Anda di halaman 1dari 48

JOURNAL READING

Changes in circulating microRNA-126


levels are associated with immune
imbalance in children with acute asthma
PEMBIMBING :
Dr. Pujiati Abbas, Sp. A

Oleh:
Safira Nur Salsabila
30101607732
IDENTITAS JURNAL
JUDUL

PENERBIT & TAHUN


TERBIT

PENULIS
ABSTRAK
Tujuanuntuk menentukan signifikansi klinis miR-126 yang diukur
dalam darah perifer

• 80 anak dengan asma akut dibandingkan dengan 80 anak


sehat
• Kadar miR-126 yang bersirkulasi relatif, kadar interleukin
(IL) -4, dan persentase sel Th17 dalam darah tepi anak-
anak pada kelompok kasus secara signifikan lebih tinggi
daripada kelompok kontrol
• Kadar interferon (IFN) – γ dan persentase CD4 + CD25 +
Treg secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan
kelompok kontrol
Hasil
Ekspresi miR-126 yang berlebihan pada asma akut
berkorelasi dengan tanda-tanda ketidakseimbangan imun
dan dapat memprediksi tingkat keparahan penyakit,
menunjukkan bahwa miR-126 dapat digunakan sebagai
penanda serologis potensial untuk diagnosis dan evaluasi
asma
Pendahulua
n
Sel T CD4+ berperan dalam patogenesis asma

Saat mendominasi, respon Saat mendominasi, respon


imun akan terlokalisasi imun berdifusi

Sel Th1 mengeluarkan Sel Th2 mengeluarkan IL-


Interleukin (IL)-2 dan 4,IL-5, IL-10, dan IL-13
Interferon (IFN) -γ

BILA TIDAK SEIMBANG


Respon dominan Th2 menyebabkan :
- Pembatasan aliran udara
- Peradangan saluran nafas
- Hiperresponsif jalan nafas
sekresi
Th 17 bagian subgrup - meningkatkan respon
dari Sel T CD4+
IL-17 inflamasi dan
kemampuan pertahanan
Ekspresi tubuh secara bersamaan
yang - sebagai sel pro-inflamasi
berlebihan

Pada model tikus asma


terjadi:
- Perburukan inflamasi
airway
- Hiperresponsif
airway
Jika :
- Jumlahnya
berkurang
Sel CD4+ CD25+ - Perubahan
faktor pengatur utama fungsi Ketiadaan penghambatan Th2
sistem respon imun &  hasilkan sitokin
punya efek proinflamasi jumlah banyak
imunosupresi

Timbul dan
berkembangnya - Peradangan saluran nafas
keparahan ASMA - Hiperresponsif jalan nafas
MicroRNA (miRNA),
molekul RNA yang Mengidentifikasi taget
mampu untuk: spesifik mRNA Sebagai regulator
Atur ekspresi gen respon imun
target di post-
transkripsi
miRNA-126
 miRNA spesifik sel
endotel yang
diekspresikan di: Inhibisi miRNA-126 - Menghilangkan airway
- Sistem Respirasi pada model tikus hyper-reactivity (HAR)
- Sistem hematopoetik asma yang diinduksi - Terganggunya respon Th2
- Sistem kardiovaskuler tungau debu rumah - Menurunkan inflamasi alergi
- Sistem reproduksi
- Sistem digestif
Bahan dan
Metode
Metode
• Menggunakan cross-sectional design
Study Participants
80 pasien anak dengan asma • 37 laki-laki
akut di RS Anak Universitas • 43 perempuan
Kedokteran Nanjing, Cina • Usia 2-7 tahun (rata-rata
Juni 2015 – Agustus 2015 4,6 + 1,1 th

• 35 kasus asma ringan Kambuh atau di diagnosis


• 31 kasus asma sedang min 3 bulan setelah
• 14 kasus asma berat penghentian inhalasi
hormon terstandarisasi
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
● Penyakit jantung, hati, ginjal, dan
● Nafas dalam yang berulang dan usia saluran pernafasan
di atas 3 tahun
● Saat onset, kedua paru mengalami
wheezing saat ekspirasi
menggunakan auskultasi, dengan
fase ekspirasi yang diperpanjang
● Respon terhadap bronkodilator baik
● Penyakit lain yang terkait dengan
nafas dalam, sesak, dan batuk sudah
disingkirkan (seperti COPD)
Kelompok Kontrol
80 pasien anak sehat yang • 35 laki-laki
melakukan kontrol kesehatan • 45 perempuan
rutin di RS dan waktu yang • Usia 2-8 tahun (rata-rata
sama 4,8 + 1,3 th

Telah dilakukan
pemeriksaan untuk
mengeksklusi gangguan
pernafasan
Di kedua kelompok partisipan, negatif
dalam :
● komplikasi terkait imun
● Disfungsi organ vital
● Infeksi dalam 2 bulan sebelum pendaftaran
● Penggunaan hormon adrenokortikal atau pengobatan
imunomodulator dalam 3 bulan sebelum pendaftaran

Perizinan penelitian
● Komite Etik Rumah Sakit Anak Nanjing, Cina
● Informed consent kepada orang tua partisipan
Kadar miR-126
• Sampel darah tepi puasa
• Menentukan kadar relatif miR-126 dalam plasma Real-time quantitative
fluorescence polymerase chain reaction (q-RT PCR)
• Reagen TRIzol digunakan untuk mengekstrak RNA  disimpan di pendingin suhu
-70C
• Inverse transcription untuk mensintesis cDNA  RevertAid™ First Strand
complementary DNA (cDNA) synthesis kit (Thermo Scientific, Cat. No. K1621)
• q-RT PCR  untuk menentukan kadar relatif miR-126 dengan U6 sebagai referensi
internal
Sistem reaksi sebanyak 20
• 10µL
μL SYBR premix Ex Taq™ (2x)
Degenerasi di 95ºC
• 2 μL PCR Forward Primer (5 μmol/L) selama 30s
• 2 μL PCR Reverse Primer (5 μmol/L)
• 2 μL reverse transcription product Annealing di 55ºC
selama 30s
• 4 μL RNA polymerase-free water.

Extention di 72ºC
selama 30s
Pengukuran IL-4 dan IFN-γ
Dengan human IFN-γ or
Sentrifuge
Serum yang IL-4 SunnyELISA Assay Kit
selama 5 menit
diisolasi (Multi Sciences, Hangzhou,
pada 3000r/min
China)

Mendeteksi IL-4
dan IFN-γ
Pengukuran Sel Th17 dan CD4+ CD25+
Treg
Flow cytometry digunakan untuk mengukur proporsi sel Th17 dan sel CD4+
CD25+ dalam sel mononuklear dalam darah tepi

Deteksi sel Treg  Deteksi sel Th17 


Limfosit diwarnai dengan fluorescein Suspensi sel tunggal yang distimulasi
isothiocyanate (FITC)-conjugated anti- dengan 50ng / mL phorbol myristate acetate,
human 1μg / mL ionomycin, dan
CD4, PE-Cy5-conjugated anti-human CD25, 2μg / mL monensin.  setelah 5 jam  sel
and diwarnai dengan PE-Cy5-conjugated
PE-conjugated anti-human Foxp3 mAbs anti-human IL-17A mAb, difiksasi, diwarnai
(eBioscience, dengan PE-Cy5-conjugated
San Diego, CA, USA) dan proporsi limfosit anti-human IL-17A mAb berdasarkan
CD25+ Foxp3+ yang disimpan dalam limfosit intracellular
CD4 + telah ditentukan staining kit (Invitrogen, Carlsbad, CA, USA)
Penilaian fungsi paru
Menggunakan pneumatometer anak
Untuk mengukur 
● volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV 1)
● kapasitas vital paksa (FVC)
● aliran ekspirasi maksimal (PEF)
● aliran ekspirasi paksa (FEF) 25%, FEF 50%, dan FEF 75%.
Analisis Statistik
Software statistik SPSS Analisis korelasi dinilai berdasarkan jenis
23.0 datanya, menggunakan analisis korelasi
linier atau analisis korelasi rank Spearman
2 kelompok dibandingkan dengan uji
T sampel independen
Analisis faktor ganda ditentukan dengan
menggunakan regresi linier berganda. Perbandingan
Beberapa kelompok dibandingkan nilai diagnostik dari indeks yang
dengan one-way analysis berbeda dianalisis dengan receiver operating
characteristic curve (ROC curve) dengan area di
bawah kurva (AUC) sebagai indeks evaluasi
P<0,05  signifikan secara
statistik
Hasil
Kadar relatif miR-126 dan IL-4 dan jumlah sel Th17
meningkat pada darah tepi pasien asma, sedangkan IFN- γ dan
CD4 + CD25 + sel Treg menurun

Tingkat relatif miR-126 dalam IFN- γ dan proporsi sel


darah tepi anak-anak dengan CD4 + CD25 + Treg
asma secara signifikan lebih tinggi dalam plasma darah secara
daripada peserta kontrol (P < 0,05) signifikan lebih rendah
pada anak dengan asma
Kadar IL-4 dan proporsi sel Th17 ( P < 0,05)
dalam plasma juga secara signifikan
lebih tinggi pada kelompok kasus
dibandingkan dengan kelompok
kontrol
Kadar relatif jumlah sel miR-126 dan IL-4 dan Th17
dalam darah perifer meningkat seiring dengan
keparahan penyakit, sedangkan IFN- γ, CD4 + CD25
+ sel Treg, dan fungsi paru menurun

Kadar relatif miR-126 dan IL-4 serta Kadar IFN- γ, proporsi sel CD4 +
proporsi sel Th17 meningkat secara CD25 + Treg, dan indeks fungsi paru-paru
signifikan sesuai dengan tingkat secara bertahap menurun seiring dengan
keparahan asma peserta keparahan penyakit
Kadar relatif miR-126 berkorelasi positif dengan
kadar IL-4 dan Th17 dalam darah tepi anak
penderita asma dan berkorelasi negatif dengan
kadarTFN- γ, proporsi sel CD4 + CD25+ Treg, dan
indeks fungsi paru
Kadar relatif miR-126 darah perifer anak asma
berkorelasi positif dengan kadar IL-4 plasma
dan proporsi sel Th17 (P<0,05)

Tingkat relatif miR-126 berkorelasi negatif dengan


IFN- γ tingkat, proporsi sel CD4 + CD25 + Treg,
dan indeks fungsi paru ( P < 0,05)
Analisis regresi linier
berganda menunjukkan
bahwa kadar relatif miR-
126 pada darah tepi pasien
asma berkorelasi dengan
proporsi Th17, FVC, dan
FEF 75% (P<0,05)
Derajat keparahan asma berkorelasi positif
dengan kadar relatif miR-126 dan IL-4 dan
proporsi sel Th17 dan berkorelasi negatif dengan
IFN- γ tingkat(Analisis
dankorelasi
sel CD4
peringkat+Spearman)
CD25 + Treg
Derajat keparahan asma berkorelasi
positif dengan tingkat relatif miR-
126 dan IL-4 dan proporsi sel Th17
dalam darah tepi anak-anak dengan
asma (P < 0,05)

Derajat keparahan asma berkorelasi negatif


dengan IFN- γ tingkat dan proporsi sel CD4
+ CD25 + Treg ( P < 0,05) dalam darah tepi
CD4 + CD25 + Sel Treg dan tingkat
miR-126 memiliki potensi diagnostik

Analisis kurva ROC menunjukkan bahwa


AUC proporsi sel CD4 + CD25 + Treg
tertinggi (AUC = 0,976, P < 0,05),
menunjukkan bahwa ia berpotensi
membantu diagnosis asma. AUC untuk
miR-126 adalah 0,762 ( P < 0,05)
CD4 + CD25 + Sel Treg dan tingkat miR-
126 memiliki potensi diagnostik

Khusus untuk asma berat, miR-126 memiliki potensi


paling besar untuk diagnosis, dengan AUC 0,909, P < 0,05,
Diskusi
Pada penelitian ini, ditemukan bahwa
anak-anak dengan asma akut
menunjukkan IL-4 yang diregulasi dan
proporsi sel Th17 yang lebih tinggi,
dibandingkan dengan kadar IFN- γ dan
proporsi sel CD4 + CD25 + Treg yang
lebih rendah
Menandakan terjadinya eksaserbasi peradangan sistemik dan
ketidakseimbangan sistem kekebalan.
Kadar relatif miR-126 dalam darah
perifer meningkat dan secara
signifikan berkorelasi dengan tingkat
keparahan penyakit
Menunjukkan bahwa miR-126 mungkin berperan dalam
meningkatkan ketidakseimbangan imunitas pada asma
Beberapa penelitian  ekspresi gen dapat secara signifikan
mempengaruhi efek autokrin dan parakrin di beberapa
mediator inflamasi & regulasi transkripsi dari ekspresi gen
berperan penting dalam manifestasi asma
- Mengatur respon alergi
Selama patogenesis asma, - Mengatur pertahanan hidup, proliferasi,
miRNA akan : diferensiasi
- Perkembangan fungsional sel Th2

Kemampuan untuk
mengatur intensitas
respon imun

Bisa digunakan sebagai bio-


marker non-invasive asma
Penelitian lain  overexpression miR-126 pada sel
epitel bronkus  akan meningkatkan kadar sitokin
Th2 IL-13

menunjukkan bahwa miR-126 harus


dipelajari sebagai faktor yang
berhubungan dengan aktivasi sel Th2
yang berlebihan pada anak-anak yang
menderita asma.

Penelitian ini  kadar relatif miR-126 secara independen


terkait dengan proporsi sel Th17, yang menunjukkan bahwa
mekanisme ekspresi berlebih miR-126 dalam memicu asma
mungkin juga terkait
Hasil
Penelitian
 tingkat relatif miR-126 dalam darah tepi anak asma
dikaitkan dengan derajat keparahan penyakit, yang
sangat penting dalam
diagnosis asma, terutama asma berat

Mengusulkan bahwa miR-126 dapat digunakan sebagai penanda


serologis yang potensial untuk memprediksi tingkat keparahan
asma pada anak-anak

Penelitian Perubahan ekspresi miRNA


Beberapa penelitian
lain yang terkait dengan asma
menunjukkan peran miR-126,
terbukti membaik setelah
yang diekspresikan secara
pengobatan,  menunjukkan
tidak normal pada penyakit
perubahan miRNA penting
alergi sistem pernapasan
dalam kelanjutan gejala asma
Keterbatasan penelitian
Membutuhkan
penelitian
Menggunakan cross sectional
kohort dan
jumlah
Peneliti menemukan
hubungan ekspresi miRNA berubah populasi yang
antara tingkat miR-126 dan pada banyak keadaan lebih besar
keparahan penyakit penyakit

Namun, apakah tingkat miR-


126 berkorelasi dengan hasil mewakili penanda penyakit
klinis jangka panjang?? yang sensitif, bukan spesifik
Kesimpula
n
- Ekspresi miR-126 diregulasi dalam darah tepi
anak-anak dengan asma akut
- Ekspresi relatifnya dikaitkan dengan
ketidakseimbangan kekebalan, fungsi paru-paru,
dan tingkat keparahan penyakit

kesimpulan
1. miR-126 dapat digunakan sebagai penanda
serologis potensial dalam diagnosis tambahan dan
penilaian asma
2. Studi lebih lanjut diperlukan untuk
memvalidasi kesimpulan kami dan mengeksplorasi
mekanisme di mana miR-126 dan miRNA lainnya
memengaruhi patogenesis dan perkembangan
asma
3. Menghambat ekspresi miR-126 dalam
hubungannya dengan miRNA lain yang berfungsi
serupa dapat menghambat infiltrasi granulosit
eosinofilik di jalan napas
 pengembangan kemungkinan opsi
pengobatan
Critical
Appraisal
Judul dan Pengarang
No. Kriteria Ya (+ / Tidak (-)
1. Jumlah, kata dalam judul <12 kata -
2. Deskripsi judul -
3. Daftar penulis, sesuai aturan judul +

4. Korespondensi penulis +
5 Tempat, & waktu penelitian dalam judul -
Abstrak
No. Kriteria Ya (+ / Tidak (-)
1. Abstrak 1 paragraf +
2. Mencakup IMRC +
3. Secara keseluruhan informatif +
4. Tanpa singkatan selain yang baku +
5 Kurang dari 250 kata - (304 kata)
Pendahuluan
No. Kriteria Ya (+ / Tidak (-)
1. Terdiri dari 2 bagian atau 2 paragraf -
2. Paragraf pertama mengemukakan +
alasan dilakukan penelitian
3. Paragraf kedua menyatakan hipotesis -
atau tujuan penelitian
4. Didukung oleh pustaka yang relevan +
5 Kurang dari 1 halaman +
Bahan dan Metode Penelitian
NO. Kriteria Ya (+) / Tidak (-)
1 Jenis dan rancangan penelitian +
2 Waktu dan tempat enelitian +
3 Populasi sumber +
4 Teknik sampling +
5 Kriteria inklusi +
6 Kriteria eksklusi +
7 Perkiraan dan perhitungan besar sampel +
8 Perincian cara penelitian +
9 Blind -
10 Uji statistik +
11 Program komputer +
12 Persetujuan komite etik +
Hasil
No. Kriteria Ya (+ / Tidak (-)
1. Jumlah subjek +
2. Tabel karakteristik subjek -
3. Tabel hasil penelitian +
4. Komentar dan pendapat penulis +
tentang hasil
5 Tabel analisis data dengan uji +
Pembahasan, kesimpulan, daftar
pustaka
NO. Kriteria
1 Pembahasan dan kesimpulan terpisah
Ya (+) / Tidak (-)
-
2 Pembahasan dan kesimpulan dipaparkan +
dengan jelas
3 Pembahasan mengacu dari penelitian +
sebelumnya
4 Pembahasan sesuai landasan teori +
5 Keterbatasan penelitian +
6 Simpulan utama +
7 Simpulan berdasarkan penelitian +
8 Saran penelitian +
9 Penulisan daftar pustaka sesuai aturan +
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai