Anda di halaman 1dari 44

Journal Reading

GANTUNG DIRI
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Pendidikan Dokter Tahap Profesi


Fakultas Kedokteran UNS / RSUD Dr Moewardi
GENERAL DESCRIPTION
DESAIN
• Deskriptif
SUBJEK
• Jenazah yang meninggal karena asfiksia yang disebabkan karena
gantung diri
JUDUL
• Menarik, dan jelas
PENULIS
• Jelas dituliskan dan terdapat alamat korespondensi
ABSTRAK
• Cukup jelas, namun tidak ada metode dan keterangan desain dari
penelitian
PENDAHULUAN
• Jelas menerangkan latar belakang
LEVEL OF EVIDENCE: LEVEL VI
ANALISIS PICO

 Population: Jenazah yang meninggal karena asfiksia yang


disebabkan oleh kasus gantung diri

 Intervention: pemeriksaan luar jenazah


 Comparisson: -
 Outcome: karakteristik pemeriksaan luar pada kasus gantung diri
di India
ANALISIS: VARIABILITAS
 Apakah tujuan dan material dalam penelitian ini dijelaskan?
Ya , di abstrak jelas menjelaskan tentang tujuan penelitian dan
 Bagaimana desain penelitian ini dan bagaimana data dalam
penelitian ini dikumpulkan? Serta apakah terdapat pembatasan
dalam pengumpulan sampel?
Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pengumpulan sampel secara prospektif dari tanggal 1 Maret 2013
sampai 30 Mei 2013 dengan sampel yang dipilih adalah jenazah
yang meninggal dan akan dilakukan pemeriksaan luar dan otopsi,
yang sebab meninggalnya dikarenakan asfiksia yang disebabkan
oleh gantung diri.
ANALISIS: VARIABILITAS
 Jelaskan tentang sampel yang dikumpulkan. Bagaimana sampel
dipilih? Dan apakah sampel mewakili populasi yang ada?
Sampel diambil dari jenazah yang dikirimkan oleh beberapa kantor
kepolisian dan sampel yang diambil adalah jenazah yang meninggal
karena asfiksia yang disebabkan gantung diri. Jumlah sampel 77
orang cukup mewakili gambaran populasi setempat.
ANALISIS: VARIABILITAS
 Apakah variable of interest dari penelitian ini?
Pada penelitian ini hanya terfokus pada hasil dari pemeriksaan luar
jenazah yang meninggal karena asfiksia yang disebabkan oleh
gantung diri. Beberapa karakteristik pada pemeriksaan luar di
penelitian ini di teliti seperti adanya perawatan rumah sakit
sebelum akhirnya sampel meninggal, jenis tali yang digunakan,
posisi tali, warna pada bekas jeratan, lebam mayat yang terjadi, air
liur yang keluar, dan cairan/discharge lainnya seperti (semen dan
feses).
ANALISIS: VARIABILITAS
 Apakah jumlah sampel cukup besar untuk mendeteksi adanya
korelasi atau perbedaan yang secara statistik signifikan?
Tidak, pada penelitian ini tidak diteliti mengenai korelasi dan
perbedaan dengan variabel lain. Penelitian ini hanya
menidentifikasi karakteristik pemeriksaan luar pada kasus gantung
diri di India
 Apakah terdapat adanya potensi bias pada penelitian ini?
Banyak potensi bias pada penelitian ini. Tidak disebutkan dengan
jelas siapa yang memeriksa jenazah yang dijadikan sampel. Dalam
penelitian juga hanya disebutkan kriteria inklusi sampel tanpa
disebutkan kriteria eksklusinya.
ANALISIS: VARIABILITAS
 Apakah terdapat validitas dan reabilitas pengukuran pada
penelitian ini?
Tidak, pada penelitian ini hanya dilakukan identifikasi saja
 Bagaimana analisis data dilakukan, dan apakah data terdistribusi
normal?
Tidak, karena hasil tidak dianalisis secara statistik.
ANALISIS: HASIL
 Apa hasil dari penelitian ini?
Ada 3307 kasuspemeriksaan PM yang dilakukan selama periode penelitian dan di
antara 77 kasus tersebut kasus gantung sebanyak 2,32%. Dalam penelitian ini
mayoritas kasus gantung tidak menerima perawatan dan kematian terjadi di tempat
kejadian. Sebagian besar kasus ditemukan di mana sifat suspensi adalah tipe
lengkap. Pada kebanyakan kasus, posisi simpul berada di daerah oksipital leher,
diikuti oleh daerah mastoid kiri leher dan daerah mastoid kanan. Kebanyakan orang
menggunakan pengikat keras (hard) seperti tali rami, tali plastik , dan kabel listrik.
Sementara di pengikatlembut (soft) (48,05%). Warna tanda pengikat berwarna
coklat tua di lebih dari setengah kasus (58,44%); diikuti oleh coklat kekuningan di 22
kasus (28,57%), dan pucat di 8 (10,39%) kasus. Dari total 77 kasus gantung sebagian
besar kasus (67,53%) terdapatpewarnaan mayat dalam bentuk sarung tangan dan
stocking(gloves and stockings), sekitar 39% kasus di mana noda liurkering hadir di
sudut mulut dan pengeluaraninvolunter terlihat hanya pada 13 kasus (16,88%).
ANALISIS: HASIL

 Apakah terdapat signifikansi secara statistik?


Tidak, karena pada penelitian ini tidak di analisis secara statistik.
 Apakah penulis menulis hasil penelitian dan dibahas lebih lanjut
dengan adanya literatur lain?
ya, dalam penelitian ini hasil didiskusikan lebih lanjut pada bagian
pembahasan dan dilakukan penambahan literatur mengenai
gantung diri.
ANALISIS: APPLICABILLITY

 Apakah terdapat relevansi dengan praktik keperawatan?


Hasil yang didapatkan pada penelitian ini relevan dengan praktik
keperwatan. Hal ini terbukti dengan relevannya dengan penelitian-
penelitian yang lain dengan populasi yang berbeda.
 Apakah hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan di
Indonesia?
Secara umum, hasil penelitian dapat menjadi acuan untuk
karakteristik penemuan dari pemeriksaan luar jenazah dengan
mekanisme kematian adalah asfiksia oleh karena gantung diri
PENDAHULUAN

 Gantung adalah metode umum untuk bunuh


diri di dunia. Di India  5 besar metode pilihan
 Temuan pada pemeriksaan luar yang perlu
diperhatikan pada kasus gantung: Jejas jerat,
posisi simpul, warna wajah, buih, memar post-
mortem pada ujung tangan dan kaki, cucuran
saliva, posisi lidah, kelopak mata terbuka atau
tertutup, dilatasi pupil, dll.
PENDAHULUAN

 Gantung adalah metode umum untuk bunuh


diri di dunia. Di India  5 besar metode pilihan
 Temuan pada pemeriksaan luar yang perlu
diperhatikan pada kasus gantung: Jejas jerat,
posisi simpul, warna wajah, buih, memar post-
mortem pada ujung tangan dan kaki, cucuran
saliva, posisi lidah, kelopak mata terbuka atau
tertutup, dilatasi pupil, dll.
METODE

JENIS
PENELTIAN
• Studi Deskriptif Cross-Sectional

Metode

• Studi prospektif dari 1 maret 2013 hingga 30 mei 2014


pada jenazah yang dibawa dari kepolisian ke
departemen FMT, RIMS, Ranchi untuk diotopsi.
HASIL DAN OBSERVASI
HASIL DAN OBSERVASI
HASIL DAN OBSERVASI
HASIL DAN OBSERVASI
DISKUSI

 Posisi jejas jerat dan bentuknya dapat


bervariasi bergantung pada gaya kontraksi
yang terbentuk.
 Cucuran liur dan kompresi saraf simpatis dapat
bergantung pada posisi simpul.
 Posisi jejas jerat memberikan petunjuk tentang
cara (manner), jenis suspense dan struktur
internal yang terlibat.
DISKUSI
 Bentuk jejas jerat (melingkar penuh atau terputus-putus)
memberi kesan mengenai jenis bahan pengikat yang digunakan,
jenis suspense dan tentang cara (manner)
 Variasi warna jejas jerat tergantung pada durasi suspensi dan
warna kulit orang tersebut. Pengikat menghasilkan alur atau
lekukan pada jaringan yang berwarna pucat, tetapi kemudian
menjadi kekuningan atau kuning kecoklatan dan coklat tua (keras
seperti perkamen) karena pengeringan kulit yang sedikit
terkelupas.
DISKUSI

 Jika tubuh telah tergantung selama beberapa waktu,


hypostasis post-mortem dapat terlihat pada kaki,
telapak kaki, tangan, telapak tangan sedangkan bagian
lebih atas tubuh dapat ditemukan kulit yang pucat.
Petechi dapat ditemukan dikulit kaki pada 2-4 jam.
 Apabila tubuh telah dilepaskan dari gantungan dalam 4
jam dan dibaringkan, hypostasis post-mortem di tungkai
akan memudar dan akan terbentuk area lebam baru di
sepanjang punggung.
DISKUSI

 Pengeluaran involunter sering dijumpai


pada kasus-kasus gantung karena tekanan
intraabdomen yang meningkat secara
tiba-tiba dan/ atau relaksasi otot-otot
sfingter setelah kematian.
 Lidah menonjol karena adanya tekanan ke
atas pada laring dan akar lidah.
SIMPULAN
 Pemeriksaan eksternal post-mortem sifatnya wajib dilakukan
sebelum diseksi mayat pada kasus gantung dilakukan.
 Beberapa sasaran penting pada otopsi dapat dicapai dengan
memperhatikan beberapa data yang didapat dari pemeriksaan
eksternal seperti sikap jenazah (manner), waktu sejak kematian,
posisi tubuh, tipe gantung, sifat ante-mortem dan post-mortem,
tipe bahan penjerat, dll.
 Pemeriksaan eksternal tubuh yang teliti memfasilitasi
pembentukan opini dalam kematian gantung.
JENIS DAN TUJUAN PENELITIAN
 Jenis penelitian
• Deskriptif retrospektif
 Tujuan penelitian
• Mendeskripsikan dan menggambarkan semua kejadian gantung
diri di Instalasi Kedokteran Forensik Kabupaten Brescia, Italia
Utara pada tahun 1983 – 2015
BAHAN DAN METODE
 Subjek penelitian
• Kasus gantung diri di Kabupaten Brescia, Italia Utara pada bulan
April 1983 – Mei 2015
• Jumlah subjek adalah 260 kasus
 Metode penelitian
• Pemeriksaan post-mortem di Instalasi Kedokteran Forensik
• Visum luar pada 61 kasus dan visum dalam pada 199 kasus
ANALISIS DATA
 Tanggal kejadian  Bahan tali
 Identitas korban  Pemeriksaan luar
 Cara kematian  Pemeriksaan dalam
 Tempat kematian  Analisis toksikologi
 Jenis gantung diri  Riwayat psikiatri
TANGGAL KEJADIAN

Jurnal India Jurnal Italia

 77 kasus gantung diri  260 kasus gantung diri


 1 Maret 2013 – 30 Mei 2014  Mei 1983 – April 2015
 Paling sering pada
• Tahun 2000 dan 2002
• Bulan November
• Musim semi
IDENTITAS KORBAN

Jurnal India Jurnal Italia

 Laki – laki : perempuan = 2 : 1  Laki – laki : perempuan = 4 : 1


 Umur dan ras tidak disebutkan  Umur 31 – 50 (46%)
 Ras Italia (87%)
TEMPAT KEMATIAN

Jurnal India Jurnal Italia

 Tidak disebutkan
JENIS GANTUNG DIRI

Jurnal India Jurnal Italia

 Complete hanging (88,32%)  Complete hanging (71%)


 Typical hanging (42,86%)  Typical hanging (77%)
 Atypical hanging  Atypical hanging
• Mastoid kanan (18,18%) • Lateral (23%)
• Mastoid kiri (38,96%) • Di depan (3%)
• Di depan (0%)  Discontinuous (74%)
 Discontinuous (81,82%)  Di atas cartilage thyroid
 Di atas cartilage thyroid (69%)
BAHAN TALI

Jurnal India Jurnal Italia


PEMERIKSAAN LUAR

Jurnal India Jurnal Italia

 Warna jejas jerat  Kongesti wajah (12%)


• Coklat tua (58,44%)  Petechiae konjunctiva (11%)
• Coklat kekuningan (28,57%)  Lidah menjulur (19%)
 Lebam mayat gloves and
stockings (67,53%)
 Dribbling of saliva (38,96%)
 Ekspulsi semen feses (17%)
 Lidah menjulur (30%)
PEMERIKSAAN DALAM

Jurnal India Jurnal Italia

 Tidak dilakukan  Pendarahan otot leher (50%)


 Robekan a. carotis (17%)
 Fraktur os hyoid (17%)
 Fraktur cartilage thyroid (15%)
 Fraktur cervical (4%)
 Petechiae pada scalp (56%)
 Petechiae pada pleura (34%)
ANALISIS TOKSIKOLOGI

Jurnal India Jurnal Italia

 Tidak dilakukan  Pmx alcohol pada 43% kasus


• Alkohol (+) (50%)
 Pmx narkotika pada 37% kasus
• Kokain (68%)
• Ganja (14%)
• Opioid (9%)
 Pmx obat pada 28% kasus
• Antidepresan (10,71%)
RIWAYAT PENYAKIT

Jurnal India Jurnal Italia

 Tidak disebutkan  Memiliki penyakit lain (25%)


• Korban sering mengalami
depresi, anxietas, atau
skizofrenia paranoid
CARA KEMATIAN

Jurnal India Jurnal Italia

 Tidak disebutkan  Suicide (98,8%)


 Accident (0,8%)  2 kasus
• Autoerotic asfiksia
• Wanita tua yang tidur
dengan pelindung leher
 Homicide (0,4%)  1 kasus
• Trauma tumpul kepala
KELEBIHAN JURNAL
 Rentang waktu penelitian panjang (1983 – 2015) 32 tahun dengan
260 kasus.
 Data yang dianalisa lengkap, meliputi : Tanggal kejadian, Identitas
korban, Cara kematian, Tempat kematian, Jenis gantung diri, Bahan
tali, Pemeriksaan luar, Pemeriksaan dalam, Analisis toksikologi,
Riwayat psikiatri.
KEKURANGAN JURNAL
 Subjek penelitian : populasi sampel yang digunakan adalah warga
Italia. Dari segi sosial budaya Italia sangat berbeda dengan
Indonesia sehingga sulit dijadikan pembanding dengan kasus di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai