Anda di halaman 1dari 34

Cairan dan Elektrolit

Disusun oleh Kelompok Residen Bedah 1.0 Batch Maret 2019


INTRODUKSI
• Manajemen cairan dan elektrolit adalah suatu hal yang sangat
penting dalam penanganan pasien bedah,
• Perubahan dinilai pada kondisi :
 PREOPERATIF
 INTRAOPERATIF
 POSTOPERATIF
• Pengetahuan mengenai elektrolit dan cairan berhubungan erat
dengan manajemen / tatalaksana pasien bedah.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


CAIRAN TUBUH

• Tubuh manusia terdiri


dari air sekitar 50%-
60% dari total berat
badan

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
HIPONATREMIA
• Definisi: Adalah kondisi • Etiologi
rendahnya kadar
konsentrasi natrium di
dalam darah (<130mEq/l)
yang disebabkan
berlebihnya volume cairan
di ekstraselular
dibandingkan dengan
natrium. Volume cairan di
ekstraseluler dapat tinggi,
normal maupun rendah.
• Nilai Normal Natrium: 136-
145 mmol/L
Schwartz Principle of Surgery 10th Edition
• Tanda dan Gejala

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


• Tatalaksana
Hiponatremia dikoreksi jika <120mmol/l atau jika muncul gejala
Pada hiponatremia asimptomatik kenaikan <0,5 meq/l/jam
atau maksimal 12 meq/l/hari
Pada hiponatremia simptomatik <1meq/l/jam sampai target
130mmol/l tercapai atau defisit neurologis perbaikan.

• Koreksi yang terlalu cepat pada hiponatremia dapat


menjadikan pontinemyelinolisis, kejang, kelemahan, paresis,
gerakan akinetik, penurunan kesadaran , cedera otak
permanen, dan kematian.
Schwartz Principle of Surgery 10th Edition
• Rumus koreksi: Δna x 0,6 x BB = ... meq/l
Dapat dikoreksi menggunakan :
• NaCl 3% = 513 meq/l
• NaCl 0,9% = 154 meq/l
Contoh :
Pasien dewasa laki-laki, BB 70 kg, dengan penurunan kesadaran
Na pasien = 115 mEq/L
Defisit Na total = Na defisit X 0,6 X BB = (135-115) X 0,6 X 70 = 840
mEq/L

• Jika menggunakan NaCl 3 %:


840 mEq X 1 L 3% NaCl / 513 = 1.6 liter NaCl 3%
Schwartz Principle of Surgery 10th Edition
HIPERNATREMIA
• Definisi: • Etiologi
Hipernatremia adalah
kelebihan konsentrasi
natrium dalam darah
(>150mEq/L). Disebabkan
dari kehilangan cairan
atau intake natrium yang
tinggi.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


• Tanda dan Gejala

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


• Tatalaksana
Terapi hipernatremia berkaitan dengan pemberian
defisit cairan. Pada pasien hipovolemik cairan harus
diperbaiki terlebih dahulu dengan normal saline
sebelum dinyatakan hipernatremia.
Pemberian cairan harus dititrasi untuk menurunkan konsentrasi
natrium tidak lebih dari 1 meq/jam atau 12 meq/hari
- Rumus koreksi hipernatremia:

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


Contoh :
Laki-laki 45 tahun, BB 60Kg
Na pasien = 155 mEq/L

Defisit cairan = (155-140)/140 x 30 = 3,2L


Cairan Dextrose 5% atau D5W ¼ NS

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


HIPERKALEMIA

• Hiperkalemia didefinisikan sebagai • Efek Hiperkalemia yang sangat


kondisi dimana konsentrasi mengancam kehidupan adalah
(serum) kalium di atas kisaran pengaruhnya pada penghantar
normal (3,5 hingga 5,0 mEq / L). listrik jantung. Bila kadar K+ serum
• Dapat disebabkan oleh asupan 7 – 8 meq/ L akan timbul disritmia
kalium yang berlebihan, yang fatal atau terhentinya denyut
peningkatan pelepasan kalium dari jantung
sel, atau gangguan ekskresi kalium
oleh ginjal.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
ETIOLOGI
Hiperkalemia
Intake meningkat : Meningkatnya pelepasan :
• Pemberian suplemen Kalium, • Kondisi asidosis

• Transfusi darah, • Osmolalitas ekstraselur yang meningkat cepat


pada kondisi : hiperglikemia atau pemberian
• Endogen : hemolisis, rhabdomyolisis, mannitol
• Crush injury, perdarahan gastrointestinal. • Gangguan ekskresi,
• Pemberian diuretik hemat kalium,
• Insufisiensi ginjal, gagal ginjal

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
HIPERKALEMIA

Manifestasi Klinis Pada Hiperkalemia

SISTEM MANIFESTASI KLINIS


GI Mual, muntah, kolik intestinal, diare
Neuromuskuler Kelemahan sampai paralisis gagal
nafas
Kardiovaskuler Aritmia, dan henti jantung
EKG: gelombang T tinggi, dan
pelebaran kompleks QRS,
gelombang P datar, pemanjangan
interval PR pada AV Blok derajat I,
gelombang sinus dan ventrikuler
fibrilasi

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
TATA LAKSANA HIPERKALEMIA

Natrium Bikarbonat
• Diberikan infuse intravena 500 ml Na-bikarbonatisotonic untuk menaikkan pH
plasma. menyebabkankalium bergerak ke dalam sel, sehingga kadar serumkalium
pasien menurun. Efeknya cepat. Inimerupakan terapi jangka pendek dan digunakan
bersamaan dengan tindakan jangka panjang lain,seperti pembatasan diet dan
dialysis.

Indikasi
• PO, IV : penatalaksanaan asidosis metabolic.
• PO, IV : digunakan untuk mengalkalinisasi urine dan mendorong ekskresi obat
tertentu bila terjadi overdosis (fenobarbital, aspirin).
• Kerja obat sebagai agen pengalkalinisasi dengan melepaskan ion bikarbonat.·
Setelah pemberian oral, melepaskan bikarbonat, yang mampu menetralkan asam
lambung.
• Efek terapeutik : alkalinisasi, netralisasi asam lambung.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
TATA LAKSANA HIPERKALEMIA
Kontraindikasi:
• Alkalosis metabolic atau respiratorik
• Hipokalsemia.
• Penurunan klorida berlebihan.
• Sebagai antidotum setelah ingesti asam mineralkuat.
• Gagal ginjal
• Nyeri abdomen berat yang tidak diketahui penyebabnya

Dosis harus ditentukan berdasarkan pengkajian lab yang sering


• IV (Dewasa, anak-anak, dan neonates): 1 mEq dapat diulang 0.5 mEq/kg tiap 10 menit
• PO (dewasa): 48 mEq (4g) di awal. Kemudian 12 – 24 jam mEq (1-2 g) tiap 4 jam (sampai
48 mEq tiap 4 jam) atau 1 sendok teh bubuk tiap 4 jam sesuai kebutuhan
• PO (anak-anak) : 1 – 10 mEq/ kg (12-120 mg/kg) per hari dalam dosis terbagi
• IV (dewasa dan anak-anak): 2 -5 mEq/kg
Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
HIPOKALEMIA

• Hipokalemia jauh lebih umum terjadi Etiologi Hipokalemia


pada pasien bedah.
Intake kurang :
• Diet, IV fluid rendah kalium, total
• Dapat disebabkan oleh ketidak parenteral nutrition yang kurang kalium,
cukupan asupan kalium; ekskresi Ekskresi kalium berlebih :
kalium ginjal yang berlebihan;
hilangnya kalium dalam sekresi GI • Hiperaldosteronism,
patologis, seperti diare, fistula, • Efek dari obat.
muntah; pergeseran intraseluler pada Kehilangan melalui GI tract :
alkalosis metabolik atau terapi insulin
• Kehilangan langsung cairan : diare.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
TATALAKSANA HIPOKALEMIA

• Terapi hipokalemi meliputi perbaikan • Rumus kebutuhan pada hipokalemia : Δk x 0.3 x


kadar kalsium, bb : ... meq

• Pemberian kalium secara oral  pada


• KCL 7,46% Dalam 1 ampul mengandung 25
meq/25cc
kasus ringan, hipokalemia asimptomatik.,
• Terapi cairan intravena tidak boleh lebih
dari 10meq/jam, 40meq/jam  apabila
monitoring EKG,
• Kalium diberikan hati-hati pada kondisi 
oliguria / kelainan fungsi ginjal.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
CONTOH KASUS
• Pasien wanita, 26 th, lemah tungkai
Data pada manusia :

bawah kanan dan kiri, riwayat diare 6x per Dewasa :


hari selama 3 hari, Kalium 2,5 Masuk melalui mulut dalam fase akut : 2 sampai
• Tata laksana kondisi hIpokalemia : 2.5 mmol/kg dapat sebabkan hiperkalemia
LDLo (Lowest lethal dose) :
• Oral : 0.51 mmol/kg (Lewis, 1992)
Pemberian KCL :
• IV : 0.77 sampai dengan 0.9 mmol/kg,
(3,5-2,5) x 0.3 x 65 kg : 15 meq tergantung dari kecepatan tetesan infus

Berikan larutan KCL 1 ampul (25 meq) Anak :


dicampur dalam RL 500 cc diberikan drip • 2 hingga 3 tablet mengandung 8 mmol dapat
dalam 6 jam, evaluasi tanda vital dan EKG letal pada anak dengan berat badan 10 kg
pasien.
• LDLo : 12.6 mmol/kg melalui pemberian oral

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III
KALSIUM
Mekanisme homeostasis kalsium

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


Etiologi

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


Manifestasi Klinis

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


Nilai Normal : 8,5 – 10,5 mEq/l
Fungsi utama Calsium adalah bagian utama struktur
tulang. Mempengaruhi transmisi neuro muscular dan
sekresi kelenjer eksokrin dan endokrin, cardiac action
potential, system enzym dan pembekuan darah.

Calsium sebagian besar terdeposit di tulang dan sekitar


1% terdapat di cairan ekstra selular.
Calsium tersimpan dalam tiga bentuk: protein 40%
,ionized 40%, complexed to phosphate and other anion
10%.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


HIPOCALCEMIA :
Bila Calsium < 8,5 mEq/l

TERAPI:
Ca glukonas10% 10 cc (90mg) diencerkan dalam 50 ml d5% atau
Nacl 0,9% habis dalam 5 menit, jika diperlukan dapat diberikan
900mg ca glukonas diencerkan dalam 1L d5% atau Nacl 0,9%
habis dalam 24 jam.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


HIPERCALCEMIA :
Bila kadar Calsium > 10,5 mEq/l

TERAPI :
Infus biphosphonate atau alternatifnya diberikan galium
nitrate (200mg/m2 iv untuk 5 hari), namun terapi ini bersifat
nefrotoksik.
Pada pasien dengan 1,25(OH)2 mediated hypercalcemia dapat
diberikan glucocorticoids, hydrocortisone ( 100-300 mg
iv/hari) atau prednisone (40-60 mg/hari) untuk 3 - 7 harit
Obat Lain yang lazim digunakan adalah ketoconazol,
chloroquine,hydroxychloroquine, furesemid

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


CONTOH KASUS

Pasien wanita, keluhan baal di kedua tangannya, kadar kalsium 5 mEq/l.


bagaimana cara untuk mengoreksi kadar kalsium?

Jawab : dengan diberikan Ca glukonas 10% 10 cc (90mg) diencerkan dalam 50


ml d5% atau Nacl 0,9% habis dalam 5 menit.

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


MAGNESIUM

• Kadar normal 1,8 meq/L – 2,2 meq/L

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


HIPERMAGNESEMIA

• Mual muntah
• Lemas, letargis, penurunan reflex
• Hipotensi, henti jantung

Treatment
• Kalsium Klorida 5-10 ml
• Hemodialisa
Schwartz Principle of Surgery 10th Edition
HIPOMAGNEMESIA
• Reflex hiperaktif, tremor, kejang
• Aritmia jantung

Treatment

• Defisit berat (<1.0 mEq/L) atau dengan gejala,


• 1-2 gram MgSO4 IV habis dalam 15 menit

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


• Kadar magnesium 1.0–1.8 mEq/L:
• Magnesium sulfat 0.5 mEq/kg dalam larutan saline 250 mL diberikan selama 24 jam × 3
hari
• Cek ulang kadar magnesium per 3 hari
• Kadar magnesium <1.0 mEq/L:
• Magnesium sulfat 1 mEq/kg dalam larutan saline 250 mL diberikan selama 24 jam × 1
hari, lalu 0.5 mEq/kg dalam larutan saline 250 mL diberikan selama 24 jam × 2 hari
• Cek ulang kadar magnesium per 3 hari

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


• Sediaan
• 500 mg/ml dalam ampul 2 ml
• 500 mg/ml dalam ampul 10 ml
• 4,06 meq Mg/mL

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


• Emergensi (disertai aritmia), berikan Mg Sulfat 2 gr iv selama 5-10 menit
• Interval waktu 10-60 menit
• Dilanjutkan 1-2 gr/ 4-6 jam iv
• Kadar Mg stabil, dosis maintenans 0,1-0,2 mEeq/kg/hari (1gr Mg = 8 mEq)

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


Referensi

• Schwartz Principle of Surgery 10th Edition; Fluid and Electrolyte


Management of the Surgical Patient by G. Tom Shires III

Schwartz Principle of Surgery 10th Edition


Schwartz Principle of Surgery 10th Edition

Anda mungkin juga menyukai