Anda di halaman 1dari 25

Prof.Dr.

Abdul Gofar Sastrodiningrat,SpBS(K)


Departemen Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara – RSUP.H.Adam Malik, Medan

BIOETIKA KEDOKTERAN
BIOETIKA KEDOKTERAN

 Secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai :

TATAKRAMA DALAM KEHIDUPAN KEDOKTERAN

 Tatanan Interaksi Kehidupan Kedokteran , baik


internal maupun eksternal
TATAKRAMA

 Meliputkan :

1. Sopan Santun

2. Norma – norma (aturan – aturan) yang


berlaku dalam masyarakat, terutama yang
menyangkut agama, psikososial, dan politik

3. Peraturan – peraturan institusi

4. Undang – undang (Hukum) yang berlaku


 Permasalahan bioetika bukan “masalah baru”

 Permasalahan bioetika sudah ada sejak


terciptanya praktek kedokteran

 Apa yang menyebabkan dokter “lupa”


terhadap permasalahan bioetika ?
SEJARAH ILMU KEDOKTERAN

 Merupakan salah satu ilmu “true science”


(bukan klenik/magic/sulap/sihir) yang tertua
didunia, berdampingan dengan ilmu falsafat
dan astronomi
 Merupakan profesi yang tertua didunia
MITOLOGI MESIR KUNO
Dewa THOHT
Dewa Thoht adalah dewa Mesir kuno.
Merupakan dewa kebijaksanaan, dewa
pemikir dan dewa ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu kedokteran
Dewa Thoht dipercaya dikirim dari “langit” ke
benua Atlantis, untuk membimbing manusia
didalam ilmu pengetahuan dan ilmu
kedokteran

Ketika benua Atlantis tenggelam, dewa Thoht


pindah ke Mesir kuno (Ancient Egypt)

.....alam 3 pertempuran penting tersebut, Thoth memainkan peran menyembuhkan mereka yang
terluka parah.
(Dikutip dari : http://www.amazine.co/21705/dewa-thoth-11-fakta-tentang-dewa-kebijaksanaan-
mesir-kuno/)
Dokter Qar 2350 SM
Adalah ahli bedah

Kalatog instrumen bedah Mesir Kuno


MITOLOGI YUNANI KUNO
Dewa AESCULAPIUS
Aesculapius adalah dewa
Yunani kuno yang dipercaya
sebagai dewa pengobatan
dan penyembuhan

Aesculapius, ayahnya adalah


Dewa Apollo, ibunya Dewi
Coronis.

Diceritakan bahwa dewa


Aesculapius (atas perintah
Apollo) belajar ilmu
kedokteran pada dewa Thoht
di Mesir
HAMMURABI 1792 – 1750 BC
 Raja Babylonia
ke VI

 Code of
Hammurabi
CODE OF HAMMURABI
 215. If a physician make a large incision with an
operating knife and cure it, or if he open a tumor (over
the eye) with an operating knife, and saves the eye, he
shall receive ten shekels in money.
 216. If the patient be a freed man, he receives five
shekels.
 217. If he be the slave of some one, his owner shall give
the physician two shekels.
 218. If a physician make a large incision with the
operating knife, and kill him, or open a tumor with the
operating knife, and cut out the eye, his hands shall be
cut off.
Pasal 215 – sd – 221  219. If a physician make a large incision in the slave of a
Memuat peraturan freed man, and kill him, he shall replace the slave with
tentang pelayanan another slave.
kedokteran  220. If he had opened a tumor with the operating knife,
and put out his eye, he shall pay half his value.
 221. If a physician heal the broken bone or diseased soft
part of a man, the patient shall pay the physician five
shekels in money.
 Code of Hammurabi / Codex Hammurabi /
Hammurabi’s Code of Laws :

membuktikan bahwa permasalahan bioetika


telah dikenal sejak 1500 tahun BC di
Babylonia
NAKULA tokoh pewayangan
 Nakula adalah
putra Dewa
Aswin , dewa
tabib

 Ilmu Kedokteran juga


dikenal didalam falsafah
Hindu
HIPPOCRATES (450 – 370 BC)
 Dianggap sebagai bapak ilmu
kedokteran ‘barat’

 SUMPAH HIPPOCRATES (The


Oath of Hippocrates) :

Membuktikan bahwa :
1. Kedokteran adalah sebuah
ilmu (science)
2. Kedokteran adalah sebuah
profesi
ILMU KEDOKTERAN
 Sebagai sebuah ilmu, tumbuh sangat cepat.

 Pada era Hippocrates belum dikenal ilmu


ekonomi, ilmu hukum, ilmu sosial, dll

 Ilmu kedokteran merupakan sebuah ilmu yang


“superior”

 Ilmu kedokteran dianggap “lebih tinggi” dari ilmu


falsafat
Dampak “negatif” dari
superioritas ilmu kedokteran
 Dokter merasa “derajatnya” (level sosial) lebih
tinggi didalam kehidupan bermasyarakat

 Dokter berbuat sewenang-wenang didalam


pengobatan

 Dokter merupakan manusia yang paling


“susah” diatur
PERMASALAHAN BIOETKA di
BIDANG KEDOKTERAN

 Malpraktek
 Transplantasi
 Cloning : duplikat , germ cell therapy
 Aborsi tanpa indikasi medis-akademis
 Korupsi : Gratifikasi
PERMASALAHAN BIOETIKA
timbul karena:
 INTERNAL :
1. interaksi sesama dokter
2. Interaksi antar disiplin ilmu kedokteran
3. interaksi dokter - pasien
4. interaksi dokter – perawat
5. interaksi dokter – karyawan rumah sakit

 EKSTERANAL :
1. interaksi kehidupan kedokteran dengan
disiplin ilmu yang berbeda, terutama disi
plin ilmu hukum, ilmu sosial, agama, dll
2. interaksi antara dokter dan anggota
masyarakat
PERMASALAHAN BIOETIKA DI
BIDANG NON-KEDOKTERAN

 Di bidang hukum
 DI bidang sosial-politik
 Di bidang pemerintahan
Bagaimana dokter mencegah dan
menghindar dari permasalahan bioetika yang
‘negatif’
 Bila terjadi “kontrak” antara dokter – pasien
maka baik dokter maupun pasien akan
mempunyai hak dan kewajiban
KEWAJIBAN DOKTER :
 Memperhatikan dengan sungguh-sungguh
keluhan pasien
 Melakukan ‘assessment’ sehingga tegak diagnosa
pasti
 Memberikan informasi yang akurat pada pasieng
mengenai penyakitnya, sehingga pasien benar-
benar mengarti akan penyakitnya dan
memberikan ‘informed consent’ untuk tindakan
pengobatannya
 Mengutamakan ‘kwalitas hidup pasien’
Mendapatkan “INFORMED CONSENT”
 Menjelaskan diagnosa penyakit
 Menjelaskan tindakan yang akan diambil
 Menjelaskan resiko tindakan dan
komplikasinya
 Menjelaskan apakah ada tindakan alternatif
(bukan pengobatan alternatif !)
 Menjelaskan prognosa tindakan
 Menjelaskan biaya tindakan (di RS swasta)
HAK PASIEN
 Mendapatkan penjelasan yang cermat
mengenai penyakitnya
 Mendapatkan pengobatan dan perawatan
yang layak
PROFIL DOKTER INDONESIA
 Profesional
1. Kompeten
a. Brevet
b. Sertifikat
c. ‘Long life study’
2. Mempunyai standard etika moral yang
tinggi :
a. Santun
b. Jujur
c. Berpihak kepada kepentingan pasien
d. Anti korupsi
3. Berpenghasilan baik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai