Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENGENDALIAN

MANAJEMEN
PADA XEROX
CORPORATION
1. Hestu Tiofani Indra Pratomo
2. Iis Sundari
3. Hidayah Tul Karimah
4. Lianti
Latar belakang perusahaan

Xerox adalah perusahaan yang melayani pemrosesan dokumen secara


global dan pasar jasa keuangan. Yang telah mengembangkan,
memproduksi, dan memasarkan mesin fotocopi dan penduplikat, produk-
produk faksimili, pemindai (Scanner), workstations, perangkat lunak komputer,
pasokan, dan perangkat pendukung lainnya di lebih dari 130 negara. Dan
adanya operasi-operasi jasa keuangan mereka yang mencakup asuransi,
pendanaan peralatan, investasi, dan bank investasi.
Timbulnya masalah Xerox

1970 1980

Pangsa pasar Xerox turun dari 95% ke


45%
Dipimpin oleh
Menyadari kehilangan yang signifikan dari
David Kearns
pangsa pasar mereka
(1982)

Mengembangkan rencana revitalisasi


“Kepemimpinan melalui Kualitas” (Leadership
through Quality)
Strateginya mengubah budaya
perusahaan dan memberikan kekuatan
Dipimpin oleh Paul
yang kompetitif untuk merebut kembali
Allaire (1991)
pangsa pasar serta membuat perbaikan
dalam sistem operasi perusahaan
Strategi kualitas Xerox “Leadership through Quality

1. Prinsip dasar strategi kualitas ini adalah memenuhi permintaan konsumen.


2. Definisi kualitas untuk memenuhi permintaan konsumen.
3. Program yang dimulai dengan visi dari pimpinan. Manejemen senior yang mengarahkan
program tersebut. Adanya keterlibatan
karyawan merupakan kunci yang mutlak. Pembagian informasi tersebut sebagai kunci
penentu implementasi LTQ.
4. Kualitas merupakan kunci yang strategis yang digunakan untuk meningkatkan daya
kompetitif dan efektivitas organisasi.
5. Adanya kualitas untuk proses jangka panjang yang membutuhkan perbaikan secara terus
menerus dan kesabaran manejemen.
6. Adanya tiga komponen utama LTQ :
a. Keterlibatan karyawan (Employee Incolvement),
b. Tolak Ukur Kompetitif (Competitive Benchmarking)
c. Proses peningkatan kualitas (Quality Improvement Process)
7. Leadership through Quality adalah proses bisnis yang terpadu
Tolak Ukur Kompetitif

1. Proses yang berkelanjutan dari pengukuran produk, jasa, dan pratik bisnis
Xerox terhadap pesaing.
2. Tujuannya adalah superioritas di seluruh bidang-kualitas, keandalan
produk dan biaya.
3. Tolak ukur sebagai pengalaman belajar dimana praktik terbaikyang telah
diamati serta diukur untuk menciptakan target/prestasi dimasa yang akan
datang.
4. Bagian dari program kepemimpinan kualitas yang membutuhkan
keterlibatan karyawan di setiap rencana usaha dan strategi unit operasi.
5. Membutuhkan informasi yang kompetitif, praktik, dan kinerja serta fungsi
komunikasi di semua tingkatan bisnis.
Fungsi Keuangan Dan Pengendalian

Titik sentral untuk fungsi keuangan di Xerox adalah Dewan Eksekutif Keuangan.
Yang anggotanya terdiri dari perusahaan dan kepala pegawai keuangan
dari organisasi-organisasi operasiutama Xerox. FEC didirikan pada tahun 1980-
an sebagai tujuan manajer senior keuangan akan perbaikan lebih lanjut
terhadap operasi keuangan dan memperoleh keterlibatan yang lebih besar
dari para eksekutif keuangan.
Organisasi Keuangan

Berikut ini adalah ikhtisar pemrosesan dokumen secara global organisasi


operasional :
1. Divisi Bisnis
2. Operasi-operasi Konsumen Amerika
3. Rank Xerox Limited
4. Operasi-operasi Konsumen Amerika
5. Pengembangan dan Manufaktur
Kasus Terkait
Xerox
Corporation
Mekanis penerapan SPM

Struktur organisasi
1. divisi bisnis (9 divisi)
2. divisi operasi-
operasi konsumen
(3 divisi) Manajemen
Budaya dalam Pengendalian
3. kelompok Sumber Daya
Corporate perusahaan manajemen
Manusia.
Strategy Service
4. Joint Venture
dengan Rank dan
Fuji Film Jepang
Tujuan non financial

1. jumlah penginstalan mesin per


jenis mesin.
2. jumlah konsumen per wilayah.
3. rata-rata pengiriman tepat
waktu.
4. tingkat waktu respon untuk jasa.
5. tingkat kepuasan konsumen.
6. motivasi karyawan.
Strategi Patok Duga

Untuk memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih setelah


mendapatkan persaingan yang hebat tahun 1980, manajemen
perusahaan perlu mengendalkan informasi (bisnis) terutama yang bersifat
non potensial yang dapat dijadikan dasar yang kuat bagi pertimbangan
strategi baru atau untuk menigkatkan kinerja perusahaan dalam
persaingan. Dalam sejarah Xerox menggunakan strategi patok duga
sebagaimana yang telah dilakukan Jepang terhadap produk Xerox.
Xerox membeli mesin copy Jepang dan menganalisa melalui “rekayasa
balik”. Xerox memahami bagaimana melakukan peningkatan besar
dalam keandalan dan biaya mesin copy dari Jepang.
Kecenderungan terakhir yang lebih
berpengaruh terhadap proses pengendalian
manajemen.
1. peranan atau partisipasi aktif dalam manajemen, komunikasi
terbuka dan adanya jalinan kerjasama antar bagian
pemasaran, teknologi dan keuangan.
2. mengurangi proses manajemen yang kurang praktis,
terutama dalam pelaporan , tanpa mengurangi nilai
informasi. Operasi-operasi individu dilakukan dengan tetap
menghasilkan data yang dibutuhkan walaupun terdapat
penurunan atas persyaratan dan intensitas pelaporan
perusahaan dan standarisasi terhadap format laporan. Dan
hal ini memberikan pengurangan yang signifikan terhadap
jumlah orang yang tidak terlibat langsung dalam proses
manajeman.
3. dilakukan perbaikan terhadap proses perencanaan dengan
rincian yang dapat dijalankan oleh para manajer/pengendali
unit.
Budaya organisasi dan kepribadian
individual

Leadership
Through Quality Budaya informal
(LTQ)

Anda mungkin juga menyukai