Anda di halaman 1dari 36

KELOMPOK 1

SRI ASTUTIK
SUDARWATI ARISTIANI
NOOR JUMAIDAH
LILIK HANDIKA
MUNAWAROH
MOH. HABIBI
SITI WACHIDAH
Pengertian Ansietas
 Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas
dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu
dan tak berdaya (helplessness).
 Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin
dialami.
 Individu mempersepsikan kepribadiannya
terancam.
 Manusia mulai merasakan sejak bayi
 Berhenti kalau mati.
Karakteristik Ansietas
 Merupakan emosi dan bersifat subyektif.
 Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).
 Bisa ditularkan
 Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri,
identitas diri.
 Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan
kecemasan
Tingkat Ansietas
1. Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari.
Individu sadar. Lahan persepsi meningkat
(mendengar, melihat, meraba lebih dari
sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar,
pertumbuhan, dan kreativitas.
2. Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit
(melihat, mendengar, meraba menurun dpd
sblmnya). Fokus pd perhatian segera.
Tingkat Ansietas
3. Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya
bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain.
Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan
ansietas.
4. Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah
Panik
 Hilang kontrol
 Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau
arahan.
 Disorganisasi kepribadian.
 Meningkatnya aktivitas motorik
 Menurunnya kemampuan menghubung-
hubungkan.
 Distrosi persepsi
 Hilangnya pikiran rasional
 Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif.
 Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan
exhaustion ~ kematian
Rentang Respon Ansietas

Adaptif Maladap
tif

Antisi Ringan Sedang Berat Panik


pasi
Pengkajian
 Faktor Predisposisi
 Faktor Presipitasi
 Mekanisme Koping
 Perilaku
Faktor Predisposisi
1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen
kepribadian id dan super ego (dorongan insting
dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego
akan adanya bahaya yg perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn
ketakutan penolakan dlm hub interpersonal.
Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan
(kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan
ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah
mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi
 Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi
yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu
pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari
utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas
meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~
helplessness)
 Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata
dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan
depresi.
Faktor Predisposisi
 Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi
ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt
memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic
ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah
terangsang dan merasa ansietas.
Faktor Presipitasi
 Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan
melaksanakan ADL.
 Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas,
harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan
peran baru.
 Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan
dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor
psikososial.
Perilaku
 Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan
fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui
timbulnya gejala/mekanisme koping utk
mempertahankan diri dari ansietas.
 Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem
kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI,
perkemihan, dan kulit
 Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietas
 Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD,
pinsan, TD, N .
 Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas
dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.
 Neuromuskuler:  refeks, terkejut, mata berkedip-
kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah,
wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat,
kaki goyah.
Efek fisiologis ansietas
 Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak
makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual,
perih, diare.
 Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.
 Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal,
rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh
tubuh.
Respon Perilaku
 Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering
kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung
celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri,
hiperventilasi.
 Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi,
pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya
lahan persepsi, bingung, kesadaran diri
berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya
obyektivitas, takut hilang kontrol, takut
luka/mati.
Respon Perilaku
 Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan,
teror, gugup, sangat gelisah.
Mekanisme Koping
1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
 Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik,
memenuhi kebutuhan.
 Realistis memenuhi tuntutan situasi stres
 Disadari dan berorientasi pd tindakan
 Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk
memuaskan kebutuhan), menarik diri
(menghilangkan sumber ancaman fisik atau
psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk
memuaskan kebutuhan)
Mekanisme Koping
2. Ego oriented:
 Task oriented tdk selalu berhasil
 Melindungi “self”
 Berguna pd ansietas ringan ~ sedang
 Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk
 Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri
(defens mechanism)
Defens Mechanism
 Kompensasi  Proyeksi
 Denial  Rasionalisasi
 Displacement  Reaksi formasi
 Disosiasi  Regresi
 Identifikasi
 Intelektualisasi
 Introyeksi
 Isolasi
Diagnosis Keperawatan
Menurut NANDA:
 Ansietas / kecemasan
 Koping individu tidak efektif
 Ketakutan
 Cedera resiko terhadap :
a) Perubahan nutrisi
b) Gangguan harga diri
c) Gangguan pola tidur
d) Isolasi sosial
e) Perubahan proses berfikir
 Gangguan : Konsep diri

Koping individu tdk efektif

 Gangguan pola tidur

 Ansietas

 Stressor
STRATEGI PELAKSANAAN
 SP 1 Pada pasien
1) Identifikasi stressor cemas
2) Identifikasi koping mal adaptif dan akibatnya
3) Bantu perluas lapang persepsi
4) Konfrontasi positif bila perlu
5) Latih teknik relaksasi : nafas dalam
6) Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan
 SP 1 pada kelurga
1) Mendiskusikan masalah yg dirasakan keluarga dlm
merawat pasien
2) Menjelaskan pengertian ,tanda n gejala ansietas yg
dialami pasien beserta proses terjadinya
3) Menjelaskan cara-cara merawat pasien cemas
SP 2 Pada pasien :
1) Validasi masalah dan latihan sebelumnya
2) Latih koping : beraktivitas
3) Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan
SP 2 Pada keluarga :
1) Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien
cemas
2) Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung
pasien cemas
 SP 3 Pada pasien :
1) Validasi masalah dan latihan sebelumnya
2) Latih koping : olahraga
3) Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan
 SP 3 Pada keluarga :
1) Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah
termasuk minum obat
2) Mendiskusikan sumber rujukan yg bisa dijangkau oleh
keluarga
Tujuan
 Menurunkan tingkat
kecemasan klien.
 Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan
menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau
ringan.
 Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan
keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab
pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai
pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
 Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap
terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif
maupun negatif termasuk perkembangan ansietas,
menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri
secara terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
 Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg
bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd
perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk
menentang klien; nyatakan perawat bisa
memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan
pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku,
stresor, dampak stresor dan sumber koping;
dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental;
batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
 Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg
menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan
tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi
dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi
fisik: mandi air hangat, pijat
 Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik;
share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik;
buat rencana harian; libatkan keluarga dan
support system.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Berat - Panik
 Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg
meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping
obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:
 Dengar dengan hangat dan responsif
 Beri waktu kepada klien untuk berespon
 Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya
sendiri:
 Kenali perasaan diri
 Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd
klien
 Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar
dan berkembang
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:
 Bantu klien mengekspresikan perasaan.
 Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.
 Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.
 Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya
ansietas:
 Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg
menimbulkan ansietas.
 Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg
dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.
 Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
Tindakan Keperawatan pd Ansietas
Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru
 Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.
 Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.
 Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu
 Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien
 Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat
keadaan ansietasnya.
 Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku
 Anjurkan penggunaan koping yg baru
 Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk
pertumbuhan diri.
 Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi
 Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan
oleh klien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai