Anda di halaman 1dari 46

Pergadaian Syariah

Bahan Ajar Mahkamah Agung Republik Indonesia


Bagian 1
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
Teori Rahn, Rahn Tasjily Pengertian Rahn dan Rahn Tasjily
Sejarah Rahn
Hikmah disyaratkannya Rahn
Akad Transaksi Rahn Rukun dan Syarat Rahn
Hak dan Kewajiban transaktor
Akad perjanjian transaksi rahn
Pemanfaatan marhun dan berakhirnya akad rahn
Eksekusi marhun
Perbedaan akad Rahn dan gadai konvensional
Potensi sengketa Pergadaian Syariah
PENGERTIAN
Rahn/gadai adalah penguasaan barang milik
peminjam oleh
pemberi pinjaman sebagai jaminan.
Sumber KHES Pasal 20

Rahn Tasjily adalah jaminan dalam bentuk barang


atas utang
tetapi barang jaminan tersebut (marhun) tetap berada
dalam
penguasaan (pemanfaatan) Rahin dan bukti
kepemilikannya
diserahkan kepada murtahin;
Sumber Fatwa DSN MUI no.68 Tahun 2008
Sejarah Gadai di Masa
Rasulullah
Dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma :
‫عل عي رده عوعسل يععم ارشتععرى دمرن ي عههوددليي عطععامما دإعلى أ ععجلل عفعرعهن عهه ددرر ع‬
‫عهه‬ ‫أ ع يعن الن يعدب يعي عص يعلى الل يعهه ع‬.

Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli
makanan dari seorang Yahudi dengan pembayaran
tempo dan beliau menggadaikan baju perangnya.”

 Dalam ash shahiihain telah diriwayatkan dari


Anas bin Malik bahwa ketika Rasulullah wafat,
ilustrasi baju besi beliau masih tergadai di tangan
seorang Yahudi, untuk pinjaman 30 wasaq
gandum (setara dengan 5.400 kg gandum).
Rasulullah meminjam gandum untuk makan
keluarganya.
Harga komoditas gandum saat ini sekitar Rp 5.986 per
kg, jika disetarakan dengan nilai sekarang gandum
yang dipinjam oleh Rasulullah setara dengan nilai Sumber :
Abu Ja’far Muhamad bin Jarir Ath Thabari, Tafsir Ath Thabari, 2009
Rp32.324.400 Syaikh Shaffyurahman Al Mubarakfuri, Shahih Tafsir Ibnu Katsir, 2006
Sejarah Pergadaian di
Indonesia

Pemerintah Inggris mengambil alih dan


membubarkan Bank Van Leening, Perubahan Badan Hukum Perubahan Badan hukum berdiri Unit Layanan Gadai
kepada masyarakat diberi keleluasaan menjadi “JAWATAN” dari “PN” ke “PERJAN” Pegadaian berprinsip Syariah
mendirikan usaha Pegadaian

1811
1811 1928
1928 1969
1969 2003
2003

1746
1746 1901
1901 1961
1961 1990
1990 2012
2012
Sejarah Pegadaian dimulai
Perubahan Badan hukum dari
saat VOC mendirikan Bank Pegadaian Negara pertama di Perubahan Badan Hukum Perubahan Badan hukum dari “PERUM” ke “PERSERO” pada
Van Leening sebagai lembaga Sukabumi tanggal 1 April 1901 dari “JAWATAN” ke “PN” “PERJAN” ke “PERUM” tanggal 1 April 2012
keuangan yang memberikan
kredit dengan sistem gadai

5
Sejarah Gadai di Dunia
CHINA
Di China, toko gadai sudah ada sejak 2000-3000 tahun yang lalu. Usaha ini sangat
diawasi dengan ketat, sehingga sangat mustahil melakukan tipuan atau
pembohongan. Secara khusus, pelanggan diberi waktu waktu tiga tahun untuk
menebus properti mereka, dan mereka tidak dapat dikenakan tarif yang lebih
tinggi dari 3% per tahun.

YUNANI DAN ROMAWI


Yunani dan Romawi dianggap sebagai pencetus sistem gadai modern. Di Romawi,
mereka memiliki aturan/ sistem gadai sendiri (Roman's Law) seperti pegawai di
toko pegadaian harus memakai seragam, furnitur khusus, dilarang melakukan
perjanjian, dan sebagainya. Kaisar Augustus mengkonversi harta-harta rampasan
perang atau harta dari penjahat menjadi harta negara dengan sistem gadai
Roman's Law. Harta negara ini kemudian boleh dipinjamkan kepada rakyat, tanpa
bunga.

EROPA ABAD PERTENGAHAN


Di Italia, sistem perjanjian mulai diterapkan dan sudah umum di seantero Eropa.
Hal ini dikarenakan tuntutan uskup-uskup Italia untuk meminjamkan uang kepada
orang miskin. Pada suatu keadaan, keuntungan bisa diperolah dari nilai perjanjian
Dari berbagai sumber 6
yang ada.
Hikmah
Disyaratkannya Gadai
Gadai memberi perlindungan baik terhadap orang yang diberi pinjaman dengan ada
larangan menarik manfaat atas dasar pinjaman tersebut, juga perlindungan terhadap
pemberi pinjaman dengan adanya perintah pembukuan dan penahanan jaminan.

Gadai tidak sekedar jaminan hutang seseorang akan dikembalikan dengan adanya
barang berharga yang ditahan penerima gadai, tetapi ada nilai sosial yang sangat luhur
yaitu menolong orang yang sedang membutuhkan dana kontan.

Gadai sebagai salah satu transaksi dalam memudahkan orang yang membutuhkan
dana, selain tidak mengorbankan harga diri, ia juga menjadi salah satu upaya untuk
menjaga kepercayaan orang lain.
Hikmah
Disyaratkannya Gadai
Terhindar Dari Azab
Silaturahim terjaga Dipercaya orang lain Harga diri terjaga (Hutang dibayar Transaksi Pilihan Allah
dengan Jaminan)
• Berhutang • Gelar Nabi • 1. Terpuji dimata • 1. Ruh masih • 1. Surat Al Baqarah
sebaiknya dengan Muhammad “ AL- orang yang memberi tergantung : Dari Ayat 283
jaminan AMIN” pinjaman (karena Abu Hurairah • 2. Dicontohkan Nabi
• “Banyak terjadi • “Jadilah Orang yang memiliki HARTA) Radhiyallahu • 3. Di Jelaskan oleh
putus silaturahmi dapat dipercaya • 2. Memotifasi diri anuma, dari Nabi Ulama (Fatwa MUI)
karena hutang untuk membayar Shallallahu ‘alaihi wa
piutang” (menebus Barang sallam beliau
Jaminan) bersabda : Jiwa
seorang mukmin itu
terkatung-katung
dengan sebab
utangnya sampai
hutang dilunasi
• 2. Mati Syahid
(tertunda masuk
surga): Dari
‘Abdullah bin ‘Amr
bin al-‘Ash
Radhiyallahu anhu
bahwa Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
Orang yang mati
syahid diampuni
Rukun
Rahn
Rukun Rahn menurut jumhur ulama
Aktivitas saat akad 1. Sighat (lafadz ijab dan qabul)
2. Orang yang berakad (rahin dan murtahin)
Akad RAHN
3. Harta (marhun)
Rahin (nasabah)
4. Utang (marhun Bih)
menyerahkan barang Menerima & menyimpan
(marhun) barang jaminan (marhun)

Menerima uang
da Menyerahkan
da Uang
Rukun Rahn menurut KHES Pasal 373
pinjaman (marhun bih) Pinjaman (Marhun Bih)
1. Murtahin
2. Rahin
3. Marhun
4. Marhun Bih (utang)
5. Akad
k dan Kewajiban “Transaksi” Rahn

Murtahin (penerima barang) mempunyai hak untuk menahan


Marhun (barang) sampai semua utang Rahin (yang menyerahkan
barang) dilunasi.

Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik Rahin. Pada


prinsipnya, Marhun tidak boleh dimanfaatkan oleh Murtahin
kecuali seizin Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun dan
pemanfaatannya itu sekedar pengganti biaya pemeliharaan dan
perawatannya.

Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada dasarnya menjadi


kewajiban Rahin, namun dapat dilakukan juga oleh Murtahin,
sedangkan biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap menjadi
Sumber : FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002
kewajiban
Tentang RAHNRahin.
Contoh Surat Bukti Rahn di Pegadaian
k dan Kewajiban “Transaksi” Rahn

Rahin dapat meminta penundaan lelang RAHIN berkewajiban untuk membayar pelunasan
sebelum jatuh tempo dengan mengisi yang terdiri dari Marhun Bih, Mu’nah dan biaya
formulir yang telah disediakan. proses lelang (jika ada).
Penundaan lelang dikenakan biaya sesuai Membayar jasa penitipan, apabila marhun bih
dengan ketentuan yang berlaku di telah dilunasi, namun rahin belum mengambil
MURTAHIN. marhun 10 hari setelah tanggal pelunasan
Rahin berhak memperoleh uang kelebihan dari
hasil lelang (apabila ada) selama 12 bulan, jika Jika hasil penjualan lelang tidak mencukupi untuk
tidak diambil lebih dari 12 bulan, disepakati melunasi kewajiban kepadda MURTAHIN , maka
menjadi dana sedekah. RAHIN wajib membayar kekurangan tersebut.

Rahin berhak mendapat penggantian Apabila RAHIN meninggal dunia dan terdapat hak
atas kerusakan atau hilang yang tidak dan kewajiban terhadap MURTAHIN atapun
disebabkan oleh suatu bencana alam sebaliknya, maka hak dan kewajiban tersebut
(force majeur) yang ditetapkan dibebankan kepada ahli waris RAHIN sesuai
pemerintah.. dengan ketentuan waris dalam hukum Republik
Indonesia.
Akad Perjanjian Transaksi Rahn

akad rahn dibolehkan hanya atas utang-


piutang (al-dain) yang antara lain timbul
karena akad qardh, jual-beli (al-bai') yang
tidak tunai, atau akad sewa-menyewa (ijarah)
yang pembayaran ujrahnya tidak tunai; 
Fatwa DSN MUI No.92 Tahun 2014

Dalam akad gadai terdapat 3 (tiga)


akad paralel yaitu: qardh, rahn, dan ijarah.
KHEI tahun 2008 Pasal 373 ayat 2
Peraturan Mahkamah Agung No.2 Tahun 2008
emanfaatan Marhun dan
erakhirnya Akad Rahn

Pemanfaatan Marhun Berakhirnya Akad Rahn


AKAD RAHN : Akad Rahn berakhir jika
Marhun dan manfaatnya tetap 1. Rahin membayar kewajibannya kepada
menjadi milik Rahin. Pada prinsipnya, murtahin
Marhun tidak boleh dimanfaatkan
oleh Murtahin kecuali seizin Rahin, 2. Murtahin menyerahkan marhun kepada rahin
dengan tidak mengurangi nilai
3. Marhun dilelang/dijual
Marhun dan pemanfaatannya itu
sekedar pengganti 4. Keputusan Pengadilan
biaya pemeliharaan dan
perawatannya.
AKADDSN
Fatwa RAHN TASJILY
MUI No.25 Tahun 2002 tentang Rahn
Pemanfaatan barang marhun oleh
rahin harus dalam batas kewajaran
sesuai kesepakatan;
Fatwa DSN MUI No.68 Tahun 2008 tentang Rahn Tasjily
Eksekusi Marhun
Fatwa DSN MUI No.25 Tahun 2002 tentang Rahn

Penjualan Marhun
1. Apabila jatuh tempo, Murtahin harus memperingatkan
Rahin untuk segera melunasi utangnya.
2. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi utangnya,
maka Marhun dijual paksa/dieksekusi melalui lelang
sesuai syariah.
3. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi utang,
biaya pemeliharaan dan penyimpanan yang belum
dibayar serta biaya penjualan
4. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik Rahin dan
kekurangannya menjadi kewajiban Rahin.

Apabila terjadi wanprestasi atau tidak dapat melunasi utangnya,


Marhun dapat dijual paksa/dieksekusi langsung baik melalui
lelang atau dijual ke pihak lain sesuai prinsip syariah;

Rahin memberikan wewenang kepada Murtahin untuk


mengeksekusi barang tersebut apabila terjadi wanprestasi atau
tidak dapat melunasi utangnya;
Eksekusi Marhun
KHEI tahun 2008
Peraturan Mahkamah Agung No.2 Tahun 2008

 Apabila telah jatuh tempo, pemberi gadai dapat mewakilkan kepada


penerima gadai atau penyimpan atau pihak ketiga untuk menjual harta
gadainya.
 Apabila jatuh tempo, penerima gadai harus memperingatkan pemberi gadai
untuk segera melunasi utangnya.
 Apabila pemberi gadai tidak dapat melunasi utangnya maka harta gadai
dijual paksa melalui lelang syariah.
 Hasil penjualan harta gadai digunakan untuk melunasi utang, biaya
penyimpanan dan pemeliharaan yang belum dibayar serta biaya
penjualan.
 Kelebihan hasil penjualan menjadi milik pemberi gadai dan kekurangannya
menjadi kewajiban pemberi gadai.
 Jika pemberi gadai tidak diketahui keberadaannya, maka penerima gadai
boleh mengajukan kepada pengadilan agar pengadilan menetapkan bahwa
penerima gadai boleh menjual harta gadai untuk melunasi utang pemberi
gadai.
 Jika penerima gadai tidak menyimpan dan atau memelihara harta gadai
Perbedaan Akad Rahn
dengan Gadai
Konvensional
Aspek Gadai Syariah Gadai Konvensional

Landasan Hukum Al Quran, Hadist, Ijtihad Ulama, POJK, KUH Perdata


KHEI

Motif transaksi Tujuan tolong menolong Tujuan bisnis

Cara memperoleh dari biaya pemeliharaan barang Dihitung dari uang pinjaman
pendapatan jaminan,

Bentuk Jaminan Barang tetap dan barang bergerak Barang bergerak


Potensi Sengketa
Bagian 2
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
Maksud dan Tujuan Pergadaian Syariah Maksud dan Tujuan Pergadaian Syariah
Dasar Hukum Pergadaian Syariah Dasar Hukum dari AlQuran dan Hadist
Fatwa DSN MUI Nomor 25 tahun 2002 tentang Rahn
Fatwa DSN MUI Nomor 26 tahun 2008 tentang Rahn Emas
Fatwa DSN MUI Nomor 68 tahun 2008 tentang Rahn Tasjily
Fatwa DSN MUI Nomor 92 tahun 2014 tentang Pembiayaan yang
disertai Rahn
Dasar Hukum Positif Indonesia untuk Pergadaian Syariah
Fungsi dan Peran Pergadaian Syariah Fungsi dan Peran Pergadaian Syariah
Maksud dan Tujuan
Anggaran Dasar

Maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang


gadai dan fidusia, baik secara konvensional maupun syariah,
dan jasa keuangan lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber
daya perusahaan.

Kegiatan
Pasal
Pasal

a. Penyaluran uang pinjaman berdasarkan hukum gadai


Ayat
Ayat

Usaha termasuk gadai efek;


3

2
3

Utama b. Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia;


c. Pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa taksiran, sertifikat
dan perdagangan logam mulia serta batu adi.

Kegiatan
Pasal

a. Jasa Transfer uang, jasa transaksi pembayaran dan jasa


Pasal

Ayat
Ayat

Usaha administrasi pinjaman;


3

3
3

Lainnya b. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan.

20
asar Hukum dari Al-Quran dan Hadist

‫فر عول عرم تعدجهدواا عكادتبمةا عفدر هع ة ة‬


‫هن يعمرقهبوعضةة‬ ‫…عودإن هكنتهرم ع‬
‫عل عهى عس ع ل ر‬
Dan apabila kalian dalam perjalanan sedang
kalian tidak memperoleh seorang juru tulis
maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang ..."

Landasan Syariah – Quran Surat Al


Baqarah : 283
sar Hukum dari Al-Quran dan Hadist
Hadis Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah
dari Abu Hurairah
Pendapat Ulama Malikiyah
Murtahin hanya dapat memanfaatkan barang
gadai atas izin pemiliknya dengan syarat
،‫ل ع ي عرغل عهق ال ي عررههن دمرن عصادحدبده ال يعدذري عرعهن عهه‬
 Hutang disebabkan karena jual beli.
‫عل عيرده ه‬
. ‫غررهمهه‬ ‫غن رهمهه عو ع‬
‫ل عهه ه‬
 Pihak Murtahin mensyaratkan bahwa manfaat
"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik
marhun adalah untuknya
yang menggadaikannya.
Ia memperoleh manfaat dan menanggung risikonya."  Jangka waktu untuk mengambil manfaat yang
disyaratkan harus ditentukan
Hadis Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan al-Nasa`i,

ً‫ب إبمنمفمقإتإه إإمذاَ مكاًمن ممورهْهووننا‬ْ‫اَلظظوههْر هْيورمك ه‬،


ً‫ب إبمنمفمقإتإه إإمذاَ مكاًمن ممورهْهووننا‬ ْ‫مولممبهْن اَلظدرَّر هْيوشمر ه‬،
ْ‫ب موميوشمر ه‬
َ‫ب اَلظنمفمقة‬ ْ‫مومعملىَ اَلظإذوي ميورمك ه‬
Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan.
menanggung biayanya dan

binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya


dengan menanggung biayanya.

Orang yang menggunakan kendaraan dan memerah susu


tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan
pemeliharaan."
sar Hukum dari Al-Quran dan Hadist
Hadis Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah
dari Abu Hurairah Pendapat Ulama Hanafiyah
Apabila marhun tidak dimanfaatkan oleh
،‫ل ع ي عرغل عهق ال ي عررههن دمرن عصادحدبده ال يعدذري عرعهن عهه‬ murtahin, maka berarti menghilangkan manfaat
dari barang tersebut, padahal barang tersebut
‫عل عيرده ه‬
. ‫غررهمهه‬ ‫غن رهمهه عو ع‬
‫ل عهه ه‬ memerlukan biaya pemeliharaan
"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik
yang menggadaikannya. Hal tersebut dapat mendatangkan mudharat bagi
Ia memperoleh manfaat dan menanggung risikonya." kedua pihak

Hadis Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan al-Nasa`i,


Menurut Sayyid Sabiq
ً‫ب إبمنمفمقإتإه إإمذاَ مكاًمن ممورهْهووننا‬ْ‫اَلظظوههْر هْيورمك ه‬،
Memanfaatkan barang gadai tidak diperbolehkan
ً‫ب إبمنمفمقإتإه إإمذاَ مكاًمن ممورهْهووننا‬ ْ‫مولممبهْن اَلظدرَّر هْيوشمر ه‬، meskipun atas seizin rahin, memanfaatkan barang
ْ‫ب موميوشمر ه‬
َ‫ب اَلظنمفمقة‬ ْ‫مومعملىَ اَلظإذوي ميورمك ه‬ gadai tak ubahnya seperti qiradh (akad antara dua
pihak, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak
Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan. lain untuk diperdagangkan)
menanggung biayanya dan Kecuali jika barang yang digadaikan berupa hewan
ternak yang bisa diambil susunya, pemilik barang
binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya
dengan menanggung biayanya. memberikan izin untuk memanfaatkan barang
tersebut, maka penerima gadai boleh
Orang yang menggunakan kendaraan dan memerah susu memanfaatkannya
tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan
pemeliharaan."
sar Hukum dari Al-Quran dan Hadist
Hadis Nabi riwayat al-Syafi'i, al-Daraquthni dan Ibnu Majah
dari Abu Hurairah Pendapat Ulama Syafi’iyah
 Yang mempunyai hak atas manfaat barang gadai
،‫ل ع ي عرغل عهق ال ي عررههن دمرن عصادحدبده ال يعدذري عرعهن عهه‬ (marhun) adalah rahin, walaupun marhun itu berada
‫عل عيرده ه‬
. ‫غررهمهه‬ ‫غن رهمهه عو ع‬
‫ل عهه ه‬ di bawah kekuasaan murtahin.
"Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik  Marhun hanya sebagai jaminan atau kepercayaan atas
yang menggadaikannya. murtahin, sedangkan kepemilikan tetap ada pada
Ia memperoleh manfaat dan menanggung risikonya." rahin
 Pengurangan terhadap nilai atau harga dari barang
Hadis Nabi riwayat Jama'ah, kecuali Muslim dan al-Nasa`i, gadai tidak diperbolehkan kecuali atas izin pemilik
barang gadai
ً‫ب إبمنمفمقإتإه إإمذاَ مكاًمن ممورهْهووننا‬ْ‫اَلظظوههْر هْيورمك ه‬،
ً‫ب إبمنمفمقإتإه إإمذاَ مكاًمن ممورهْهووننا‬ ْ‫مولممبهْن اَلظدرَّر هْيوشمر ه‬،
ْ‫ب موميوشمر ه‬
َ‫ب اَلظنمفمقة‬ ْ‫مومعملىَ اَلظإذوي ميورمك ه‬
Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan.
menanggung biayanya dan

binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya


dengan menanggung biayanya.

Orang yang menggunakan kendaraan dan memerah susu


tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan
pemeliharaan."
Ringkasan Isi Fatwa DSN MUI No. 25
Ringkasan Isi Fatwa DSN MUI No. 26
Ringkasan Isi Fatwa DSN MUI No.68
Ringkasan Fatwa
Fatwa DSN MUI No.92/DSN-MUI/IV/2014

akad rahn dibolehkan atas utang-piutang (al-dain) yang antara lain timbul karena akad qardh,
jual-beli (al-bai') yang tidak tunai, atau akad sewa-menyewa (ijarah), akad amanah

Pendapatan yang diperoleh murtahin

Fatwa DSN MUI no.92 Tahun 2014


LANDASAN HUKUM POSITIF
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 31/POJK.05/2016 TENTANG USAHA
PERGADAIAN

Perusahaan Pergadaian dapat menyelenggarakan sebagian


kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah dengan wajib terlebih
dahulu memperoleh persetujuan dari OJK.

Perusahaan Pergadaian yang menyelenggarakan sebagian


kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, wajib:
a. mempunyai pembukuan terpisah untuk kegiatan usaha
berdasarkan Prinsip Syariah dari kegiatan usaha
konvensional; dan
b. menunjuk pegawai yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan usaha yang dilakukan berdasarkan
Prinsip Syariah.
LANDASAN HUKUM POSITIF
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 31/POJK.05/2016 TENTANG USAHA
PERGADAIAN
1. Perusahaan Pergadaian yang menyelenggarakan kegiatan usaha berdasarkan
Prinsip Syariah wajib mengangkat paling sedikit 1 (satu) orang DPS.
2. DPS wajib diangkat dalam rapat umum pemegang saham atau rapat anggota
setelah memperoleh rekomendasi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia.
3. Bagi Perusahaan Pergadaian yang berbentuk badan hukum koperasi,
pengangkatan DPS dapat pula dilakukan setelah memperoleh sertifikasi
pelatihan DPS dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.
4. DPS dapat diangkat oleh 1 (satu) atau beberapa Perusahaan Pergadaian
secara bersama-sama.
5. DPS mempunyai tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi
agar kegiatan usahanya sesuai dengan Prinsip Syariah.
6. Tugas pengawasan dan pemberian nasihat paling sedikit dilakukan terhadap:
a. kegiatan operasional Perusahaan Pergadaian;
b. pedoman operasional dan produk yang dipasarkan; dan
c. pengembangan, pengkajian, dan rekomendasi kegiatan usaha Perusahaan
Peran dan Fungsi Pegadaian

31
Bagian 3
MATERI POKOK SUB MATERI POKOK
Istilah Di Pergadaian Syariah Istilah Di Pergadaian Syariah
Petugas Pergadaian Syariah
Rahin
Proses Bisnis Rahn (Pergadaian Syariah) Proses penilaian marhun
Proses menentukan nilai pinjaman
Proses Pemberian Pinjaman Rahn Proses pemberian uang pinjaman
Proses penyimpanan marhun
Pelunasan Rahn Proses pelunasan Rahn (Pergadaian Syariah) dan Pengambilan
Barang Jaminan
Proses Perpanjangan Rahn
Proses Lelang Rahn dan proses pembayaran Tata cara Lelang Pegadaian Syariah
uang kelebihan
Produk Pergadaian Syariah (jenis produk) Ragam Produk Pegadaian Syariah
Istilah, Petugas dan Rahin Di Pegadaian
Syariah
Rahn Tasjily adalah jaminan dalam Kuasa Pemutus Taksiran adalah
bentuk barang atas utang tetapi barang pejabat Pegadaian yang bertugas
jaminan (marhun) tetap dalam menetapkan nilai taksiran marhun dan
penguasaan (pemanfaatan) rahin dan menetapkan pinjaman
bukti kepemilikannya diserahkan kepada Penaksir adalah karyawan Pegadaian
murtahin. yang bertugas menentukan nilai
Mu’nah adalah jasa
barang jaminan.
pemeliharaan/penjagaan atas marhun
milik rahin yang disimpan oleh murtahin Outlet adalah Kantor Cabang dan/atau
sebagai jaminan pinjaman; Unit Pelayanan Cabang Pegadaian yang
Rahin adalah nasabah, yang menerima memberikan layanan Pegadaian Syariah
uang pinjaman dari transaksi rahn dan
menyerahkan barang sebagai jaminan SBR adalah Surat Bukti Rahn, formulir
akad Rahn yang disepakati antara Rahin
Murtahin adalah PT PEGADAIAN
dan Murtahin
(Persero) yang memberikan pinjaman RAHN adalah nama layanan pemberian
dan menerima marhun pinjaman dengan akad Rahn yang
Marhun adalah barang jaminan
diberikan Pegadaian kepada rahin
Marhun bih adalah uang pinjaman
Proses Bisnis Rahn (Pegadaian Syariah)

Rahin Penaksir Kasir Pengelola Marhun

Datang
Datang keke SBR
SBR
loket
loket Marhun
Marhun
BPd
BPd

Isi
Isi FPP
FPP Siapkan
Siapkan
Menaksir
Menaksir pembayaran
pembayaran
Marhun
Marhun
Marhun
Marhun
&
& bukti
bukti
pendukun
pendukun
Cetak Distribusi
Distribusi
gg Cetak SBR
SBR
Akad
Akad

Distribusi SBR
SBR dwi
dwi Marhun
Distribusi Marhun
marhun
marhun & & BPd
BPd
SBR
SBR
SBR
SBR asli
asli

Arsipkan
Arsipkan Pengelolaan
Pengelolaan
Marhun
Marhun
Uang
Uang
Alur Proses Pelunasan Pegadaian RAHN
Rahin Kasir Pengelola Marhun

Datang
Datang keke SBR Kitir
Kitir SBR
SBR
SBR Cek
Cek &
& hitung
hitung
loket
loket KTP Struk
Struk
KTP

Proses
Proses && Ambil
Uang
Uang Ambil Marhun
Marhun
cetak struk
cetak struk

Struk
Struk Distribusi Serahkan
Serahkan
Distribusi
marhun
marhun
Input
Input di
di sistem
sistem

Badan
Badan
SBR
SBR Arsipkan
Arsipkan
struk
struk && kitir
kitir
Marhun
Marhun
Struk
Struk
Alur Proses Gadai Ulang Pegadaian RAHN

Rahin Kasir Pengelola Marhun Penaksir

Datang
Datang keke
loket
loket Marhun
Marhun
SBR/Stru
SBR/Stru Struk
Struk
kk Cek
Cek &
& hitung
hitung
KTP
KTP

Ambil
Ambil
Marhun
Marhun Taksir
Taksir Ulang
Ulang
Proses
Proses &&
Uang
Uang cetak
cetak struk
struk
Serahkan
Serahkan
marhun
marhun
Struk
Struk Distribusi
Distribusi

Akad
Akad Akad
Akad

Simpan
Simpan
Marhun
Marhun
Alur Proses Lelang Pegadaian RAHN
Alur Proses Pengambilan Uang kelebihan
Rahin Kasir

Datang
Datang keke SBR
SBR Cek
Cek &
& hitung
hitung
loket
loket KTP
KTP

Proses
Proses &&
Uang
Uang cetak struk
cetak struk

Struk
Struk Distribusi
Distribusi

Badan
Badan
SBR
SBR
Struktur Produk
 Pinjaman mulai Rp50.000
 Plafon Pinjaman 92% - 95% x taksiran
 Jangka waktu 4 (empat) bulan
 Biaya yang dikenakan kepada nasabah :
Persyaratan  Biaya admin Rp2.000 – Rp100.000
 Fotocopy KTP/SIM/Passport  Biaya pemeliharaan marhun per 10
 Menyerahkan jaminan berupa barang hari dihitung dari nilai (taksiran)
bergerak marhun dengan tarif 0,45%-0,71% x
 Menyerahkan BPKB & STNK asli (khusus taksiran
kendaraan)
 Menandatangani Surat Bukti Rahn

Proses Pemberian Pinjaman


Nasabah Pegadaian Nasabah Nasabah Pegadaian
Mengisi formulir & (Penaksir) Penaksir/KPT Menerima Uang Menyimpan &
menyerahkan Menaksir Marhun & Akad & Pinjaman Tunai Memelihara
agunan (marhun) menghitung menandatangani atau via bank Marhun
Pinjaman Surat Bukti Rahn
1 Fleksi Mu’nah
Mu’nah Marhun sekitar
0,1% dari nilai taksiran
barang per hari

Diskon ongkos titip untuk


Target
masyarakat yang membutuhkan
pinjaman lebih tinggi dan waktu
Fleksi Pencairan
Uang pinjaman diterima
utuh tanpa potongan 4
pengembalian pinjaman lebih cepat
pinjaman di bawah plafon (kurang dari dua bulan)

5
tertinggi
Fleksi pembayaran

2
Bisa diperpanjang,
Fleksi biaya cicil atau tambah
Bebas biaya
administrasi
Tema pinjaman

Program
6
Fleksi jangka waktu

3 Fleksi plafon
Plafon pinjaman
96%, 94% atau 93%
dari taksiran barang
Pemberian pinjaman dengan
jaminan barang bergerak
sesuai syariah, plafon pinjaman
tinggi dan ongkos titip harian
Jangka waktu 10
hari, 30 hari, 60 hari,
minimal 5 hari
RAHN FLEKSI
Gadai tanggal 1
Akad 30 hari
Ditebus
Taksiran : 1,000,000
tanggal 8
Marhun Bih : 960,000

1 5 6 7 8

Munah minimal : 5,000

8,000 (munah)
+
960,000 (marhun bih)
=
968,000 (jumlah bayar)

Pilihan jangka waktu tarif per hari : Plafon pinjaman s.d. Bebas biaya Minimal masa
10, 30 dan 60 hari ±0,1% x taksiran 96% x taksiran administrasi penyimpanan : 5 hari
Struktur Produk
 Jaminan berupa kendaraan, yang
disimpan di Pegadaian BPKB asli
 Pinjaman mulai Rp 3 juta – Rp450 juta
 Uang Muka motor 10%, Mobil 20 %
 Mu’nah : 0.9% x harga kendaraan x
jangka waktu
 Biaya proses
Persyaratan Pegawai
Tetap
Pengusaha
Mikro
• Biaya admin Motor : Rp70.000
Karyawan tetap Masa Kerja minimal 2 tahun √ - • Biaya admin Mobil : Rp 200.000
Usia min. 21 tahun, √ - • Biaya notaris dan asuransi
Usia saat jatuh tempo Maksimal 70 tahun √ √  Jangka waktu
Kendaraan digunakan di wilayah pemohon √ √ • Motor : 12,18,24, 36 bulan
Memiliki usaha produktif yg sah & berjalan min. 1 tahun - √ • Mobil : 12,18,24, 36, 48, 60 bulan
Memiliki Tempat Tinggal tetap - √
 Untuk pembelian baru dan second
• Mobil : usia mobil + akad = 10 tahun
• Motor : usia motor + akad = 6 tahun
 Pembayaran angsuran bulanan
Proses Pemberian Pinjaman
Nasabah Analis Pegadaian Nasabah & Nasabah Pegadaian
Mengisi formulir & Melakukan survey Pegadaian Menerima Uang Menyimpan &
menyerahkan kelayakan Menandatangani Pinjaman Memelihara
Dokumen pinjaman akad Marhun BPKB

42
Struktur Produk
 Pinjaman mulai Rp 1juta – Rp500 juta
 Plafon 95% x taksiran
 Jangka waktu 12,18,24, 36 bulan
 Biaya yang dikenakan kepada nasabah :
Persyaratan  Biaya admin Rp70.000
 Fotocopy KTP/SIM/Passport  Biaya pemeliharaan marhun per bulan
 Menyerahkan jaminan berupa emas 0.95% dari taksiran
 Menandatangani Akad

Proses Pemberian Pinjaman


Nasabah Pegadaian Nasabah Nasabah Pegadaian
Mengisi formulir & (Penaksir) Penaksir/KPT Menerima Uang Menyimpan &
menyerahkan Menaksir Marhun & Akad & Pinjaman Tunai Memelihara
agunan (marhun) menghitung menandatangani atau via bank Marhun
Pinjaman Surat Bukti Rahn

43
Struktur Produk
 Jaminan berupa kendaraan, yang disimpan di
Pegadaian BPKB asli
Persyaratan  Pinjaman mulai Rp 1 juta – Rp200 juta
Memiliki usaha produktif yg sah & berjalan  Mu’nah : 0.7% x harga kendaraan x jangka waktu
min. 1 tahun  Biaya administrasi
Memiliki Tempat Tinggal tetap • Motor : Rp70.000
Memiliki kendaraan mobil plat kuning max 10 • Mobil : Rp 200.000
thn terakhir • Biaya notaris + kafalah
Dokumen
Memiliki kendaraan motor/mobil plat hitam  Jangka waktu : 12,18,24, 36 bulan
Copy KTP
max  Pembayaran angsuran bulanan
Copy15 thn Keterangan Usaha
Surat
Copy Rekening Tagihan Telepon/ listrik/ PBB
terakhir
Asli BPKB

Proses Pemberian Pinjaman


Nasabah Analis Pegadaian Nasabah & Nasabah Pegadaian
Mengisi formulir & Melakukan survey Pegadaian Menerima Uang Menyimpan &
menyerahkan kelayakan usaha Menandatangani Pinjaman Memelihara
Dokumen akad Marhun BPKB

Peraturan Direksi No.10/BISNIS I/2015 44


Struktur Produk
 Uang Pinjaman sebesar biaya
pendaftaran haji (Rp25 juta)
 Jangka waktu 12,18,24, 36 bulan
 Pembayaran angsuran bulanan
 Biaya yang dikenakan kepada
Persyaratan nasabah :
 Menyerahkan copy KTP/SIM/Passport;  Biaya admin Rp270.000 + kafalah
 Menyerahkan jaminan berupa  Biaya pembukaan tabungan
-Emas minimal setara nilai Rp7 juta Rp500 ribu
-bukti asli Setoran Awal BPIH ,SPPH,  Biaya pemeliharaan marhun per
Buku Tabungan bulan 0.95% x nilai (taksiran)
marhun

Proses Pemberian Pinjaman


Nasabah Pegadaian Nasabah Nasabah Pegadaian
Mengisi formulir & (Penaksir) Penaksir/KPT Membuka Menyimpan &
menyerahkan Menaksir Marhun & Menandatangani tabungan haji & memelihara Emas
agunan (marhun) menghitung Akad * mendaftar Haji & SA BPIH
Pinjaman

 Uang pinjaman diserahkan Pembukaan tabungan &


ke BPSBPIH guna pendaftaran haji dilakukan sendiri
pembukaan tabungan haji oleh nasabah 45
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai