Anda di halaman 1dari 11

AUDITING SEKTOR PUBLIK

Kelompok 6
Dwi Qurratul A 160810301022
Novi Tasari 160810301025
Sheila Alifanny 170810301270
Pengertian

Auditing sektor publik merupakan pelaksanaan berbagai


jenis pemeriksaan pada organisasi sektor publik

Peran

Dengan auditing sektor publik, dapat dilakukan tindakan


pendeteksian dan pencegahan atas berbagai praktik
korupsi, penyelewengan, pemborosan, dan kesalahan
dalam pengelolaan sumber daya publik serta
penyelamatan aset-aset negara.
Peraturan Perundangan Audit
Keuangan Negara/Daerah

Undang-Undang No. 17 Undang-Undang No. 15 Tahun 2004


Tahun 2003 tentang tentang Pemeriksaan Pengelolaan
Keuangan Negara dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara

Undang-Undang No.1 Tahun 2004 Peraturan BPK RI No. 01 Tahun 2007


Undang-Undang Dasar 1945
tentang Perbendaharaan Negara tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara
Audit internal, terdiri atas: Audit eksternal, terdiri atas:

Badan Pengawas Keuangan


dan Pembangunan (BPKP).
Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) RI
Inspektorat Jenderal (Irjen) pada
departemen atau kementrian dan
lembaga negara

Inspektorat Propinsi/Kabupaten/
Kota (Badan Pengawas Daerah) Auditor Eksternal Independen
yang bekerja untuk dan atas
Satuan Pengawasan Internal pada nama BPK
BUMN/BHMN/BUMD
Jenis-Jenis Audit
Sektor Publik
Audit Keuangan
Audit keuangan merupakan suatu proses yang sistematik untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif atas asersi
manajemen keuangan mengenai peristiwa dan tindakan ekonomi,
kemudian membandingkan kesesuaian asersi manajemen tersebut
dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Terdapat lima jenis opini yang dapat diberikan oleh pemeriksa, yaitu:
 Opini “Wajar Tanpa Pengecualian” (Unqualified
Opinion)

 Opini “Wajar Tanpa Pengecualian dengan


Paragraf Penjelas” (Unqualified Opinion with
Additional Paragraph)

 Pendapat “Wajar Dengan Pengecualian”


(Qualified Opinion)

 Pendapat “Tidak Wajar” (Adverse Opinion)

 “Tidak Memberikan Pendapat” (Discaimer


Opinion)
Audit Kinerja Audit Dengan Tujuan Tertentu Audit Forensik

Bermanfaat untuk memeriksa Audit dengan tujuan tertentu Audit Forensik di Indonesia
apakah keuangan negara adalah pemeriksaan yang khususnya di sektor publik
telah diperoleh dan digunakan dilakukan dengan tujuan dapat dilakukan oleh KPK,
secara ekonomis, efisien, dan khusus di luar pemeriksaan BPK, dan PPATK
efektif, tidak terjadi keuangan dan pemeriksaan
pemborosan, kebocoran, kinerja
salah alokasi, dan salah
sasaran serta telah mencapai
tujuan
Reviu Laporan Keuangan

Pemahaman atas entitas ❏


Penilaian atas Sistem Pengendalian Intern ❏
Penyusunan Program Kerja Reviu ❏

Persiapan
Penelusuran angka
Permintaan keterangan
Prosedur analitis
Standar Auditing
Sektor Publik

BPK RI telah mengeluarkan peraturan No. 01


Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN), SPKN berlaku bagi
auditor BPK dan auditor publik independen yang
bekerja keras atas nama BPK serta Aparat
Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dalam
mengaudit keuangan negara/daerah.
Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara

PSP Nomor 04 tentang Standar


PS Nomor 01 tentang Standar
Pelaporan Pemeriksaan dengan
Umum
tujuan tertentu

PSP Nomor 02 tentang Standar PSP Nomor 05 tentang Standar


Pelaksanaan Pemeriksaan Pelaporan Pemeriksa dengan
Keuangan tujuan tertentu

PSP No. 03 tentang Standar PSP Nomor 04 tentang Standar


Pelaporan Pemeriksaan Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Keuangan
Tanggungjawab manajemen,
auditor dan lembaga audit
UNDER

Tanggungjawab manajemen entitas


yang diperiksa

Tanggungjawab pemeriksa

Tanggungjwab organisasi pemeriksa


Thank You

Anda mungkin juga menyukai