AMNIOINFUSION

Leony Lim
 CAIRAN KETUBAN
• Cairan yang mengelilingi janin di dalam cavum uteri yang dibungkus oleh
selaput ketuban
• Fungsi:
o Perkembangan muskuloskeletal
o Perkembangan traktus digestivus
o Perkembangan paru
o Bakteriostatik
o Barrier trauma
o Mencegah kompresi tali pusat

Resnik, C. K, et al. 2009. Creasy and Resnik’s Maternal-Fetal Medicine. 6th ed. Elsevier. Philadelphia
Cunningham, F. G, et al. 2014. Williams Obstetrics. 24th ed. Mc Graw Hill. United States
 CAIRAN KETUBAN
• Volume cairan ketuban:
o Meningkat progresif  UK 10-30 minggu
o Melambat  UK > 30 minggu
o Menetap  UK 36-38 minggu
o Menurun  UK > 38 minggu

• Laju pembentukan cairan

ketuban:
o 10 ml/minggu  Awal kehamilan
o 50-60 ml/minggu  UK 19-25 minggu
o ↓ 60-70 ml/minggu  UK ≥ 40 minggu

• Kenaikan volume cairan urine :

o 110 mL/kgBB/24jam ~ UK 25 minggu
o 200 mL/kgBB/24 jam ~ hamil aterm
o ↓ ± 150 mL/minggu ~ setelah 42 minggu
Resnik, C. K, et al. 2009. Creasy and Resnik’s Maternal-Fetal Medicine. 6th ed. Elsevier. Philadelphia
 REGULASI CAIRAN KETUBAN
Awal Kehamilan
• Isotonik ~ Cairan plasma ibu dan janin
• Transudasi cairan terjadi secara:
1. Transmembran  menembus amnion
2. Intramembran  menembus plasenta
3. Menembus kulit janin  s/d UK 22-25 minggu

Cunningham, F. G, et al. 2014. Williams Obstetrics. 24th ed. Mc Graw Hill. United States
 REGULASI CAIRAN KETUBAN
Akhir Kehamilan

Cunningham, F. G, et al. 2014. Williams Obstetrics. 24th ed. Mc Graw Hill. United States
Resnik, C. K, et al. 2009. Creasy and Resnik’s Maternal-Fetal Medicine. 6th ed. Elsevier. Philadelphia
 AMNIOINFUSION
• Suatu prosedur yang dilakukan untuk menambah cairan ketuban
dengan cara melakukan infus menggunakan jarum khusus dengan
panduan USG
• Diberikan cairan isotonik sampai AFI > 5 cm atau SDP > 2 cm

Teeffelen, V., Pajkrt E, Willekes C, Van Kuijk SMJ, dan Mol BWJ. 2013. Transabdominal amnioinfusion for improving
fetal outcomes after oligohydramnios secondary to preterm prelabour rupture of membranes before 26 weeks
(Review). John Wiley & Sons, Ltd.
Dad, N., M. Abushama, J. Konje, dan B. Ahmed. 2015. What is the role of Amnioinfusion in modern day
Obstetrics? The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2015.
 INDIKASI
• DIAGNOSTIK
o Pemeriksaan USG (visualisasi kelainan fetus)
o Diagnosis adanya ketuban pecah dini

• TERAPEUTIK
o Oligohidramnion
 Mengurangi angka kejadian hipoplasia pulmonal
 Mengurangi komplikasi neurologis (cerebral palsy, perdarahan intraventrikular)
 Mengurangi angka kejadian deformitas fetus
o PPROM (memperpanjang usia kehamilan)

Gramellini, D., S. Fieni, C. Kaihura, G. Piantelli, dan C. Verrotti. 2003. Antepartum amnioinfusion: a review. The Journal of
Maternal–Fetal and Neonatal Medicine14 ; 291– 296
Dad, N., M. Abushama, J. Konje, dan B. Ahmed. 2015. What is the role of Amnioinfusion in modern day Obstetrics? The Journal
of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2015.
 KONTRAINDIKASI
• Chorioamnionitis
• Abruptio plasenta
• Maternal imunosupresi
• Terdapat kontraksi uterus

Gramellini, D., S. Fieni, C. Kaihura, G. Piantelli, dan C. Verrotti. 2003. Antepartum amnioinfusion: a review. The Journal of
Maternal–Fetal and Neonatal Medicine14 ; 291– 296
Dad, N., M. Abushama, J. Konje, dan B. Ahmed. 2015. What is the role of Amnioinfusion in modern day Obstetrics? The Journal
of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2015.
 PROSEDUR
• Tentukan area yang akan ditusuk menggunakan panduan USG (hindari
area cord)
• Asepsis antisepsis area yang akan ditusuk menggunakan Betadine, bius
dengan anestesi lokal
• Tusuk dengan jarum 20-22 gauge needle, setelah dipastikan jarum
menembus membran, lakukan aspirasi untuk meyakinkan bahwa area yang
ditusuk bukanlah pembuluh darah
• Lakukan suntikkan percobaan menggunakan cairan isotonik sebanyak ± 10
ml, dibawah pengawasan dengan USG untuk memastikan cairan masuk ke
kantong amnion

Dad, N., M. Abushama, J. Konje, dan B. Ahmed. 2015. What is the role of Amnioinfusion in modern day Obstetrics?
The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2015.
 PROSEDUR
• Setelah dipastikan bahwa cairan masuk ke dalam kantong amnion,
prosedur dilanjutkan dengan menyuntikkan cairan isotonik dengan
kecepatan 20-50 ml/menit
• Prosedur dianggap berhasil apabila didapatkan AFI > 5 cm atau SDP > 2 cm

Dad, N., M. Abushama, J. Konje, dan B. Ahmed. 2015. What is the role of Amnioinfusion in modern day Obstetrics?
The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2015.
 KOMPLIKASI

Dad, N., M. Abushama, J. Konje, dan B. Ahmed. 2015. What is the role of Amnioinfusion in modern day
Obstetrics? The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2015.
 EFEKTIFITAS
• Sampai saat ini belum ada panduan pasti yang membahas mengenai
Amnioinfusion
• NICE (National Institute for Health and Care Excellence) Guidelines 
Amnioinfusion terbukti menurunkan perinatal morbidity and mortality
• Cochrane Collaboration:
o Menurunkan angka neonatal morbidity
o Menurunkan angka neonatal death
o Memperpanjang usia gestasi
o Menurunkan angka kejadian infeksi terkait PROM

Therapeutic amnioinfusion for oligohydramnios during pregnancy (excluding labour).

https://www.nice.org.uk/Guidance/IPG192. 11 Oktober 2017 (17.18)
 EFEKTIFITAS

Output Amnioinfusion Non-Amnioinfusion

Hipoplasia Pulmonal 12% 53%

Komplikasi Neurologi 0% 25%

Neonatal Mortality 18% 71%

Survival rate 73% 21%

Therapeutic amnioinfusion for oligohydramnios during pregnancy (excluding labour).

https://www.nice.org.uk/Guidance/IPG192. 11 Oktober 2017 (17.18)
 EFEKTIFITAS
Output Amnioinfusion Non-Amnioinfusion P
Neonatal Morbidity
• Neonatal Sepsis 5/30 (16.7%) 19/30 (63.3%) 0.002
• Hipoplasia Pulmonal 2/17 (11.7%) 9/17 (52.9%) 0.032
• Komplikasi Neurologis 1/17 (5.8%) 4/17 (23.5) 0.19
Neonatal Death 6/47 (12.7%) 20/47 (42.5%) 0.0029

Fetal Distress 3/30 (10%) 11/30 (36.7%) 0.03

Delivery within 7 days 2/17 (11.7%) 11/17 (64.7%) 0.013

Maternal Puerperal Sepsis 2/30 (6.7%) 10/30 (33.3%) 0.028

J. Hofmeyr, Eke A. C., Lawrie T. A. 2014. Amnioinfusion for Third Trimester Preterm Premature
Rupture of Membranes (Review). The Cochrane Collaboration. John Wiley & Sons, Ltd.
MATUR SUKSMA