Fakta yang berhubungan dengan permasalahan tentang Suprastruktur dan
Infrastruktur sistem politik Indonesia
b. Fakta yang berhubungan dengan permasalahan tentang Lembaga-lembaga
Negara RI
c. Fakta yang berhubungan dengan permasalahan tentang Tata kelola
pemerintahan yang tidak transfaran

2. Konseptual
a. Pengertian tentang Suprastruktur dan Infrastruktur sistem politik Indonesia
b. Pengertian tentang Lembaga-lembaga Negara RI menurut UUD NRI
Tahun 1945
c. Pengertian tentang Tata kelola pemerintahan yang Baik
d. Pengertian tentang Partisipasi warga negara dalam sistem politik RI

3. Prosedur
a. Prosedur atau tata cara dalam proses demokrasi yang merupakan bahagian
dalam sistem politik Indonesia
b. Prosedur atau tata cara dalam proses pemilihan ketua Lembaga-lembaga
Negara RI

4|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

4. Metakognitif
Penyelesaian kasus- kasus yang berkaitan dengan sengketa kewenangan
lembaga negara, permasalahan Tata kelola pemerintahan yang tidak transfaran,

E. Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi, Tanya Jawab & Penugasan

F. Media Pembelajaran
1. LCD
2. Video
3. Gambar
4. Powerpoint

G. Sumber Belajar
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
3. UUD NRI Tahun 1945
4. Internet/Web
5. Koran/majalah

H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning, sebagai berikut.

SINTAK DESKRIPSI KEGIATAN


A. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih
Orientasi peserta kondusif untuk proses belajar mengajar; kerapian dan
didik pada masalah kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan
alat serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang
aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta didik
berkaitan dengan rasa syukur peserta didik masih dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan menengah
(SMA)

5|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

3. Guru menegaskan kembali tentang


topik dan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
dibutuhkan
4. Guru meminta peserta didik untuk
membaca referensi tentang Suprastruktur dan Infrastruktur
Politik Sistem Politik Indonesia baik yang ada dibuku
siswa ataupun dari sumber lain misalnya dari internet.
5. Guru meminta peserta didik untuk
menganalisis suatu permasalahan terkait dengan
Suprastruktur dan Infrastruktur Politik Sistem Politik
Indonesia.
6. Guru meminta peserta didik mencatat
hal-hal yang penting dan mungkin dapat dieksplorasi pada
saat proses menganalisis nanti
(Mengorganisasi B. Kegiatan Inti (70 Menit )
peserta didik untuk 1. Guru membagi peserta didik dalam 7 kelompok
belajar yang beranggotakan 4 - 5 orang siwa. Dengan pembagian
tugas sebagai berikut :
 Kelompok Ganjil
(Kelompok 1, 3, 5, dan 7)
Analisis tentang Permasalahan dalam Inprastruktur
Politik Indonesia
 Kelompok Genap
(Kelompok 2, 4, dan 6)
Analisis tentang Permasalahan dalam Suprastruktur
Politik Indonesia
2. Guru meminta peserta didik secara kelompok
mencatat pertanyaan yang ingin diketahui, dan mendorong
peserta didik untuk terus menggali rasa ingin tahu dengan
pertanyaan secara mendalam dalam daftar pertanyaan,
terkait dengan tugas yang diberikan
3. Guru mengamati keterampilan peserta didik secara
perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan.
4. Selama penyelidikan, peserta didik didorong untuk
mengajukan pertanyaan dan mencari informasi sebanyak-
banyaknya tentang tugas diberikan dengan indikator
sebagai berikut :
a. Landasan hukum
b. Kedudukan dalam ketatanegaraan RI menurut UUD
NRI Tahun 1945
c. Identifikasi 1 (satu) Permasalahan yang pernah

6|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

dihadapi lembaga Negara tersebut


d. Solusi terkait dengan permasalahan yang dihadapi
tersebut
1. Guru membantu dan membimbing peserta didik
untuk mengumpulkan informasi tentang tentang tugas
diberikan dengan indikator sebagai berikut :
a. Landasan hukum
b. Kedudukan dalam ketatanegaraan RI menurut UUD
NRI Tahun 1945
c. Identifikasi 1 (satu) Permasalahan yang pernah
Membimbing dihadapi lembaga Negara tersebut
penyelidikan d. Solusi terkait dengan permasalahan yang dihadapi
individual dan tersebut
kelompok 2. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya dari berbagai sumber, dan mengajukan
pertanyaan pada peserta didik lain dalam kelompok untuk
berpikir tentang jawaban terhadap pemecahan masalah
terhadap kendala-kendala yang dihadapi lembaga supra
dan inpra struktur politik tersebut

1. Guru membimbing peserta didik dalam kelompok untuk


menyusun laporan hasil kajian kelompok
2. Laporan tersebut dapat berupa bahan tayang (powerpoint)
Mengembangkan atau laporan tertulis.
dan menyajikan 3. Guru membimbing setiap kelompok untuk menyajikan hasil
hasil karya telaah di kelas. Kegiatan penyajian dapat dilakukan setiap
kelompok secara bergantian di depan kelas dan kelompok
lain memberikan pertanyaan atau komentar terhadap hasil
kerja dari kelompok penyaji.
C. Kegiatan Penutup ( 10 Menit)
1. Guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi
pemikiran dan aktivitas mereka selama proses kegiatan
pengumpulan informasi, proses analisis serta preses
Menganalisis dan berlangsungnnya tugas kelompok
mengevaluasi
proses pemecahan 2. Guru membantu peserta didik melakukan refleksi atau
masalah evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses yang
telah mereka lakukan.
3. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa
syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan
kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancer

7|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

I. Penilaian
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan dengan observasi
selama proses pembelajaran berlangsung khususnya pada saat kegiatan kerja
kelompok berlangsung. (Panduan Observasi Terlampir)

b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dilakukan dengan memberikan post tes lewat Quipper
School.

c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta
didik dalam mengkomunikasikan hasil kerja kelompok yang dibuat baik
secara lisan (1 s/d 2 orang yang merupakan perwakilan kelompok) maupun
secara tertulis (selain peserta didik yang mengkomuniikasikan).

Mengetahui Kubutambahan, Mei 2019


Kepala Sekolah Guru Mapel

Drs. I Nyoman Darta, M.Pd I Wayan Gustama, S.Pd


NIP 19620520 1988 1 016 NIP 19920826 201503 1 005

8|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

Lampiran 1 : Materi Pembelajaran

1. Pengertian Suprastruktur politik


Adalah sebagai mesin politik resmi di suatu negara dan merupakan penggerak
politik yang bersifat formal. Dengan kata lain suprastruktur politik merupakan
gambaran pemerintah dalam arti luas yang terdiri atas lembaga-lembaga negara
yang tugas dan peranannya diatur dalam konstitusi negara atau peraturan
perundang-undangan lainnya.

2. Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik dalam masyarakat


yang turut berpartisipasi secara aktif. Kelompok-kelompok tersebut dapat berperan
menjadi pelaku politik tidak formal untuk turut serta dalam membentuk
kebijaksanaan negara. Infrastruktur politik di Indonesia meliputi keseluruhan
kebutuhan yang diperlukan dalam bidang politik dalam rangka pelaksanaan tugas-
tugas yang berkaitan dengan
proses pemerintahan negara.

3. Infra struktur politik


a. Partai Politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok Warga
Negara Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita
untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dan negara
melalui pemilihan umum. Pendirian partai politik biasanya didorong adanya
persamaan kepentingan, persamaan cita-cita politik, dan persamaan keyakinan
keagamaan.
b. Kelompok Kepentingan (interest group), yaitu kelompok yang mempunyai
kepentinga terhadap kebijakan politik negara. Kelompok kepentingan bisa
menghimpun atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan
tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai politik. Seringkali
kelompok ini bergandengan erat dengan salah satu partai politik dan
keberadaannya bersifat independen (mandiri). Untuk mewujudkan tujuannya,
tidak menutup kemungkinan kelompok kepentingan dapat melakukan negosiasi
dan mencari dukungan kepada masyarakat perseorangan ataupun kelompok
masyarakat. Contoh dari kelompok kepentingan adalah elite politik, pembayar
pajak, serikat dagang, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serikat buruh
dansebagainya.
c. Kelompok Penekan (pressure group), yaitu kelompok yang bertujuan
mengupayakan atau memperjuangkan keputusan politik yang berupa undang-
undang atau kebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan
kepentingan dan keinginan kelompok mereka. Kelompok ini biasanya tampil ke
depan dengan berbagai cara untuk menciptakan pendapat umum yang
mendukung keinginan kelompok mereka. Misalnya dengan cara berdemonstrasi,
melakukan aksi mogok dan sebagainya.

9|Modul 1-Pedagogik
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

d. Media komunikasi politik, yaitu sarana atau alat komunikasi politik dalam
proses penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung, baik
terhadap pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media
komunikasi ini antara lain adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin,
brosur, tabloid dan sebagainya, sedangkan media elektronik seperti televisi,
radio, internet dan sebagainya.

4. Lembaga-Lembaga Negara Republik Indonesia Menurut UUD NRI Tahun 1945


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi
Indonesia mengatur keberadaan lembaga-lembaga negara mulai tugas, fungsi,
wewenang sampai pada susunan dan kedudukannya. Aturan dalam konstitusi ini
dijabarkan oleh undang-undang, yaitu dalam UU Nomor 42 Tahun 2014 tentang
MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung,
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Mahkamah Konstitusi, UU Nomo 18
Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial, dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang BPK,
Kekuatan suprastruktur politik yang tergolong ke dalam lembaga tinggi negara
Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
4. Presiden/Wakil Presiden
5. Mahkamah Agung
6. Mahkamah Konstitusi
7. Komisi Yudisial
8. Badan Pemeriksa Kekuangan

Kedelapan lembaga negara di atas merupakan kekuatan utama dalam supra-struktur


politik negara kita. Secara skematik dapat digambarkan sebagai berikut.

10 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

Sumber: http://www.pembelajaranhukumindonesia.blogspot.com
Gambar 3.3 Skema lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia.

Secara garis besar berdasarkan UUD 1945 tugas dan wewenang lembaga negara yang
merupakan kekuatan suprastruktur politik di Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


a. Anggota MPR terdiri dari DPR dan DPD (Pasal 2 (1) UUD 1945).
b. Anggota MPR berjumlah sebanyak 550 anggota dan DPD berjumlah sebanyak 4x
jumlah provinsi anggota DPD (UU Nomor 22 tahun 2003).
c. MPR adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, bukan
lembaga tertinggi negara.
d. Tugas dan wewenang MPR adalah berwenang mengubah dan menetapkan UUD,
melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden dan hanya dapat memberhentikan
Presiden dan Wakil Presiden dalam masa jabatannya menurut UUD NRI Tahun
1945 sesuai Pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3).
e. MPR juga memiliki hak dan kewajiban seperti diatur dalam UU Nomor 22 2003

2. Presiden

11 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

a. Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam satu pasangan
calon (Pasal 6 A ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
b. Syarat menjadi presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun 1945 Pasal 6
ayat (2) UUD NRI Tahun 1945.
c. Kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945.
1) Membuat Undang-Undang bersama DPR (Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20)
2) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 (2))
3) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara(Pasal 10)
4) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian denga negara lain
atasnpersetujuan DPR (Pasal 11)
5) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
6) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13)
7) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan MA
(Pasal 14 ayat (1)
8) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR
(Pasal 14 ayat (2)
9) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15)
10) Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan pertimbangan
dan nasihat kepada presiden (Pasal 16)
11) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal 17)
12) Mengajukan RUU APBN (Pasal 23)

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


a. Anggota DPR dipilih melalui Pemilu (Pasal 19 ayat (1) UUD NRI Tahun1945).
b. Fungsi DPR adalah fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan
(Pasal 20 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
c. Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan
pendapat (Pasal 20 A ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
d. Hak anggota DPR, hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan
usul/pendapat dan hak imunitas (Pasal 20 A ayat (3) UUD NRI Tahun 1945).
4. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
a. BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas khusus untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara (Pasal 23E ayat
(1) UUD NRI Tahun 1945).
b. Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD (Pasal 23 ayat
(2) UUD NRI Tahun 1945).
5. Mahkamah Agung (MA)
a. MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman di
samping sebuah Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945).

12 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

b. MA membawahi peradilan di Indonesia (Pasal 24 ayat (2) UUD NRI Tahun


1945).
c. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (Pasal 24 ayat (1) UUD NRI
Tahun 1945).
6. Mahkamah Konstitusi
Mahkamah konstitusi memiliki kewenangan :
1) Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD NRI Tahun 1945
2) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD NRI Tahun 1945.
3) Memutus pembubaran partai politik.
4) Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C ayat (1) UUD NRI Tahun
1945)
5) Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
6) Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945).
7. Komisi Yudisial (KY)
a. KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden atas persetujuan DPR(Pasal
24B ayat (3) UUD NRI Tahun 1945).
b. KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim (Pasal 24 ayat
(1) UUD NRI Tahun 1945).
8. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
a. DPD merupakan bagian keanggotaan MPR yang dipilih melalui Pemilu dari
setiap provinsi.
b. DPD merupakan wakil-wakil provinsi.
c. Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, selama bersidang bertempat
tinggal di ibukota negara RI (UU Nomor 22 tahun 2003).
d. DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan
otonomi daerah dan yang berkaitan dengan daerah.

13 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

LAMPIRAN 2 Penilaian

Lampiran Rubrik Penilian

1. Lembar Panduan Observasi


Petunjuk
 Lembar observasi ini diisi oleh guru pada saat pelaksanaan pembelajaran.
 Observasi terhadap peserta didik dilaksanakan selama 1 (satu) semester

No Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap


1

2. Lembar Penilaian Diskusi

Petunjuk
Lembar ini diisi oleh guru pada saat diskusi kelompoki. Lembar ini mencatat
keefektifan peserta diskusi dalam 4 (empat) kode nilai akhir, yaitu: A (Sangat Baik), B
(Baik), C (Cukup), dan K (Kurang). Pada kolom Aspek Penilaian yang terdiri dari
sikap, pendapat dan bahasa, tuliskan skor angka 0 - 100 Pada kolom Penilaian,
tuliskan Rata-Rata Skor Angka dan konversi Kode Nilainya.

Aspek Penilaian Penilaian


Nama Peserta Rata-rata Kode
No
didik Sikap Pendapat Bahasa Skor Nilai
Angka

14 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

Keterangan:
1. Sikap : kesopanan, kerja sama, semangat, toleransi
meluruskan penyimpangan, dan menunjukkan sikap terpuji
2. Pendapat : rasional, teliti, jelas, relevan, sistematis dan keaktifan pendapat
3. Bahasa : jelas, teliti, tepat, menarik dan wajar

Peserta didik memperoleh nilai :

Interval Nilai Kualitatif


81 – 100 A (Sangat Baik)
70 – 80 B (Baik)
50 – 69 C (Cukup)
< 60 K (Kurang)

3. Lembar Kinerja Presentasi


Materi : ........................................................................................
Kelompok : ...............................................

Kinerja Presentasi
Nama Jml
No Kreati Nilai
Peserta didik Kebenaran Penyajia Visual/ Skor
fi
substansi n materi grafis
tas
1
2
3
4
...

Keterangan pengisian skor

Interval Nilai Kualitatif


81 – 100 A (Sangat Baik)

15 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

61 – 80 B (Baik)
50 – 60 C (Cukup)
< 60 K (Kurang)

Keterangan:

NO INDIKATOR URAIAN

1 Kreativitas Baru, unik, tidak asal berbeda

2 Kebenaran  Sesuai dengan konsep dan teori yang benar dari sisi
substansi materi keilmuan
 Tidak ada bagian yang salah/keliru
 Tidak ada kesalahan penempatan gambar, suara dan
teks
3 Penyajian Materi  Runtut sesuai dengan struktur keilmuan
 Mengikuti alur logika yang jelas ( sistematis )
 Bervariasi
4 Grafis  Tampilan layar ( warna, tata letak (layout))
 Ilustrasi

4. Penilaian Pengetahuan

A. Pilihan Ganda

Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !


1. Perhatikan data berikut :
1. Menetapkan Undang-Undang Dasar dan mengubah
Undang-Undang Dasar,
2. Menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara,
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden,
4. Menetapkan Undang-Undang Dasar dan/ Perubahan UUD,
5. Melantik Presiden dan Wakil Presiden,
6. Memberhentikan Presiden dan/ Wakil Presiden, serta
Berdasarkan data diatas yang merupakan kewenangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat setelah diadakannya Perubahan UUD 1945 ditandai oleh nomor ...
a. Nomor 1, 2, dan 3
b. Nomor 3, 4, dan 5

16 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

c. Nomor 2, 4, dan 6
d. Nomor 3, 4, dan 6
e. Nomor 4, 5, dan 6

2. Perhatikan data di bawah ini !


1. Lembaga swadaya masyarakat
2. Dewan Perwakilan Rakyat
3. Dewan Perwakilan Daerah
4. Komisi Pemberantasan Korupsi
5. presiden dan Wakil Presiden
6. Mahkamah Konstitusi
Dari data tersebut di atas yang merupakan lembaga suprastruktur dalam sistim
politik Indonesia adalah….
a. 1, 2, 3 dan 4
b. 1, 3, 4 dan 5
c. 1, 3, 5 dan 6
d. 2, 3, 5 dan 6
e. 3, 4, 5 dan 6

3. Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang


kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan
pemerintahan. Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa Presiden Republik
Indonesia bertanggung jawab atas kegiatan pengelolaan keuangan negara yang
dilakukan untuk mencapai tujuan Negara, hal tersebut dengan UU no. 17 tahun
2003, ….
a. Pasal 1 ayat 6
b. Pasal 2 ayat 6
c. Pasal 5 ayat 1
d. Pasal 6 ayat 1
e. Pasal 6 ayat 2

4. Lembaga yang wajib memberikan putusan atas pendapat


DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga, telah melakukan pelanggaran
hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, dan tindak
pidana berat lainnya, adalah…
a. Mahkamah Agung
b. Mahkamah Konstitusi
c. Dewan Perwakilan Rakyat
d. Dewan Perwakilan Daerah
e. Badan Pengawas Keuangan

5. Keberadaan lembaga-lembaga negara di Indonesia begitu


dinamis. Hal tersebut merupakan dampak langsung dari mekanisme pengelolaan

17 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

kekuasaan negara yang bersifat dinamis pula, setelah Reformasi lembaga yang tidak
ada dalam struktur kelembagaan Negara adalah…
a. Mahkamah Agung
b. Dewan Perwakilan Rakyat
c. Dewan Perwakilan Daerah
d. Dewan Pertimbangan Agung
e. Badan Pengawas Keuangan

Kunci Jawaban
1. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

No Soal Kunci Jawaban


1 E
2 D
3 D
4 B
5 D

B. Uraian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Sistem politik dapat diartikan sebagai keseluruhan kegiatan politik di dalam


negara atau masyarakat yang mana kegiatan tersebut berupa proses alokasi nilai-
nilai dasar kepada masyarakat. Jelaskan pengertian sistem politik menurut
pendapat David Easton !

2. Pada dasarnya organisasi-organisasi yang termasuk dalam birokrasi


pemerintahan merupakan kekuatan supra struktur politik. Identifikasi tugas MPR
sebagai salah satu lembaga suprastruktur setelah amandemen UUD Negara RI
tahun 1945 !

3. Perhatikan wacana dibawah ini !


TEMPO Interaktif, Jakarta:Dewan Perwakilan Daerah didesak mengajukan hak
uji materiil atas undang-undang susunan dan kedudukan. Kedudukan DPD saat ini
dinilai tak sesuai konstitusi. "Memang bertentangan dengan konstitusi," kata Ahli
Hukum Tata Negara Saldi Isra, Kamis (18/1).

18 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

Saldi mengatakan hakim konstitusi tak perlu memutuskan apakah undang-undang


bertentangan dengan konstitusi dengan teori yang rumit. Undang-Undang itu jelas
mengebiri kewenagan DPD. Padahal, katanya, berdasarkan konstitusi DPD dapat
memberikan usulan, ikut membahas, dan memberi pertimbangan.

Kemarin wakil Ketua DPD Laode Ida mengaku akan segera mengajukan judicial
review kewenangan DPD ke Mahakamah Konstitusi Maret. Tim khusus tengah
mempersiapkan bahan pengujian.

Dari wacana tersebut diatas, bagaimana penilaian Anda terhadap upaya judicial
review yang diajukan oleh DPD terhadap Mahkamah Konstitusi ? Berikan
alasannya !
4. Perhatikan wacana di bawah ini !
Selain faktor hanya mementingkan orientasi kekuasaan dan terjadinya elienasi partai
politik terhadap masyarakat, permasalahan yang juga dihadapi oleh partai politik
adalah “korupsi”. Sejak 1999, “tradisi korupsi” menjelang pemilu merupakan
sebuah hal yang akan cukup mengemuka. Pada 1999, kasus korupsi BLBI naik ke
permukaan, dilanjutkan dengan pemilu 2004 dengan kasus suap Pemilihan Gubernur
BI kepada anggota DPR untuk pemenangannya. Pada 2009, kasus salah satu Bank
swasta mengguncang publik dengan segala dramanya. “Tanda-tanda zaman” pemilu
2014 mulai terlihat : kasus korupsi yang melibatkan Bendahara Partai politik yang
mengalir ke pendanaan politik dan disinyalir untuk persiapan Pemilu 2014. Badan
Anggaran DPR juga lekat dengan kasus korupsi untuk kepentingan parpol.
Penyaluran Dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPID) juga
diduga sarat korupsi yang berakhir pada pendanaan parpol. Serta masih banyak
kasus korupsi lainnya yang disinyalir memiliki keterkaitan dengan parpol. Disinyalir
muara kasus korupsi politik adalah untuk pendanaan politik pemilu tahun 2014.
Partai politik umumnya enggan ketika dimintai laporan keuangan. Sebagian besar
tidak berkenan memberikan dengan dalih pendanaan parpol bukan konsumsi publik,
atau memberikan laporan yang tidak lengkap, bahkan ada parpol yang tidak punya
laporan keuangan. Partai politik merupakan saluran organisasi yang dapat
dipergunakan untuk memperoleh kekuasaan baik di level legislatif maupun eksekutif
dan itu adalah amanat konstitusi dalam konteks Indonesia.

Berdasarkan wacana diatas, salah satu kasus yang menyangkut partai politik adalah
korupsi, bagaimana hubungan pengaruh tindak pidana korupsi yang dilakukan
Oknum Partai Politik terhadap kepercayaan masyarakat kepada partai politik ?
2. Kunci Jawaban Soal uraian

No Jawaban Skor

1 Pengertian Sistem dan politik menurut David Easton, menyatakan 2

19 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

bahwa sistem politik merupakan seperangkat interaksi yang


diabstraksi dari seluruh perilaku sosial, melalui nilai-nilai mana
dialokasikan secara otoritatif kepada masyarakat.
2 a. Partai Politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh 2
sekelompok warga negara Republik Indonesia secara sukarela
atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita untuk
memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa,
dan negara melalui pemilihan umum. Pendirian partai politik
biasanya didorong oleh adanya persamaan kepentingan,
persamaan cita-ita politik dan persamaan keyakinan
2
keagamaan.
b. Kelompok Kepentingan (interest group), yaitu kelompok
yang mempunyai kepentingan terhadap kebijakan politik
negara. Kelompok kepentingan menghimpun atau
mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan
tindakan politik yang biasanya berada di luar tugas partai
politik. Seringkali kelompok ini bergandengan erat dengan 2
salah satu partai politik, atau adanya bersifat independen
(mandiri). Contoh dari kelompok kepentingan serikat dagang,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serikat buruh dan
sebagainya.
c. Kelompok Penekan (pressure group), yaitu kelompok
yang bertujuan mengupayakan atau memperjuangkan
keputusan politik yang berupa undang-undang atau kebijakan 2
publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan kepentingan
dan keinginan kelompok mereka. Kelompok ini biasanya
tampil ke depan dengan berbagai cara untuk menciptakan
pendapat umum yang mendukung keinginan kelompok mereka.
Misalnya dengan cara demonstrasi, aksi mogok dan sebagainya.
d. Media komunikasi politik,yaitu sarana atau alat
komunikasi politik dalam proses penyampaian informasi dan
pendapat politik secara tidak langsung baik terhadap
pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana media
komunikasi ini antara lain adalah media cetak seperti koran,
majalah, buletin, brosur, tabloid dan sebagainya. Sedangkan
media elektronik seperti televisi, radio, internet dan sebagainya.
Media komunikasi diharapkan mampu mengolah, mengedarkan
informasi bahkan mencari aspirasi/pendapat sebagai berita
politik.
a. Sengketa kewenangan tugas dan fungsi DPD berdasarkan UU 2
3
susunan dan kedudukan MPR, DPR dan DPD jika
bertentanagan dengaan UUD NRI Tahun 1945 maka harus di

20 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k
Tugas PPG Dalam Jabatan – I Wayan Gustama_PPKn

selesaikan melalui judicial riview kepada Mahkamah


Konstitusi RI.
b. Mahkamah Konstitusi berdasarkan pasal 24 C ayat 6 UUD NRI 2
1945 adalah lembaga berwenang mengadili pada tingkat
pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk
menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, memutus Sengketa
kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
a. Korupsi adalah suatu perbuatan pidana, banyaknya oknum 2
4
parpol yang melakukan tindak pidana korupsi merupakan
bentuk penghianatan parpol terhadap amanat penderitaan
rakyat, karena parpol merupakan salah satu lembaga infra
struktur politik yang berfungsi menyalurkan aspirasi dan
kepentingan rakyat.
b. Dengan banyaknya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh 2
oknum atau kader Parpol baik yang menduduki jabatan di
ekskutif dan legislatif akan menimbulkan ketidakpercayaan
terhadap partai politik,
c. Akibatnya partai politik ketika pemilu akan mendapatkan 2
hukuman dari rakyat yaitu tidak dipilih sehingga partai tersebut
akan mengalami kekalahan dalam Pemilu.

SKOR TOTAL 20

Penilaian Soal Uraian

21 | M o d u l 1 - P e d a g o g i k

Anda mungkin juga menyukai