Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN ACUTE

MIOCARD INFARK
PADA PASIEN KEGAWATDARURATAN

1. ADE WAHYU PUTRI EFENDI (170203105)


2. ANGELA ASTRID KUSUMA W (170203107)
Definisi

Infark Miocard adalah suatu keadaan ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard sehingga jaringan
miokard mengalami kematian. Berkurangnya aliran darah di
koroner disebabkan karena adanya sumbatan pada arteri koroner.
Infark miokard mengacu pada proses dimana jaringan miokard
mengalami kerusakan dalam region jantung yang mengurangi
suplai darah adekuat karena penyempitan kritis arteri koroner
akibat arterosklerosis atau oklusi arteri komplet akibat embolus
atau thrombus (Nugroho, Taufan, dkk, 2016).
Tanda dan Gejala
Menurut Wijaya & Putri (2013), ada beberapa tanda dan gejala infark miokard
(TRIAGE), yaitu :
1. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus menerus tidak mereda,
biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan
gejala utama.
2. Keparahan nyeri dapat meningkat secara menetap sampai nyeri tidak tertahankan
lagi.
3. Nyeri tersebut sangat sakit, seperti tertusuk-tusuk yang dapat menjalar ke bahu
dan dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri).
4. Nyeri mulai secara spontan (tidak terjadi setelah kegiatan atau gangguan
emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan
bantuan istirahat atau Nitrogliserin (NTG).
5. Dapat menjalar ke arah rahang dan leher.
6. Nyeri sring disertai dengan sesak nafas, pucat, dingin, diaforesis berat, pening
atau kepala terasa melayang dan mual muntah.
7. Pasien dengan diabetes melitus tidaka akan mengalami nyeri yang hebat karena
neuropati yang menyertai diabetes dapat menganggu neuroreseptor
(menumpulkan pengalaman nyeri).
Pemeriksaaan Penunjang
1. EKG
2. Radiologi
3. Monitor Holter
4. Laboratorium
5. Scan Pencitraan Miokardia
6. Tes fungsi ginjal
7. Analisa Gas Darah
8. Kadar elektrolit
9. Tes Stres Latihan
10. Pemeriksaan Obat
11. Pemeriksaan Tiroid
12. Laju Sedimentasi
Pathways
PENATALAKSANAAN KEGAWATAN
1. Infus intravena dimulai dengan membuat rute untuk obat atau
cairan yang akan diperlukan
2. Oksigen (O2) diberikan agar tidak terjadi hipoksemia
3. Pemantauan jantung terus dilakukan berdasarkan hasil EKG
4. Pemasangan defibrilator
5. Pemberian obat jantung IV berupa aspirin dan beta blocker.
6. Morfin intravena dosis kecil
7. Farmakologi
8. Non farmakologi
Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian Kegawatdaruratan
a.Pengkajian primer
a)Airway
Adalah jalan nafas bebas, tanda sumbatan atau obstruksi ada gerakan otot nafas
tambahan, sianosis, dada gerakan dada dan perut pradoksal
b) Breathing
Klien terlihat sesak, frekuensi napas melebihi normal dan mengeluh sesak napas
seperti tercekik. Dispnea kardiak biasanya ditemukan. Sesak napas terjadi akibat
pengerahan tenaga dan disebabkan oleh kenaikan tekanan akhir diastolic ventrikel kiri
yang meningkatkan tekanan vena pulmonalis. Hal ini terjadi karena terdapat kegagalan
peningkatan curah darah oleh ventrikel kiri pada saat melakukan kegiatan fisik.
Dispnea kardiak pada AMI yang kronis dapat timbul pada saat istirahat.
c) Circulation
Pada pasien AMI biasanya dijumpai gangguan sirkulasi darah yang disebabkan
karena adanya sumbatan pada arteri koronari.
Lanjutan
b. Pengkajian Sekunder
a) Aktifitas
Gejala : Kelemahan, Kelelahan, Tidak dapat tidur, Pola hidup menetap,
Jadwal olah raga tidak teratur.
Tanda : Takikardi, Dispnea pada istirahat atau aktifitas
b) Sirkulasi
Gejala : Riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah
tekanan darah, diabetes mellitus.
Tanda :
1) Tekanan darah
Dapat normal / naik / turun , Perubahan postural dicatat dari tidur
sampai duduk atau berdiri
2) Nadi
Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya
dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus (disritmia)
Lanjutan

3) Bunyi jantung
Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung
atau penurunan kontraktilits atau komplain ventrikel
4) Murmur
Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung.
5) Friksi : dicurigai Perikarditis
6) Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur
7) Edema
Distensi vena juguler, edema dependent , perifer, edema umum,krekles
mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel
8) Warna
Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa atau bibir
Lanjutan

c) Integritas ego
Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati, perasaan ajal sudah
dekat, marah pada penyakit atau perawatan, khawatir tentang keuangan , kerja ,
keluarga
Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku
menyerang, focus pada diri sendiri, koma nyeri
d) Eliminasi
Tanda : Normal, bunyi usus menurun.
e) Makanan atau cairan
Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar
Tanda : penurunan turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat badan
f) Hygiene
Gejala atau tanda : lesulitan melakukan tugas perawatan
g) Neurosensori
Gejala : pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat )
Tanda : perubahan mental, kelemahan
Lanjutan
h) Nyeri atau ketidaknyamanan
Gejala :
1) Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan
dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin
(meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral)
2) Lokasi tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat
menyebar ke tangan, ranhang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti
epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
3) Kualitas “Crushing ”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti
dapat dilihat
4) Intensitas biasanya 10(pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri
paling buruk yang pernah dialami.
5) Catatan : nyeri mungkin tidak ada pada pasien pasca operasi, diabetes
mellitus , hipertensi, lansia
Lanjutan
i) Pernafasan
Gejala :
1) Dispnea tanpa atau dengan kerja
2) Dispnea nocturnal
3) Batuk dengan atau tanpa produksi sputum
4) Riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.
Tanda :
5) Peningkatan frekuensi pernafasan
6) Nafas sesak / kuat
7) Pucat, sianosis
8) Bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum
Lanjutan

j) Interkasi social
Gejala :
1) Stress
2) Kesulitan koping dengan stressor yang ada
missal : penyakit, perawatan di RS
Tanda :
3) Kesulitan istirahat dengan tenang
4) Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus,
takut )
5) Menarik diri
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner
2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard dengan
kebutuhan tubuh.
3. Penurunan curah jantung b.d perubahan frekuensi, irama dan konduksi listrik
jantung; penurunan preload/peningkatan tahanan vaskuler sistemik;
infark/diskinetik miokard, kerusakan struktuaral seperti aneurisma ventrikel
dan kerusakan septum
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan/sumbatan aliran darah
koroner.
5. Ansietas b.d ancaman/perubahan kesehatan-status sosio-ekonomi; ancaman
kematian.
6. Defisiensi pengetahuan (tentang kondisi dan kebutuhan terapi) b.d kurang
terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi tentang fungsi
jantung/implikasi penyakit jantung dan perubahan status kesehatan yang akan
datang
Rencana Tindakan

D:\S1 Keperawatan\Materi Kuliah\Semester 2\Keperawatan Kritis I\Makalah\


Askep Acute Miocard Infark.docx
DAFTAR PUSTAKA
Aprianto, Dino. 2010. Laporan Pendahuluan Pasien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Akut Miokard Infark
(AMI). Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Telogorejo
Asikin, Nuralamsyah dan Susaldi. 2016. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskuler. Jakarta : Erlangga
Bulecheck, dkk. 2016. Nursing Interventios Classification (NIC) Edisi Keenam Edisi Bahasa Indonesia. Singapore:
Elsevier
Brunner and Suddarth. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC
ISO Indonesia Volume 43. 2008.Jakarta:PT.ISFI.
Moorhead, dkk. 2017. Nursing Outcomes Classification (NOC) Pengukuran Outcomes Kesehatan Edisi Kelima Edisi
Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier
Muttaqin, Arif. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler dan Hematologi. Jakarta:
Salemba Medika
Nugroho, Taufan, dkk, 2016. Teori Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika
Nurarif & Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC Edisi
Revisi Jilid 1. Jogjakarta: Medication Publishing
Udjianti, Wawan Juni.2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.
Ulfah Anna. 2001. Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: BPBP Pusat Kesehatan Jantung dan Pembuluh
Darah Nasional “Harapan Kita”.
Wijaya & Putri, 2013. KMB 1 Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa) Teori dan Contoh ASKEP.
Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai