Anda di halaman 1dari 14

Disusun oleh :

AKTUALISASI Faisal Abdul Aziz ()

AKHLAK Sukma Kusumadewi

DALAM
KEHIDUPAN
Pengertian Akhlak, Etika, dan Moral

Akhlak Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab, jama’ dari “khuluqun” yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi’at. Akhlak adalah
sifat hati (kondisi hati) baik ataupun buruk yang tercermin dalam
perilaku.

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata


nilai suatu masyarakat tertentu. Lebih banyak dikaitkan dengan ilmu Etika
atau filsafat, karena itu menjadi standar baik dan buruk adalah akal
manusia.

Moral adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum


Moral yang diterima oleh masyarakat, mana yang baik dan wajar.
Karakteristik Akhlak dan Etika Islam
• Moral yang beralasan (argumentatif) dan dapat dipahami
Sesungguhnya Islam selalu bersandar pada penilaian yang logis dan argumentasi yang
dapat diterima oleh akal yang lurus dan naluri yang sehat, yaitu dengan menjelaskan maslahat
(kebaikan) dibalik apa yang diperintahkan dan kerusakan dari terjadinya apa yang dilarangnya.
• Moral Universal
Berdasarkan karakter manusiawi yang universal yaitu larangan bagi suatu ras manusia
berlaku juga bagi ras lain, bahkan umat islam dan umat – umat yang lain adalah sama
dihadapan moral islam yang universal.
• Kesesuaian dengan Fitrah
Islam mengakui eksistensi manusia sebagaimana yang diciptakan Allah dengan segala
dorongan kejiwaan, kecenderunagan fitrah serta segala yang telah digariskan-Nya.
Lanjutan...
• Memperhatikan Realita
Moral islam merupakan akhlak realistik, tidak mengeluarkan perintah dan
larangan kepada orang – orang yang terbang melayang di awang-awang idealisme,
melainkan memerintahkan kepada manusia yang memiliki dorongan dan nafsu, keinginan
dan cita-cita, kepentingan dan kebutuhan, juga memiliki kecenderungan dan hasrat
biologis terhadap kesenangan duniawi sebagaimana mereka juga memiliki kerinduan jiwa
kepada Allah yang mengangkat tinggi derajat manusia.
• Moral Positif
Moral islam menganjurkan untuk menggalang kekuatan, perjuangan dan meneruskan amal
usaha dengan penuh keyakinan dan cita-cita, melawan sikap ketidakberdayaan dan
pesimis, malas serta segala bentuk penyebab kelemahan.
Lanjutan...

• Komprehensifitas
Islam telah menggambarkan sebuah konsep moral dengan ibadah yang tertentu, bahkan
menggariskan hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungannya dengan
umatnya, maka moral dalam islam mencakup hubungan manusia dengan alam secara
global maupun detail dan meletakkan apa yang dikehendaki manusia dari adab susila
yang tinggi dan ajaran yang luhur.
• Tawazun ( Keseimbangan )
Moral islam menggabungkan sesuatu dengan penuh keserasian dan keharmonisan, tanpa
sikap berlebihan maupun pengurangan. Contohnya adalah sikap seimbang dalam
mengejar dunia dan akhirat.
Faktor Pembentuk Akhlak
Manusia
Faktor dari dalam (Internal)

Yaitu sifat – sifat bawaan atau yang dibawa sejak lahir.

Faktor dari luar (Eksternal)

Pengaruh yang terjadi diluar diri manusia karena adanya


suatu aksi dan interaksi.
Faktor Pembentuk Akhlak Manusia

1. Instink (Naluri)
Sifat yang dapat menimbulkan perbuatan yang menyampaikan pada tujuan dengan
terpikir lebih dahulu ke arah tujuan itu tanpa didahului latihan perbuatan itu. Ahli
psikologi menerangkan berbagai naluri yang ada pada manusia yang menjadi pendorong
tingkah laku diantaranya :
– Naluri makan ( nutritive instinct )
– Naluri berjodoh ( sexual instinct)
– Naluri keibu-bapakan (paternal instinct)
– Naluri berjuang ( combative instinct)
– Naluri ber-Tuhan
Lanjutan...
2. Keturunan

a) Manusia yang berasal dari satu keturunan dimana-mana membawa


turunan dari pokok-pokoknya beberapa sifat dan pembawaan yang
bersamaan, misalnya bentuk badan, perasaan, akal dan pemikiran.
b) Sifat-sifat kemanusiaan yang umum menurunkan sifat-sifat khas
kemanusiaan kepada keturunannya, maka kita dapati pula adanya
rumpun, bangsa dan suku sebagai cabang dari ranting dan asal
manusia tadi.
c) Dari skop rumpun, bangsa dan suku, kita meninjau skop yang paling
kecil yakni keluarga yang dipimpin oleh kedua orang tua.
3. ‘Azam
Salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusia
adalah kemauan keras (‘azam). Itulah yang menggerakkan manusia
berbuat dengan sungguh-sungguh.

4. Suara batin (dlamir)


Fungsi suara batin ialah memperingatkan bahayanya erbuatan buruk dan
berusaha mencegahnya. Selain memberi isyarat untuk mencegah dari
keburukan, juga merupakan kekuatan yang mendorong manusia
melakukan perbuatan yang baik(kewajiban).

5. Kebiasaan
Yaitu perbuatan yang selalu diulang-ulang sehingga menjadi mudah
dikerjakan.
6. Lingkungan

a) Lingkungan alam : jika kondisi alamnya jelek, maka hal itu


merupakan perintang dalam mematangkan bakat seseorang, sehingga
hanya mampu berbuat menurut kondisi yang ada. Jika kondisi alam
itu baik, maka orang akan dapat berbuat lebih mudah menyalurkan
persediaan yang dibawanya lahir dan turut menentukan

a) Lingkungan pergaulan : Akhlak memainkan peranan dalam


penentuan baik burunya tingkah laku seseorang dan fakor tersebut
mempengaruhi terbentuknya tingkah laku manusia dalam
pergaulannya.
Aktualisasi Akhlak dalam
Kehidupan
1 Akhlak kepada Allah
Beribadah kepada Allah, Berdzikir kepada Allah, Berdoa kepada Allah, Tawakal
kepada Allah dan Tawaduk kepada Allah.

Akhlak kepada Manusia


2 a) Akhlak kepada diri sendiri : sabar terhadap apa yang menimpanya, selalu
bersyukur dan tawaduk (rendah hati).
b) Akhlak kepada ibu bapak : menyayangi dan mencintai ibu bapak dengan cara
bertutur kata yang sopan dan lemah lembut, menaati perintah, dan
meringankan beban mereka.
c) Akhlak kepada keluarga : mengembangkan kasih sayang diantara anggota
keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi.
Lanjutan...

3 Akhlak kepada Lingkungan

Manusia sebagai khalifah di muka bumi, yaitu sebagai wakil Allah yang
bertugas memakmurkan, mengelola dan melestarikan alam. Berakhlak dengan
lingkungan adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis
dengan alam sekitarnya.
Memakmurkan alam adalah mengelola sumber daya sehingga dapat memberi
manfaat bagi kesejahteran manusia tanpa merugikan alam itu srndiri
Kesimpulan
Akhlak adalah sebagai penentu kemuliaan seseorang bahkan sebagai
komunitas bangsa. Kemulyaan dan kehormatan bangsa banyak
ditentukan oleh pelaksanaan akhlak didalamnya. Semakin mulia
seseorang, semakin baik akhlaknya dan akhlak juga sebagai ukuran
kualitas ketakwaan seseorang.
Thanks For Your
Attention

Anda mungkin juga menyukai