OLEH :
JUPRI
YULINDA IKA
RASNITA M. MALIKU
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah - Nya kepada kita sehingga dengan izin - Nya pula penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Adapun penyusunan makalah ini sebagai syarat untuk melengkapi tugas mata kuliah alat
kesehatan di Akademi Farmasi Toraja prodi D3 Farmasi. Penulis menyadari adanya kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang
bersifat membangun agar makalah ini dapat tersusun dengan lebih sempurna.
Demikian makalah ini dibuat semoga dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan
pembaca pada umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
Alat bedah merupakan alat medis yang digunakan dalam proses pembedahan yang biasa
digunakan pada hewan manusia dan sebagainya dalam proses penyembuhan penyakit dan
pengangkatan benda benda asing yang bersifat merugikan tubuh.
1.2 Rumusan masalah
a. Apakah perbedaan antara alat kesehatan benang bedah dan jarum bedah
b. Bagaimana prinsip kerja dari benang bedah dan jarum bedah
1.3 Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami alat kesehatan terkhusus perbedaan,jenis
serta cara penggunaan benang dan jarum bedah dalam bidang kesehatan.
BAB II
ISI
A. Jarum Bedah
Jarum bedah disebut juga dengan hechting. Dalam bahasa inggris disebut juga dengan
nama surgical needles atau suture needles. Jarum bedah memiliki kegunaan untuk menjahit
luka, yang pada umumnya menjahit luka operasi. Jarum bedah pada umumnya dibuat dari
bahan logam (stainless steel). Jarum yang digunakan agar berperan aktif dalam
penyembuhan luka dan tidak merubah atau merusak jaringan tubuh. Bentuk, ukuran dan
rancangan jarum dipilih yang sesuai dengan prosedur operasi.
Taper point Needle: ujung jarum berbentuk segitiga yang lebih kecil dengan
gepeng, bisa digunakan untuk menjahit fascia, ligaments, uterus, rongga mulut dan
sebagainya
Blunt point Needle : blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk
menjahit daerah jaringan yang mudah rusak bila dijahit meliputi usus besar, ginjal,
limpa dan hati
Reverse cutting Needle : ujung segitiga dengan batang gepeng atau empat persegi.
Bisa dipakai untuk menjahit daerah kulit, fascia, ligament, dan tendon.
Tapercut Needles : ujung jarum taper dengan batang bulat atau empat persegi
cocok digunakan untuk menjahit daerah jaringan yang lunak meliputi aponeurosis,
oto, saraf, peritoneum, pembuluh darah dan katup.
precission point needles : Ujung jarum yang berbentuk segitiga dan lebih tipis
digunakan untuk operasi bedah plastic. Penggunaannya diasah dengan 24 kali
ekstra.
SABRELOC needles : ujung jarum yang gepeng digunakan untuk menjahit area mata
pada jaringan skleral atau kornea.
Micro-point needles : ujung jarum berbentuk spatula yang tipis. Jarum ini diasah
khusus untuk operasi segmen anterior pada mata.
Conventional cutting needles : ujung jarum berentuk segitiga dengan ketiga dalam
kurva, bertepi tajam.
Needle point yaitu needle yang relatif lebih tajam dan memiliki diameter terkecil
dibandingkan dengan semua bagian needle.
Swage adaklah pangkal needle yang memiliki pegangan erupa lubang atau celah
untuk benang.
Cord length adalah jarak antara needle point dan swage apabila ditarik garis lurus
Needle length adalah jarak antara swage dan needle point dengan mengikuti
lengkung luar itu sendiri.
Radius adalah jarak antara pusat kelengkungan needle dengan needle itu sendiri
Needle diameter adalah ketebalan needle pada setiap bagian.
Karakteristik jarum bedah antara lain sebagai berikut :
B. Benang bedah
Benang bedah dalam bahasa inggrisnya disebut SUTURE . Sejak tahun 2000 SM,
penggunaan benang dari bulu binatang telah dilakukan untuk menjahit luka. Seiring dengan
perkembangan zama, bahan bahan untuk penjahitan bedah berkembang dan bervariasi
mulai dari sutera, linen, katun, tendon ataupun usus hewan, bahkan kini pun telah
digunakan bahan dari benang logam tahan karat. Menurut jenis bahannya, benang bedah
terbagi dalam 2 golongan :
yang dapat diabsorbir oleh tubuh kita
yang tidak dapat diabsorbir oleh tubuh kita
Benang untuk penjahitan luka dapat dibagi menjadi empat criteria, yaitu penyerapan
(absorbable or non absorbable ), asal bahan (nature or synthetic ), asal serat
(monofilament or polyfilament ), pelapisan (coated or uncoated ).
Kriteria untuk penggunaan benang yang memenuhi syarat untuk penjahitan bedah
antara lain :
Trade
Breakdown origin Strand Generic name
name
Multifilamant Catgut plan
Catgut chromic
monofilament Polypropylene
Alat untuk mengambil darah disebut TAKING SET atau BLOOD DONOR SET. Darah
yang keluar melalui alat ini kemudian ditampung dalam botol atau kantong
penampung darah yang disebut BLOOD-BAG atau BLOOD COLLECTING PACK.
Jarum yang multiple sample , ujung jarum yang satu menembus tabung
vacuum bertutupan karet sehingga bisa dipergunakan beberapa kali tanpa kuatir
adanya kontaminasi.
Alat untuk mengambil darah dari arteri disebut dengan PREZA PAK. Kegunaanya
adalah untuk mengambil darah dari arteri, untuk menganalisa gas darah.
Alat tersebut terdiri atas tiga bagian :
o Jarum special berujung 2
o Guide holder
o Sample untuk menampung darah , berskala tiap ml (kapasitas 5 ml)
Alat lainnya untuk mengambil darah arteri terutama pada pediatric (anak anak )
adalah dengan menggunakan alat buatan pabrik AVL Switzerland, yang dinamakan
MICROSAMPLER AVL 0073. Jarum yang dipakai adalah 0,45 mm dan cara pengambilannya
sesuai dengan urutan dari no. 1 sampai 8. Kapiler yang sudah berisi darah tersebut kemudian
digunakan untuk penentuan pH. Dengan menggunakan alat pH atau BLOOD GAS ANALYZER.
Alat untuk memberikan darah kepada pasien disebut GIVING SET atau BLOOD
ADMINISTRATION SET. Juga disebut dengan nama BLOOD RECIPIENT SET. Untuk
pemberian darah dalam jumlah kecil kepada bayi, disebut dengan VOLUMETRIC
BLOOD ADMINISTRATION SET dengan adanya volumetric chamber (berskala 1ml). Alat
untuk memberikan 2 macam cairan misalnya darah dengan larutan dextrose atau
lainnya disebut Y-Type Administration set atau TRANSFUSION SET sedangkan alat
untuk memberikan cairan pada penderita disebut INFUSION SET.
Giving set Transfusion set
alat untuk memberikan cairan infus disebut SOLUSET. Bedanya dengan bllod set adalah
bahwa soluset tidak berfilter. Alat yang dilengkapi dengan buret sehingga jumlah
volume larutan infuse bisa diatur sekaligus dengan jumlah tetes per menitnya disebut
dengan TERFUSION PRECISION SOLUTION ADMINISTRATION SET atau MICRODRIP.
Selain untuk orang dewasa, juga tersedia alat soluset untuk pediatric . perbedaannya
pada pediatric banyaknya tetesan yaitu 60 tetesan per 1ml, sedangkan pada dewasa
hanya 15ml per 1 ml
DAFTAR PUSTAKA
Harotono. 2002. Alat alat kesehatan dan kedokteran. Jawa Barat : DEPOT Informasi
obat