Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 1

Profesi Ners Syedza Saintika


 Penyaji : Hera Febrianto, S.Kep
 Moderator : Hayatul Muna, S.Kep
 Observer : Erniati, S.Kep
 Fasilitator : Eni Sumiati, S.Kep
Yelvi Roza, S.Kep
Yuliastuty, S.Kep
Trisna Rozi Susanti, S.Kep
Helvi Novita Sari, S.Kep
Mobilisasi setelah operasi yaitu proses akti
vitas yang dilakukan setelah operasi dimulai
dari latihan ringan diatas tempat tidur sampa
i dengan bisa turun dari tempat tidur, berjal
an ke kamar mandi dan berjalan ke luar kam
ar
1. Mempertahankan fungsi tubuh
2. Memperlancar peredaran darah
3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik
4. Mempertahankan tonus otot
5. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
6. Mempercepat proses penutupan jahitan operasi
7. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasi
en dapat kembali normal dan atau dapat memenu
hi kebutuhan gerak harian.
8. Memberikan kesempatan perawat dan pasien
berinteraksi atau berkomunikasi.
a.Mobilisasi secara pasif
Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakka
n tubuhnya dengan cara dibantu dengan oran
g lain secara total atau keseluruhan.
b.Mobilisasi secara aktif
Mobilisasi dimana pasien dalam menggerak
kan tubuh dilakukan secara mandiri tanpa b
antuan dari orang lain.
a. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalny
a perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
b. Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan c
ara menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien m
enggerakkan kakinya.
c. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifi
tas yang diperlukan.
a. Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.
Dengan bergerak, otot-otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga
otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan
demikian anak merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan, me
mpercepat kesembuhan, terutama
penutupan luka jahitan. Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan b
ergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal. Aktifitas ini juga
membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.

b. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulas


i darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboembol
i dapat dihindarkan.
a. Penyembuhan luka menjadi lama
b. Menambah rasa sakit
c. Badan menjadi pegal dan kaku
d. Kulit menjadi lecet dan luka
e. Memperlama perawatan dirumah sakit
a. Fraktur extremitas bawah yang telah diin
dikasikan untuk latihan mobilisasi
b. Post pengobatan kompresi lumbal,
c. Pasien pasca serangan stroke dengan kerusak
an mobilitas fisik
d. Pasien post operasi yang memerlukan lati
han mobilisasi, seperti kolostomi atau lapar
ostomi.
Pada kasus tertentu istirahat di tempat tidur
diperlukan dalam periode tidak terlalu lama s
eperti pada pada kasus infark Miokard akut,
Disritmia jantung, atau syok sepsis, kontraind
ikasi lain dapat di temukan pada kelemahan
umum dengan tingkat energi yang kurang.
Mobilisasi dini pada pasi
en dengan anestesi spin
al dapat dilakukan pada
24 jam setelah operasi
Mobilisasi pada pasien d
engan anestesi umum da
pat dilakukan sedini mun
gkin mulai dari 6-12 jam s
etelah operasi.
Setelah operasi berbaring d
i tempat tidur tetapi dapat
melakukan pegerakan ringa
n seperti menggerakkan ek
stremitas atas dan ekstrem
itas bawah.
pasien dapat duduk di
tempat tidur dan dud
uk dengan kaki menju
ntai di pinggir tempat
tidur
Pada hari ketiga pasi
en dapat berjalan di
kamar seperti ke ka
mar mandi dan bis
a juga berjalan ke lu
ar kamar
hari pertama...
Pada saat awal (6 sampai 12 ja
m pertama) pasien dapat mela
kukan pergerakan fisik seperti
menggerakkan ekstremitas se
perti mengangkat tangan, men
ekuk kaki dan menggerakkan t
elapak kaki.
Hari kedua..
Pada hari kedua pasien dapat
duduk di tempat tidur ambil
makan atau duduk dengan ka
ki menjuntai di pinggir tempa
t tidur. jika pasien sudah bera
ni pasien dapat berjalan di se
kitar kamar seperti ke kamar
mandi
Pasien dapat berjala
n ke luar kamar deng
an dibantu atau seca
ra mandiri
LATIHAN RENTANG GERA
K
 Flexion
menggerakkan dagu menempel ke dada
 Extension
mengembalikan kepala ke posisi tegak
 Hiperekstensi
menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin

Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh m


ungkin ke arah setiap bahu

Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin


dalam gerakan sirkuler
•Fleksi : menaikkan lengan ke posisi di samping tubuh
ke depan ke posisi di atas kepala
• Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi di sampin
g tubuh
• hiperekstensi : menggerakkan lengan ke belakang tub
uh, siku tetap lurus.

*Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di ata


s kepala dg telapak tangan jauh dari kepala
*Adduksi : menurunkan lengan ke samping dan men
yilang tubuh sejauh mungkin
Sirkumduksi
menggerakkan lengan dg lingkaran penuh(42.
7)

*Rotasi dalam : dg siku fleksi, memutar bahu dg me


nggerakkan lengan sampai ibu jari menghadap
ke dalam dan belakang.
*Rotasi luar : dg siku fleksi, menggerakkan lengan sa
mpai ibu jari ke atas dan samping kepala (42.8
)
Fleksi : menekuk siku shg lengan bawah bergerak ke de
pan sendi bahu dan tangan sejajar bahu.
Ekstensi : meluruskan siku dg menurunkan tangan

 PRONATION
Moving the bones of the forearm down
ward.

 SUPINATION
Moving the bones of the forearm upwa
rd.

Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam le


ngan bawah.
Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari jari, tangan da
n lengan bawah berada dlam arah yang sama.
Hiperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal ke belak
ang sejauh mungkin.
Abduksi (fleksi radial): menekuk pergelangan tangan miring (m
edial ke ibu jari
Adduksi (fleksi ulnar): menekuk pergelangan tangan miring (lat
eral) ke arah lima jari.

Fleksi : membuat genggaman


Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan
Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari tangan ke
belakang sejauh mungkin.

Adduksi : merapatkan jari tangan


Abduksi : mereganggangkan jari-jari tangan yang satu dg yang la
in

Fleksi : menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tang


an
Ekstensi : menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan

Abduksi : menjauhkan ibu jari ke samping


Adduksi : menggerakkan ibu jari ke depan tangan
Oposisi : menyentuh ibu jari ke setiap jari tangan yg sama
 Abduksi : menggerakkan
GERAKAN KAKI
tungkai ke sampai menj
auhi tubuh
 Fleksi : menggerakkan tun  Adduksi : menggerakkan
gkai ke depan dan atas tungkai kembali ke posis
 Ekstensi : menggerakkan k i medial dan melebihi jik
embali ke samping tungkai a mungkin.
yg lain

 Rotasi luar : memutar ka


 Hiperekstensi : menggerak
ki dan tungkai menjauhi
kan tungkai ke belakang tu
buh
tungkai lain

 Sirkumduksi : menggera
kkan tungkai melingkar
Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang
Paha
Ekstensi : mengembalikan tungkai ke lantai

Dorsofleksi: menggerakkan kaki shg jari


kaki menekuk ke atas

 EVERSION : memutar telapak kaki ke s


amping luar.
 INVERSION: memutar telapak kaki ke s
amping dalam

Fleksi : melengkungkan jari kaki ke bawah


Ekstensi ; meluruskan jari kaki
Abduksi : meregangkan jari kaki satu dg yg lain
Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama.

Anda mungkin juga menyukai