Anda di halaman 1dari 12

ILMU KESEHATAN TERNAK

Observation on chickens
AVIAN ENCEPHALOMYELITIS

DI SUSUN
NUROMAT (17021165)
A. PENDAHULUAN
Avian Encephalomyelitis (AE) merupakan penyakit viral akut pada
anak ayam, yang ditandai dengan ataksia, tremor pada otot kepala dan
leher serta kelumpuhan. Penyakit ini mempunyai arti ekonomi yang
cukup penting pada peternakan.
Penyakit AE umumnya menyerang anak ayam umur 1-4 minggu,
sedang pada ayam petelur hanya mengakibatkan penurunan produksi
telur antara 5-20%, yang mempengaruhi daya tetas telur yang
diproduksinya. Bila diingat bahwa Penyakit AE ini ditularkan melalui
telur maka “Breeder” yang paling dirugikan akibat serangan penyakit
ini.
1. ETIOLOGI
Avian Encephalomyelitis disebabkan oleh virus RNA dari family
Picornaviridae. Dengan mikroskop elektron terlihat virion-virion yang
berbentuk heksagonal dan mempunyai enveloped serta mempunyai
diameter 24-32 nm. Virus AE tahan terhadap kloroform, tripsin, asam
dan pepsin serta DN ase.
Sesuai dengan namanya sifat penyakit ini bersifat epidemik,
terutama pada anak ayam. Pada umumnya angka kesakitan antara 40-
60% bila anak ayam berasal dari flok yang infeksi, angka kematian
berkisar 25% dan dapat pula mencapai 50%. Kejadian tersebut diatas
prosentasenya mungkin rendah apabila kelompok anak ayam tersebut
berasal dari breeder flok yang mempunyai kekebalan.
2. Cara Penularan
Virus AE ditularkan melalui dua cara yaitu secara vertikal dan horizontal, secara
vertikal melalui telur, dimana telur dierami oleh induk yang terinfeksi secara sub
klinis sehingga menjadi media pembawa virus, setelah telur menetas maka anak
ayam akan terinfeksi secara klinis virus tersebut. Secara horizontal anak ayam yang
terinfeksi tersebut akan menyebarkan virus pada ayam lainnya dalam satu kelompok
melalui feses yang mengandung virus. Masa inkubasi penyakit AE melalui kontak
langsung paling lama 11 hari dan bila melalui telur (embrio telur) selama 7 hari.
3. Gejala Klinis
Pada anak ayam umumnya umur 1-2 minggu ditemukan gejala antara lain ayam
awalnya tampak sayu, diikuti ataksia karena adanya inkoordinasi dari otot-otot kaki,
sehingga ayam dapat jatuh ke samping dengan kedua kaki terjulur ke satu sisi,
tremor pada kepala dan leher terutama bila dipacu, keadaan akan berlanjut dengan
kelumpuhan dan diakhiri dengan kematian
4. PENGENDALIAN
Pengobatan
Cara pengobatan Pada penyakit ini belum ada. Namun pada ayam yang masih hidup
dapat diberikan ransum pakan yang baik disertai vitamin dan elektrolit.
Pencegahan
Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan vaksinasi AE. Ayam yang masih dara
yang akan digunakan untuk pembibitan perlu divaksinasi pada umur 10 dan 15 minggu.
Vaksin dapat diberikan melalui air minum atau suatu produk kombinasi dengan vaksin
cacar (avian pox) yang diberikan secara intra dermal atau penusukan (penggoresan) pada
selaput sayap. Vaksinasi cukup dilakukan satu kali dan biasanya dapat melindungi sampai
ayam diafkir. Pencegahan pada daerah yang tertular dapat diberikan vaksinasi terhadap
ayam dewasa. Bagi peternakan yang tertular maka agar diterapkan biosekuriti yang ketat.
Barang maupun orang yang keluar dari peternakan yang bersangkutan harus disuci hama
dan ayam dari lokasi tersebut tidak boleh dikeluarkan selama penyakit tersebut.
Diagnosa banding
Penyakit AE perlu dibedakan dengan penyakit lain seperti ND, avian encepahlomalacia ( defisiensi vitamin E)
defisiensi riboflavin dan penyakit marek.
1. (ENCEPHALOMALACIA)
• Pendahuluan
Vitamin E adalah vitamin yang mudah larut dalam lemak. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan biologis,
menjaga struktur lipida dalam mitokondria terhadap kerusakan oksidatif, berfungsi dalam reaksi-reaksi
fosforilasi normal terutama persenyawaan fosfat berenergi tinggi seperti fosfat keratin dan trifosfat
adenosine, dalam metabolism asam nukleat, dalam sintesis asam askorbat, ubiquinon dan metabolism
sulfur asam amino.
Defisiensi vitamin E yang dapat menyebabkan penyakit klinis biasanya terjadi pada unggas muda yang
dikandangkan. Defisensi vitamin E pada unggas muda dapat menyebabkan distropsi otot pectoral,
enchepalomalacia, diatesis eksudatif. Sedangkan pada unggas dewasa tidak menunjukkan tanda klinis yang
berarti. Namun, akan berdampak pada berkurangnya daya tetas akibat dari defisiensi vitamin E.
Salah satu kasus yang sering terjadi akibat defisiensi vitamin E pada unggas muda adalah enchepalomalacia.
Enchepalomalacia pada unggas muda dapat menyebabkan kerusakan pada sistem syaraf. Tanda – tanda
klinis sudah muncul pada di minggu – minggu pertama setelah menetas. enchepalomalacia biasa nya akan
menyerang unggas muda yaitu berumur 2 – 4 minggu, berlangsung 3 – 7 hari dan berakhir dengan kematian.
• Definisi
Encephalomalacia (crazy chick desease) atau pelunakan pada otak yaitu pada selubung myelin
sel syaraf. Bagian otak yang mengalami kerusakan paling parah, berurutan mulai dari
cerebelum,korpus striatum, medula oblongata, dan mesensefalon.Encephalomalacia meliputi
polimalacia yang merupakan pelunakan yang terjadi pada lapisan abu – abu (subtansi grisea)
dan leucomalacia yang merupakan pelunakan yang terjadi pada subtansi putih (subtansi alba).
• Penyebab
Diduga penyebab utama Encephalomalacia adalah defisiensi nutrisi yaitu vitamin E dan Se.
Selain itu bahan pakan yang banyak mengandung asam lemak tidak jenuh (tepung ikan dan
minyak nabati) juga dapat menjadi penyebab Encephalomalacia
• Gejala klinis
Gejala klinis Encephalomalacia adalah ataksia(kehilangan keseimbangan dan kepala tertarik ke
belakang), tremor, inkoordinasi, tortikolis, paralisis, mati mendadak, lesio vaskularis sehingga
menyebabkan edema, dan hemoragi sepanjang cerebelum.
Edema mungkin akan tampak berwarna agak hijau kebiruan, karena kerusakan hemoglobin sel
darah merah. Jika edemanya meluas dan berkembang, unggas muda tersebut akan mengalami
kesulitan berjalan dan berdiri dengan posisi kaki melebar.
• Patologi anatomi
Perubahan patologi anatomi (PA) berupa pendarahan pada otot yang disebabkan oleh rusaknya
pembuluh darah timus, ginjal, jaringan otot, dan lambung. Piamater membesar karena rangsangan air
dan memperlihatkan pendarahan – pendarahan kecil di pembuluh darah. Pada otak akan mengalami
udema dan hemoragi yang di sertai dengan nekrose dan degenerasi syaraf.
• Diagnosa
Pemeriksaan mikroskopis lesi jaringan dapat digunakan untuk mengkonfirmasi kasus dugaan defisiensi
vitamin E, terutama untuk encephalomalacia dan diatesis eksudatif
• Diagnosa banding
Encephalomalacia sangat mirip gejala nya dengan penyakit unggas yang menyerang sistem syaraf yang
lain, seperti Avian Encephalomyelitis (AE), Newcastle Disease (ND) dan defisiensi vitamin B1. Yang
membedakannya adalah Avian Encephalomyelitis (AE) dan Newcastle Disease (ND) penyebabnya adalah
virus sedangkan defisiensi vitamin B1 akibat dari kekurangan vitamin B1.
• Pencegahan dan pengendalian
Jika kasus Encephalomalacia belum mencapai tingkat yang sangat parah, maka dengan pemberian vitamin
E dalam pakan dapat berhasil mengobati Encephalomalacia. Namun kebanyakan kasus Encephalomalacia
tidak terlalu memberikan respon terhadap terapi vitamin E (tergantung kerusakan cerebrum).
Encephalomalacia dapat dicegah dengan pemberian vitamin E yang tepat dan teratur didalam pakan.
Pemberian antioksidan sintetik juga dapat mencegah Encephalomalaci
PEMBAHASAN
Pada hasil pengamatan observasi saya di ternak ayam milik bapak slamet bahwa terdapat
beberapa anak ayam yang baru menetas memiliki kelainan/penyakit yaitu terdapat
kelumpuhan pada kaki dan tertekuknya kaki ke belakang dan kesamping. penyakit pada
anak ayam tersebut terjadi sejak telur baru menetas. Penyakit ini diduga terkena virus
AVIAN ENCEPHALOMYELITIS Melihat dari gejala klinis pada ayam tersebut Virus ini
menyerang pada induk ayam, sehingga pada telur yang dihasilkan bila di tetaskan akan
lahir anak ayam yang cacat.. Saya tidak melakukan perlakuan dalam pengobatan pada
anak ayam tersebut karena penyakit ini belum ada obatnya. Hanya pencegahan melalui
vaksin. namun bila ingin tetap di pelihara bisa di berikan pakan yang berkualitas baik agar
bisa tumbuh dengan baik.
Penyakit ini tidak menyerang sistem kekebalan pada tubuh ayam, namun hanya
menyerang pada otot kaki ayam tersebut yang menyebabkan kelumpuhan dan kelainan.
Oleh karena itu ayam yang terkena penyakit ini ada kesempatan untuk hidup hanya saja
kurang maksimal.
KESIMPULAN
Merujuk pada hasil pengamatan observasi saya bahwa ayam yang
terkena virus tidak menyebabkan gejala serius seperti kematian.
Ada dua kemungkinan penyakit ini di akibatkan oleh virus AE atau
bisa juga karna kekurangan vitamin E (Encephalomalacia ) dengan
melihat pada gejala klinis penyakit tersebut.
DAFAR PUSTAKA
• Anonim 1998. Epidemic Tremor. Merck Veterinary Manual. National Publishing
Inc. Philadelphia
• Anonim 1997. Animal Hygiene Manual. Japan Livestock Technology Association,
pp : 50-51
• Elkin Nati 2008. Avian Encephalomyelitis. PoultryMed
• McMullin Paul 2004. Avian Encephalomyelitis, Epidemic Tremors. A Benchmark
Holdings Ltd, Company. England
• Tarmudji 2004. Hati-hati dengan Avian Encephalomyelitis. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. Jakarta
• Tabbu CR 2000. Penyakit ayam dan Penanggulangannya. Penyakit Bakterial, Mikal
dan Viral. Volume 1. Penerbit kanisius, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai