Tia Aulia Nabila Agita Rima Kurniasari Kerusakan bahan pangan karena sinar terlihat jelas pada makanan yang berwarna. Warna bahan pangan atau makanan dapat menjadi pucat karena pengaruh sinar. Hal ini terlihat jelas pada produk-produk makanan berwarna yang dipajang di etalase warung yang umumnya berwarna pudar karena setiaphari tersinari matahari. Sinar juga dapat merusak beberapa vitamin yang terkandung dalam bahan pangan, misalnya vitamin B2, vitamin A dan vitamin C. Susu yang disimpan didalam botol transparan juga dapat rusak karena sinar yaitu menimbulkan bautengik akibat terjadinya oksidasi. Demikian juga minyak kelapa yang disimpan dalam botol transparan akan mudah menjadi tengik jika tersinari matahari secara terus-menerus. Keju
Deger dan Ashoor menguji perubahan rasa, penampilan, bau, dan
konten riboflavin dari keju yang disebabkan oleh cahaya. Keju disimpan di bawah kondisi laboratorium yang terkontrol. Sumber cahaya berupa lampu neon putih; 538, 1614, 5380 lx; keju sampel adalah Colby, Mozzarella, dan Cheddar dalam pembungkus polietilen. Data diperoleh selama 12 hari dari periode penyimpanan terkontrol; intensitas cahaya, tipe kertas kemasan, dan ketebalan potongan. Perubahan rasa, penampilan, dan bau pada keju tidak terlalu signifikan . Hanya mempengaruhi retensi dan warna riboflavin. Mentega
Kerusakan mentega dilihat dari faktor-faktor seperti sumber
cahaya, panjang gelombang cahaya, waktu pemaparan, jarak mentega dari sumber cahaya, dan kandungan beta-karoten mentega. Harwalker et.al melakukan uji pengaruh cahaya terhadap rasa mentega, yang disimpan dalam wadah polietilen dengan densitas tinggi melalui tes organoleptik. Perubahan rasa yang signifikan pada mentega yang diinduksi cahaya di bawah kondisi interval paparan lebih dari 2 minggu dan pada 5-10 ° C. Grishchenko dan Nakapyuk mempelajari oksidasi fotokatalitik mentega. Mentega yang disimpan di bawah pencahayaan 360 ± 15 1x pada 6 ± 1 ° C selama <120 jam. Sumber cahaya berupa cahaya siang hari (UV dan gelombang pendek terlihatcahaya) dan lampu fluoresens cahaya putih (560-650 nm). Ditemukan angka peroksida 2 dan 1,3 kali lebih tinggi (masing-masing ke sumber cahaya) dibandingkan dengan kontrol sampel. Penurunan kualitas organoleptik terjadi setelah 72 dan 96 jam masing-masing untuk kedua sampel. Minyak Kerusakan pada minyak ditandai dengan ketengikan. Ketengikan terjadi karena adanya oksidasi lemak. Kecepatan oksidasi lemak dipengaruhi oleh 4 faktor salah satunya yaitu sinar. Asam lemak murni dan esternya mampu menyerap radiasi UV pada panjang gelombang antara 184 dan 192 nm.Sehingga cukup stabil pada rentang cahaya tampak.