Anda di halaman 1dari 38

Click

UU icon toTAHUN
NO 36 add picture
2009
(LN NO 144, TLN NO 5063)

Disusun Oleh :
M. Fikri Alfarisyi


KETUBAN PECAH DINI
Ketuban Pecah Dini (KPD)
Keadaan pecahnya
Insiden KPD 8-10%
selaput ketuban
kehamilan
secara spontan pada
saat belum inpartu
atau selaput Infeksi intra uterin
ketuban pecah 1 jam Distosia (partus kering)
kemudian tidak Tali pusat menumbung
diikuti tanda-tanda
Penyebab 6-40 % persalinan
awal persalinan.
preterm

rb
Click icon to add Click icon to add Click icon to add
picture picture picture


Ilustrasi Kasus
IDENTITAS

Nama : Ny. NY

RM : 00173136

Usia : 33 tahun

Agama : Islam

Pendidikan: SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Perawang

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 17 Desember
2018
Anamnesis

Keluhan Utama :

Keluar air-air dari jalan lahir
RPS :

Keluar air-air dari jalan lahir sejak 6 SMRS

Disertai perut mules yang menjalar sampai ke pinggang,
dirasakan hilang timbul.

Pasien menyangkal adanya bau, lendir dan darah yang
keluar

Pasien mengatakan ini kehamilan pertama dengan usia
kehamilan 35 minggu

Pasien mengatakan berhubungan tubuh dengan suami
kemaren malam

Gerakan janin terasa aktif.

Nyeri kepala, nyeri ulu hati, dan penglihatan berkunang-
kunang disangkal

Demam disangkal

Mual dan muntah disangkal

BAK dan BAB tidak ada keluhan

Pasien mengatakan ANC dengan Sp.OG teratur setiap bulan.

RPD : Hipertensi, Riwayat Sosial:
Diabetes Melitus, IRT
Asma, Jantung, Alergi Menikah 1x, 2009
disangkal.
Suami IKPP
• RPK :Hipertensi,
Riwayat Obstetri :
Diabetes Melitus,
Asma, Jantung, Alergi G1P0
disangkal. HPHT: 14/4/2018
TTP: 21/01/2019
• Riwayat menstruasi :
menarche 14 tahun,
teratur, siklus 28-30
hari, selama 5-7 hari,
ganti pembalut 2-3
x/hari, nyeri haid (-) Riwayat KB : tidak ada
OBJEKTIF

A: Paten
B: Spontan , adekuat, simetris, RR: 18x
menit
C: Perfusi hangat, Nadi: 76x/ menit,
simetris, kuat, TD: 120/80 mmHg, SpO2:
100%, Suhu: 36,5 C
D: GCS E4M6V5, pupil: isokor, 3 mm/3mm,
RC positif pada kedua mata, lateralisasi
tidak ada
E: BB: 56 kg, TB: 155 cm
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen:
Inspeksi : Bentuk cembung, striae
gravidarum ada
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Soepel,nyeri tekan tidak ada,
hepar dan lien tidak teraba, LEOPOLD
Perkusi : Timpani pada seluruh lapang
abdomen
STATUS OBSTETRI
q
TFU: 2 jari di bawah pcx
q
LEOPOLD
q Leopold 1:
Teraba bagian bulat, lunak, kesan seperti bokong
janin
q Leopold 2:
Kiri: Teraba bagian terkecil janin
kanan: Teraba keras dan memanjang, diperkirakan
punggung janin.
q Leopold 3:
Bagian bulat keras, diperkirakan presentasi kepala
q Leopold 4:
Belum masuk PAP
STATUS OBSTETRI

q
DJJ: 146x/ menit
q
Pergerakan janin: Aktif
q
HIS: belum ada
Status obstetrik :

TFU: 2 jari dibawah
pcx

DJJ :146x/menit, His
(-) Inspekulo : cervix ostium
tertutup, valsava (+), dan
lakmus (+)
Leopold I : seperti bokong,
Leopold II : puka
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV: kepala belum vaginal touche : Dilakukan
masuk PAP bidan, tidak ada pembukaan

Inspeksi vulva dan vagina : tenang,


perdarahan aktif (-), keluar cairan
pervaginam (menurut bidan)
Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : CTG:
leukosit 18,42 ribu/mm3 baseline 120 dpm
eritrosit 4,39 juta/UL, variabilitas 5 – 25 dpm
hemoglobin 12,9 g/dL akselerasi 2 x/10 m
hematokrit 36% deselerasi (-)
trombosit 392 ribu/mm3 Hasil : reasuring
USG

USG TAS Parameter sesuai dengan 32-35


minggu, 2.0 kg. MVP 1.8 cm, placenta anterior
upper segment
Diagnosis
G2P1A0 gravid 34-35 minggu
dengan ketuban pecah dini
preterm dan oligohidramnion
Rencana pemeriksaan

Observasi tanda vital ibu

Fetal monitoring

Cek lab
Rencana terapi

1. SCTTP sesudah 24 jam pematangan paru


2. Obat:
Tokolitik: Tab Nifedipine 2x30 mg PO
Pematangan paru: Inj Dexamaethasone 10
mg/12 jam IV
AB: Inj Ampicilin 1.5 mg/12 jam IV
3. Rencana SCTTP malam ini jika tidak ada
masalah setelah ada hasil CTG dll
Tanggal 18 jan 2019 dilakukan SCTTP

Lahir bayi laki-laki, dengan berat lahir 2100


gram, panjang badan 50 sentimeter. Apgar
skor 9/10
Click icon to add Click icon to add Click icon to add
picture picture picture


Pembahasan
Anamnesis

Ny.NF, 33 tahun, G1P0 Hamil 34-35 minggu.
Subjektif :

Keluar air-air dari jalan lahir sejak 6 jam SMRS merembes,
warna cairan yang keluar jernih, tidak bau, darah dan lendir
tidak ada

Disertai perut mules yang menjalar sampai ke pinggang,
dirasakan hilang timbul.
Objektif :

Inspeksi : vulva dan vagina keluar cairan sedikit-sedikit

Inspekulo : tes valsava (+), pemeriksaan lakmus (+)

Vaginal touche : Dilakukan bidan, tidak ada pembukaan
 Ketuban Pecah Dini
KETUBAN Click
Click icon to add picture

PECAH icon toDINI
add picture

Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya


selaput ketuban secara spontan pada saat
belum inpartu atau selaput ketuban pecah
1 jam kemudian tidak diikuti tanda-tanda
awal persalinan (tanpa melihat umur
kehamilan).
Click icon to add picture


Lapisan Amnion

Pada kasus belum ditemukan tanda-tanda
inpartu  hasil pemeriksaan tidak dipatkan
tanda-tanda persalinan, yaitu perut mules
hilang timbul, his belum ada, dan pada
pemeriksaan dalam belum ada pembukaan

Tanda-tanda inpartu :

Keluarnya darah bercampur lendir

Terdapat his yang adekuat (3 kali dalam 10 menit
dengan durasi lebih dari 40 detik)

Adanya dilatasi serviks minimal 2 sentimeter)
Etiologi
1. Infeksi
a) Ascenden dari saluran urogenital
b) Secara hematogen melalui plasenta
c) Iatrogenik melalui pemeriksaan amniosintesis
2. Hormonal  Peran progesteron dan estradiol
menghambat pembentukan ulang matriks
ekstraseluler jaringan reproduksi
3. Kematian sel yang terprogram
4. Keregangan membran  Overdistensi uterus
(polihidramnion dan kehamilan multifetus)
Patofisiologi

Selaput ketuban terdiri dari amnion dan
korion yang dihubungkan oleh matriks
ekstraseluler.

Penipisan jaringan kolagen (amnion di
daerah lapisan kompakta, fibroblast. Korion
di daerah lapisan kutikuler dan trofoblas)
Hilangnya elastisitas

Mikroorganisme  enzim protease 
respon imflamasi  MMP dan TIMP
melemahnya ketegangan selaput
ketuban  pecahnya selaput ketuban.
Diagnosis
1. Anamnesis
Merasa basah pada vagina
Mengeluarkan cairan yang banyak
berwarna putih jernih, keruh, hijau, atau
kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus
banyak, secara tiba-tiba dari jalan lahir
Demam (infeksi)
Pasien tidak sedang dalam masa
persalinan
2. Pemeriksaan fisik

Abdomen
Uterus lunak dan tidak adanya nyeri tekan
Palpasi abdomen memberikan perkiraan ukuran janin
dan presentasi.
3. Pemeriksaan dengan spekulum
Tiga tanda penting yang berkaitan dengan
ketuban pecah dini adalah :
• Pooling
• Ferning
• Nitrazine Test
Cairan ketuban pada tes Ferning

Nitrazine Test : Kertas nitrazin merah akan jadi


biru
4. Pemeriksaan dalam

Menentukan penipisan dan dilatasi
serviks.

Mengindentifikasikan bagian presentasi
janin dan menyingkirkan kemungkinan
prolaps tali pusat
5. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan leukosit darah
USG
Kardiotokografi
Amniosintesis
Penatalaksanaan

Pada kehamilan aterm, ibu dan janin
diobservasi pada 24 jam pertama untuk
menilai apakah persalinan terjadi secara
alami.

Jika persalinan tidak terjadi setelah 24 jam,
dilakukan induksi persalinan untuk
mencegah perpanjangan waktu antara
Ketuban Pecah Dini dan persalinan karena
akan meningkatkan resiko infeksi.

Pada kasus ini :
diberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah
terjadinya infeksi, yaitu ampicilin 1gr/ 12 jam dan
tokolitik

Pasien sudah mengalami pecah ketuban selama 24
jam dan tidak ada tanda-tanda inpartu sehingga
dilakukan SCTTP
Komplikasi
Komplikasi Insiden (%)
Respiratory distress
35
syndrome
Kompresi tali pusat 32 sampai 36
Chorioamnionitis 13 sampai 60
Abruptio placentae 4 sampai 12
Antepartum fetal death 1 sampai 2
Click icon to add Click icon to add picture
picture

TERIMA
Click icon to add
KASIH
picture

Click icon to add picture Click icon to add picture

Anda mungkin juga menyukai