Anda di halaman 1dari 15

Perkembangan

‘Ulumul Al-Qur’an
1. Fase Sebelum Kodifikasi
Pada fase sebelum kodifikasi, ‘Ulumul Al-Qur’an kurang lebih
sudah merupakan benih yang kemunculannya sangat
dirasakan semenjak Nabi masih ada. Hal itu ditandai dengan
kegairahan para sahabat untuk mempelajari Al-Qur’an
dengan sungguh-sungguh. Terlebih lagi, diantara mereka –
sebaimana yang diceritakan oleh Abu Abdurrahman As-
Sulami, ada kebiasaan untuk tidak berpindah kepada ayat
lain, sebelum benar-benar dapat memahami dan
mengamalkan ayat yang sedang dipelajarinya. Mereka
mempelajari sekaligus mengamalkan ayat yang sedang
dipelajarinya. Dan itulah sebabnya mengapa Ibnu ‘Umar
memerlukan waktu delapan tahun hanya untuk menghafal
surah Al-Baqarah.
2. Fase Kodifikasi
Pada fase sebelum kodifikasi ‘Ulumul Al-Qur’an juga ilmu-
ilmu lainnya sebelum dikodifikasikan dalam bentuk kitab
atau mushaf. Satu-satunya yang sudah dikodifikasikan
saat itu hanyalah Al-Qur’an, fenomena itu terus
berlangsung sampai ketika ‘Ali bin Abi Thalib
memerintahkan Abu Al-Aswad Ad-Da’uli untuk menulis
ilmu Nahwu. Perintah ‘Ali inilah yang membuka gerbang
pengodifikasian ilmu-ilmu agama dan bahasa Arab.
Pengodifikasian itu semakin marak dan meluas ketika
Islam berada pada tangan pemerintahan Bani Umayyah
dan Bani ‘Abbasiah pada periode-periode awal
pemerintahannya.
1. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad II H
Tentang masa penyusunan ilmu-ilmu agama yang
dimulai sejak permulaan abad II H. Para ulama
memberikan prioritas atas penyusunan tafsir sebab
tafsir merupakan induk ‘Ulumul Al-Qur’an. Di antara
ulama abad II H. yang menyusun tafsir adalah :
- Syu’bah Al-Hjjaj (w. 160 H.)
- Sufyan bin ‘Uyainah (w. 198 H.)
- Sufyan Ats-Tsauri (w. 161 H.)
- Waqi’ bin Al-jarrh (128-197 H.)
- Muqatil bin Sulaiman (w. 150 H.)
- Ibnu Jarir Ath-Thabari (w. 310 H.)
2. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad III H
Pada abad III H. selain tafsir dan ilmu tafsir, para ulama
mulai menyusun pula beberapa ilmu Al-Qur’an (‘Ulumul
Al-Qur’an), di antaranya :
- ‘Ali bin al-Madini (w. 234 H.), gurunya Imam Al-
Bukhari, yang menyusun Ilmu Asbab An-Nuzul
- Abu ubaid al-qasimi bin salam (w. 224 H.) yang
menyusun Ilmu Nasikh Wa Al-Mansukh, Ilmu Qira’at,
dan Fadha’il Al-Qur’an
- Muhammad bin ayyub adh-durraits (w. 294 H.) yang
menyusun Ilmu Makki wa Al-Madani
- Muhammad bin Khalaf Al-Marzuban (w. 309 H.) yang
menyusun kitab Al-Hawi Fi’ ‘Ulum Al-Qur’an
3. Perkembanga ‘ulumul Al-Qur’an abad IV H
Pada abad IV H. mulai disusun Ilmu Gharib Al-Qur’an dan beberapa kitab
‘Ulumul Al-Qur’an dengan memakai istilah ‘Ulum Al-Qur’an. Diantara
ulama yang menyusun ilmu-ilmu itu adalah :
- Abu Bakar As-Sijistani (w.330 H.) yang menyusun kitab Gharib
Al-Qur’an
- Abu bakar Muhammad bin Al-Qasim Al-Anbari (w. 328 H.)
yang menyusun kitab ‘Aja’ib ‘Ulum Al-Qur’an
- Abu Al-Hasan Al-Asy’ari (w. 324 H.) yang menyusun kitab Al-
Mukhtazan fi’ ‘Ulum Al-Qur’an
- Abu Muhammad Al-Qassab Muhammad bin Ali Al-Kurkhi (w.
360 H.) yang menyusun kitab Nukat Al-Qur’an Ad-Dallah ‘Ala
Al-Bayan fi Anwa’ Al-‘Ulum Wa Al-Ahkam Al-Munbi’ah ‘An
Ikhtilaf Al-Anam
- Muhammad bin ‘Ali Al-Adfawi (w. 388 H.) yang menyusun kitab
Al-Istighna’ fi’ ‘Ulum Al-Qur’an (20 jilid)
4. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad V H
Pada abad V H. mulai disusun Ilmu I’rab Al-Qur’an dalam
satu kitab. Di samping itu, penulisan kitab - kitab ‘Ulum Al-
Qur’an masih terus dilakukan oleh ulama masa ini. Di
antara ulama - ulama yang berjasa dalam pengembangan
‘Ulum Al-Qur’an pada masa ini adalah :
- ‘Ali bin Ibrahim bin Sa’id al-Hufi (w. 430 H.),
selain mempelopori penyusunan I’rab Al-Qur’an,
ia pun menyusun kitab Al-Burhan fi’Ulum Al-
Qur’an.
- Abu ‘Amr Ad-Dani (w. 444 H.) yang menyusun
kitab At-Taisir fi Qira’at As-Sab’i dan kitab Al-
Muhkam fi An-Naqth
5. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad VI H
Pada abad VI H di samping terdapat ulama yang
meneruskan pengembangan ‘Ulumul Al-Qur’an,
juga terdapat ulama yang mulai menyusun ilmu
Mubhamat Al-Qur’an, di antaranya adalah :
- Abu Al-Qasim bin ‘Abdurrahman As-Suhaili (w.
581 H.) yang menyusun kitab Mubhamat Al-
Qur’an
- Ibn Al-jauzi (w. 597 H.) yang menyusun kitab
Funun Al-Afnan fi ‘Aja’ib Al-Qur’an dan kitab Al-
Mujtaba’ fi ‘Ulum Tata’allaq bi Al-Qur’an.
6. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad VII H
Pada abad VII H. ilmu-ilmu Al-Qur’an terus berkembang
dengan mulai tersusunnya Ilmu Majas Al-Qur’an dan Ilmu
Qira’at. Di antara ulama abad VII yang besar
perhatiannya terhadap ilmu-ilmu ini adalah :
- Alamuddin As-Sakhawi (w. 643 H.), kitabnya mengenai
ilmu Qira’at dinamai Hidayat Al-Murtab fi Mutasyabih
Ibn ‘Abd As-Salam yang terkenal dengan nama Al-‘Izz
(w. 660 H.) yang mempelopori penulisan ilmu Majaz Al-
Qur’an dalam satu kitab
- Abu Syamah (w. 655 H.) yang menyusun kitab Al-
Mursyid Al-Wajiz fi ‘Ulum Al-Qur’an Tata’allaq bi Al-
Qur’an Al-‘Aziz.
7. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad VIII H
Pada abad VIII H. muncullah beberapa ulama yang menyusun
ilmu-ilmu baru tentang Al-Qur’an, sedangkan penulisan kitab-kitab
tentang “Ulum Al-Qur’an terus berjalan. Di antara mereka adalah :
- Ibn Abi Al-isba’ yang menyusun ilmu Badai’i Al-Qur’an
- Ibn Al-Qayyim (w. 752 H.) yang menyusun ilmu Aqsam Al-
- Qur’an
- Najmuddin ath-Thufi (w. 716 H.) yang menyusun Ilmu Hujaj
Al-Qur’an atau Ilmu Jadal Al-Qur’an
- Abu Al-Hasan Al-Mawardi, yang menyusun Ilmu Amtsal Al-
Qur’an
- Badruddin Az-Zarkasyi (745-794 H.) yang menyusun kitab Al-
Burhan fi ‘ulum Al-Qur’an
- Taqiyuddin Ahmad bin Taimiyah Al-Harrani (w. 728 H.) yang
menyusun kitab Ushul Al-Tafsir
8. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad IX dan X H
Pada abad IX dan permulaan abad X H, makin banyak
karangan yang ditulis ulama tentang Ulum Al-Qur’an.
Pada masa ini, perkembangan Ulum Al-Qur’an mencapai
kesempurnaannya. Di antara ulama yang menyusun
Ulum Al-Qur’an pada masa ini adalah :
- Jalaluddin Al-Bulqni (w. 824 H.) yang menyusun kitab
Mawaki’ Al-‘Ulum min Mawaqi’ al-Nujum.
- Muhammad bin Sulaiman Al-Kafiyaji (w. 879 H.) yang
menyusun kitab At-Taisir fi Qawa’id At-Tafsir
- Jalaluddin ‘Abdurrahman bin Kamaluddin As-Suyuthi
(849-911H.) yang menyusun kitab Ath-Tahbir fi ‘Ulum
At-Tafsir
9. Perkembangan ‘Ulumul Al-Qur’an Abad XIV H
Setelah memasuki abad XIV H, bangkitlah kembali perhatian
ulama dalam penyusunan kitab-kitab yang membahas Al-Qur’an
dari berbagai segi. Kebangkitan ini di antaranya dipicu oleh
kegiatan ilmiah di Universitas Al-Azhar Mesir, terutama ketika
universitas ini membuka jurusan-jurusan bidang studi yang
menjadikan tafsr dan hadits sebagai salah saatu jurusannya.
Pada abad ini ada sedikit pengembangan tema yang dilakukan
oleh para ulama dibandingkan pada abad-abad sebelumnya.
Pengembangan itu di antaranya berupa penerjemahan Al-Qur’an
ke dalam bahasa-bahasa Ajam. Pada abad ini, perkembangan
‘Ulum Al-Qur’an diwarnai oleh usaha-usaha menebarkan
keraguan di seputar Al-Qur’an yang dilakukan oleh kalangan
orientalis atau oleh orang Islam itu sendiri yang dipengaruhi oleh
orientalis.
Di antara karya-karya ‘Ulum Al-Qur’an yang lahir pada
abad ini adalah :
- Syekh Thahir Al-Jazairi yang menyusun kitab At-Tibyan
fi’Ulum Al-Qur’an yang selesai pada tahun 1335 H
- Jamaluddin Al-Qasimy (w. 1332 H.) yang menyusun
kitab Mahasin Al-Ta’wil
- Muhammad ‘Abd Al-‘Azhim Az-Zarqani yang menyusun
kitab Manahil Al-‘irfan fi’Ulum Al-Qur’an (2 jilid)
- Muhammad ‘Ali Salamah yang menyusun kitab Manhaj
Al-Furqan fi’Ulum Al-Qur’an
- Syeikh Tanthawi Jauhari yang menyusun kitab Al-
Jawahir fi Tafsir Al-Qur’an dan Al-Qur’an wa ‘Ulum
‘Ashriyyah
- Mushthafa Shadiq Ar-Rafi’I yang menyusun kitab I’jaz Al-
Qur’an
- Ustadz Sayyid Quthub yang menyusun kitab At-Tashwir Al-
Fani fi Al-Qur’an
- Ustadz Malik bin Nabi yang menyusun kitab Az-Zhahirah Al-
Quraniyah.
- Sayyid Imam Muhammad Rasyid Ridha yang menyusun kitab
Tafsir Al-Qur’an Al-Hakim (TAfsir Al-Manar)
- Syekh Muhammad ‘Abdullah Darraz yang menyusun kitab An-
Naba’ Al-‘Azhim ‘an Al-Qur’an Al-Karim: Nazharat Jadidah fi Al-
Qur’an
- DR. Subhi As-SAlih, Guru Besar Islamic Studies dan Fiqhu
Lugah pada Fakultas Adab Universitas Libanon, yang
menyusun kitab Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an.
- Syekh Mahmud Abu Daqiqi yang menyusun kitab
‘Ulum Al-Qur’an.
- Syekh Muhammad ‘Ali Salamah, yang menyusun kitab
Manhaj Al-Furqan fi’Ulum al-Qur’an.
- Ustadz Muhammad Al-Mubarak yang menyusun kitab
Al-Manhal Al-Khalid.
- Muhammad Al-Ghazali yang menyusun kitab Nazharat
fi Al-Qur’an.
- Syekh Muhammad Musthafa Al-Maraghi yang
menyusun sebuah risalah yang menerangkan
kebolehan kita menerjemahkan Al-Qur’an. Ia pun
menulis kitab Tafsir Al-Maraghi

Anda mungkin juga menyukai