Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure. Indian Journal of
Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Definisi
■ Benang bedah (suture) adalah materi berbentuk benang yang berfungsi untuk
ligase (mengikat) pembuluh darah atau aproksimasi (mengikat/menyatukan
jaringan)
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Standard Benang Bedah
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Ukuran benang bedah
■ Ukuran besar adalah dimulai dari angka 1 dan ukuran terkecil adalah 11-0 atau 12-
0
■ Ukuran dimulai dari nomor 1 dan ukuran bertambah besar dengan bertambah 1,
sedangkan apabila ukuran bertambah kecil maka ditambah 0.
■ Ukuran benang system eropa adalah metric 0,1 (0,010-0,019 mm) sampai metric
10 (1,00-1,09).
■ Ukuran benang system amerika (imperial gauge) ukuran 11-0 (0,010-0,019 mm)
sampai ukuran 7 (1,00-1,09).
■ Dalam kemasan selain dicantumkan diameter juga Panjang benang dalam cm.
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Klasifikasi benang bedah
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Tidak di Serap
■ Merupakan benang yang dibuat dari material yang tahan terhadap enzim
penyerapan dan tetap berada dalam tubuh atau jaringan tanpa reaksi penolakan
selama bertahun – tahun.
■ Kelebihan dari benang ini adalah dapat memegang jaringan secara permanen.
Kekurangan dari benang ini adalah benang ini menjadi benda asing yang tertinggal
didalam tubuh dan kemungkinan akan menjadi fistel.
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Klasifikasi benang
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
■ Tidak diserap ( non ansorbable sutures )
■ Jenis ini terbuat dari linen, ulat sutra ( silk ) seperti surgical silk, virgin silk dan dari
kapas ( cotton ) seperti surgical cotton. Ada juga yang terbuat dari logam sehingga
mempunyai tensil strength yang sangat kuat, contoh : metalik sutures ( stainless
steel )
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Bahan sintetis ( buatan ), dibagi atas :
■ Diserap ( absorbable )
■ Terbuat dari sintetik polimer, sehingga mudah diserap oleh tubuh secara hidrolisis dan
waktu penyerapan oleh tubuh mudah diprediksi,
■ contoh :
■ Polyglactin 910
■ Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state
■ (Coated Vicryl®)
■ Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state
■ (Vicryl Rapide®)
■ Poliglikolik
■ Polyglecaprone 25 (Monocryl®)
■ Polydioxanone (PDS II®)
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
■ Tidak diserap ( non absorbable )
■ Terbuat dari bahan buatan ( sintetis ) dan dibuat sedemikian
■ rupa sehingga reaksi jaringan yang timbul sangat kecil,
■ contoh :
■ Polypropamide (Ethilon®)
■ Polypropylene (Prolene®)
■ Polyester (Mersilene®
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Berdasarkan penampang benang
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
■ Multifilamen
■ Terbuat dari bebeapa filament atau lembar bahan benang yang dipilih menjadi satu.
■ Keuntungan : Kelebihan jenis ini adalah benang lebih kuat dari monofilament,
lembut dan teratur serta mudah digunakan.
■ Kerugian : Kelemahannya adalah karena ada rongga maka dapat menjadi tempat
menempelnya mokroba dan sedikit tersendat pada saat melalui jaringan.
■ Contoh : Vicryl, Silk, Ethibond
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Buku ajar ilmu bedah, R Sjamsuhidajat dan Wim de Jong
Bedah minor, dr. Sumiardi Karakata dan dr. Bob Bachsinar
Seide (silk/sutera)
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Plain catgut
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Chromic catgut
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Ethilon
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Ethibond
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Vicryl
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in skin closure.
Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology. 2009 Jul 1;75(4):425.
Supramid
Kudur MH, Pai SB, Sripathi H, Prabhu S. Sutures and suturing techniques in
skin closure. Indian Journal of Dermatology, Venereology, and Leprology.
2009 Jul 1;75(4):425.