Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Benang Operasi


Benang bedah dalam bahasa Inggrisnya disebut suture. Ada tiga hal yang
menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu jenis bahannya, kemampuan
tubuh untuk menyerapnya dan susunan filamentnya. Penyerapan benang oleh
jaringan dapat berlangsung antara tiga hari sampai tiga bulan tergantung jenis
benang dan kondisi jaringan yang dijahit. Menurut jenis bahannya, benang
bedah terbagi dalam dua golongan, yaitu yang dapat diabsorbir dan yang
tidak dapat diabsorbir oleh tubuh kita.
Benang bedah umumnya terdiri dari serabut-serabut (silaments), dan agar
diperoleh benang yang lebih kuat atau yang lebih mudah dipergunakannya
maka benang-benang serabut tersebut ada yang dipita (twisted/braided), ada
juga yang diberi lapisan (coated).
1. Dapat Diabsorbir
a. Collagen
Merupakan zat serupa albumin yang bila dididihkan berubah menjadi
gelatin. Didapatnya pada jaringan tubuh seperti jaringan serosa usus,
tulang, tulang rawan. Benang ini lebih sering digunakan untuk operasi
plastik. Catgut dibuat dari kolagen yang berasal dari jaringan usus sapi,
jaringan submukosa kambing. Catgut ada dua macam :
1) Catgut plain
Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari
Warna: putih dan kekuningan
Ukuran: 5,0-3
Kegunaan: untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit
subkutis dan dapat pula dipergunakan untuk menjahit kulit
terutama daerah longgar (perut, wajah) yang tak banyak
bergerak dan luas lukanya kecil.
Plain catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam
tubuh akan mengembang.
2) Catgut chromic

Diserap dalam 20-40 hari.

Warna : coklat dan kebiruan

Ukuran : 3,0-3

Kegunaan : penjahitan luka yang dianggap belum merapat


dalam waktu 10 hari, untuk menjahit tendo untuk penderita yang
tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus segera dilakukan.

Gambar 10. Catgut chromic


Panjang dari benang ini dimulai dari 25 m, 40 m, 50 m, 75 m dan 100
m. Ukuran catgut berbeda mulai dari 6/0, 5/0, 4/0, 3/0, 2/0, 0, 1, 2, 3,
4, 5, 6. Makin besar nomornya, makin besar diameternya.
b. Polyglactin 910
Benang ini terbuat dari bahan sintetik. Merupakan copolimer dari asam
glykolat dan asam laktat. Ada pula yang dilapisi dengan polyglactin
370, dan kalsium stearat, dengan nama ceoated vicryl.
c. Polyglicolic acid
Benang ini terbuat dari bahan sintetik. Merupakan polimer dari asam
glicolat.

Gambar 19. Polyglicolic acid

d. Vicryl

Dalam subkuitis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan

Warna : ungu

Ukuran : 10,0-1

Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastik.

2. Tidak Dapat Diabsorbir


Benang yang tidak dapat diserap oleh tubuh terbuat umumnya dari bahan
yang tidak menimbulkan reasksi jaringan karena bukan merupakan bahan
biologik. Karena tidak dapat diserap maka benang akan tetap berada di
jaringan tubuh. Benang jenis ini biasanya di gunakan pada jaringan yang
sukar sembuh. Bila terjadi infeksi akan terbentuk fistel yang baru dapat
sembuh setelah benang yang bersifat benda asing dikeluarkan.
a. Linen
Benang ini berbentuk twisted.
Dari serat kapas alam, cukup kuat, mudah disimpul, reaksi tubuh
minimum.
Warna : putih
Ukuran : 4,0-0
Penggunaan : menjahit usus halus dan kulit, terutama kulit wajah
b. Sutra
Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi
dengan perekat, tidak diserap tubuh. Pada penggunaan disebelah luar
maka benang harus dibuka kembali. Benang ini berbentuk braided.

Warna : hitam dan putih

Ukuran : 5,0-3

Kegunaan : menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar)


dan sebagai teugel (kendali)
c. Ethibond

Warna : hijau dan putih


Ukuran : 7,0-2
Penggunaan : kardiovaskular dan urologi
d. Ethilon (polypropamide)
Warna : biru dan hitam
Ukuran : 10,0-1,0
Penggunaan : bedah plastik, ukuran yang lebih besar sering
digunakan pada kulit, nomor yang kecil digunakan pada bedah
mata.
e. Supramid
Warna : hitam dan putih
Kegunaan : penjahitan kutis dan subkutis
f. Vitalene

Warna : hiaju dan putih

Ukuran : 7,0-2

Penggunaan : kardiovaskular dan urologi

g. Stainless steel
Benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat
kuat tidak korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah
disimpul.
Warna : putih metalik
Kemasan atraumatuk

Ukuran : 6,0-2
Banyak digunakan untuk keperluan bedah tulang. Benang ini
berbentuk monofilament, twisted.

Gambar 19. Benang jenis stainless teel

Catgu

Metri

Non-absorbable

Range

sutures

(mm)

0,2

10-0

0,02-0,029

0,3

9-0

0,03-0,039

0,4

8-0

0,04-0,049

0,5

7-0

0,05-0,069

7-0

0,7

6-0

0,07-0,099

6-0

5-0

0,10-0,14

5-0

1,5

4-0

0,15-0,19

4-0

3-0

0,20-0,24

2,5

0,25-0,29

3-0

2-0

0,30-0,34

2-0

3,5

0,35-0,39

0,40-0,49

0.50-0,59

0,60-0,69

0,70-0,79

0,80-0,89

of

diameter

0,90-0,99

B. Identifikasi Jarum Operasi


Jarum bedah disebut juga jarum hechting. Dalam bahasa inggris disebut
dengan nama surgical needles atau suture needles. Dalam bahasa Belanda
disebut dengan nama hecht-naald. Sedangkan dalam bahasa Jermannnya,
wund-nadeln. Kegunaan jarum bedah ini adalah menjait luka, umumnya luka
operasi.
Bagian bagian dari jarum bedah, terdiri atas:
o Ujung jarum (point of needle)
o Badan atau batang (body/shat needle)
o Mata jarum (eye needle)

Gambar 1. Bagian-bagian jarum


Bahan yang digunakan untuk membuat adalah logam SS (stainless steel).
Bentuk jarum bedah terdapat tujuh macam yaitu:

1.

Lurus (straight)
Digunakan untuk daerah kulit, nervus, GI track, tendon, pembuluh darah,
dan sebagainya.

2.

Gambar 15. Straight-needle


J-shape
Jarum jenis ini hanya digunakan hanya pada operasi hernia femoralis.

Gambar 14. J-shape needle


3.

4.

5.

6.

/2 curve

Gambar 16. 1/2 curve needle


/4 circle, untuk mata, gynecological, umum.

Gambar 17. 1/4 circle needle


/2 circle, untuk intestinal, generalclosure, gynecological, urogical.

Gambar 11. 1/2 circle-needles


/8 circle

7.

Gambar 12. 3/8 circle-needles


/8 circle, untuk urologi.

Gambar 13. 5/8 circle-needles


Bentuk ujung jarum bedah ada sembilan macam, yaitu :
1. Taper-point needles (untuk jaringan yang lunak), ujung jarum taper
dengan batang bulat atau empat persegi cocok digunakan untuk menjahit
daerah aponeurosis, otot, saraf, peritoneum, pembuluh darah, katup.

Gambar 2. Taper-point needles


2. Tapercut needles, ujung jarum berbentuk segitiga yang lebih kecil dengan
batang gepeng, bisa digunakan untuk menjahit untuk jaringan yang alot
misalnya fascia, ligaments, uterus, rongga mulut, dan sebagainya.

Gambar 5. Tapercut-point needle


3. Spatula needles (untuk segmen anterior mata)

Gambar 8. Spatula needles


4. Sabreloc needles (untuk jaringan korneal/skleral)
5. Micro-point needles (untuk jaringan yang alot, susah ditembus)

Gambar 9. Micro-point needles


6. Reverse-cutting needles (untuk jaringan yang alot, yang susah ditembus)

Gambar 7. Reverse-cutting needles


7. Triangular-point needles, merupakan jarum operasi yang memiliki ujung
segitiga dengan batang gepeng atau empat persegi. Bisa dipakai untuk
menjahit daerah kulit, fascia, ligament, dan tendon.

Gambar 4. Triangular poin needle


8. Blunt point needles blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk
menjahit jaringan yang mudah rusak bila dijait, misalnya daerah usus
besar, ginjal, limpa, hati.

Gambar 3. Blunt-point needles


9. Conventional cutting needles

Gambar 6. Conventional cutting needles


10. Presicion point needles (untuk bedah plastik atau kosmetik)
Jarum-jarum bedah ini disimpan dalam kotak logam (metal needle case).

DAFTAR PUSTAKA
Easthomas. (2010). In http://easthomas.blogspot.com/2010/11/pemilihan-benangjahit-bedah-untuk-luka.html#ixzz3FZXM1Aez. Diakses pada 08 Oktober 2014,
23.40.
Kapten.

(2013).

In

http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/212.

Diakses pada 08 Oktober 2014, 23.56.


Vianti, N. (2013). In http://ninonk93.wordpress.com/2013/10/04/benang-bedahdan-jarum-bedah-dalam-operasi/. Diakses pada 09 Oktober 2014, 00.51.

Anda mungkin juga menyukai