Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN

SOMATISASI
Disusun oleh :
Desti Niswatun Khamdan G4A017008

Pembimbing :
dr. Wiharto., SpKJ
Gangguan
Somatisasi
Gangguan
(F45.0)
Nyeri
Gangguan Somatoform
Somatoform
Tak Terinci
(F45.1)
Gangguan Menetap
(F45.4)
Gangguan
Gangguan
Hipokondrik
Somatoform Somatoform
lainnya
(F45.8)
(F45.2)
Disfungsi
(F45) Gangguan
Otonomik Somatoform
Somatoform YTT (F45.9)
(F45.3)
definisi
Gangguan somatisasi adalah salah satu gangguan
somatoform spesifik yang ditandai oleh banyaknya keluhan
fisik/gejala somatik yang mengenai banyak sistem organ
yang tidak dapat dijelaskan secara adekuat berdasarkan
pemeriksaan fisik dan laboratorium

Briquet’s syndrome
Awitan gangguan
dimulai sebelum
epidemiologi
usia 30 tahun
(usia remaja)

Prevalensi Prevalensi
sepanjang sepanjang
hidup 0,2-2% hidup 0,2%

Rasio penderita 5 : 1
etiologi
Faktor Psikososial
• Pengajaran dan contoh orang disekelilingnya (terutama
keluarga)
Faktor Biologis
• Transmisi genetik pada 10-20% wanita turunan
pertama
gambaran klinis
•gejala-gejala fisik yang bermacam-macam (multiple), berulang dan
sering berubah-ubah,
•berlangsung beberapa tahun (kronik) sebelum pasien datang ke
psikiater
•pasien mempunyai riwayat pengobatan yang panjang dan sangat
kompleks, baik ke pelayanan kesehatan dasar, maupun spesialistik,
dengan hasil pemeriksaan atau bahkan operasi yang negatif.
K E L U H A N ?

Mual muntah Sakit pada sulit


nafas pendek
(bukan karena lengan dan menelan
(bukan karena
kehamilan) tungkai
olahraga)
Paralisis (kelemahan lokal)
gangguan koordinasi dan keseimbangan
afonia
keluhan lain Retensi urin
Hilangnya sensasi raba atau sakit
Penglihatan kabur, buta, tuli
Hilang kesadaran (bukan karena pingsan)
D I A G N O S I S

Menurut adanya banyak keluhan-keluhan


fisik yang bermacam-macam yang
PPDGJ III tidak dapat dijelaskan atas dasar
adanya kelainan fisik, yang sudah
berlangsung sedikitnya dua tahun

2 3
tidak mau menerima nasehat terdapat disabilitas dalam
atau penjelasan dari beberapa fungsinya di masyarakat dan
dokter bahwa tidak ada kelainan keluarga, yang berkaitan dengan
fisik yang dapat menjelaskan sifat keluhan-keluhannya dan
keluhan-keluhannya dampak dari perilakunya
D I A G N O S I S
A
Riwayat banyak keluhan fisik dengan onset sebelum usia 30 tahun

MENURUT DSM
yang terjadi selama periode beberapa tahun dan menyebabkan
gangguan bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi
penting lainnya.

B
Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejala individual
yang terjadi pada sembarang waktu selama perjalanan gangguan:
1. Empat gejala nyeri
2. Dua gejala GIT
3. Satu gejala seksual
4. Satu gejala pseudoneurologis
Dan tidak satu pun dapat dijelaksan melalui pemeriksaan fisik dan
IV

laboratorik
D I A G N O S I S
C
Salah satu dari (1) atau (2)

MENURUT DSM
1. Setelah penelusuran yang sesuai, tiap gejala dalam
kriteria B tidak dapat dijelaskan sebagai akibat kondisi
medis umum atau merupakan efek langsung dari zat
(mis: penyalahgunaan zat, karena medikasi)
2. Apabila terdapat kondisi medic umum yang terkait,
keluhan fisik atau hendaya social atau pekerjaan yang
diakibatkannya melebihi daripada yang diharapkan
berdasarkan riwayat, penemuan fisik dan laboratorium

D
Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-
IV

buat (seperti pada gangguan buatan atau pura-pura).


perjalanan penyakit
Diagnosis Periode keluhan
ditegakkan ringan
bersifat kronik
sebelum usia 25 berlangsung 9-
tahun 12 bulan

Peningkatan Gejala berat


tekanan kehidupan Biasanya sudah dengan
mengakibatkan mencari pengembangan
eksaserbasi gejala pertolongan medis gejala baru 6-9
simtomatik bulan
T E R A P I

Sebaiknya ditangani
oleh satu orang
dokter saja

Terapi berupa Interval


psikoterapi dan pertemuan satu
psikofarmakologi bulan sekali
daftar pustaka
1. Kaplan, Harold I. Sinopsis Psikiatri; Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. 2010; hal. 519-
528
2. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Psikiatri. 2010; hal. 99-105
3. Sudoyo, Aru W. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. 2009; hal. 907-912
4. http://emedicine.medscape.com/article/288890-overview diakses pada tanggal 25 Februari
2013.
5. Damping, Andri Cahrles E. Majalah Kedokteran Indonesia: Peranan Psikiatri Geriatri dalam
Penanganan Delirium Pasien Geriatri. 2007.
6. Maslim R: Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas dari PPDGJ III, Jakarta, 2001:
27-28.

Anda mungkin juga menyukai