Anda di halaman 1dari 28

Kepaniteraan Klinik

Bedah RSUD Ciawi


REFERAT JARUM, BENANG, TEKNIK JAHIT BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN TARUMANAGARA


Inggerit 406152058
Radius Hartanto 4061520

Pembimbing: dr. Johan Lucas


Harjono, sp.B

ANATOMI JARUM BEDAH


Jarum harus serigid mungkin untuk

dapat mempenetrasi jaringan tanpa


terjadi pembengkokan pada jarum,
tanpa patah, dan seramping mungkin.
Anatomi
o Eye needle
o Body needle
o Point needle

ANATOMI JARUM BEDAH


Eye needle
Terdiri dari 3 kategori : closed eye, French
(split atau spring), swaged (eyeless).
Closed eye mirip dengan jarum jahit biasa
digunakan sehari-hari. Bentuknya dapat bulat,
lonjong, persegi.
French eye memiliki celah dari bagian dalam mata
jarum menuju ke ujung luar tepi mata jarum
sebagai tempat benang.
Swaged needle banyak digunakan sekarang dimana jarum

dan benang saling berhubungan. Tipe ini meminimalisir


terjadinya trauma pada jaringan. Beberapa keuntungan :
Persiapan dan handling jarum minimal.
Trauma pada jaringan minimal.
Bila secara tidak sengaja jarum jatuh ke dalam
rongga tubuh, dapat lebih mudah diidentifikasi
karena berhubungan dengan benang.

ANATOMI JARUM BEDAH


Body needle
Ukurannya sedapat mungkin sama dengan diameter

benang.
Jarum lurus : digunakan untuk jahitan pada
jaringan yang mudah dijangkau oleh jari.
Contoh : tendon, kulit, rongga hidung.
Half curved needle : digunakan untuk menutup
kulit (jarang digunakan karena saat bagian
lengkung melewati kulit, bagian lurusnya sulit
untuk mengikuti jalur yang sama dengan bagian
lengkung) atau dalam laparoskopi (mudah
melewati trokar laparoskopi).
Curved needle : manuver dalam jahitan lebih
minimal dibandingkan jarum lurus.

ANATOMI JARUM BEDAH


Body needle
lingkaran
3/8 lingkaran

: eye microsurgery.
: aponeurosis, saluran
bilier, sistem kardiovaskular,
miokardium, saraf, perikondrium,
pleura, kulit, tendon, sistem
urogenital, pembuluh darah.
lingkaran
: saluran bilier,
sistem kardiovaskular, mata, fasia,
rongga mulut, pleura, faring, lemak
subkutan.
5/8 lingkaran : anal
(hemoroidektomi), rongga hidung,
saluran urogenital.
Compound curved needle : untuk
laparoskopi mata segmen anterior. Pada
bagian ujung jarum kelengkungannya 80
dan bagian body jarum kelengkungannya
45. Ini membuat jarum menembus
jaringan lebih pendek dan dalam namun
dengan tekanan yang minimal sehingga
tidak merusak segmen anterior mata.

ANATOMI JARUM BEDAH


Point Needle : menentukan derajat

ketajaman jarum untuk menembus


jaringan.

TIPE JARUM BEDAH


CUTTING NEEDLE
Ujung jarum yang tajam/runcing.
Ideal untuk menjahit kulit atau
jaringan lain yang relatif tebal,
ireguler, dan suiit ditembus.
Karena ujungnya yang tajam, harus
diperhatikan dalam menjahit beberapa
jaringan (sampul tendon, membran
mukosa mulut) untuk menghindari
terpotongnya jaringan.

TIPE JARUM BEDAH


TAPER POINT NEEDLE
Disebut jarum bulat yang menembus
jaringan tanpa memotongnya.
Badan jarum bentuknya
flat/oval/triangular untuk mencegah
terpuntirnya jarum saat dijepit oleh
needle holder.
Digunakan pada jaringan yang mudah
ditembus (peritoneum, abdomen
viseral, miokardium, lapisan
subkutan).

BENANG JAHIT BEDAH


Secara umum material jahitan dapat

diklasifikasikan menjadi tiga bagian


yaitu : bahan dasar, tipe untaian yang
diproduksi (mono atau multi filamen), dan
tipe penyerapan pada jaringan.
Material jahitan dapat berasal dari bahanbahan alami (silk,linen, catgut) atau
berupa polimer sintetik (nylon,
polydiaxone, polyester, polyamide).
Monofilamen
Materi dengan untaian tunggal.
Resistensi sedikit saat melewati jaringan,

simpul tidak kuat karena kaku.


Contoh : nylon, polydiaxone, polypropilene.

BENANG JAHIT BEDAH


Multifilamen
Gabungan dari beberapa filamen yang

digulung menjadi satu.


Tensile strength lebih kuat,
pliability dan fleksibelitas lebih
besar.
Contoh : catgut, silk, polyester.
Non-absorpable
Contoh : nylon,polyester,stainless

steel.

BENANG JAHIT BEDAH


Absorpable
Jahitan untuk menahan tepi luka sementara.
Natural absorpable diserap tubuh dengan

dicerna oleh enzim tubuh.


Sintetic absorpable diserap tubuh dengan
proses hidrolisis. (reaksi tubuh minimal)
Tahap pertama proses penyerapan yaitu
berkurangnya tensile strength secara gradual
(biasanya 1 minggu post-implant) yang kemudian
pada tahap kedua yaitu hilangnya suture mass.
Kedua tahap ini merupakan respon seluler oleh
leukosit untuk membersihnkan debris seluler
dan material jahitan.
Contoh : catgut,polydioxanone,polyglycolic
acid.

JENIS BENANG NATURAL & ABSORPABLE


Cutgut
Alami,Multifilamen,terabsorpsi
Catgut diproduksi dari submukosa usus

kambing atau serosa usus sapi. Catgut


kemudian dibagi, diputar, dikeringkan, dan
dipoles ke dalam profil. Catgut dicerna oleh
enzim proteolitik dari sel fagosit dalam 80120 hari dan menimbulkan reaksi jaringan.
Tensile strength kurang lebih 7-10 hari dan
absorpsi komplit dalam 70 hari.
Penggunaan umum : untuk jaringan yang cepat
sembuh dan membutuhkan support minimal.
(subkutikular, liver, appendiks, saluran
kemih, mesenterium).

JENIS BENANG SINTETIK & ABSORPABLE


Polyglycolc acid (PGA)
Sintesis,multifilamen,terabsopsi
PGA merupakan polimer dari asam glikolat

karena dalam bentuk monofilamen terlalu


rapuh untuk digunakan, sehingga filamen
diekstrusi dan disimpul/dikepang untuk
mencapai kekuatan tarik yang tinggi.
Dexon II adalah contoh produk yang
terkuat dalam bahan PGA dan menyebabkan
reaksi inflamasi yang lebih sedikit
dibandingkan bahan Catgut
Penggunaan umum :
o GI anastomose
o Otot dan fascia
o Kulit subkutikular

JENIS BENANG SINTETIK & ABSORPABLE


Polyglactin 910
Sintesis,multifilamen,terabsopsi
Vicryl adalah contoh material jahitan

yang terbuat dari Polyglactin 910 yang


merupakan co-polimer dari glikolid dan
laktid. Filamen dilapisi oleh campuran
antara polimer dan kalsium stearat untuk
mengurangi gesekan. Penyerapan terjadi
melalui proses hidrolisis yang berlangsung
sekitar 20-40 hari.
Penggunaan umum :
o GI anastomose
o Otot dan fascia
o Kulit subkutikular

JENIS BENANG SINTETIK & NON-ABSORPABLE


Polybutester
Sintetik, monofilamen, tidak

terabsorpsi
Novafil adalah suatu polimer yang
mempunyai kekuatan yang tinggi dengan
reaksi jaringan yang minimal.
Polyvinylidene
Sintetik,monofilamen,tidak terabsorpsi
Viline adalah material jahitan

monofilamen dengan reaktif yang


minimal.

JENIS BENANG SINTETIK & NON-ABSORPABLE


Polyamides
Sintetik,multi/monofilamen,tidak

terabsorpsi
Nylon merupakan monofilamen tetapi
mempunyai kesulitan tersendiri pada
penggunaannya dan mempunyai kualitas
daya pengikatan yang kurang. Tersedia
dalam ukuran 10/0 sampai ukuran 6/0.
Penggunaan umum :
o Fascia
o Kulit
o Hernia
o Vaskular

JENIS BENANG NATURAL & NON-ABSORPABLE


Silk/cotton/linen
Natural,multifilamen,tidak terabsorpsi
Merupakan bahan klasik yang mudah

digunakan tetapi, mempunyai kekuatan


yang rendah dikarenakan adanya proses
enzimatik. Disebut juga sebagai very
slow absropting suture.
Penggunaan umum :
o Kulit
o Vaskular
o GI anastomose
o Mata
o Bedah jantung

JENIS BENANG NATURAL & NON-ABSORPABLE


Stainless steel
Natural,multi/monofilamen,tidak terabsorpsi
Merupakan material jahitan yang paling kuat

dengan reaksi jaringan yang minimal, tetapi


mempunyai tingkat kesulitan dalam mengikat
jahitan. Material ini sangat jarang
digunakan dan tersedia dalam ukuran 4/0
sampai ukuran 7 dengan pilihan jarum yang
terbatas.
Penggunaan umum :
o Sternal
o Hernia
o Luka kontaminasi
o Orthopaedi

TEKNIK JAHITAN
Sejumlah panduan dibuat dalam tata laksana

penjahitan untuk seluruh jaringan. Alat dan bahan


yang digunakan dalam penjahitan disesuaikan dengan
jenis jaringan yang akan diaplikasikan. Sebagai
contoh, jarum taper yang digunakan untuk aplikasi
pada jaringan yang mudah ditembus (peritoneum,
jaringan subkutis) atau cutting needle untuk
jaringan yang sulit ditembus (kulit). Jarum harus
benar-benar melekat pada needle-holding forcep
dengan ukuran yang sesuai.
Kedalaman dan jarak antara jahitan sangat tergantung
pada material jahitan, jaringannya, dan lokasi
lesi/luka. Pada prinsipnya, jahitan harus dilakukan
sedalam mungkin dari titik masuk jarum pada kulit
(mencegah terbentuknya dead space). Diantara jahitan
harus ada jarak yang lebar antara titik masuk jarum
dan keluarnya

TEKHNIK PENJAHITAN
Penjahitan luka dimaksudkan untuk

mempertemukan dan mempertahankan posisi


kedua permukaan luka tanpa mengganggu
peredaran darah setempat supaya luka
dapat sembuh per primam intentionem.

Cara menjahit kulit

Interrupted suture
vertical matras suture
horizontal matras suture
continous suture
subkutikuler suture
baron suture

TEKNIK JAHITAN
Simple suture

SIMPLE SUTURE
Cara : beri jarak 1cm antar jahitan
Keuntungan :
-bila ada benang putus hanya satu tempat yg
terbuka
-bila ada infeksi, cukup dibuka jahitan ditempat yg terinfeksi

TEKNIK JAHITAN
Vertical Mattress Suture

TEKNIK JAHITAN
Horizontal Mattress Suture

TEKNIK JAHITAN
Continuous Suture

TEKNIK JAHITAN
Subartikular Suture

TEKNIK JAHITAN
Barron Suture

TEKNIK JAHITAN
Three Corner Suture

Anda mungkin juga menyukai