Anda di halaman 1dari 27

KUALITAS AIR MINUM DALAM KEMASAN DAN

DEPOT AIR MINUM

KELOMPOK 6 2D4A

Mata Kuliah Penyehatan Air-A


Anggota Kelompok 6

Amatullah Muthi’ah As-Syahidah


Dyah Nur Setia Palupi
Julfyany Mattasari
Ibnu Akil
Ria Shania
Sandy Amanda A
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)

Air Minum Dalam Kemasan yang selanjutnya disingkat


dengan AMDK adalah air yang telah diproses tanpa
bahan pangan lainnya dan bahan tambahan pangan,
dikemas dan aman untuk di minum.
Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomo78/M-IND/PER/11/2016

AIR MINERAL AIR DEMINERAL Air Mineral Alami Air Minum Embun

AMDK yang mengandung AMDK yang diperoleh Air minum yang duperoleh Air minum yang
mineral dalam jumlah melalui PROSES langsung dari air sumber diperoleh dari proses
tertentu TANPA PEMURNIAN secara alami atau dibor dari sumur
pengembunan uap air
MENAMBAHKAN destilasi, seionisasi, reverse dalam, dengan proses
dari udara lembab
MINERAL, dengan atau osmosis dan/atau proses terkendali yang menghindari
tanpa penambahan oksigen setara lainna, dengan atau pencemaran atau pengaruh
menjadi tetesan air
(o2) dan karbondioksida tanpa penambahan oksigen luar atas sifat kimia, fisika, embun yang di olah lebih
(Co2) (o2) dan karbndioksida (co2) dan mikrobiologi air mineral lanjut menjadi air minum
REGULASI TERKAIT AMDK DAN PERSYARATAN DI
DALAMNYA
Regulasi INTERNASIONAL terkait dengan AMDK

WHO drinking water guidelines

Bottled Water Association/IBWA bottled water code of practice (2015),

FDA

Codex 33/1985.
Regulasi KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
terkait dengan AMDK

Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 78/2016 tentang Pemberlakuan SNI Air


Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan Air Minum Embun Secara Wajib

Peraturan Menteri Perindustrian RI No. 11/2017 tentang Lembaga Penilaian Kesesuaian


dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan SNI Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral
Alami, dan Air Minum Embun Secara Wajib
Regulasi KEMENTERIAN KESEHATAN
terkait dengan AMDK

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002
tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum

Permenkes 492/2010 menetapkan 8 parameter wajib yang


berhubungan langsung dengan kesehatan ( 6 parameter kimia
dan 2 parameter mikrobiologi) dan 12 parameter wajib yang
tidak langsung berhubungan dengan kesehatan serta parameter
persyaratan tambahan. Menurut peraturan ini air minum
dikatakan aman bagi kesehatan jika memenuhi persyaratan fisika,
mikrobiologis, kimiawi, dan radio aktiv yang ditetapkan dalam
persyaratan parameter wajib dan tambahan.
SNI 3553:2015

Pemberlakuan SNI AMDK sebagai SNI wajib telah ditetapkan sejak tahun 1990
melalui Permenperind 120/M/SK/10/1990 (SNI.0240-1990) yang kemudian direvisi
melalui Permenperind 69/MIND/PER/07/2009 (yaitu pemberlakuan SNI 01-3553-
2006 dan SNI 0240-90 dinyatakan tidak berlaku), selanjutnya diatur kembali melalui
Permenperind 49/MIND/PER/03/2006 (penambahan air mineral alami SNI 01-6242-
2000 sebagai SNI wajib), dan terakhir direvisi melalui Permenperind 78/M-
IND/PER/11/2016 (pemberlakuan SNI Air Mineral SNI 3553:2015, SNI Air
demineral SNI 6241:2015, SNI Air mineral alami SNI 6242-2015 dan Air Minum
Embun SNI 01- 7812-2013).
SNI 3553:2015

SNI 3553:2015 menetapkan 34 parameter sebagai persyaratan


kualitas AMDK. Persyaratan tersebut meliputi 6 parameter
mengenai kondisi fisika, 6 parameter persyaratan cemaran logam
berat, 16 parameter kimia serta 5 parameter persyaratan
mikrobiologi.
Syarat kandungan Kimia
PERSYARATAN DEPOT
AIR MINUM ISI ULANG
DEPOT AIR MINUM

DEPOT AIR MINUM YANG SELANJUTNYA DISINGKAT DAM ADALAH USAHA YANG MELAKUKAN PROSES
PENGOLAHAN AIR BAKU MENJADI AIR MINUM DALAM BENTUK CURAH DAN MENJUAL LANGSUNG
KEPADA KONSUMEN.
Regulasi terkait DAM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN


REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43
TAHUN 2014 TENTANG HIGIENE
SANITASI DEPOT AIR MINUM
Menurut Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor
43 tahun 2014 tentang higiene sanitasi depot air minum di pasal 2
(1) setiap DAM wajib:
a. menjamin Air Minum yang dihasilkan memenuhi standar baku
mutu atau persyaratan kualitas Air Minum sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
b. memenuhi persyaratan Higiene Sanitasi dalam pengelolaan
Air Minum.
PERSYARATAN HIGIENE SANITASI DAM

Persyaratan Higiene Sanitasi dalam pengelolaan Air Minum paling


sedikit meliputi aspek:
a. tempat;
b. peralatan; dan
c. Penjamah.
Aspek tempat
a. lokasi berada di daerah yang bebas dari pencemaran lingkungan dan penularan penyakit;
b. bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan, dan mudah pemeliharaannya;
c. lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak menyerap debu, dan mudah
dibersihkan, serta kemiringan cukup landai untuk memudahkan pembersihan dan tidak terjadi
genangan air;
d. dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak menyerap debu, dan mudah
dibersihkan, serta warna yang terang dan cerah;
e. atap dan langit-langit harus kuat, anti tikus, mudah dibersihkan, tidak menyerap debu, permukaan
rata, dan berwarna terang, serta mempunyai ketinggian yang memungkinkan adanya pertukaran
udara yang cukup atau lebih tinggi dari ukuran tandon air
Aspek Tempat

a. memiliki pintu dari bahan yang kuat dan tahan lama, berwarna terang, mudah dibersihkan, dan
berfungsi dengan baik
b. pencahayaan cukup terang untuk bekerja, tidak menyilaukan dan tersebar secara merata
c. ventilasi harus dapat memberikan ruang pertukaran/peredaran udara dengan baik
d. kelembaban udara dapat mendukung kenyamanan dalam melakukan pekerjaan/aktivitas
e. memiliki akses fasilitas sanitasi dasar, seperti jamban, saluran pembuangan air limbah yang
alirannya lancar dan tertutup, tempat sampah yang tertutup serta tempat cuci tangan yang
dilengkapi air mengalir dan sabun;
f. bebas dari vektor dan binatang pembawa penyakit seperti lalat, tikus dan kecoa.
Aspek peralatan
a. peralatan dan perlengkapan yang digunakan antara lain pipa
pengisian air baku, tandon air baku, pompa penghisap dan penyedot,
filter, mikrofilter, wadah/galon air baku atau Air Minum, kran pengisian
Air Minum, kran pencucian/pembilasan wadah/galon, kran
penghubung, dan peralatan desinfeksi harus terbuat dari bahan tara
pangan (food grade) atau tidak menimbulkan racun, tidak menyerap
bau dan rasa, tahan karat, tahan pencucian dan tahan disinfeksi
ulang.
b. mikrofilter dan desinfektor tidak kadaluars
Aspek peralatan

c. tandon air baku harus tertutup dan terlindung;


d. wadah/galon untuk air baku atau Air Minum sebelum dilakukan
pengisian harus dibersihkan dengan cara dibilas terlebih dahulu
dengan air produksi paling sedikit selama 10 (sepuluh) detik dan
setelah pengisian diberi tutup yang bersih; dan e. wadah/galon yang
telah diisi Air Minum harus langsung diberikan kepada konsumen dan
tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam.
Aspek Penjamah
a.Sehat dan bebas dari penyakit menular serta tidak
menjadi pembawa kuman patogen (carrier);
b.berperilaku higienis dan saniter setiap melayani
konsumen, antara lain selalu mencuci tangan dengan
sabun dan air yang mengalir setiap melayani
konsumen, menggunakan pakaian kerja yang bersih
dan rapi, dan tidak merokok setiap melayani
konsumen.
TERIMA
KASIH
Atas perhatiannya

ADA
PERTANYAAN
?

Anda mungkin juga menyukai