LBM 3 Mata
LBM 3 Mata
Gitty
Nebula
Penyembuhan akibat keratitis superfisialis. Kerusakan
kornea pada membrana Bowman sampai 1/3 stroma
Pada pemeriksaan terlihat seperti kabut di kornea, hanya
dapat dilihat di kamar gelap dengan focal ilumination dan
bantuan kaca pembesar
Makula
Penyembuhan akibat ulkus kornea. Kerusakan kornea pada 1/3 stroma sampai 2/3
ketebalan stroma
Pada pemeriksaan terlihat putih di kornea, dapat dilihat di kamar dengan focal
ilumination / batere tanpa bantuan kaca pembesar
Leukoma
Penyembuhan akibat ulkus kornea
Kerusakan kornea lebih dari 2/3 ketebalan stroma.
Kornea tampak putih, dari jauh sudah kelihatan.
Apabila ulkus kornea sampai tembus ke endotel, akan terjadi perforasi,
dengan tanda
A. Antibiotik yang sesuai dengan kuman penyebabnya atau yang berspektrum luas
diberikan dapat berupatetes atau injeksi subkonjungtiva. Pada pengobatan
ulkus sebaiknya tidak diberikan salep mata karena dapat memperlambat
penyembuhan dan dapat menimbulkan erosi kornea kembali. Berikut ini contoh
antibiotik: Sulfonamide 10-30%, Basitrasin 500 unit, Tetrasiklin 10 mg,
Gentamisin 3 mg, Neomisin 3,5-5 mg, Tobramisin 3 mg, Eritromisin 0,5%,
Kloramfenikol 10 mg, Ciprofloksasin 3 mg, Ofloksasin 3 mg, Polimisin B 10.000
unit.
B. Analgesik dan anti inflamasi yang umumnya digunakan adalah parasetamol dan
ibuprofen, untuk meredakan nyeri dan mengurangi edema.
C. Vitamin yang dipakai adalah A, B kompleks, dan C untuk membantu
penyembuhan ulkus.
Di samping itu, dapat pula dilakukan tatalaksana tambahan berupa pemberian
kompres hangat untuk menimbulkan vasodilatasi dan mengurangi nyeri,
penggunaan kacamata hitam untuk mencegah fotofobia, serta tirah baring
Penatalaksanaan bedah:
a. Flap Konjungtiva. Indikasinya adalah situasi dimana terapi medis atau bedah
mungkin gagal, kerusakan epitel berulang dan stroma ulserasi. Tujuan dari flap
konjungtiva adalah mengembalikan integritas permukaan kornea yang terganggu dan
memberikan metabolisme serta dukungan mekanik untuk penyembuhan kornea
Indikasi yang paling umum penggunaan flap konjungtiva adalah dalam pengelolaan
ulkus kornea persisten steril. Hal ini mungkin akibat dari denervasi sensorik kornea
(keratitis neurotropik yaitu, kelumpuhan saraf kranial 7 mengarah ke keratitis paparan,
anestesi kornea setelah herpes zoster oftalmikus, atau ulserasi metaherpetik berikut
HSK kronis) atau kekurangan sel induk limbal. Penipisan kornea dekat limbus dapat
dikelola dengan flap konjungtiva selama kornea tidak terlalu menipis.