Anda di halaman 1dari 41

VERTIGO PERIFER

1
Latin “verto” = memutar
atau gerakan berputar.
Gangguan orientasi berupa
ilusi atau halusinansi
gerakan di mana perasaan
dirinya bergerak berputar
atau bergelombang
terhadap ruangan di
sekitarnya atau ruangan
sekitarnya yang bergerak
terhadap dirinya.
2
ETIOLOGI

3
Otological causes

Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more


Non-otological causes

Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more


SISTEM KESEIMBANGAN

6
Gerakan
kepala dan tubuh

Pusat keseimbangan Perpindahan cairan


otak (area 41-42) endolimfa di labirin

Impuls sensorik melalui


Silia sel rambut menekuk
saraf aferen

Merangsang pelepasan Perubahan permeabilitas


neurotransmiter eksitator membran sel

Depolarisasi
SISTEM
KESEIMBANGAN

8
PATOFISIOLOGI

Teori Konflik • Rangsangan di atas ambang fisiologis  banjir


Sensorik informasi di pusat-pusat keseimbangan

• Gerakan baru yang tidak sesuai dengan memori di


Neural Missmatch cerebeli dan korteks serebri  reaksi kegawatan
(sindrom vertigo)

Ketidakseimbanga • Arah parasimpatis  motion sickness


n Saraf Otonom • Arah simpatis  adaptasi

• Hipotalamus : Corticotropine Releasing Hormone


Neurohormonal  aktivitas locus caeruleus, hipokampus, korteks
serebri meningkat
PEMERIKSAAN
FISIK
TEST KESEIMBANGAN
Kelainan vestibuler
mata tertutup : badan penderita akan
bergoyang menjauhi garis tengah
kemudian kembali lagi
mata terbuka : badan penderita tetap
tegak

Kelainan serebeler
 badan penderita akan bergoyang baik
pada mata terbuka maupun pada
mata tertutup
Tes Koordinasi

Kelainan vestibuler
terlihat
penyimpangan
lengan penderita ke
arah lesi

14
Perasat Dix-Hallpike

 Dua gerakan yaitu:


 Dix-Hallpike kanan  bidang kanal anterior
kiri dan kanal posterior kanan dan perasat
 Dix- Hallpike kiri  bidang posterior kiri.

 Dix-Hallpike kanan:
 Duduk tegak di meja pemeriksaan, kepala
menoleh 450 ke kanan.
 Dengan cepat dibaringkan sampai kepala
menggantung 20-300 di ujung meja
pemeriksaan.
 Tunggu 40 detik sampai respon abnormal
timbul.
 Respon dilakukan selama ±1 menit atau
sampai respon menghilang. 15
PENATALAKSANAAN
MEDIKAMENTOSA

Antikolinergik Antihistamin Benzodiazepin

Calsium channel
Antiemetik Agonis histamin
blocker
PENATALAKSANAAN
NON-MEDIKA MENTOSA
CRT (Epley’s method)
 Dix-Hallpike  respon abnormal  kepala ditahan pada
posisi tersebut selama 1-2 menit
 Kepala direndahkan dan diputar secara perlahan ke kiri
dan dipertahankan selama beberapa saat.
 Badan pasien dimiringkan dengan kepala tetap
dipertahankan pada posisi menghadap kekiri dengan sudut
450 sehingga kepala menghadap kebawah melihat lantai .
 Kembali ke posisi duduk dengan menghadap ke depan.
Setelah terapi ini pasien dilengkapi dengan menahan leher.
 Tidak merunduk, berbaring, membungkukkan badan
selama satu hari.
 Tidur pada posisi yang sehat untuk 5 hari.
BRAND DARROF MANUVER

Latihan di rumah tanpa bantuan terapis.


Pasien melakukan gerakan-gerakan posisi
duduk dengan kepala menoleh 450 , lalu
badan dibaringkan ke sisi yang berlawanan,
dipertahankan selama 30 detik.
Selanjutnya pasien kembali ke posisi duduk
30 detik.
Pasien menolehkan kepalanya 450 ke sisi yang
lain, lalu badan dibaringkan ke sisi yang
berlawanan selama 30 detik.
Latihan ini dilakukan secara rutin 10-20 kali
sebanyak 3 seri dalam sehari.
LAPORAN KASUS
Status Pasien
– Nama : Ny. S
– Jenis Kelamin : Perempuan
– Umur : 33 tahun
– No.RM : xxxx
– Tgl masuk : 13 Januari 2019
– Pekerjaan : Pegawai swasta
Anamnesa
– Keluhan Utama : Pusing Berputar
– Telaah : Pusing berputar sejak 2 jam
sebelum masuk rumah sakit, terjadi tiba-tiba saat
pasien sedang duduk hendak berdiri di mana pasien
merasakan lingkungan sekitarnya berputar
terhadapnya. Akibat pusing ini, pasien sempat
terjatuh namun tidak pingsan. Pasien mengeluhkan
jika membuka mata, pusing kembali muncul. Mual
ada namun tidak sampai muntah. Akibat keluhan
ini pasien tidak dapat bekerja.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:
 Pusing dipengaruhi oleh perubahan posisi kepala.
Pusing bertambah bila pasien miring ke kiri dan
bila membuka mata, sehingga pasien lebih
senang miring ke kanan dan menutup mata untuk
mengurangi rasa pusing. Pusing tidak disertai
dengan rasa mual, muntah, maupun berkeringat
dingin.
 Demam tidak ada.
 Penurunan kesadaran tidak ada.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang:
 Kejang tidak ada.
 Penglihatan ganda tidak ada, pandangan kabur
tidak ada.
 Rasa baal di sekitar mulut tidak ada.
 Telinga berdenging tidak ada, gangguan
pendengaran tidak ada.
 Riwayat kepala terbentur sebelumnya tidak ada.
 Buang air kecil dan buang air besar biasa
Anamnesis

Riwayat Penyakit Dahulu


 Riwayat pusing berputar sebelumnya tidak
ada.
 Riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu,
tekanan darah paling tinggi 180/100, kontrol
tidak teratur, obat yang diminum tidak ingat.
 Riwayat diabetes mellitus, jantung, dan stroke
tidak ada.
Anamnesis

Riwayat Penyakit Keluarga


 Tidak ada anggota keluarga yang menderita
hipertensi diabetes mellitus, jantung, dan
stroke.

Riwayat Pribadi dan Sosial


 Pasien seorang pegawai PT. KAI, aktivitas jalan
pagi 3 kali seminggu, tidak minum kopi.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : komposmentis
Kooperatif : kooperatif
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 78 x / menit
Nafas : 18 x / menit
Suhu : 36,8ºC
Status Neurologikus
Kesadaran : GCS E4M6V5 = 15
Tanda rangsangan selaput otak
Kaku kuduk : tidak ada
Kernig : tidak ada
Brudzinsky I : tidak ada
Brudzinsky II : tidak ada
Laseque : tidak ada
Tanda peningkatan tekanan intrakranial
Pupil : isokor, Ø: 3mm/3mm, RC +/+
Muntah proyektil : tidak ada
Sakit kepala progresif : tidak ada
Status Neurologikus
Nervi Kranialis
 NI : penciuman baik
 N II : tajam penglihatan baik, lapangan pandang
normal, melihat warna baik
 N III, IV, VI : pupil bentuk bulat, posisi sentral, isokor
Ø: 3mm/3mm, RC +/+,
gerak bola mata bebas ke segala arah
 NV : refleks kornea (+), refleks masseter (+)
 N VII : raut wajah simetris, plika nasolabiali simetris
 N VIII : pendengaran ODS baik, nistagmus +/+
horizontal, fatique (+)
Status Neurologikus
Nervi Kranialis
 N IX : sensasi lidh 1/3 belakang baik ,
reflek muntah ada
 NX : arkus faring simetris, uvula di tengah
 N XI : dapat menoleh dan mengangkat bahu ke
kanan dan kiri
 N XII : kedudukan lidah simetris di dalam dan luar
rongga mulut, tremor (-), fasikulasi (-), atrofi (-)
Status Neurologikus
Keseimbangan
 Romberg Test : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Stepping Test : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Tendem gait : Tidak dilakukan pemeriksaan

Koordinasi
 Test pronasi supinasi : normal
 Test tunjuk hidung : ke arah fase lambat (kiri)
 Test jari ke jari : ke arah fase lambat (kiri)
 Test tumit ke lutut : normal
Motorik

Ekstremitas superior Ekstremitas inferior


Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan aktif aktif aktif aktif
Kekuata 555 555 555 555
n
Trofi eutrofi eutrofi eutrofi eutrofi
Tonus eutonus eutonus eutonus eutonus

Sensorik
Ekteroseptif : baik
Propioseptif : baik
Diagnosis

VERTIGO PERIFER
Petalaksanaan

– Ondansentran 8 mg IV
– Betahistine mesylate tab 24 mg PO
– Flunarizine tab 10 mg po
Prognosis

 Quo ad sanam : bonam


 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad sanationam : bonam
DISKUSI
 Perempuan, 33 tahun : pusing berputar
 Vertigo, bukan dizziness.
Gejala Perifer Sentral
Onset Mendadak (akut) Perlahan (lambat)
Beratnya  Berat, paroksismal dan  Ringan
keluhan episodik  Halusinasi gerak kurang jelas
 Halusinasi gerak jelas  Disertai gangguan kesadaran,
 Disertai mual, muntah, ataksia, diplopia, pupil
keringat dingin, pucat. edema, disartria

Durasi , Gejala Dapat berlangsung beberapa Dapat berlangsung berbulan-


menit sampai jam bulan
Diskusi
Anamnesis…
 pusing berputar sejak 2 jam SMRS, terjadi tiba-tiba saat
pasien sedang berbaring hendak tidur di mana pasien
merasakan lingkungan sekitarnya berputar terhadapnya.
Akibat pusing ini, pasien hanya berbaring di tempat tidur
dan beristirahat. Pusing dipengaruhi oleh perubahan
posisi kepala. Pusing bertambah bila pasien miring ke kiri
dan bila membuka mata, sehingga pasien lebih senang
miring ke kanan dan menutup mata untuk mengurangi
rasa pusing. Pusing tidak disertai dengan rasa mual,
muntah, maupun berkeringat dingin.
Diskusi
1. Vertigo terjadi akut (2 jam), membatasi
aktivitas sehingga pasien hanya
vertigo
berbaring dan istirahat
2. Halusinasi gerak jelas
perifer
3. Diikuti gejala penyerta otonom: mual
Sistem
4. Vertigo dicetuskan oleh perubahan vestibular
posisi ke kanan kanan
Keterlibat
5. Vertigo berkurang bila menutup mata,
an sistem
namun pandangan kabur tidak ada
okular (-)
Mengapa bukan vertigo sentral??

tidak ada tanda penekanan


tidak ada gejala tidak ada gejala penyerta saraf kranial ec tumor dsb,
vertigo sentral (penurunan penglihatan ganda N.II dan
penyakit infeksi (tidak kesadaran, kejang, N.III), rasa baal di sekitar mulut
ada demam) kelemahan anggota gerak) (N.V), telinga berdenging
(N.VIII).

tidak ada sebab terbanyak BAK dan BAB biasa


vertigo sentral (riwayat (tidak ada kelainan
kepala terbentur pada pons sampai
sebelumnya tidak ada)
medula spinalis)
Diskusi
Etiologi Perifer Sentral
Susunan  Penyakit-penyakit telinga  Epilepsi psikomotor
vestibularis  Neuronitis vestibularis  TIA di kawasan arteri vertebro
 Vertigo posisional basilaris
 Penyakit meniere  Spondilitis servikalis
 Pengaruh obat-obatan  Stenosis atau trombosis pada
vestibuler toksik A.vertebro basilaris
 Tumor, dll

Vertigo dipengaruhi posisi (tidak melawan gravitasi)  sesuai BPPV =


vertigo dengan nistagmus vertikal, horizontal, rotatoar yang dicetuskan
oleh perubahan posisi kepala, terdapat masa laten sebelum timbulnya
nistagmus, reversibilitas, kresendo, dan fenomena kelelahan (fatigue).
Diskusi

Antikolinergik / •
parasimpatolitik
Antihistamin
Benzodiazepin
Antiemetik Ondansentron in. 8 mg IV
 Betahistin mesylate 24 mg
Agonis histamin (po)
Ca2+ channel blocker  Flunarizin 5 mg (po)
Neal Creative © Neal Creative | click & Learn more

Anda mungkin juga menyukai