Diare Akut Kelompok e4: Insan kamil 102015001 M.Imran Amin bin MD Jelani 102014233 Adhe William Fanggidae 102014270 Joceline Valencia 102013072 Ellen Eunike Selvana W 102011416 Novella Ruana Fista 102014197 Eri Aprilia 102014130 Maria Andriana Neno 102014084 Ery Lione Nanulaitta 102014052 Skenario 6
Anak perempuan berusia 6 tahun dibawa ke UGD RS karena lemas, pucat,
seluruh badan berkeringat dingin sejak 30 menit yang lalu. Menurut ibu, anaknya mengalami diare sejak 2 hari yang lalu, dengan frekuensi 8- 10x/hari, sebayak 1 aqua gelas, berisi cairan dan ampas, tidak ada darah maupun lendir, tidak berbau. Anamnesis
Alloanamnesis Identitas pasien Riwayat penyakit Riwayat makanan Riwayat imunisasi Riwayat pertumbuhan dan perkembangan Riwayat keluarga dan lingkungan Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: Tampak lemah
Kesadaran: Somnolen TTV: Suhu 38,5º C, Nadi 110x/menit, napas 40x/menit, TD 100/80 mmHg Mata sangat cekung, mukosa bibir dan mulut kering, turgor kulit sangat lambat, akral dingin, CRT 3 detik, nadi a. Dorsalis pedis teraba sangat lemah.
dan Circulation (sirkulasi), Disability (disabilitas), dan Exposure (pajanan) yang adekuat. Lakukan pemeriksaan tanda dehidrasi, pemeriksaan diare, dan mencari tanda-tanda syok. Tanda-tanda syok
Bila syok disebabkan oleh kehilangan darah
atau cairan, tanda-tandanya adalah: Penurunan tekanan darah Kenaikan frekuensi nadi Pucat Berkeringat Kulit dingin Pemeriksaan penunjang
Hitung darah lengkap (Penyakit kornis/tidak)
Kultur tinja (Organisme penyebab) Analisis elektrolit darah (Memungkinkan upaya intervensi penting dilakukan lebih awal) Analisis gas darah (Menilai zat racun dan membantu penanganan ventilasi mekanis) Diagnosis kerja
Dengan keluhan yang disampaikan pasien,
maka diagnosis penyakitnya adalah Syok Hipovolemik et causa Diare Akut. Syok hipovolemik et causa diare akut
Gejala dan tanda yang disebabkan oleh syok hipovolemik akibat
kehilangan cairan (dehidrasi) adalah sama meski ada sedikit perbedaan kecepatan timbulnya syok. Hipovolemia ringan (<20% volume darah) menimbulkan takikardi ringan dengan sedikit gejala yang tampak Hipovolemia sedang (20-40% dari volume darah) pasien menjadi lebih cemas dan takikardi lebih jelas Hipovolemia berat maka gejala klasik syok akan muncul, tekanan darah menurun drastic dan tak stabil walaupun dalam posisi berbaring, pasien menderita takikardi hebat, oliguria, agitasi atau bingung. Diagnosis banding
Hipotensi, tekanan sistolik kurang dari 90 mmHg Perfusi jaringan yang tidak memadai, comfusion, atau koma, vasokonstriksi perifer, oliguria dan asidosis metabolik. Penyebab : kegagalan pompa jantung karena komplikasi infark miokard (5%), pengisian diastolic ventrikel tidak adekuat, curah jantung yang tidak adekuat. Syok Neurogenik
Mirip dengan analgesia spinal tinggi atau
sindroma Gullain Barre berat. Adanya hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh tamping (Capa Citance Vessels). Klinis mirip dengan gejala syok hipovolemik. Penyebab adalah trauma medulla spinalis dengan quadriplegia atau paraplegia (syok spinal). Patofisiologi Penatalaksanaan Menempatkan pasien dalam posisi kaki lebih tinggi, menjaga jalur pernapasan dan diberikan resusitasi cairan dengan cepat lewat askes intravena atau cara lain yang memungkinkan seperti pemasangan kateter CVP (central venous pressure) atau jalur intra arterial. Cairan yang diberikan adalah garam isotonus yang ditetes dengan cepat (hati-hati dengan asidosis hiperkloremia) atau dengan cairan garam seimbang seperti Ringer’s Laktat (RL) dengan jarum infus yang terbesar. Pemberian 2-4 L dalam 20-30 menit diharapkan dapat mengembalikan keadaan hemodinamik. Guna mengetahui cairan sudah memenuhi kebutuhan untuk meningkatkan tekanan pengisian ventrikel dapat dilakukan pemeriksaan tekanan baji paru dengan menggunakan kateter Swan- Ganz. Bila hemodinamik tetap tidak stabil, berarti pendarahan atau kehilangan cairan belum teratasi. Selain resusitasi cairan, saluran pernapasan harus dijaga. Kebutuhan oksigen pasien harus terpenuhi dan bila dibutuhkan intubasi dapat dikerjakan. Pada keadaan yang berat atau hipovolemia yang berkepanjangan dukungan inotropic dengan dopamine, vasopressin atau dobutamin dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan kekuatan ventrikel yang cukup setelah volume darah dicukupi terlebih dahulu. Pemberian norepinefrin infus tidak banyak memberikan manfaat pada hipovolemik. Pemberian nalokson bolus 30 mcg/kg dalam 3-5 menit dilanjutkan 60 mcg/kg dalam 1 jam dalam dekstros 5 % dapat membantu meningkatkan MAP. Urutan tatalaksana syok hipovolemik
1. Letakan pasien dalam posisi telentang.
2. Beri O2 5-10 liter/menit dengan kaul nasal atau sungkup muka. 3. Beri infus (kateter no 16,14) dengan cairan : Kristaloid (NaCl 0,9%, Ringer’s Laktat, Ringer’s Acetat), Kaloid [darah pendarahan lebih 25% , plasma, komponen darah, pengganti plasma (Dextran 40,70)]. 4. Monitor resusitasi 5. Tindakan suportif Untuk penggantian cairannya, aspek paling penting dari terapi diare adalah untuk menjaga hidrasi yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. Idealnya, cairan rehidrasi oral harus terdiri dari 3,5 g Natrium klorida, dan 2,5 g Natrium bikarbonat, 1,5 g kalium klorida, dan 20 g glukosa per liter air. Jika sediaan secara komersial tidak ada, cairan rehidrasi oral pengganti dapat dibuat dengan menambahkan ½ sendok teh garam, ½ sendok teh baking soda, dan 2 – 4 sendok makan gula per liter air. Kehilangan cairan eksternal menimbulkan volume darah menurun sehingga tekanan balik vena pun menurun. Hal inilah yang menimbulkan penurunan curah jantung. Curah jantung yang rendah dibawah normal akan menimbulkan beberapa kejadian pada beberapa organ: Mikrosirkulasi (Jantung dan Otak) Neuroendokrin (Respons autonomi tubuh) Kardiovaskular (Penurunan pengisian ventrikel) Gastrointestinal (pelebaran pembuluh darah dan menyebabkan depresi jantung) Ginjal (nekrosis tubular akut)
Beberapa karasteristik patogenesis syok sama tanpa memperhatikan penyebab
yang mendasari. Jalur end dari syok adalah kematian sel. Begitu sejumlah besar sel dari organ vital telah mencapai stadium ini, syok menjadi irreversible, dan kematian terjadi meskipun dilakukan koreksi penyebab yang mendasari. Kesimpulan
Anak perempuan berusia 6 tahun ke UGD RS karena
lemas, pucat dan seluruh badannya berkeringat dingin sejak 30 menit yang lalu terkena syok hipovolemik et causa diare cair akut. Dimana terjadi kehilangan cairan secara mendadak akibat dari diare akut sehingga terjadi syok hipovelemik sebagaimana adalah kasus gawat darurat. Agar tidak terjadi dehidarsi dan mencegah terjadinya syok hipovolemik berat hingga kematian dapat diberikan penanganan secara adekuat dengan pemberian infus fisiologis.