Anda di halaman 1dari 29

MATA 2

Gitty R
Sekret mucous
– kental, bening, elastis (bila ditarik dengan
ujung kapas),
– penyebabnya biasanya karena proses
khronis/alergi
– Fibrin-fibrin dalam keadaan utuh.
– Klinis : bila ditutul kapas akan mulur
(elastis) Sebab zat mucous terdiri dari
fibrin
Sekret purulen
– Makin ganas kumannya makin purulen

(nanah) mis : Gonococcen


– Banyak sel yang mati, terutama lekosit, dan
jaringan nekrose
– Kuman-kumannya type ganas, fibrin sudah
hancur.
– Bila ditutul kapas, ia akan terhisap, sifatnya
seperti air,berwarna kuning
– Campuran : mucopurulen, kental berwarna
kuning, elastis. Penyebabnya: biasanya
kuman kokus yang lain.
Sekret Pseudo-membranacea
• Seolah-olah seperti melekat pada
konjungtiva tetapi mudah diambil dan tak
mengakibatkan perdarahan. Penyebabnya
antara lain streptococcus haemoliticus
Sekret Membranous :
• Misal : pada
konjungtivitis
diphtherica.
• Terbentuk sekret, sel -
sel lepas dan terbentuk
jaringan nekrotik.
• Terjadi defek
konjungtiva.
• Membran sukar dilepas
dan bila dipaksa akan
berdarah karena ada
ulkus dibawahnya.
• Bila dilepas /dikupas
akan berdarah
Sekret Sanguis
• Sekret berdarah.
• Terdapat pada konjungtivitis karena virus
yang sangat virulen.
• Sering disertai sekret purulen setelah dua/
tiga hari, karena ada super infeksi dari
bakteri komensal.
• Papula :
Ujud kelainan yang menonjol dari
permukaan konjungtiva dengan diameter
kurang dari 5 mm karena terkumpulnya
infiltrat, neutrofil, limphocyt dan leukosit
yang lain
Follicel:
• Merupakan pembesaran
lymphadenoid.
• Besarnya kira-kira sama.
• Tersusun berderet-deret.
• Lebih sering di conjunctiva
palpebrae inferior
Vesicula :
• Karena terkumpulnya
cairan. Batasnya tegas.
• Causa : proses
degenerasi, penyakit
virus (herpes),
combustio.
Excrecensies :

• Hypertrophie papillair (papula)


di palpebra superior.
• Dasar : hypertrophie papula
dan adanya degenerasi hyalin
permukaan datar, seperti
bludru.
• Kalau lebih besar dari biasa :
seperti batu yang disusun (pada
tembok) = cobble stone
pavement.
• Warna : merah kasar.
• Terdapat pada konjungtivitis
vernalis.
Concretio :
• Disini terdapat hypertrophie yang berlebihan dan
pemadatan sehingga berwarna putih seperti kapur.
• Pemadatan ini dapat dicukil keluar.
• Sering disebut lithiasis
Phlyctaen :

• Lokasasi : konjungtiva
bulbi, limbus kornea dan
kornea.
• Tonjolan berwarna
putih kekuningan, berisi
limfosit, dengan tanda
radang disekitarnya.
Pinguiculum :

• Merupakan proses regresi/


kemunduran.
• Kausa : irritasi kronis
misalnya debu, asap, angin.
• Misalnya : tinggal dekat
pabrik.
• Letak : pada konjungtiva
bulbi yang tak tertutup
palpebra.
• Terjadi dari jaringan pengikat
hyalin/elastis.
Pterygium
– Merupakan proses degenerasi fibrovaskuler
– Lipatan konjungtiva ke cornea
Klasifikasi Berdasarkan pemeriksaan pembuluh darah dengan slitlamp

T1 (atrofi): pembuluh darah episkleral jelas terlihat

T2 (intermediate): pembuluh darah episkleral sebagian terlihat

T3 (fleshy, opaque): pembuluh darah tidak jelas


Tatalaksana pterygium
Prinsip penanganan pterigium dibagi 2, Tindakan bedah juga
yaitu cukup dengan pemberian obat-
dipertimbangkan pada
obatan jika pterygium masih derajat 1
dan 2, sedangkan tindakan bedah pterigium derajat 1 atau 2 yang
dilakukan pada pterygium yang telah mengalami gangguan
melebihi derajat 2. penglihatan
Teknik Pembedahan pterygium

–Teknik Bare Sclera

–Teknik Autograft Konjungtiva

–Cangkok Membran Amnion

Anda mungkin juga menyukai