Anda di halaman 1dari 59

METABOLISME LIPID

Triawanti
Bagian Biokimia FK UNLAM
Lipid Transport in Blood

 Lipids are not


water soluble
◦ Blood is mainly water…
 Pack lipids in protein
◦ Chylomicrons
 Made in the enterocytes (small
intestine) Groff & Gropper, 1999

◦ Lipoproteins
(lipids and proteins)
 VLDL, LDL, HDL made in liver
Lipoproteins
 Classified by density
◦ Protein:lipid ratio
 More protein, increased density
 More lipid, decreased density
 Four classes of lipoproteins
◦ Chylomicrons
◦ VLDL
◦ LDL Formed in
◦ HDL liver
Lipoproteins
 Differ according to the lipid:protein ratio
 Density
◦ Chylomicrons
◦ Very-low–density lipoproteins (VLDL) Low
 High lipid content
◦ Low-density lipoproteins (LDL)
 Main cholesterol transport
◦ High-density lipoproteins (HDL)
 Low lipid content
High
Lipoprotein Kilomikron

 Sel usus menggabungkan triasilgliserol, protein,


fosfolipid, kolesterol, & vitamin larut lemak ke
dalam bentuk kilomikron.

 Kilomikron ialah lipoprotein yang terutama


mengandung triasilgliserol disekresikan ke dalam
sistem limpatik duktus torasikus,
kemudian masuk ke dalam darah 1-2 jam setelah
makan.

5
Lipoprotein Lipase (LPL)

 Adalah enzim yang melekat pada sel endotel


kapiler; jaringan adiposa, otot (terutama jantung),
& kelenjar mamae laktasi.
 LPL memecah triasilgliserol menjadi asam lemak &
gliserol.
 Asam lemak tsb dpt mengalami;
- terutama disintesis kembali menjadi triasil-
gliserol pada jaringan adiposa.
- membentuk komplek dgn albumin darah.
- sumber energi bagi otot & jaringan lain.
6
Transpor Asam Lemak Antar Membran

7
Lipoprotein Lipase (LPL)

 Sel otot juga dpt memperoleh asam lemak dari


lipoprotein darah bila butuh energi walaupun
kadar lipoprotein rendah.
 Gliserol yang dibebaskan oleh LPL dapat
digunakan membentuk triasilgliserol di hepar
dalam keadaan kenyang.
 LPL juga mengubah VLDL (Very Low Density
Lipoprotein) menjadi IDL (Intermediete Density
Lipoprotein).

8
VLDL
(Very Low Density Lipoprotein)

 Komponen asam lemaknya berasal terutama dari


lipogenesis karbohidrat makanan di hepar.
 Mengangkut triasilgliserol dalam darah.
 Triasilgliserol pd VLDL dapat dicerna oleh LPL
menjadi asam lemak agar dpt digunakan sebagai
sumber energi bagi otot & jaringan lain.

9
IDL
(Intermediate Density Lipoprotein)

 Berasal dari sisa VLDL setelah pencernaan


triasilgliserol.
 IDL mengandung triasilgliserol relatif rendah.
 Lipoprotein ini akan diserap oleh hepar melalui
proses endositosis dan diuraikan oleh lisosom.
 IDL juga dpt diubah menjadi LDL (Low Density
Lipoprotein).

10
LDL
(Low Density Lipoprotein)

 Lipoprotein ini berasal dari sisa IDL setelah


pencernaan triasilgliserol.
 LDL mengandung kolesterol dan kolesterol ester
dalam konsentrasi tinggi.
 LDL berfungsi membawa kolesterol dan fosfolipid
ke berbagai jaringan untuk sintesis membran sel.

11
HDL
(High Density Lipoprotein)

 Lipoprotein ini dihasilkan di hepar & usus.


 HDL berfungsi mempertukarkan apoprotein &
lemak dengan kilomikron & VLDL.
 Mengandung tinggi protein & fosfolipid.
 HDL mengembalikan kolesterol dari jaringan
perifer ke hepar.

12
Hasil Pemeriksaan Lipid Darah yang Ideal
(Setelah puasa minimal 12 jam)

 Kolesterol total = 120-200 mg/dl


 Kilomikron = negatif
 VLDL = 1-30 mg/dl
 LDL = 60-160 mg/dl
 HDL = 35-65 mg/dl
 Perb. LDL / HDL = < 3,5
 Triasilgliserol = 10-160 mg/dl

13
Lipid Transport
 Free fatty acids transported as complex
with albumin in blood
 Lipids rapidly removed from blood
◦ Liver
◦ Fat depots
◦ Other tissue
Adipose Tissue

 Adipocytes are the major


storage site for triglycerides
 Adipose tissue (stored for later use, or
immediately oxidized as a source of
energy)
◦ Contains up to approximately
85% lipid
◦ Contains approximately 90%
DM
 What is the DM content of
muscle?
 Only 20-25% DM!!!
 Size = amount of fat stored
 Obesity = increase in both size and number
 MS, Lupus & other diseases = normal tissue dies, replaced
by fibroblasts, become adipocytes
Adipose Tissue

Fed state...

Groff & Gropper, 1999


Adipose Tissue
 Fasted state
◦ Blood glucose level decreases 
insulin levels decrease and
glucagon levels increase
◦ Lipolytic activity increases
 Hormone-sensitive lipase
 Release of fatty acids
◦ Free fatty acids released into blood
 Free fatty acid–albumin complex
◦ Liver takes up free fatty acids
 Oxidation or formation of ketone bodies
Integrasi Metabolisme Lipid

19
Lipolysis – Monogastric & Ruminant

 Mobilization of body triglycerides for use as energy

Lipoprotein Lipase
Triglyceride Glycerol + 3 FFA
Gluconeogenesis *
Β-oxidation

Glycolysis

* Free fatty acids bind to albumin to form non-


esterified fatty acids that are soluble in blood
Pemecahan Triasilgliserol (Lipolisis)
 Peristiwa pembebasan asam lemak ini dipengaruhi
oleh hormon epinefrin, norepinefrin, ACTH, dan
glukagon.

 Hormon diatas akan meningkatkan kadar cAMP


(cyclic Adenosin Mono Phosphat).

 cAMP mengaktifkan suatu protein kinase yang


berfungsi untuk memfosforilasi Hormon Sensitive
Lipase (HSL).
21
Pengaruh Hormon Insulin pada Lipolisis

 Menghambat lipolisis.

 Meningkatkan lipogenesis.

 Menurunkan kadar cAMP, sehingga


menghambat aktifitas HSL.

22
Hormon Sensitive Lipase

23
Pemecahan Triasilgliserol
 HSL terfosforilasi selanjutnya mengeluarkan asam
lemak pertama dari suatu trigliasilgliserol.
 Asam lemak yang masih terikat dibebaskan oleh
lipase bukan HSL.
 Asam lemak bebas tsb akan memasuki sirkulasi
darah untuk terikat pada albumin.
 Gliserol hasil pemecahan triasilgliserol ini juga
masuk ke dalam darah agar dapat dioksidasi oleh
jaringan lain.

25
Triglyceride Catabolism
 Hydrolysis of triglycerides yields
◦ One glycerol
◦ Three FFA
 Glycerol is used for energy or gluconeogenesis
◦ Glycerol enters glycolytic pathways
 FFA are oxidized to CO2 and H2O
◦ -Oxidation
◦ Takes place in mitochondria
 FA’s cannot be used for gluconeogenesis
Transportasi Asam Lemak ke Dalam Mitokondria

 Setelah berada dalam sel, asam lemak menjadi asil


KoA oleh enzim pada membran luar mitokondria.
 Asil KoA ini dpt menembus membran luar
mitokondria.
 Pada ruang antar membran tsb, gugus asil akan
berikatan dengan karnitin membentuk asilkarnitin.
 Asilkarnitin selanjutnya menembus membran
dalam menuju matrik mitokondria.

28
Transportasi dengan Karnitin

29
Oksidasi-
 Adalah proses oksidasi asam lemak dalam
mitokondria.
 Rangkaian reaksi berulang oksidasi- ialah;
- dehidrogenasi (asil KoA dehidrogenase)
- hidrasi (enoil KoA hidratase)
- oksidasi (-hidroksi asil KoA dehidrogenase)
- tiolisis (-keto tiolase)
 Proses berlangsung sampai tinggal asetil KoA.
 Bertujuan untuk menghasilkan; Asetil KoA,
NADH,& FADH2
31
Oksidasi-

32
Oksidasi-

33
Oksidasi Asam Lemak Rantai Ganjil

 Oksidasi berlangsung dengan cara yg sama sampai


terbentuk penggal tiga karbon, propionil KoA.
 Karboksilasi propionil KoA menghasilkan
metilmalonil KoA, selanjutnya menjadi suksinil
KoA (zat antara pada siklus asam sitrat).
 Suksinil KoA dioksidasi lebih lanjut dalam siklus
asam sitrat.

35
Oksidasi Asam Lemak Tidak Jenuh

 Oksidasi berlangsung dengan cara yg sama dgn


oksidasi-, sampai bertemu dengan atom C yg
mengandung ikatan tak jenuh.
 Proses ini memerlukan suatu enzim reduktase &
isomerase .
 Reduktase bekerja pada ikatan rangkap lebih dari
satu, sampai tinggal hanya satu ikatan rangkap.
 Isomerase merubah konfigurasi sis ke trans.
 Kemudian oksidasi- berlangsung kembali.

36
Oksidasi-a

 Oksidasi ini berlangsung pada asam lemak dengan


rantai; - cabang (asam fitanat)
- sangat panjang (otak &saraf)
 Proses oksidasi berlangsung pada C-a, dimana
satu karbon dikeluarkan dari ujung karboksil
rantai asam lemak dan dibebaskan sebagai CO2.
 Karbon asam lemak sisanya dapat menerus- kan
oksidasi-.

37
Oksidasi-w

 Oksidasi ini berlangsung pada asam lemak rantai


cabang yang mengandung banyak atom C.
 Gugus metil di ujung-w diubah menjadi gugus
karboksil, sehingga terbentuk suatu asam
dikarboksilat.
 Sesudah terikat dengan KoA, oksidasi- dapat
berlangsung dari kedua ujung karboksil.

38
Oksidasi- pada Asam Stearat (18:0)

 Aktifasi = (-) 2
 Oksidasi asam stearat -->asetil-KoA
- 8 FADH2 (8 x 2) = 16
- 8 NADH (8 x 3) = 24
 Oksidasi 9 asetil-KoA
- 1 FADH2 (9 x 1 x 2) = 18
- 3 NADH (9 x 3 x 3) = 81
- 1 GTP (9 x 1) = 9
Menghasilkan ATP sebanyak = 146
39
Oksidasi- pada Asam Oleat (18:1;9)

 Aktifasi = (-) 2
 Oksidasi asam stearat -->asetil-KoA
- 7 FADH2 (7 x 2) = 14
- 8 NADH (8 x 3) = 24
 Oksidasi 9 asetil-KoA
- 1 FADH2 (9 x 1 x 2) = 18
- 3 NADH (9 x 3 x 3) = 81
- 1 GTP (9 x 1) = 9
Menghasilkan ATP sebanyak = 144
40
Oksidasi Badan Keton
 Badan keton dibentuk pada keadaan sel
kekurangan karbohidrat; puasa & diabetes.
 Asam lemak yg berasal dari jaringan adiposa
dibawa ke hepar utk menjadi asetil KoA dalam
mitokondria.
 Bila terdapat sedikit karbohidrat dlm sel, maka
sebagian besar oksaloasetat daur Krebs menjalani
glukoneogenesis agar menghasilkan glukosa.
 Akibatnya hanya tinggal sedikit oksaloasetat yang
dapat berkondensasi dgn asetil KoA.
41
Oksidasi Badan Keton
 Akibatnya kelebihan asetil KoA diubah menjadi
badan-badan keton.
 Badan keton terdiri dari; - asetoasetat
- aseton
- -hidroksibutirat
 Badan keton selanjutnya dilepaskan ke dalam
aliran darah dan dapat digunakan sebagai bahan
bakar oleh semua sel.
 Zat-zat ini bersifat asam, sehingga menyebabkan
penurunan pH darah dengan cepat (asidosis
metabolik).
42
Ketogenesis

43
Ketogenesis

44
Ketogenesis

45
Keuntungan Badan Keton

 Dua asetil KoA yg berasal dari asetoasetat tidak


menghasilkan 24 ATP seperti daur Krebs yang
biasa, tetapi hanya 23 ATP karena satu ATP
digunakan untuk mengaktifkan asetoasetat.
 Hepar & jaringan lain menggunakan sebagai
sumber energi.
 Selama kelaparan/puasa jangka panjang (> 10
hari), otak dpt mengoksidasi badan keton.
 Protein otot dapat dihemat.

46
Pengaturan Oksidasi Asam Lemak

 Oksidasi asam lemak diatur melalui rantai


transpor elektron dalam mitokondria, yaitu;
kebutuhan akan ATP.
 Otot cenderung menggunakan asam lemak
sebagai bahan bakar. Disaat asam lemak
melimpah, oksidasi glukosa otot dihambat.
 Setelah diet tinggi karbohidrat, akan terjadi
sintesis asam lemak dalam hepar. Oksidasi asam
lemak di dalam hepar dihambat oleh malonil KoA
(suatu zat antara yang terdapat pada sintesis
asam lemak).
47
Sintesis Asam Lemak (Lipogenesis)

 Sebagian besar sintesis asam lemak berlangsung


dalam sitoplasma sel-sel hepar & jaringan
adiposa.
 Reaksi dimulai dgn membawa asetil KoA keluar
dari mitokondria melalui torak sitrat (citrate
shuttle).
 Proses diatas menghabiskan 2 molekul ATP.
 Pembentukan asetil KoA sitosol tsb dirangsang
oleh rasio insulin/glukagon setelah makan
karbohidrat.
48
Torak Sitrat

49
Lipogenesis

 Asetil KoA sitosol menjadi malonil KoA oleh


Asetil KoA karboksilase.
 Enzim ini diaktifkan oleh; kenyang, sitrat, &
insulin.
 Insulin yang tinggi juga mengaktifkan enzim
berikutnya pada jalur ini, yaitu Komplek Asam
Lemak Sintase.
 Produk dari jalur ini ialah palmitat (C16).
 Palmitat dpt diperpanjang & didesaturasi menjadi
berbagai asam lemak.
50
Sintesis Triasilgliserol

 Triasilgliserol pada hepar & jaringan adiposa


dibentuk melalui senyawa antara asam fosfatidat
(pada sel usus, triasilgliserol berasal dari 2-
monoasilgliserol).
 Jaringan adiposa tidak memiliki gliserol kinase,
sehingga tidak bisa menggunakan gliserol yang
dihasilkan oleh LPL.
 Insulin merangsang pembentukan LPL dan
metabolisme glukosa menjadi asam lemak dalam
jaringan adiposa.
51
Sintesis triasilgliserol
Hepar Hepar &
Jar. Adiposa

Gliserol Glukosa

Gliserol 3-P

Asam fosfatidat

Diasilgliserol

Triasilgliserol

VLDL Simpanan
adiposa
52
Sintesis Kolesterol

 Kolesterol berfungsi sebagai komponen stabilisasi


membran sel, prekursor garam empedu, &
prekursor hormon steroid.
 Disintesis hampir pada semua sel, terutama hepar
& usus.
 Prekursor sintesis kolesterol ialah Asetil KoA.
 Kecepatan sintesis kolesterol ditentukan oleh
enzim HMG-KoA reduktase.
 Enzim ini dpt dihambat oleh obat anti
hiperkolesterolemia.
53
54
Metabolism of Fats

Metabolism of natural C20 cis fatty acids


produces powerful eicosanoids
Lipid Synthesis in Monogastrics

Figure 25.10

Anda mungkin juga menyukai